Anda di halaman 1dari 32

PARAMETER AIRTANAH

PARAMETER AIRTANAH

Parameter airtanah merupakan komponen yang memiliki fungsi


dalam mempengaruhi pergerakan serta distribusi dari airtanah di
dalam permukaan, ada pun parameter – parameter nya antara lain
adalah :
- Porositas
- Permeabilitas
- Tekanan air pori
- Total head & Pressure head
POROSITAS

Porositas adalah kemampuan suatu material untuk menampung fluida. Dalam


massa batuan, porositas biasanya digambarkan sebagai celah/rekahan dari
volume total massa batuan yang terbuka menjadi ruang (void space). Umunya
diekspresikan dalam satuan persentase (%) antara ruang kosong dengan massa
batuan.
Berdasarkan material pengisi dalam ruangnya (void space), batuan/tanah dibagi menjadi 2 tipe :

1. Saturated rock/soil
Ruang poros diisi oleh sepenuhnya air tanpa ada campuran fluida lainnya.
2. Unsaturated rock/soil
Ruang poros diisi oleh campuran air dan udara
POROSITAS
POROSITAS

Berdasarkan genesa terbentuknya, porositas dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Porositas Primer
Ruang antar butir yang terbentuk di saat proses pengendapan
2. Porositas Sekunder
Rekahan batuan, porositas akibat pelapukan kimia (karst)
POROSITAS

Berdasarkan nilai porositasnya, material batuan/tanah dapat dibagi menjadi 3


kategori, yaitu :

1. Unconsolidated/semi-consolidated materials, memiliki kondisi atau nilai


porositas sedang/medium
2. Hard rock materials, kondisi porositas yang ada berupa aliran di rekahan
batuan
3. Dual-porosity materials, memiliki kondisi gabungan dari unconsolidated dan
hard rock (kondisi poros sedang dan aliran pada rekahan)
POROSITAS
Unconsolidated/Semi-consolidated materials

Pada jenis – jenis material yang tidak atau belum terkonsolidasi dengan baik, biasanya kondisi porositas yang
dimiliki cukup sedang. Material – materialnya biasa berupa pasir, lempung, lanau dan batuan klastik yang
terkonsolidasi buruk.
Nilai porositas bisanya lebih tinggi pada material – material dengan ukuran butir yang derajat keseragamannya
baik dan sortasi buruk, sedangkan nilai porositas kecil biasa terdapat pada material – material yang derajat
keseragamannya buruk dan sortasi baik.
POROSITAS
Hard Rock Materials

Pada jenis material – material batuan (hard rock(, kondisi porositas yang ada biasanya mengandalkan rekahan yang
terdapat pada massa batuan. Interconeccted porosity yang terbentuk tergantung dari frekuensi kekara/rekahan –
rekahan yang ada dan biasanya memiliki nilai 0,1% - 3% dari total volume formasi batuan.
POROSITAS
Dual Porosity Materials

Material yang berada pada kategori ini biasanya merupakan batuan yang sudah mengalami pelapukan, alterasi atau
mineralisasi, di mana massa batuan asli telah mengalami perubahan menjadi material lunak dengan ukuran butir
lempung. Material ini kemudian membentuk dua tipe kondisi porositas yaitu dari kondisi poros antar butir dan
kondisi porisitas yang ada pada rekahan batuan
POROSITAS

Material massa batuan yang telah mengalami pelapukan, biasanya


diidentifikasi sebagai sumber masalah terbesar pada kestabilan
lereng dikarenakan :

1.Material menjadi lemah & lunak setelah lapuk (sebelumnya kuat)


2.Mengandung airtanah yang cukup banyak
3.Sulit untuk di drainase
PERMEABILITAS

Permeabilitas adalah kemampuan suatu material untuk meloloskan air dan


merupakan properti dari batuan/tanah yang mengkontrol kemampuan untuk
mengalirkan fluida di bawah pengaruh gradient energi.
PERMEABILITAS
PERMEABILITAS
PERMEABILITAS

Metode Untuk Mendapatkan Nilai Permeabilitas

1. Estimasi dari literatur, perbandingan dengan material lain yang


sudah diketahui nilainya atau dari sumber lain.
2. Estimasi dari komponen properti material lainnya (grain-size,
sortasi, derajat keseragaman, apertur rekahan, jarak ruang antar
rekahan
3. Pengukuran uji contoh di laboratorium
4. Pengukuran in situ menggunakan 1 tes sumur
5. Pengukuran in situ menggunakan banyak sumur tes
PERMEABILITAS

Metode Untuk Mendapatkan Nilai Permeabilitas


Metode 1 dan 2 dapat digunakan untuk studi awal, atau preliminary
assessments, namun tidak disarankan digunakan untuk menjadi acuan dalam
studi yang levelnya lebih tinggi, seperti perencanaan dewatering dan slope
depressurisation.

Metode 3, uji laboratorium dapat disebut sebagai metode yang paling akurat
dalam teknis pengujiannya, namun semuanya tergantung dari kondisi sample
yang ada. Terkadang meski proses pengujian sudah baik, hasil yang didapat
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
PERMEABILITAS

Metode Untuk Mendapatkan Nilai Permeabilitas


Ada dua hal yang menjadi kekurangan dari metode 3, yaitu :

1. Di saat proses coring pengeboran, core loss atau core pengeboran


yang memiliki permeabilitas biasanya pecah – pecah dan jarak antar
pecahan tidak dapat diketahui pasti, sehingga nilai permeabilitas
antar rekahan dari core tidak dapat terukur di lab.

