Anda di halaman 1dari 5

No.

Perbandingan Cek Bilyet Giro


1. Dasar Hukum Kitab Undang-Undang - Peraturan Bank Indonesia
Hukum Dagang (KUHD) Nomor 18/41/2016 tentang
Pasal 178-229 Bilyet Giro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 248,Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor
5951)
- Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 18/32/DPSP tahun 2016
tentang Bilyet Giro

Bilyet Giro tidak diatur dalam


Kitab Undang-undang Hukum
Dagang (KUHD)
2. Definisi Berdasarkan Pasal 178 Pengertian bilyet giro dalam
KUHD, cek adalah surat Pasal 1 angka 3 PBI No.
yang memuat kata cek yang 18/41/PBI/2016 menyatakan
diterbitkan di tempat dan bahwa: “Bilyet Giro adalah
tanggal tertentu, penerbit perintah dari Penarik kepada
akan memberikan perintah Bank Tertarik untuk melakukan
kepada bank untuk pemindah bukuan sejumlah
membayar sejumlah uang dana kepada rekening
tanpa syarat kepada Penerima”
pemegang.
3 Syarat Formal Bentuk dan syarat formal dari Dalam penerbitannya, bilyet
cek telah dijelaskan dalam giro mempunyai syarat-syarat
ketentuan yang ada di formil yang telah disebutkan
KUHD. Apabila syarat sebagaimana didalam PBI
formal cek tidak terpenuhi 18/41. Pasal 3 ayat (1) PBI No.
sebagaimana telah tercantum 18/41 jo SEBI 18/32 butir II A
dalam Pasal 178 KUHD, menetapkan syarat formil,
maka cek tersebut tidak dapat yaitu:
berlaku sebagai cek kecuali 1. Nama “Bilyet Giro” dan
yang disebut pada pasal 179 nomor seri Bilyet Giro: Nama
KUHD. dan nomor seri harus tercantum
dalam bilyet giro.
Syarat formil sesuai pasal 2. Nama Bank Tertarik: Nama
178 KUHD: bank tertarik atau bank
1. Di dalam waktu itu harus tersangkut harus dicantumkan
terdapat nama atau kata “cek” dalam bilyet giro.
dalam bahasa yang dipakai 3. Perintah yang jelas dan tanpa
cek itu; syarat memindahbukukan
2. Perintah tidak bersyarat sejumlah dana atas beban
untuk membayar jumlah uang Rekening Giro Penarik.
tertentu; 4. Nama dan nomor rekening
3. Nama orang yang harus Penerima: Penerima merupakan
membayar (tertarik); nasabah yang mendapatkan
4. Penunjukkan tempat pemindahbukuan dana
pembayaran harus dilakukan; sebagaimana telah
5. Penyebutan tanggal dan diperintahkan penarik terhadap
tempat cek diterbitkan; dan bank tertarik.
6. Tandatangan orang 5. Nama Bank Penerima: Bank
menerbitkan cek (penerbit). penerima adalah Bank yang
mengatur rekening pemegang.
Ada dua kemungkinan dalam
bank penerima, yaitu Bank
tertarik atau Bank lain.
6. Jumlah dana yang
dipindahbukukan baik dalam
angka maupundalam huruf
secara lengkap: Jumlah dana
yang dipindahbukukan ditulis
dalam bentuk angka maupun
huruf.
7. Tanggal Penarikan: Tanggal
penarikan berhubungan dengan
tanggal efektif. Kedua tanggal
tersebut harus tercantumm
dalam bilyet giro;
8. Tanggal Efektif: Merupakan
tanggal mulai berlakunya
pemindahbukuan yang harus
berada dalam tenggang waktu
penawaran.
9. Nama jelas Penarik:
Berhubungan dengan tanda
tangan penarik dan ditulis
dibawah tanda tangan tersebut.
10. Tanda tangan Penarik:
Penarik harus membubuhkan
tandatangannya dalam biluet
giro untuk menunjukkan bahwa
penarik telah terikat.
4. Tanggal pada Cek “Tanggal penarikan” adalah - Tanggal Penarikan
dan Bilyet Giro tanggal ditandatanganinya adalah tanggal yang
warkat cek tercantum pada Bilyet
Giro dan merupakan
tanggal diterbitkannya
Bilyet Giro;
- Tanggal Efektif adalah
tanggal yang tercantum
pada Bilyet Giro dan
merupakan tanggal
mulai berlakunya
perintah
pemindahbukuan”.
5. Masa Pengunjukan Adapun tenggang waktu 1. Tenggang Waktu
dan Tenggang untuk penerbitan cek yang Pengunjukan Bilyet Giro
Waktu Penawaran diterbitkan dan yaitu 70 hari terhitung sejak
dibayarkan di Indonesia, Tanggal Penarikan.
berdasarkan KUHD harus 2. Tanggal Efektif harus
diunjukkan dalam tenggang berada dalam Tenggang
waktu 70 (tujuh puluh) hari, Waktu Pengunjukan, yaitu
sejak tanggal penerbitannya rentang waktu selama 70
sebagaimana dimaksud hari sejak Tanggal
KUHD ditambah 6 (enam) Penarikan.
bulan tenggang waktu 3. Tenggang Waktu Efektif
sebelum kadaluwarsa Bilyet Giro terhitung sejak
sebagaimana dimaksud Pasal Tanggal Efektif sampai
229 KUHD. dengan berakhirnya
Tenggang Waktu
Menurut ketentuan Pasal 206 Pengunjukan.
KUHD, bahwa suatu cek
yang diterbitkan atau
harus dibayar di Indonesia,
harus diperlihatkan untuk
pembayarannya dalam
tenggang waktu 70 (tujuh
puluh) hari. Tenggang waktu
tersebut berjalan mulai hari
tanggal penerbitannya
Dalam cek tidak berlaku
tanggal efektif, sehingga
pembayaran wajib
dilakukan pada saat
diunjukkan
6. Cara Pembayaran Tunai atau Pemindahbukuan Pemindahbukuan.
Tunai atau Giral (Bilyet giro adalah intrumen
(Pemindahbukuan) pembayaran non tunai)
7. Daluwarsa 70 hari + 6 bulan (70 hari+ 70 hari sesuai PBI No.
180 hari) = 250 hari sesuai 18/41/PBI/2016 dan SE Nomor
pasal 229 KUHD. 18/31/2016

Anda mungkin juga menyukai