Anda di halaman 1dari 16

GIRO PADA BANK SYARIAH

Devie Rasriantina, S.E,M.M.


Pengertian Giro
• Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara
pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem
cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran
(payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro
diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang
selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak
penerima, langsung ke akun mereka. Secara umum yang
dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau
pemindahbukuan.
• Adapun yang dimaksud dengan giro
syariah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional
telah mengeluarkan fatwa yang
menyatakan bahwa giro yang dibenarkan
syariah adalah giro berdasarkan prinsip
wadiah dan mudharabah.
Prinsip-Prinsip Giro Syariah

1. Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah yang


diterapkan pada produk rekening giro. Wadiah dhamanah berbeda
dengan wadiah amanah. Dalam wadiah dhamanah, pihak bank
selaku pemegang titipan boleh menggunakan uang atau barang
yang dititipi dan bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan.
Sedangkan wadiah amanah, pihak bank selaku pemegang titipan
tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipi. Karena wadiah yang
diterapkan dalam produk giro perbankan adalah wadiah yad
dhamanah, maka implikasinya sama dengan hukum qardh, yakni
nasabah bertindak sebagai pihak yang meminjamkan uang dan
bank bertindak sebagai pihak yang dipinjami. Dengan demikian,
pemilik dana dan Bank tidak boleh saling menjanjikan untuk
memberikan imbalan atas penggunaan atau pemanfaatan dana
atau barang titipan tersebut.
Prinsip mudharabah

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank syariah akan


membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah
yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan
rekening. Dalam mengelola dana tersebut, bank tidak
bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan disebabkan
oleh kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi adalah
mismanagement, bank bertanggung jawab penuh terhadap
kerugian tersebut.
Bilyet Giro

. Bilyet Giro adalah surat perintah dari


nasabah kepada bank penyimpan dana
untuk memindah bukukan sejumlah dana
dari rekening yang bersangkutan kepada
rekening pemegang yang disebutkan
namanya.
Syarat Formal Bilyet Giro
1. Nama "Bilyet Giro" dan nomor BG

2. Nama Tertarik

3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindah bukukan dana atas beban
rekening tertarik

4. Nama dan nomor rekening pemegang

5. Nama bank penerima

6. Jumlah dana yang di pindah bukukan baik dalam angka maupun dalam huruf
selengkap-lengkapnya

7. Tempat dan tanggal penarikan

8. Tanggal efektif

9. Tanda tangan,nama jelas dan atau dilengkapi dengan cap / stempel sesuai dengan
persyaratan pembukaan rekening.
07/12/11
• Tanggal Efektif
• 1. Di samping tanggal penarikan, dapat dicantumkan
tanggal efektif mulai berlakunya amanat/perintah dalam
bilyet giro, yaitu tanggal mulai berlakunya perintah pemindah
bukuan dengan ketentuan bahwa tanggal efektif harus dalam
tenggang waktu penawaran
• 2. Bila tanggal efektif tersebut tidak dicantumkan maka
tanggal penarikan berlaku sebagai tanggal efektif.

07/12/11
Pengertian Cek

• Cek merupakan perintah tertulis dari nasabah


pada bank untuk menarik dananya dalam
jumlah tertentu atas namanya atau yang
ditunjuk. Dengan kata lain, cek menjadi surat
perintah tanpa syarat dari nasabah pada bank
di mana nasabah tersebut menyimpan
uangnya.

07/12/11
Jenis-Jenis Cek dan Aturan Penggunaannya

•1. Cek Atas Nama


•Cek Atas Nama adalah cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis dengan jelas di dalam cek tersebut.

•2. Cek Atas Unjuk


•Cek Atas Unjuk merupakan kebalikan dari Cek Atas Nama. Di dalam Cek Atas Unjuk, tidak terdapat nama penerima atau badan hukum yang ditunjuk sehingga siapa saja
yang membawa cek tersebut dapat menguangkannya. Contohnya, di dalam cek tersebut hanya tertulis “bayarlah cash atau tunai” atau tidak ditulis kata-kata apa pun.

•3. Cek Silang


•Cek Silang merupakan cek yang di bagian pojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek Silang atau Cross Cheque ini sengaja diberi tanda silang agar fungsinya berubah dari
tunai menjadi nontunai atau pemindahbukuan.

•4. Cek Mundur


•Cek Mundur merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang. Misalnya, hari ini tanggal 7 September 2016. Namun, di dalam cek tersebut tertulis
tanggal 12 September 2016. Jenis yang seperti inilah yang disebut sebagai cek mundur. Hal ini terjadi karena ada kesepakatan antara pemberi dan penerima cek. Yang
salah satu sebabnya mungkin belum ada dana pada saat itu.

•5. Cek Kosong


•Cek Kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro. Misalnya, Tuan Joko ingin mencairkan cek sejumlah Rp70 juta. Namun,
jumlah uang di dalam rekening gironya hanya Rp50 juta. Ini berarti ada kekurangan dana sebesar Rp20 juta apabila ingin menariknya. Sangat jelas bahwa dana dalam cek
jumlahnya kurang dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.

07/12/11
• 2. Cek Atas Unjuk
• Cek Atas Unjuk merupakan kebalikan dari Cek Atas
Nama. Di dalam Cek Atas Unjuk, tidak terdapat nama
penerima atau badan hukum yang ditunjuk sehingga
siapa saja yang membawa cek tersebut dapat
menguangkannya. Contohnya, di dalam cek tersebut
hanya tertulis “bayarlah cash atau tunai” atau tidak
ditulis kata-kata apa pun.

07/12/11
• 3. Cek Silang
• Cek Silang merupakan cek yang di bagian
pojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek
Silang atau Cross Cheque ini sengaja diberi
tanda silang agar fungsinya berubah dari tunai
menjadi nontunai atau pemindahbukuan.

07/12/11
4. Cek Mundur
•Cek Mundur merupakan cek yang diberi tanggal
mundur dari tanggal sekarang.
5. Cek Kosong
•Cek Kosong atau blank cheque merupakan cek
yang dananya tidak tersedia di dalam rekening
giro.
07/12/11

Anda mungkin juga menyukai