Anda di halaman 1dari 57

PELAYANAN DAN

JASA PERBANKAN
✓ Rekening koran dan giro (demand deposit)
✓ Cek dan Bilyet Giro
✓ Mekanisme Bank Garansi
✓ Mekanisme Letter of Credit (L/C)
✓ Penjaminan Efek (underwriting)
✓ Proses Kliring
✓ Transaksi valuta asing
REKENING KORAN DAN GIRO
 Rekening koran adalah laporan yang memuat rincian atas transaksi
rekening giro.
 Seluruh penarikan harus dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet
giro
 Dalam rekening koran akan tampak :
- Saldo awal bulan (yang diambil dari saldo akhir bulan sebelumnya),
- Mutasi debet,
- Mutasi kredit,
- Saldo akhir bulan (yang akan menjadi saldo awal bulan berikutnya).
- Dalam rekening koran juga biasanya memuat mengenai ringkasan
transaksi
Contoh Rekening Koran
Rekening Giro/Demand
Deposit/Checking Account
adalah simpanan dana masyarakat pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek/cheque (pasal 178 KUHD) atau dipindah
bukukan dengan surat perintah pemindahbukuan (SPPB-
bilyet giro).
GIRO dapat dibuka atas perorangan,
bersama-sama (joint account) atau atas perusahaan,
badan hukum (PT, CV, yayasan, koperasi).
CEK DAN BILYET GIRO
 cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang
cek tersebut
 Cek dapat terbilang sah dan resmi apabila sudah ditandatangani dan/atau
distempel oleh yang bersangkutan
 Cek dapat diuangkan langsung secara tunai.
 Pembayaran oleh bank dapat dilakukan atas unjuk (Dapat
diendorsmentkan)
 Dikenakan biaya materai
 Cek berfungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank untuk
membayar dengan uang tunai kepada orang yang ditunjuk atau pembawa
cek tersebut.
 Cek tidak dapat diuangkan pada bank yang bersangkutan sebelum di beri
tanggal penerbitanya.
 Hanya tercantum tanggal penerbitan karena dikenal adanya cek mundur
 Sumber hukum KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang)
Syarat hukum dan penggunaan cek diatur dalam KUH Dagang
Pasal 178 dengan syarat :
• 1. Pada surat cek harus tertulis perkataan “ CEK”
• 2. Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu
• 3. Nama Bank yang harus membayar
• 4. Penyambutan Tanggal dan tempat cek dikeluarkan
• 5. Tanda tangan penarik

• Syarat Lainnya yang ditetapkan oleh Bank :


• 1. Tersedianya dana
• 2. Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi
cek
• 3. Jumlah uang yang tertulis di angka dengan hurus haruslah sama
• 4.Memeperlihatkan masa kadarluasa cek yaitu 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut
• 5.Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di
specimen (contoh tandatangan )
• 6. Tidak diblokir pihak berwenang
• 7. Resi cek sudah kembali
• 8. Endorsment cek benar
• 9. Kondisi cek sempurna
• 10. Rekening belum ditutup dan syarat lainnya
Jenis-jenis cek :
➢ Cek Atas Nama - Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau
badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.
➢ Cek Atas Unjuk - Cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di
dalam cek atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum
tertentu jadi siapa saja dapat menguangkan cek atau dengan kata lain cek
dapat diuangkan oleh si pembawa cek.
➢ Cek Silang - Cek Silang atau cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas
diberi dua tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang
semula tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan.
➢ Cek Mundur - Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang.
➢ Cek Kosong - Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak
tersedia di dalam rekening giro.
Contoh Cek :
 Bilyet Giro adalah surat perintah pemindah bukuan dari nasabah suatu
bank kepada bank yang bersangkutan, untuk memindahkan sejumlah uang
dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam
bilyet giro, pada bank yang sama atau bank yang lain.
 Bilyet Giro tidak dapat diuangkan langsung secara tunai.
 Pemindah bukuan yang dilakukan oleh bank hanya dapat dilakukan atas
nama (tidak dapat diendosir).
 Dikenakan biaya materai.
 Bilyet giro berfungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank
untuk memindahkan dananya kepada orang yang di tunjuk dan mempunyai
rekening yang jelas pada bank tertentu.
 Tercantum tanggal penerbitan dan tanggal efektif.
 Sumber hukum PBI (Peraturan Bank Indonesia).
Syarat-syarat Bilyet Giro

• Ada nama bilyet giro dan nomor serinya


• Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan
sejumlah uang atas beban rekening yang
bersangkutan
• Nama dan tempat bank tertarik
• Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka
dan huruf
• Nama pihak penerima
• Tandatangan penarik atau stempel penarik jika
si penarik merupakan perusahaan
• Tanggal dan tempat penarikan
• Nama bank yang menerima pemindahbukuan
tersebut
Masa berlaku Bilyet Giro

• Masa berlakunya adalah 70 hari


terhitung mulai dari tanggal
penarikannya
• Bila tanggal efektif tidak
dicantumkan, maka tanggal penarikan
berlaku pula sebagai tanggal efektif
• Bila tanggal penarikan tidak
dicantumkan, maka tanggal efektif
dianggap sebagai tanggal penarikan
• Dan persyaratannya lainnya
Contoh giro :
Perbedaan Cek dan Bilyet Giro

No Keterang Cek Bilyet Giro


an
1 Identitas Atas Nama Atas Nama
Atas Unjuk
2 Sifat Tunai & Non tunai Non tunai
3 Tanggal Hanya ada satu tanggal Ada dua
tanggal

Sumber : Buku Bank dan Lembaga keuangan


lainnya
Penolakan pembayaran Bilyet
Giro disebabkan:
A. Saldo tidak cukup
B. Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
C. Jumlah yang tertulis diangka dan huruf beda
D. Tanda tangan tidak sama/lengkap
E.coretan atau perubahan tidak ditandatanganni
F. Cek atau BG sudah kadarluasa
G. Resi belum kembali
H. Endorsment cek tidak benar
I. Rekening sudah ditutup
J. Dibatalkan penarik
K.rekening diblokir oleh berwajib
L. Kondisi cek/BG rusak atau tidak sempurna
M. Alasan lainnya
BANK GARANSI
 Bank Garansi adalah Jaminan pembayaran
yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak,
baik perorangan, perusahan atau
badan/lembaga lainnya.
 Pemberian jaminan dengan maksud bank
penjamin akan memenuhi (membayar)
kewajiban-kewajiban dari pihak yang
dijaminkan kepada pihak yang menerima
jaminan apabila yang dijamin dikemudian
hari ternyata tidak memenuhi kewajiban
kepada pihak lain sesuai dengan yang
diperjanjikan/cidera janji.
Manfaat Bank Garansi :
Sebagai sarana untuk
memperlancar lalu lintas barang
dan jasa.
Penerima jaminan tidak akan
menderita kerugian bila pihak
yang dijamin melalaikan
kewajiban karena penerima
jaminan akan mendapat ganti
rugi (pembayaran) dari bank.
Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak
bank kepada si penerima jaminan :
 Memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi
nasabah
 Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untukmenberikan keyakinan bahwa
pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan
melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak
perbankan
 Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan yang dijaminkan dan
yang menerima jaminan
 Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik bagi bank maupun
bagi pihak lainnya
 Bank akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah
serta jaminan yang diberikan
 Mekanisme penerbitan Bank Garansi melibatkan tiga
pihak yaitu, penjamin, terjamin, dan penerima
jaminan.
❖ Penjamin adalah bank yang menerbitkan jaminan
bank kepada nasabahnya.
❖ Terjamin adalah nasabah (kontraktor) sebagai pihak
yang dijamin, nasabah yang melakukan permohonan
kepada bank untuk menerbitkan jaminan bank atas
nasabah tersebut.
❖ Penerima Jaminan adalah pihak ketiga (pemilik
proyek) yang menerima jaminan atas suatu
perjanjian dengan pihak terjamin atau pihak yang
menerima jaminan atas suatu konsekuensi kesalahan
(wanprestasi) yang dilakukan oleh pihak terjamin
dan berhak untuk memperoleh penggantian atas
kejadian tersebut.
Mekanisme proses bank garansi
1. Perundingan rencana kerja proyek antara kontraktor yang akan menerima proyek
dengan pemilik proyek.
2. Kontraktor mengajukan Bank Garansi pada suatu bank dengan membayar provisi atau
komisi.
3. Bank memberikan Sertifikat Bank Garansi kepada kontraktor.
4. Sertifikat diberikan pada pemilik proyek pada saat Pemilik Proyek memberikan proyek
pada kontraktor.
5. Ketika kontraktor cedera janji atau gagal menepati janji maka pemilik proyek dapat
mencairkan sertifikat Bank Garansi pada bank yang mengeluarkan sertifikat.
6. Bank penjamin akan membayar sertifikat Bank Garansi pada pemilik proyek
7. Ketika pekerjaan atau proyek dapat diselesaikan oleh kontraktor maka sertifikat Bank
Garansi harus dikembalikan.
Bank ABC Kontraktor PLN

1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank garansi ke bank


ABC,kontraktor akan melaksanakan pekerjaan PLN
2.Bank ABC akan menerbitkan garansi bank jika kontraktor memenuhi syarat
termasuk telah menyetor jaminan lawan
3. Kontraktor akan menyerahkan bank garansi asli ke pihak PLN
4. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat merugikan pihak
PLN mis kontraktor ingkar, PLN dapat langsung membawa janji maka pihak
garansi asli yang dipegang di Bank ABC untuk dicairkan
5. Pihak Bank akan memberikan ganti rugi dengan cara mencairkan jaminan
lawan yang diserahan oleh kontraktor sebelumnya
6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya maka pihak PLN akan
mengembalikan garansi asli ke kontraktor sehingga kontraktor dapat
mengembalikannya ke Bank
Jenis-jenis Bank Garansi :
 Bank Garansi untuk Tender (Bid Bond/Tender
Bond)
 Bank Garansi untuk Penerimaan Uang Muka Kerja
(Advance Payment Bond)
 Bank Garansi untuk Pelaksanaan Pekerjaan
(Performance Bond)
 Bank Garansi untuk Pemeliharaan (Retention
Bond)
 Bank Garansi kepada Maskapai Pelayaran
(Shipping Guarantee)
 Bank Garansi untuk Pita Cukai Tembakau
 Bank Garansi untuk Perdagangan (Agen, Dealer)
 Bank Garansi untuk Penangguhan Bea Masuk
 Bank Garansi untuk Pembelian Aktiva Tetap
Contoh Bank Garansi
Jaminan bank garansi
•Uang tunai/Tabungan
•Sertifikat deposito
•Surat-surat berharga seperti
saham dan obligasi
•Sertifikat tanah
•dll
Surat garansi memuat hal:

 Judul garansi bank atas bank garansi


 Nama dan alamat bank pemberi bank garansi
 Nama dan alamat terjamin
 Nama dan alamat penerima jaminan
 Tanggal penerbitan surat bank garansi
 Jumlah uang yang dijaminkan
 Batas waktu untuk mengajukan claim kepada bank
 Tandatangan pihak bank pemberi garansi
LETTER OF CREDIT (L/C)
Letter of Credit
atau sering disingkat menjadi L/C,
LC, atau LOC, adalah sebuah cara
pembayaran internasional yang
memungkinkan eksportir
menerima pembayaran tanpa
menunggu berita dari luar negeri
setelah barang dan berkas
dokumen dikirimkan keluar negeri
(kepada pemesan).
Pelaku L/C :

 Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang mengajukan


aplikasi L/C.
 Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.
 Issuing bank atau opening bank adalah bank pembuka L/C.
 Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank koresponden
(agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank tidak bertanggung
jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara.
 Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan
issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.
 Paying bank adalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk
melakukan pembayaran.
 Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan
Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat
bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll).
Mekanisme pembayaran dengan L/C :
 Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C
untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai
opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor
seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank melakukan kontrak
valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan pembukaan L/C atas nama
eksportir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/issuing bank.
Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank di luar
negeri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini
disebut sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising bank
memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut.
Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary.
 Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan
mendapatkan bill of lading dan dokumen lain yang dipersyaratkan.
 Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan
pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah
mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of lading
tersebut kemudian diberikan kepada Importir.
 Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan
dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir.
A. Revocable L/C

• L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara


sepihak oleh bank pembuka (Opening bank) tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada benefeciary

B. Irrevocable L/C

• L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa


persetujuan dari semua pihak yang terlibat

C. Sight L/C

• L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat


dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank
D. Usance L/C

• L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan


tenggang waktu tertentu misal 2 bln dari
pengapalan barang atau 2 bulan setelah
penunjukkan dokumen

E. Restricted L/C

• L/C yang pembayarannya atau penerusannya L/C


hanya dibatasi kepada bank-bank tertentu saja
yang namanya tercantum dalam L/C

F. Unrestricted L/C

• L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank


manapun
H. Red Clouse

• L/C dimana bank pembuka L/C memberi


kuasa kepada bank pembayar untuk
membayar uang muka kepada beneficiary
sebagian tertentu atau seluruh nilai L/C
sebelum beneficiary menyerahkan
dokumen

Transferable L/C

• L/C yang memberikan kepada beneficiary


untuk memindahkan sebagian atau seluruh
nilai L/C kepada satu atau beberapa pihak
lainnya
Revolving L/C

•L/C yang penggunaannya


dapat dilakukan secara
berulang-ulang

Dan lain-lain
Dokumen L/C yang dibutuhkan meliputi :

Bill of lading • Bukti tanda pengiriman


• Bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang
(B/L) • Bukti pemilikan atau dokumen pemilikan barang

• Perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis


yang ditujukan oleh seseorang yang menariknya dan
mengharuskan orang yang dialamatkan untuk membayar
Draft/wesel sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk
• Wesel dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan
kepada pihak lain

• Daftar perincian harga dari barang-barang yang


dikeluarkan oleh penjual atas suatu transaksi sebagai
Faktur/Invoice tanda bukti transaksi
• Dapat juha dijadikan sebagai alat tagih
• Perusahaan asuransi adalan perusahaan
yang akan menanggung dan mengganti
Asuransi terhadap kerugian yang akan dialami para
eksportir apabila terjadi kehilangan atau
kerusakan barangnya

Daftar • Merupakan daftar uraian barang-


pengepakan/ barang yang dimasukan dalam peti
packing list kemas

Certificate of • Surat keterangan asal barang yang di


Origin ekspor
• Surat keterangan
pemeriksaan
Certificate tentang keadaan
of
Inspection barang yang dibuat
oleh independent
surveyor
PENJAMINAN EFEK
(UNDERWRITING)
 Penjamin Emisi Efek adalah merupakan Perusahaan Efek yang mendapatkan izin
bergerak di bidang Penjaminan Emisi (Penerbitan/Penjualan Efek). Orang yang
menjalankan kegiatan Penjamin Emisi Efek harus memiliki surat izin profesi
(lisensi) Wakil Penjamin Emisi Efek.
 Underwriter sesuai dengan namanya mempunyai fungsi atau tugas untuk
menjamin terjualnya efek yang ditawarkan dalam Penawaran Umum sesuai
dengan yang diperjanjikan.
 Underwriter pada umumnya mempunyai peranan sentral dalam suatu penawaran
umum efek yang dilakukan oleh Emiten, dimana di samping berfungsi sebagai
penjamin emisi efek juga memberikan jasa konsultan dalam proses persiapan
sampai berakhirnya proses penawaran, bahkan termasuk pula membantu
mempersiapkan seluruh dokumentasi yang diperlukan. Jasa konsultasi termasuk
pula bantuan mempersiapkan dokumentasi yang diberikan underwriter akan
mendapatkan kompensasi dari Emiten berupa management fee/administration
fee dari Emiten.
 Berdasarkan peranan sebagai Penjamin Emisi efek dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu pertama Penjamin Utama (Lead Underwriter) dan penjamin
peserta (underwriter). Dalam hal jumlah emisi efek sangat besar dibandingkan
dengan jumlah modal yang dimiliki underwriter, maka underwriter tersebut
dapat mengajak/mencari underwriter lainnya sedemikian rupa sehingga dapat
menyakinkan bahwa seluruh efek yang tidak terjual dalam penawaran umum
akan dapat ditanggung atau dibeli oleh seluruh underwriter (sindikasi
underwriter).
PROSES KLIRING
Kliring adalah proses penyampaian suatu surat berharga yang belum
merupakan suatu kewajiban bagi Bank, dimana surat berharga
tersebut disampaikan oleh Bank Penarik, hingga adanya pengesahan
oleh Bank Tertarik melalui lembaga kliring, yang dinyatakan dalam
mata uang rupiah.

Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk
surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap
bank lainnya, dengan maksud agar penyelesaiannya dapat
terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan
memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
• Lalu lintas pembayaran giral adalah, suatu proses kegiatan bayar
membayar dengan warkat atau nota kliring, yang dilakukan dengan
cara saling memperhitungkan di antara bank-bank, baik atas beban
maupun untuk keuntungan nasabah ybs.
• Giral adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
Kliring ada tiga jenis, yakni antara lain:
1. Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank
yang pelaksanaannya diatur oleh BI.
2. Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank
yang berada dalam suatu wilayah kliring (wilayah yang ditentukan).
3. Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat antar kantor
cabang suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu wilayah
kota. Kliring ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh
perhitungan dari suatu kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang
bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan.
Proses kliring ketika seseorang transfer antara bank:
• Nasabah mengisi form pengiriman dana dengan metode kliring pada bank dimana
ia memiliki rekening misalnya bank A. Dalam form tersebut, dicantumkan pula
bank lain yang dituju termasuk nomor rekening dan nama pemiliknya, misalnya
bank B.
• Bank A kemudian memproses data administratif tersebut, mengurangi saldo
rekening pengirim dan mengajukan permintaan kliring ke bank B pada Bank
Indonesia sebagai bank sentral pengatur kliring.
• Bank Indonesia kemudian memproses data tersebut dan “memerintahkan” bank B
menambahkan saldo kepada nomer rekening yang dituju.
• Saldo rekening nasabah yang dituju di bank B akan bertambah.
Proses kliring ketika seseorang mencairkan cek :
Kliring terjadi ketika seseorang mencairkan cek dari bank lain, baik dalam
maupun luar negeri. Prosesnya adalah sebagai berikut:
• Nasabah membawa cek dan mengisi formulir pencairan cek di Bank A,
sedangkan cek diterbitkan Bank B.
• Bank akan memproses dan melakukan kliring terhadap cek tersebut. Cek dan
bukti administratif lainnya akan diajukan ke Bank Indonesia.
• Bank Indonesia akan memeriksa dokumen dan meneruskan kliring tersebut
kepada bank penerbit cek (bank B).
• Bank penerbit cek memberikan persetujuan dan validasi bahwa cek tersebut sah
dan dananya ada.
• Bank Indonesia akan meneruskan hal diatas kepada bank A yang dapat segera
mencairkan dana nasabah dalam bentuk tunai atau saldo rekening sesuai
keinginan nasabah.
Proses Kliring

3 Bank Indonesia menagih


menagih
5 4
Bank Angkasa Bank Mega
Cab Malang Cab Malang
Menyetorkan

Membebani

2 6 nasabah
1
Tuan Setyo Tuan Azis
Friday,
Novemb
Akuntansi Perbankan Chapter 5 43
er 13,
2020
1. Dalam suatu transaksi antara Tuan Azis dan Tuan Setyo, Tuan Aziz
menerbitkan cek yang diserahkan Tuan Setyo
2. Tuan Setyo yang merupakan nasabah Bank Angkasa Cabang Malang
menyerahkan cek kepada Bank Angkasa untuk di kliringkan
3. Bank Angkasa Cabang Malang menyerahkan warkat tersebut kepada PT.
Bank Mega. Penyerahan ini dilakukan petugas Bank yang mewakili Bank
tersebut melalui lembaga kliring, yakni Bank Indonesia
4. Bank Mega Cabang Malang melalui petugas kliring membawa pulang
warkat dan memeriksa keabsahan serta saldo nasabah, bila segalanya
benar dan saldo nasabah mencukupi maka rekening Tuan Azis pada Bank
Mega Cabang Malang akan di debet sebesar nilai yang tertera pada
cek/BG yang ditariknya. Dengan demikian saldo Tuan Aziz akan
berkurang.
5. Bila tidak ada tolakan Bank Mega Cabang Malang akan mengkreditkan
rekening Bank Angkasa Cabang Malang di Bank Indonesia.
6. Bank Angkasa Cabang Malang memberitahu hasil kliringnya pada Tuan
Setyo sekaligus mengkredit rekening Tuan Setyo.
Kliring Otomatisasi :
Dalam pelaksanaan kegiatan kliring secara otomatisasi melalui ACH
(Automatic Clearing House), bank penarik tidak perlu bertemu langsung
dengan bank tertarik.
Bank peserta kliring yang terlibat dalam transaksi Kliring akan saling
mengkliringkan warkat-warkatnya
melalui media elektronik komputer yang on line dengan ACH. Warkat secara
fisik akan dikirim langsung ke Bank Indonesia untuk tujuan pengendalian dan
pemantauan kegiatan kliring ACH.
Bank penarik akan bersikap lebih agresif dalam melakukan kliring keluar atas
warkat debet keluarnya.
Bank penarik bersikap mempercepat (accelerate) penarikan dana dari warkat
kliring karena harus memperhitungkan jumlah hari atau jam pengendapan
dana kliring tersebut.
Bank penarik tidak akan membiarkan dananya menganggur belum tertarik
walau sehari.

Bank tertarik akan bersikap pasif, tidak akan mempermasalahkan kapan Bank
penarik akan melakukan kliring.
Warkat Kliring adalah alat yang
digunakan dalam transaksi kliring,
yaitu :
1. Cek
2. Bilyet Giro
3. Surat Perintah Kiriman Uang (Bukti
Transfer)
4. Nota Debet
5. Nota Kredit / Lalu Lintas Giral
Hasil kliring dilakukan setiap hari
Untuk mengetahui apakah bank
Tersebut menang atau kalah
kliring

Menang kliring adalah Kalah kliring adalah


Jumlah tagihan warkat kliringnya Pembayaran warkat kliring
melebihi pembayaran warkat kliringnya Lebih besar dari penerimaan
Sehingga terdapat saldo kemenangan Warkat kliring/banyak
kewajiban bayar ketimbang
hak tagihan

Menutupi sejumlah
Kekalahannya pada hari itu,
Bila tidak terpenuhi maka
Dapat memperoleh pinjaman
Dari call of money
Tolakan kliring merupakan ketidaksediaan Bank tertagih untuk membayar
tagihan masuk oleh karena sebab-sebab tertentu, yaitu :
✓ Saldo tidak cukup
✓ Rekening telah ditutup
✓ Bea materai belum dipenuhi
✓ Tanda tangan tidak cocok dengan specimen
✓ Coretan tidak ditanda tangani penarik
✓ Warkat di blokir
✓ Jumlah angka dan huruf tidak sama
✓ Resi buku cek/BG belum dikembalikan
✓ Tanggal efektif Bilyet Giro belum aktif
✓ Tanda tangan meragukan
Transaksi Valuta Asing

Pasar Valuta Asing (Foreign Exchange


Market)
• Pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik
antarnegara maupun dalam suatu negara
• Dalam melakukan transaksi valuta asing digunakan kurs
(nilai tukar)

Bank menggunakan kurs jual dan kurs beli

• Kurs jual pada saat bank menjual dan nasabah membeli


• Kurs beli pada saat bank membeli dan nasabah menjual
• Selisih antara kurs jual dan kurs beli disebut spread
yang merupakan keuntungan Bank
Tujuan melakukan transaksi valas

• Untuk transaksi pembayaran


• Mempertahankan daya beli
• Pengiriman uang ke luar negri
• Mencari keuntungan
• Pemagaran resiko (Hedging)
• Kemudahan berbelanja

Jenis-Jenis Transaksi Valas

• Transaksi tunai (Spot transaction)


• Transaksi tunggak (Forward transaction)
• Transaksi opsi (Option transaction)
• Transaksi barter ( swap transaction)
Ada beberapa jenis transaksi valuta asing yang terjadi di pasar valas, yaitu spot,
forward, dan swap (Hanafi :2004)

1. Transaction Spot (transaksi spot)


Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan
pembayaran saat itu juga, meskipun dalam praktek transaksi spot akan
diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya.
Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada
tanggal 10 agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan
pada tanggal 12 agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007 tersebut kebetulan
hari libur atau hari sabtu maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya
dan penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date.
Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam
beberapa cara berikut ini (Kuncoro : 2001) :
a) Cash, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan
tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak).
b) Tom (kependekan dari tomorrow), yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari
kerja berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak.
c) Spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
 contoh transaksi spot yaitu pada tanggal 22 Desember 2016 seorang ayah
membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah diluar
negeri. maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa
atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan
selling price pada tanggal tersebut.
 Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember
2016 adalah US$1 = Rp 13.500 maka perhitungannya:
Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling price
= US$ 10.000 x Rp 13.500
= Rp 135.000.000,-
maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 135.000.000,- yang harus
diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2016 (2 x 24 jam atau t +2).
2. Forward Transaction (Transaksi berjangka)
Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing
dengan penyerahan pada beberapa waktu
mendatang sejumlah mata uang tertentu
berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain.
Kurs dalam transaksi forward ditentukan di muka
sedangkan penyerahan dan pembayaran dilakukan
beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh
tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering digunakan
untuk tujuan hedging dan spekulasi.
Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang
dilakukan semata-mata untuk menghindari resiko
kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Option Transaction (Transaksi Opsi)
Option yaitu pemberian hak kepada pemilik mata uang untuk membeli dan
menjual sejumlah tertentu mata uang asing/domestic pada masa tertentu
dimasa yang akan datang kapan saja, sampai kontraknya berakhir.
Untuk menghindari kerugian dari perdagangan valuta asing, kita dapat
membeli put option jangka waktu tertentu yang memudahkan kita untuk
menjual mata uang asing yang kita miliki, selain itu call option dapat dibeli dan
digunakan untuk memudahkan kita untuk membeli mata uang asing kapan saja
pada sampai kontraknya berhasil.

4. Swap Transaction (Transaksi Swap)


Selain transaksi spot dan forward tersebut sebenarnya terdapat transaksi lain
yang merupakan kombinasi dari dua transaksi tersebut yatu foreign exchange
swap (swap).
Swaps yaitu penjualan atau pembelian mata uang secara spot yang yang
dikombinasikan dengan penjualan atau pembelian kembali secara forward.
Pada transaksi swaps ini terdapat empat unsur pokok, yaitu:
 terdapat tiga transaksi berlawanan, jual-beli atau beli jual
 dilakukan secara bersama-sama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai