Anda di halaman 1dari 36

HUKUM BISNIS

SURAT BERHARGA

Dr. Rosalinda Elsina Latumahina., S.H., M.Kn.


SURAT-SURAT BERHARGA
• Lalu lintas perdagangan memunculkan :
• Surat yang mempunyai nilai
• Mudah dipindahtangankan

SURAT BERHARGA
SURAT-SURAT BERHARGA
SURAT
SURAT YANG
BERHARGA MEMPUNYAI
HARGA

Alat Bukan alat


pembayaran
pembayaran

Bukti kepemilikan
Melahirkan hak segala sesuatu
tagih, dan sebagai yang tercantum
bukti hak tagih dalam surat
tersebut
SURAT-SURAT BERHARGA
Tiga jenis Surat Berharga secara umum :
• Atas nama / Op Naam :
 bila nama kreditur disebut dengan jelas dalam
surat tersebut tanpa tambahan kata apapun

• Kepada Pengganti / Aan Order :


 SB yang diterbitkan kepada pengganti bila
nama kreditur disebut dengan jelas dalam
surat, dengan tambahan kata “atau pengganti”
SURAT-SURAT BERHARGA

• Kepada pembawa / Aan Toonder


 SB yang diterbitkan kepada pembawa bila
nama kreditur tidak disebut / disebut dengan
jelas dengan tambahan kata “atau pengganti”
SURAT-SURAT BERHARGA
• Macam-Macam Surat Berharga :
• Saham : Surat Tanda turut serta kepemilikan
dalam suatu Perseroan Terbatas

• Konosemen/Surat Muatan Kapal : tanda


penerimaan barang-barang untuk diangkut
dengan kapal
SURAT BERHARGA KOMERSIAL
• SURAT BERHARGA KOMERSIAL
SBK / Commercial Paper adalah surat berharga
yang diterbitkan oleh Korporasi Non Bank
berbentuk surat sanggup (promissory note) dan
berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun
yang terdaftar di Bank Indonesia.

Biasanya instrumen ini tidak digunakan sebagai


investasi jangka panjang melainkan hanya
sebagai pembelian inventaris atau untuk
pengelolaan modal kerja.
SURAT BERHARGA KOMERSIAL
 SBK/CP pada prinsipnya merupakan promes
dari perusahaan yang berjanji akan membayar
sejumlah tertentu uang pada saat CP jatuh
tempo.
 CP diterbitkan tidak disertai dengan jaminan.
Namun seringkali CP diterbitkan dengan Back
Up fasilitas credit line dari bank dan jumlahnya
mendekati atau sama dengan CP.
 Transaksi jual beli dalam perdagangan CP
dapat dilakukan secara langsung antara pihak-
pihak yang berkepentingan
SURAT BERHARGA KOMERSIAL
Surat Berharga Komersial:
 Diterbitkan tanpa warkah (scriptless)
 Dialihkan secara elektronik
 Diterbitkan dengan sistem Diskonto
 Diterbitkan dalam denominasi rupiah atau
valuta asing
 Nilai nominal paling sedikit Rp. 10 milyar /
USD 1 juta
 Pembelian paling sedikit Rp500 juta / USD 50
ribu
SURAT BERHARGA KOMERSIAL
Surat Berharga Komersial:
 Memiliki tenor 1, 3, 6, 9 atau 12 bulan.
 Memiliki peringkat instrumen yang diterbitkan
oleh lembaga peringkat yang terdaftar di Bank
Indonesia.
SURAT BERHARGA KOMERSIAL
Surat Sanggup Bayar
(Aksep/Promes/Promissory Note):
- SSB (dalam akuntansi juga disebut "nota
yang dapat diuangkan”) adalah suatu
kontrak yang berisikan janji secara terinci
dari suatu pihak (pembayar) untuk
membayarkan sejumlah uang kepada
pihak lainnya (pihak yang dibayar).
SURAT BERHARGA KOMERSIAL
- Menurut KUHD (ps 174-177), promes adalah
penyanggupan tak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada tanggal jatuh
tempo dan pada tempat pembayaran yang
ditentukan dengan mencantumkan nama
orang yang kepadanya pembayaran itu harus
dilakukan atau yang kepada tertunjuk
pembayaran harus dilakukan dengan
ditandatangani oleh orang yang
mengeluarkan promes.
SURAT UTANG NEGARA
• OBLIGASI
= tanda utang yang dikeluarkan oleh badan
pemerintah maupun swasta