2. Cukup sulit untuk membawa sample yang kondisi rekahan atau ruang
porositasnya masih sama dengan aslinya, baik dari core pengeboran
atau sample singkapan, meskipun merupakan sample undisturbed
PERMEABILITAS
PERMEABILITAS

Metode Untuk Mendapatkan Nilai Permeabilitas


Metode 4 dan 5 bisa disebut sebagai metode yang paling baik dalam
mengukur permeabilitas in situ material, kekurangan dari metode ini
adalah kurangnya presisi perhitungan volume material yang diuji, karena
mencakup pengujian sumur dengan luasan yang besar. Uji yang biasa
dilakukan adalah slug test, packer test dan pumping test.
PERMEABILITAS
HUKUM DARCY

Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu fluida mengalir melalui media
berpori seperti batu. Hal ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah aliran antara dua titik secara
langsung berkaitan dengan perbedaan tekanan antara titik-titik, jarak antara titik-titik, dan
interkonektivitas jalur aliran dalam batuan antara titik-titik. Pengukuran interkonektivitas disebut
permeabilitas.

Hukum Darcy: Jumlah volume fluida yang mengalir dalam suatu tubuh akuifer adalah hasil
kali antar kecepatan dan luas penampang yang di aliri fluida tersebut.
HUKUM DARCY
Darcy’s law is the basic equation governing the flow of groundwater through soil or rock. Darcy’s law
states that the volume rate of saturated flow (Q) of groundwater is directly proportional to the cross-
sectional area (A) through which flow is occurring and the hydraulic gradient (i) (Figure 6.9). The
hydraulic gradient is the difference in head between two points on the flow path divided by the
distance (measured along the flow direction) between them. Thus, Darcy’s law can be written:
Q = KiA
HUKUM DARCY
HUKUM DARCY
Rumus Umum : Q = v.A
Rumus turunan :
dh/dl = i
Q = - K.A. hL/L Prosedur Kerja :
Q = - KAdh/dl • Menentukan head loss = hi = (hi - h2) dan panjang aliran = L
v = Q/A= - K.dh/dl • Menghitung harga landaian hidrolika = i = hl/L (tanpa satuan)
• Dengan rumus Q = K .i . A, dimana Q = debit aliran (diukur), A = luas
Dimana:
penampang (dihitung), maka hargaK = konduktifitas hidrolik dapat dihitung
Q = debit aliran
• Kecepatan aliran = V dapat dihitung dengan menggunakan rumus V = K .i
V = kecepatan Darcy atau specific discharge
K = konduktifitas hidrolik • Hukum Darcy hanya berlaku apabila aliran air/fluida laminer.
Hl = (hi - h2) = head loss
A = luas penampang
I = landaian hidrolik
HUKUM DARCY

Representative Values of K =
Hydraulic Conductivity (after Morris
and Johnson di ambil dari Todd,
1980)
HUKUM DARCY
1. Q = 48.000 m3/hari Jawab:
ℎ1−ℎ2 3765−3425
h1 = 3765 m a) i = =
𝐿𝐿 400
h2 = 3425 m i = 0,85
L = 400 m a) A = l x t = 10 x 20 = 200 m2
t = 20 m Q = [K x i] x A
l = 10 m 𝑄𝑄 48000
K= =
Ditanyakan: 𝑖𝑖×𝐴𝐴 0,85×200

a.) i? K = 282,353 m/hari


𝑄𝑄 48000
b.) K? a) v = = = 240 m/hari
𝐴𝐴 200
c.) v? b) A = 200 m2
d.) A? c) Jenis material : Gravel, medium
e.) jenis material?
TEKANAN AIR PORI
Tekanan air pori didefinisikan sebagai tekanan airtanah yang terjadi di pori – pori
(porositas) batuan atau tanah.

Airtanah di bawah permukaan akan selalu berusaha mengalir sesuai gradien


energi, ketika jalur aliran airtanahnya terhambat karena tidak adanya
permeabilitas, maka akan tercipta tekanan yang menekan material batu atau
tanah, tekanan ini disebut tekanan air pori.
TEKANAN AIR PORI
Tekanan air pori bernilai positif di bawah muka air tanah, bernilai nol di muka air
tanah dan bernilai negatif di atas muka air tanah. Semakin dalam titik kedalaman
muka air tanah, maka semakin tinggi tekanan air porinya
TOTAL HEAD & PREASSURE HEAD
Pressure Head merupakan muka airtanah yang ketinggiannya
dipengaruhi oleh tekanan air pori
TOTAL HEAD & PREASSURE HEAD
Velocity Head merupakan ketinggian muka airtanah yang
dipengaruhi oleh kecepatan aliran airtanah

Potential Head Adalah ketinggian dari fluida di atas datum


tertentu
TOTAL HEAD & PREASSURE HEAD
Total Head adalah ketinggian total muka airtanah yang biasanya
mengikuti topografi dan dipengaruhi juga oleh gravitasi, total
head juga merupakan total dari pressure head, velocitiy head
dan potential head
TOTAL HEAD & PREASSURE HEAD
Ketinggian muka airtanah biasanya sudah berada pada posisi elevasi tertentu dalam
jangka waktu yang sangat lama, sehingga sudah mengalami keseimbangan.
Apabila terjadi penggangguan ketinggian muka airtanah akibat penggalian, biasanya
pressure head dari airtanah akan mencoba mengembalikan posisinya sesuai elevasi
sebelumnya.
QUIZ
1. Jelaskan tentang hubungan porositas & permeabilitas
2. Metode – metode apa saja yang bisa dilakukan untuk
mendapatkan nilai permeabilitas?
3. Gambarkan posisi muka airtanah beserta nilai tekanan
air porinya
4. Apa yang dimaksud dengan pressure head?
5. Gambarkan siklus air

Anda mungkin juga menyukai