MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN SURAT BERHARGA
KATA PENGANTAR…..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1. Latar Belakang...........................................................................................
2. Rumusan Masalah.....................................................................................
3. Tujuan…....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat Mengetahui Pengertian Dari Manajemen Surat Berharga
2. Dapat mengetahui sifat-sifat surat berharga
3. Dapat mengetahui perbedaan surat berharga dan surat yang berharga
4. Dapat mengetahui unsur-unsur surat berharga
5. Dapat mengetahui macam-macam surat berharga
BAB II
PEMBAHASAN
Wesel
Pasal 101 KUHD menegaskan bahwa semua persyaratan di atas harus dipenuhi
dan seandainya salah satu syarat itu tertinggal atau tidak terpenuhi maka surat
tersebut tidak berlaku sebagai surat wesel, kecuali jika didapat hal-hal sebagai
berikut :
Hari/tanggal bayar yang tidak ditentukan dalam wesel, dianggap
pembayaran harus dilakukan pada tanggal/hari ditunjukkan wesel tersebut
(wesel unjuk);
Dalam hal tidak adanya ketentuan khusus, maka tempat yang tertulis di
samping nama tertarik dianggap sebagai tempat pembayaran dan tempat di
mana tertarik berdomisili;
Surat wesel yang tidak menerangkan tempat ditariknya, hal ini harus
dianggap ditandatangani di tempat yang tertulis di samping penarik.
Cek
Menurut ketentuan undang-undang, “cek” adalah surat berharga
yang mempunyai sifat sebagai alat pembayar, sehingga para pedagang umumnya
atau pun orang-orang yang terlibat dalam dunia usaha dapat merasakan dan
merupakan sebagai uang dunia.
Cek adalah surat berharga yang memuat kata cek/cheque, dalam
mana penerbitnya memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah
uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek, penggantinya atau
pembawanya pada saat ditunjukkan. Cek dipandang sebagai pembayaran tunai,
seperti uang biasa. Tujuan penerbitan cek ialah untuk meningkatkan jaminan
pembayaran. Oleh karena itu ada ketentuan :
Cek hanya diterbitkan kepada banker
Cek boleh diterbitkan, jika bankir telah mempunyai dana untuk
pembayaran itu
Cek berlaku dalam jangka waktu singkat, dalam jangka waktu mana cek
tidak boleh dicabut.
Cek merupakan alat pembayaran dan wesel merupakan alat penagihan dan
alat kredit. Cek itu terjadi karena kita mempunyai simpanan pada bank atau kantor
giro.Simpanan itu dapat diambil kembali, dan untuk pengambilan tersebut
diperlukan suatu surat pengambilan yang disebut cek. Jadi orang yang mempunyai
rekening Koran di bank paling sedikit harus sudah satu tahun dan selama itu pula
telah membuktikan kepercayaan di bank, baru bisa mendapatkan buku blanko cek.
Setelah blanko cek diisi dan ditandatangani, baru dapat dipergunakan untuk
melakukan pembayaran setiap waktu diperlukan.
Manfaat cek :
Lebih oraktis, terutama untuk pembayaran jarak jauh dan dalam
jumlah besar;
Cek itu baru ditulis dan ditandatangani bilamana akan dipergunakan
pembayaran, sehingga bilamana blanko cek tersebut dicuri orang tidak
akan membawa masalah apa-apa, karena tidak dapat dipakai untuk
melakukan pembayaran;
Tidak perlu menyimpan uang tunai di rumah dala jumlah besar.
Promes
Berbeda dengan surat wesel yang mengandung perintah, promes
(akseptasi) menyebutkan suatu janji atau kesanggupan untuk membayar.
Promes disebut juga “surat sanggup”, yaitu surat pernyataan dari seorang debitur
untuk menyanggupi/berjanji membayar sejumlah uang pada waktu tertentu kepada
orang yang tertulis namanya diatas surat tersebut. Promes berarti kesanggupan
atau berjanji dan “aksep”berarti “akhir”, maka dari itulah kita katakana surat
tersebut “promes” atau“aksep”.
Contoh Promes :
RYAN
Syarat – syarat promes
Konosemen
Konosemen adalah surat berharga yang memuat kata “Konosemen/Bill of
Lading” yang merupakan tanda bukti penerimaan barang dari pengirim,
ditandatangani oleh pengangkut dan yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menuntut penyerahan barang-barang yang disebut dalam konosemen itu.
Saham
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan
dibursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan,
atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang
memiliki saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut. Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun
2007, Saham merupakan benda bergerak dan rnemberikan hak untuk menghadiri
dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima pembayaran dividen dan sisa
kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-
Undang ini.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama
dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan
mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang.
Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi
atau penanaman modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman
modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal
Asing
1. Penanaman Modal dalam negeri
Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah
kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal
dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia,
perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau tidak berbadan hukum.
Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas,
pengertian penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25
tahun 2007 adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga
negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah
yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan
terbuka dengan persyaratan. Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal
asing adalah:
Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan
undang- undang.
Jenis-jenis Saham
Suatu perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan
saham preferen.
1. Saham biasa ( common stock )
Saham biasa merupakan saham yang mempunyai hak suara untuk
mengambil keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan
dengan pengurusan Perseroan, mempunyai hak untuk menerima dividen
yang dibagikan, dan menerima sisa. kekayaan hasil likuidasi.
Kuitansi.
KESIMPULAN
https://lovelycimutz.wordpress.com/2011/04/17/surat-surat-berharga/
https://brainly.co.id/tugas/9868249