- Obligasi Negara adalah Surat Utang Negara


(SUN) yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan
dengan kupon atau pembayaran bunga secara
diskonto.
- Obligasi Negara yang diperdagangkan secara
ritel disebut dengan Obligasi Ritel Indonesia
(ORI).
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA
• ORI
- Tujuan diterbitkannya ORI adalah untuk
memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada masyarakat / investor individual untuk
secara langsung memiliki dan
memperdagangkan secara aktif dalam
perdagangan Obligasi Negara.
SURAT UTANG NEGARA
• ORI
- Keuntungan investasi pada obligasi pada
bersumber dari : penghasilan kupon (bunga)
dan potensi kenaikan harga (capital gain)
dari harga obligasi.

- Keunggulan SUN dibandingkan Efek lainnya


adalah pada minimnya risiko gagal bayar di
kemudian hari saat jatuh tempo, baik
pembayaran kupon maupun nilai pokoknya.
SURAT UTANG NEGARA
• ORI
- Jika kita membeli obligasi korporasi, maka
terdapat kemungkinan terjadi gagal bayar
baik kupon maupun nilai pokok yang jatuh
tempo akibat kondisi keuangan atau
perekonomian yang tidak menguntungkan.

- SUN merupakan instrumen investasi yang


bebas resiko gagal bayar karena
pembayaran bunga/kupon dan pokoknya
dijamin oleh UU SUN.
SURAT UTANG NEGARA
• ORI
- Setiap tahun Pemerintah menganggarkan
pembayaran kupon maupun pokok Obligasi
Negara dalam APBN.

Produk SUN seperti Obligasi Negara (ORI)


juga dapat dijadikan sebagai agunan dan
dapat dijual setiap saat apabila pemilik
membutuhkan dana.
SURAT BERHARGA PASAR UANG
SURAT BERHARGA PASAR UANG
WESEL
• WESEL :
Pasal 100 KUHD:
 Wesel (bill of exchange, money order) adalah
surat piutang yang dapat dipindah-pindahkan
atau bentuk surat tertentu yang isinya
ditetapkan oleh UU, menunjuk seseorang
untuk membayar sejumlah uang tertentu,
pada hari tertentu, pada hari tanggal tertentu,
pembayaran kepada seseorang/via
badan/bank, tempat pembayaran,
tandatangan penarik dan nama yang kena
tarik.
WESEL
• WESEL :
 Wesel dapat dipindahkan dengan membuat
endosemen (keterangan pemindahan hak)
yang tercantum pada bagian belakang Wesel.

 Wesel dapat diperjualbelikan


WESEL
Cara menyerahkan wesel :
 Penyerahan secara nyata  langsung
 Endossement  Apabila wesel itu dikeluarkan
atas order
 Cessie  apabila wesel itu dikeluarkan atas
nama, dan dinyatakan dengan tegas wesel itu
tidak dapat diendosementkan  RECTA
WESEL
 Pasal 613 BW
WESEL
• AKSEPTASI : unsur penting untuk
menjualbelikan wesel

