PARAMETER AIRTANAH
1. Saturated rock/soil
Ruang poros diisi oleh sepenuhnya air tanpa ada campuran fluida lainnya.
2. Unsaturated rock/soil
Ruang poros diisi oleh campuran air dan udara
POROSITAS
POROSITAS
1. Porositas Primer
Ruang antar butir yang terbentuk di saat proses pengendapan
2. Porositas Sekunder
Rekahan batuan, porositas akibat pelapukan kimia (karst)
POROSITAS
Pada jenis – jenis material yang tidak atau belum terkonsolidasi dengan baik, biasanya kondisi porositas yang
dimiliki cukup sedang. Material – materialnya biasa berupa pasir, lempung, lanau dan batuan klastik yang
terkonsolidasi buruk.
Nilai porositas bisanya lebih tinggi pada material – material dengan ukuran butir yang derajat keseragamannya
baik dan sortasi buruk, sedangkan nilai porositas kecil biasa terdapat pada material – material yang derajat
keseragamannya buruk dan sortasi baik.
POROSITAS
Hard Rock Materials
Pada jenis material – material batuan (hard rock(, kondisi porositas yang ada biasanya mengandalkan rekahan yang
terdapat pada massa batuan. Interconeccted porosity yang terbentuk tergantung dari frekuensi kekara/rekahan –
rekahan yang ada dan biasanya memiliki nilai 0,1% - 3% dari total volume formasi batuan.
POROSITAS
Dual Porosity Materials
Material yang berada pada kategori ini biasanya merupakan batuan yang sudah mengalami pelapukan, alterasi atau
mineralisasi, di mana massa batuan asli telah mengalami perubahan menjadi material lunak dengan ukuran butir
lempung. Material ini kemudian membentuk dua tipe kondisi porositas yaitu dari kondisi poros antar butir dan
kondisi porisitas yang ada pada rekahan batuan
POROSITAS
Metode 3, uji laboratorium dapat disebut sebagai metode yang paling akurat
dalam teknis pengujiannya, namun semuanya tergantung dari kondisi sample
yang ada. Terkadang meski proses pengujian sudah baik, hasil yang didapat
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
PERMEABILITAS
2. Cukup sulit untuk membawa sample yang kondisi rekahan atau ruang
porositasnya masih sama dengan aslinya, baik dari core pengeboran
atau sample singkapan, meskipun merupakan sample undisturbed
PERMEABILITAS
PERMEABILITAS
Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu fluida mengalir melalui media
berpori seperti batu. Hal ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah aliran antara dua titik secara
langsung berkaitan dengan perbedaan tekanan antara titik-titik, jarak antara titik-titik, dan
interkonektivitas jalur aliran dalam batuan antara titik-titik. Pengukuran interkonektivitas disebut
permeabilitas.
Hukum Darcy: Jumlah volume fluida yang mengalir dalam suatu tubuh akuifer adalah hasil
kali antar kecepatan dan luas penampang yang di aliri fluida tersebut.
HUKUM DARCY
Darcy’s law is the basic equation governing the flow of groundwater through soil or rock. Darcy’s law
states that the volume rate of saturated flow (Q) of groundwater is directly proportional to the cross-
sectional area (A) through which flow is occurring and the hydraulic gradient (i) (Figure 6.9). The
hydraulic gradient is the difference in head between two points on the flow path divided by the
distance (measured along the flow direction) between them. Thus, Darcy’s law can be written:
Q = KiA
HUKUM DARCY
HUKUM DARCY
Rumus Umum : Q = v.A
Rumus turunan :
dh/dl = i
Q = - K.A. hL/L Prosedur Kerja :
Q = - KAdh/dl • Menentukan head loss = hi = (hi - h2) dan panjang aliran = L
v = Q/A= - K.dh/dl • Menghitung harga landaian hidrolika = i = hl/L (tanpa satuan)
• Dengan rumus Q = K .i . A, dimana Q = debit aliran (diukur), A = luas
Dimana:
penampang (dihitung), maka hargaK = konduktifitas hidrolik dapat dihitung
Q = debit aliran
• Kecepatan aliran = V dapat dihitung dengan menggunakan rumus V = K .i
V = kecepatan Darcy atau specific discharge
K = konduktifitas hidrolik • Hukum Darcy hanya berlaku apabila aliran air/fluida laminer.
Hl = (hi - h2) = head loss
A = luas penampang
I = landaian hidrolik
HUKUM DARCY
Representative Values of K =
Hydraulic Conductivity (after Morris
and Johnson di ambil dari Todd,
1980)
HUKUM DARCY
1. Q = 48.000 m3/hari Jawab:
ℎ1−ℎ2 3765−3425
h1 = 3765 m a) i = =
𝐿𝐿 400
h2 = 3425 m i = 0,85
L = 400 m a) A = l x t = 10 x 20 = 200 m2
t = 20 m Q = [K x i] x A
l = 10 m 𝑄𝑄 48000
K= =
Ditanyakan: 𝑖𝑖×𝐴𝐴 0,85×200