DISUSUN OLEH :
NIM : 19510090711002
KELOMPOK : Y1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui cara pengambilan sampel tanah dengan menggunakan
Auger Soil Sampel
b. Mahasiswa mampu menentukan besarnya kemiringan lahan dan mengukur
ketinggian lahan dengan menggunakan alat Abney Level dan Clinometer
c. Mahasiswa mampu membandingkan hasil pengukuran sudut lereng dengan berbagai
alat
d. Mahasiswa mampu menghitung indeks erodibilitas tanah dengan rumus K
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Clinometer
3 Untuk mengukur data dari hasil
pengamatan
Kalkulator
4 Untuk mengukur jarak titik pantau dan
objek yang diamati
Meteran
5 Untuk mengukur kemiringan lereng dalam
derajat dan persen (%)
Abney Level
6 Sebagai alat untuk mencatat data dan
hasil pengukuran
Alat tulis
7 Sebagai bahan perlakuan
Tanah
8 Sebagai wadah untuk mengendapkan
sampel tanah
Kerucut Imhoff
9 Sebagai bahan pelarut tanah
Air
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Tahapan Penelitian
a. Pengambilan Sampel Tanah
Disiapkan
Dirangkai
Ring Silinder
Sampel Tanah
Handle
1. Ditancapkan dalam tanah hingga kedalaman 5 cm
2. Diangkat
Ring Silinder
1. Dilepaskan
2. Diambil
Hasil
Disiapkan
Kerucut Imhoff
Disiapkan
Hasil
3.2.2 Kemiringan Lereng
a. Clinometer
Disiapkan
Pengamat
Sudut Lereng
Hasil
b. Abney Level
Disiapkan
Pengamat
Sekrup
Angka
Hasil
BAB IV PEMBAHASAN
Titik 1 (Parkiran)
Sudut a = 3o
Kelerengan= 8%
L =7m
𝐿
LS =(22)𝑚 𝑥 (0,065 + 0,045 𝑠 + 0,0065 𝑠 2 )
7
= (22)0,5 𝑥 (0,065 + 0,045 (8) + 0,0065 (82 ))
= 0,474%
𝐿
LS =(22)𝑚 𝑥 (0,065 + 0,045 𝑠 + 0,0065 𝑠 2 )
8
= (22)0,5 𝑥 (0,065 + 0,045 (5) + 0,0065 (52 ))
= 0,273%
𝐿
LS =( )𝑚 𝑥 (0,065 + 0,045 𝑠 + 0,0065 𝑠 2 )
22
8,8
= ( 22 )0,5 𝑥 (0,065 + 0,045 (57) + 0,0065 (572 ))
= 15,019%
Clinometer
Titik 1 (Parkiran)
L = 11,9 m
Xo = 3,5o
LS = tan Xo x 100%
= tan 3,5 x 100% = 6,11%
Perhitungan %Tanah
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑙𝑎𝑦
%clay = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100%
3,5
= x 100% = 0,518%
675
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑖𝑙𝑡
%silt = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100%
575
= 675 x 100% = 85,18%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑛𝑑
%sand = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100%
96,5
= 675
x 100% = 14,296%
Perhitungan Erodibilitas Tanah
%𝑠𝑎𝑛𝑑+%𝑠𝑖𝑙𝑡
E= %𝑐𝑙𝑎𝑦
14,296 + 85,18
= 0,518
= 192,038% = 1,9204
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data hasil praktikum yang sudah dihitung besarnya kemiringan lereng
yang didapatkan dengan bantuan alat abney level pada titik 1 (Parkiran) didapatkan nilai LS
pada titik tersebut adalah 0,474 % yang termasuk kelas lereng datar, pada titik 2 (Tangga
Lab) didapatkan nilai LS pada titik tersebut adalah 0,273 % yang termasuk kelas lereng datar,
pada titik 3 (Gedung FILKOM) didapatkan nilai LS pada titik tersebut adalah 15,019 % yang
termasuk kelas lereng agak curam. Pada pengukuran kemiringan lahan selanjutnya dilakukan
dengan alat clinometer yaitu pada titik 1 (parkiran) didapatkan nilai LS pada titik tersebut
adalah 6,1 % yang termasuk kelas lereng datar, pada titik 2 (Tangga Lab) didapatkan nilai LS
pada titik tersebut adalah 7,87 % yang termasuk kelas lereng datar. Pada pengukuran
erodibilitas tanah dilakukan perhitungan % tanah (% dari clay, silt, sand), didapatkan besarnya
% clay yaitu 0,518%, besarnya % silt yaitu 85,185 %, didapatkan besarnya % sand yaitu
14,296 %. Sehingga dari nilai-nilai tersebut didapatkan nilai erodibilitas tanah yaitu sebesar
1,9204.
5.2 Saran
Materi yang sudah disampaikan sudah cukup baik walaupun praktikum dilakukan daring.
Sebaiknya asisten praktikum dan praktikan lebih teliti ketika melakukan diskusi. Dan
diperlukan penjelasan lebih terkait hubungan antara pengukuran tinggi gedung filkom dengan
pengukuran kemiringan lereng di berbagai titik (titik 1, titik 2, dan titik 3).
DAFTAR PUSTAKA
Alhakim, Euis Etty dan Santosa Langgeng Wahyu. 2013. Pengaruh Kestabilan Lereng
Terhadap Kerentanan Gerakan Massa Tanah di Sub DAS Progo Hulu Kabupaten
Temanggung. Thesis. Jurusan Geografi Fisik Lingkungan, Fakultas Geografi,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Anasiru, Rahmat Hanif. 2015. Perhitungan Laju Erosi Metode USLE untuk Pengukuran Nilai
Ekonomi Ekologi di Sub DAS Langge, Gorontalo. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian 18(3): 273-289.
Andrian, Supriadi, dan Purba Marpaung. 2014. Pengaruh Ketinggian Tempat dan Kemiringan
Lereng Terhadap Produksi Karet (Hevea Brasiliensis Muell, Arg.) di Kebun Hapesong
PTPN III Tapanuli Selatan. Jurnal Online Agroekoteknologi 2(3) : 981-989.
Arifin, Moch. 2010. Kajian Sifat Fisik Tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam
Hubungannya Dengan Pendugaan Erosi Tanah. Jurnal Pertanian MAPETA 21(2): 72-
144.
Chahyono, Bayu. 2012. Analisis Stabilitas Lereng Tanah Lempung jenuh dengan Metode
Probabilitas. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas,
Muhammadiyah Surakarta.
Hasugian, Sartono. 2014. Kajian Nilai Kekasaran Saluran Beberapa Saluran Tersier pada
Jaringan Irigasi Sei Krio Desa Sei Beras Sekata Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang. Skripsi. Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Prayogo, I Nyoman Yudi, A.A.N. Amrita, dan G.C.I. Partha. 2015. Studi Intensitas Medan
Listrik di SUTT 150 kV Konfigurasi Vertikal untuk Lingkungan Pemukiman. E-Journal
SPEKTRUM 2(4) : 26-37.
Rahmawati, F. 2018. Analisis Sedimen Pada Daerah Aliran Sungai PLTA Way Besai Dengan
Metode USLE. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
Sembiring RA, Setiyo Y, Sumiyati S. 2013. Pengaruh Pemberian Kompos pada Budidaya
Tanaman Kacang Tunggak Terhadap Erodibilitas Tanah. Jurnal BETA (Biosistem dan
Teknik Pertanian) 1(1): 1-9.
Simanjuntak, Hengki., Hendrayanto., dan Nining Puspaningsih. 2017. Modifikasi Metode
Perhitungan Faktor Topografi Menggunakan Digital Elevation Model (DEM) dalam
Menduga Erosi. Media Konservasi 22(3): 242-251.
Sulistyaningrum D, Susanawati LD, Suharto B. 2014. Pengaruh Karakteristik Fisika-Kimia
Tanah Terhadap Nilai Indeks Erodibilitas Tanah Dan Upaya Konservasi Lahan. Jurnal
Sumberdaya Alam dan Lingkungan 1(2): 55-62.
Syah, Mega Wahyu dan Teguh Hariyanto. 2013. Klasifikasi Kemiringan Lereng Dengan
Menggunakan Pengembangan Sistem Informasi Geografis Sebagai Evaluasi
Kesesuaian Landasan Pemukiman Berdasarkan Undang-Undang Tata Ruang dan
Metode Fuzzy. Jurnal Teknik POMITS. 10(10):1-6.
Widya, Lenny P. 2010. Penetapan Tingkat Erodibilitas Tanah Berdasarkan Kemiringan Lereng
di Kecamatan Pancur Batu Dengan Berbagai Metoda. Skripsi. Jurusan Ilmu Tanah.
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Saragih A, Widiarti W, Wahyuni S. 2014. Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng
Terhadap Laju Kehilangan Tanah Menggunakan Alat Rainfall Simulator. Jurnal Ilmiah
Hasil Penelitian Mahasiswa 1(1): 1-8
Yumai Y, Tilaar S, Makarau V. 2019. Kajian Pemanfaatan Lahan Permukiman Di Kawasan
Perbukitan Kota Manado. Jurnal Spasial 6(3): 862-871
LAMPIRAN
LAMPIRAN TAMBAHAN
DATA HASIL PRAKTIKUM
𝐿
LS =(22)𝑚 𝑥 (0,065 + 0,045 𝑠 + 0,0065 𝑠 2 )
7
= (22)0,5 𝑥 (0,065 + 0,045 (8) + 0,0065 (82 ))
= 0,474%
𝐿
LS =(22)𝑚 𝑥 (0,065 + 0,045 𝑠 + 0,0065 𝑠 2 )
8
= ( )0,5 𝑥 (0,065 + 0,045 (5) + 0,0065 (52 ))
22
= 0,273%
𝐿
LS =(22)𝑚 𝑥 (0,065 + 0,045 𝑠 + 0,0065 𝑠 2 )
8,8
= ( 22 )0,5 𝑥 (0,065 + 0,045 (57) + 0,0065 (572 ))
= 15,019%
Clinometer
Titik 1 (Parkiran)
L = 11,9 m
Xo = 3,5o
LS = tan Xo x 100%
= tan 3,5 x 100% = 6,11%
Perhitungan %Tanah
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑙𝑎𝑦
%clay = x 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
3,5
= 675
x 100% = 0,518%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑖𝑙𝑡
%silt = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100%
575
= 675 x 100% = 85,18%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑛𝑑
%sand = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100%
96,5
= 675
x 100% = 14,296%