• Akseptasi dilakukan oleh penerbit wesel,


dengan menulis perkataan : diakseptir &
ditandatangani

• Surat wesel harus dibayar pada suatu waktu


setelah diperlihatkan / ditunjukkan
(daluwarsanya 1 tahun setelah tanggal wesel)
CEK
• CEK
 Cek harus ditarik atas suatu bank, yang telah
menyediakan dana
 Dana  bisa disetor oleh yang mengeluarkan
cek atau dipinjami oleh suatu bank dalam
artian kredit dalam bentuk cek
 Cek adalah alat bayar tunai  dananya
MUTLAK harus sudah ADA
 Kalau tidak ada dana, tapi cek sudah
dikeluarkan  CEK KOSONG
CEK
• CROSS CEK / cek silang
 Ps 214 KUHD
 Tujuannya : supaya hanya bisa dibayarkan
kepada seorang tertentu/ bankir tertentu
 Mencegah pembayaran pada seorang yang
tidak berhak
BILYET GIRO
• BILYET GIRO
• BG bukan termasuk Surat Berharga
• BG dikenal karena praktek lembaga perbankan
memerlukannya  melalui surat edaran BI
• Surat perintah nasabah
• Sudah baku bentuknya
• Dalam bentuk pemindahbukuan sejumlah dana
dari rekening ybs kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya
• Satu bank atau antar bank
LETTER OF CREDIT
• LETTER OF CREDIT
• Suatu surat perintah membayar kepada
seseorang / beberapa orang yang dialamati
untuk melakukan pembayaran sejumlah uang
tertentu yang disebutkan didalam surat perintah
tersebut, kepada seorang tertentu

• Disebut juga Surat Kredit Berdokumen


LETTER OF CREDIT
Tiga Pihak Dalam L/C:
 Opener (importir/buyer), adalah pihak yang
mengajukan permintaan pembukaan L/C
kepada bank
 Issuer (issuing bank), adalah bank di negara
importir yang mengeluarkan L/C atas
permintaan importir.
 Beneficiary (eksportir/seller), adalah pihak
yang menerima pembukaan L/C oleh importir.
LETTER OF CREDIT
LETTER OF CREDIT
LETTER OF CREDIT
Proses LC adalah sebagai berikut:
1. Buyer memesan barang / jasa dari seller

2. Seller meminta buyer untuk membuka sebuah L/C,


dengan memberitahukan “Terms and Conditions”
yang bisa diterima serta nama Bank Penerima
yang ditunjuk

3. Buyer meminta Bank dimana rekeningnya berada


(Bank Penerbit) untuk membuka sebuah L/C
dengan memberitahukan “Terms and Conditions”
dari seller dan nama Bank Penerima
yang ditunjuk oleh seller
LETTER OF CREDIT
Proses LC (cont’d):
4.Bank Penerbit membuka sebuah L/C
dan mengirimkannya kepada Bank Penerima
(memberi copy-nya kepada buyer, buyer mengirimkan
ke pihak seller juga)

5. Bank Penerima menyampaikan L/C kepada seller

6. Setelah barang atau jasa yang telah dipesan


siap untuk dikirim, Seller menyiapkan dokumen
yang dipersyaratkan di dalam L/C.
Jika dokumen telah siap maka seller menyerahkan
dokumen kepada Bank Penerima
LETTER OF CREDIT
Proses LC (cont’d):
7. Bank Penerima mempelajari dokumen, jika telah
memenuhi syarat maka dokumen akan dikirim ke
Bank Penerbit untuk meminta pembayaran

8. Begitu dokumen diterima, Bank Penerbit akan


memeriksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen
yang diterima dengan Term and Condition di dalam
L/C.
Jika sesuai maka Bank Penerbit akan membayar
pihak seller melalui Bank Penerima, serta
mengirimkan dokumen tersebut kepada pihak
Buyer.
LETTER OF CREDIT

Proses LC (cont’d):
Dengan dokumen asli yang diterima dari Bank Penerbit,
pihak Buyer akan mengambil barang/jasa di custom,

Tanpa dokumen asli, pihak buyer tidak bisa


mengambil barang/jasa tersebut.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai