DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rahmatsyah M.Si
Drs. Rappel Situmorang M.Si
CIRI CIRI SPEKTRUM
FUNGSI PERIODIK
DAN ATENUASI
KELOMPOK 6 :
SPEKTRUM
DERET FOURIER ATENUASI
FOURIER
Analisis Fourier
• Jean Baptiste Fourier (1768-1830, ahli fisika Perancis)
membuktikan bahwa sembarang fungsi periodik dapat
direpresentasikan sebagai penjumlahan sinyal-sinyal sinus
dengan frekuensi tertentu.
(2.30)
Jenis simetri ini dapat divisualisasikan dengan memperhatikan
setengah-siklus negatip dari gelombang digeser setengah
perioda maka akan memiliki “citra-cermin” dari setengah-
siklus positip dari sumbu waktu.
Contoh :
Sinyal dengan simetri ½ gelombang memiliki deret Fourier
dengan hanya harmonisa gasal saja.
Jadi, sembarang harmonisa gasal akan melengkapi satu
siklus penuh selama ½ perioda dari gelombang dasar dan
karena itu akan memenuhi persamaan berikut :
(2.31)
Jika sebuah gelombang memiliki simetri ½ gelombang, maka
sembarang integral untuk menghitung koefisien Fourier dari
harmonisa gasal dihitung hanya lewat ½ siklus dan hasilnya
dikalikan dua.
Jika sebuah gelombang memiliki simetri ½ gelombang baik
genap atau gasal dan perlu untuk mengintegralkan lewat ¼
siklus, maka hasilnya harus dikalikan empat.
Pada sisi lain, gelombang dengan simetri ½ gelombang
bebas dari penggeseran sumbu waktu tetapi tidak bebas pada
penggeseran sumbu amplitudo.
Contoh : adalah mungkin untuk memperoleh simetri ½ gel.
dalam beberapa gelombang dengan mengurangi nilai rata-
rata dari sinyal seperti contoh di bawah ini.
Gel. ini adalah gel. genap, tetapi tidak memiliki simetri ½ gel.
Jika dilakukan pengurangan amplitudo fungsi ini sebesar 10
sehingga menjadi fungsi seperti di gambar kanan, maka gel.
ini memiliki simetri ½ gel. Dengan membuat simetri ½ gel.
maka perhitungan koefisien Fouriernya menjadi lebih mudah.
SPEKTRUM FOURIER
Uraian Fourier suatu fungsi periodik f(x), pada dasarnya adalah uraian fungsi
f(x) dalam komponen-komponen harmoniknya, yakni berbagai komponen
frekuensinya. Jika P merupakan frekuensi harmonik dasarnya, maka frekuensi
harmonik ke-n, Pn, diberikan oleh hubungan :
Pn = n.P , n = 1, 3, 5,……
Dengan :
V AM = (Vc x Vm)
= A (1 + m cos wmt ) cos wc t
Pengertian Atenuasi
Atenuasi getaran tanah (ground motion attenuation) adalah proses/
rumusan yangmana suatu gerakan tanah Y akibat gempa (percepatan,
kecepatan, simpangan) ataupun intensitas gempa akan mengecil pada
jarak yang semakin jauh dari sumber gempa, akibat redaman/ penyera-
pan energi oleh massa batuan/tanah
Secara matematis, atenuasi getaran tanah adalah suatu hubungan
antara jarak, R (episenter, jarak terdekat, jarak hiposenter) dengan
parameter gempa Y (percepatan, kecepatan, simpangan, intensitas
gempa, ukuran gempa).
Y
y beratenuasi karena jarak, R
Sifat Atenuasi :
1. Nilai maksimum parameter gerakan tanah (percepatan, kecepatan, sim-
pangan, intensitas) umumnya terdistribusi secara lognormal (skala loga-
ritma baik bilangan dasar 10 maupun natural logarithmic ln) terhadap
jarak sumber gempa ke pencatat gempa. Oleh karena itu umumnya
dibuat regresi linear, misalnya untuk atenuasi pecercepatan (Y) dalam
bentuk log(Y) atau ln(Y) dan bukannya Y.
2. Log(Y) atau Ln(Y) dipengaruhi secara langsung/linier oleh ukuran gem-
pa, M. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan ukuran gempa M akan
berpengaruh secara langsung/linier terhadap log(Y) atau ln(Y),
4. Energi yang menyebar dari pusat gempa akan semakin berkurang akibat
redaman material tanah. Kramer (1996) mengatakan bahwa amplitudo
gerakan tanah akan berkurang secara eksponensial menurut jarak R
I MM f ( M , R, Fi ) Log (Y ) f ( M , R, Fi )
Ln Y c1 c 2 M c3 M c4 c5 ln ( R c6 .e c7 M ) c8 Ro C i
Y b1 .10 b2 M ( R ) b3
Log Y b1 b2 M b3 log ( R )