Anda di halaman 1dari 4

Nama : Halim Indrayanto

NIM

: 21060115130133

Matkul : MIP Kelas C

Project Management dan Project Scope Management


Project Management
Project management adalah Penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik
untuk kegiatan proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek berdasarkan kebutuhan & harapan
pemangku kepentingan. Proses dimana tim bertujuan untuk menghasilkan produk yang sesuai
atau melebihi permintaan dari pemberi tugas di dalam jangka waktu tertentu dan biasanya
berada di dalam batasan sumber daya tertentu.
Manajemen terhadap suatu proyek, perlu :
1. Ditentukan tujuan akhir proyek secara tegas dan jelas.
2. Diindentifikasi semua kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir
tersebut.
3. Dinyatakan dan ditentukan kaitannya dan pembatasan-pembatasan diantara kegiatankegiatan tersebut termasuk kaitan-kaitan serta pembatasan baik yang bersifat teknis
maupun organisatoris.
4. Diperhitungkan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakannya sampai
proyek itu selesai.
5. Mengadakan optimasi dalam pengalokasian penggunaan sumberdaya.
6. Diusahakan adanya fleksibilitas dalam pelaksanaan proyek.
Manajemen proyek diadakan untuk selalu dapat memegang kendali terhadap proyek,
sedemikian rupa sehingga proyek :
1. Dapat diselesaikan dengan memenuhi kualitas yang sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan.
2. Dapat diselenggarakan dalam batas (target) waktu serta jadwal yang telah ditetapkan.
3. Dapat diselesaikan dengan biaya yang serendah-rendahnya (sesuai dengan Rencana
Anggaran Pelaksanaan).
Area yang mencangkup manajemen proyek yaitu :
1. Project Scope Management
2. Project Time Management

3. Project Cost Management


4. Project Quality Management
5. Project Human Resource Management
6. Project Communication Management
7. Project Risk Management
8. Project Procurement Management
9. Project Integration Management
Project Initiation
Proyek Inisiasi adalah tahap pertama dalam Siklus Proyek Hidup dan pada dasarnya dalam
memulai sebuah proyek. Anda memulai sebuah proyek dengan mendefinisikan tujuan dan
ruang lingkup, pembenaran untuk memulai dan solusi untuk diimplementasikan. Anda juga
membutuhkan untuk merekrut tim proyek yang sesuai dan terampil, mendirikan Kantor
Proyek dan melakukan akhir Tahap Ulasan :

Project Planning
Planning and Design atau Perencanaan dan Desain, ketika ruang lingkup proyek telah
ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap
perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci
sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas
yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource
plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan,
contract supplier dan perform phare review.

Project Execution
Executing atau Pelaksanaan, dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka
aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada
tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas
yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara setiap
deliverable sedang dibangun, suite proses manajemen yang dilakukan untuk emantau dan
mengontrol kiriman menjadi output dengan proyek. Proses ini meliputi pengelolaan
waktu, biaya, kualitas, perubahan, risiko, isu, pemasok, pelanggan dan komunikasi.
Setelah semua kiriman telah diproduksi dan pelanggan telah menerima solusi akhir,
proyek ini siap untuk penutupan.

Monitoring and Controlling


Pemantauan dan Pengendalian, sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa
proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian
deliverables sebagai hasil akhir proyek.

Project Closure
Closing atau Penutupan, tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini,
hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada
pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan
laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai
dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post
implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat
setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran
untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.

Project Scope Management


Salah satu dari yang terpenting dan yang memiliki banyak aspek sulit dari manajemen
proyek, adalah mendenifisikan ruang lingkup (scope) suatu proyek. Scope dapat juga
diartikan sebagai semua pekerjaan yang dikembangkan dalam menghasilkan produk dari
proyek dan proses yang digunakan untuk menbentuk kedemuanya (Schwalbe, 2006). Project
Scope Management termasuk suatu proses yang dikembangakn untuk mendefinisikan dan
mengontrol apa yang termasuk atau tidak yang termasuk dalam suatu proyek. Hal tersebut
untuk memastikan tim proyek dan stakeholders memiliki perngertian yang sama mengenai
produk apa yang dihasilkan dari proyek dan proses apa saja yang akan digunakan oleh tim
proyek untuk menghasilkan produk tersebut, ada lima proses utama yang dikembangkan
dalam project scope manajement yaitu :
1. Scope Planning
Scope Planning menjelaskan bagaimana suatu scope didefinisikan, diuji, dan
diawasi serta bagaimana Work Breakdown Structure (WBS) akan dibuat. Scope
Planning merupakan langkah awal dari scope manajement plan. Ukuran
proyek,kompleksitas, kepentingan, dan faktor faktor lain akan mempengaruhi
seberapa banyak usaha yang dihabiskan pada scope planning.
Hasil utama dari scope planning adalah suatu scope management plan yang
mempersiapkan suatu dokumen yang berisi deskripsi bagaimana tim akan
mempersiapkan project scope statement, membuat WBS, memastikan
penyelesaian dari proyek yang dikerjakan dan mengontrol perubahan pada scope
proyek.
2. Scope Definition
Langkah selanjutnya adalah menentukan lebih lanjut pekerjaan yang dibutuhkan
untuk proyek. Scope definition yang bagus sangat penting untuk kesuksesan
proyek karena sangat membantu meningkatkan akurasi dari waktu, biaya, dan
sumber yang digunakan, serta menegaskan suatu baseline untuk memastikan
kemampuan dan mengontrol proyek dan juga membantu dalam memperjelaskan
komunikasi dalam tanggung jawab kerja. Hasil utama dari scope definition adalah
project scope statement.
3. Create WBS

Setelah menyelesaikan proses scope palnning dan definition, langkah selanjutnya


dalam project management adalah membuat suatu work breakdown structure
(WBS). WBS adalah pengelompokan pekerjaan sulit dalam suatu proyek yang
menentukan total scope dari proyek. Karena banyak proyek melibatkan banyak
orang dan banyak perbedaan, ini sangat penting untuk menyusun dan memutuskan
pekerjaan kedalam bagian logika dan didasari pada bagaimana pekerjaan akan
dapat ditingkatkan. WBS merupakan dokumen pondasi pada project manajement
karena menyediakan dasar untuk perencanaan dan pengaturan jadwal proyek,
biaya, sumber, dan perubahan. WBS sering digambarkan sebagai suatu taskoriental family tree dari aktivitas, sama dengan suatu bagan organisasi, suatu tim
proyek sering menyusun WBS untuk produk proyek, fase proyek, atau
menggunakan project management process group. Banyak orang suka membuat
WBS dalam bagan untuk membantu membayangkan proyek dan semua bagian
utama dari proyek tersebut.
4. Scope Vertifications
Melibatkan persetujuan formal dari project scope yang diselesaikan oleh
stakeholders. Persetujaun ini sering dicapai dengan melakukan penyelidikan pada
pelangaran. Untuk menerima persetujuan formal dari project scope, tim proyek
harus membuat dokumentasi yang jelas dari produk proyek dan prosedur untuk
menevaluasi jika proyek sudah diselesaikan dengan benar dan menimbulkan
kepuasan. Untuk mengurangi perubahan scope, sangat perlu dilakukan pekerjaan
yang dapat memastikan project scope.
5. Scope Control
Scope Contro melibatkan peraturan perubahan untuk project scope. Pengguna
sering tidak yakin bagaimana mengingkan tampilan untuk dilihat atau fungsi apa
yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa bisnisnya. Pengembang tidak
yakin bagaimana mengartikan user requirement, dan mereka juga memilki
keterkaitan dengan teknologi yang terus berubah. Tujuan dari scope control adalah
mempengaruhi factor yang menyebabkan perubahan scope, menyakinkan
perubahan yang diproses berdasarkan pada prosedur yang dikembangkan sebagai
bagian dari mengintegrasikan perubahan control, dan mengatur perubahan ketika
perubahan ini terjadi. Scope control termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi,
dan mengimplementasikan perubahan dari project scope sebagai progress dari
proyek.

Anda mungkin juga menyukai