Legenda yang berujung tragis yang melatar belakangi penamaan air terjun.
Tersebutlah Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusumo dari
Gunung Anjasmoro yang jatuh cinta. Keduanya memutuskan untuk mengikat
janji dalam pernikahan. Baru beberapa hari menjadi suami-istri, Dewi Anjarwati
mengajak suaminya untuk bertandang kerumah orang tua mereka yang ada di
Gunung Anjasmoro. Niat ini ditentang oleh orang tua Dewi Anjarwati menurut
tradisi jawa kuno, pasangan penganti baru dilarang bepergian sebelum usai
pernikahan mencapai selapan. Hal ini diyakini bisa mendatangkan kesialan bagi
pasangan tersebut. Tetapi keduamya tetap bersikeras pergi.
Di tengah perjalanan, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo bertemu
dengan Joko Lelono. Rupanya orang asing itu terpikat dengan kecantikan Dewi
Anjarwati pada pandangan pertama. Joko Lelono pun menantang Raden Baron
Kusumo berduel untuk memperebutkan Dewi Anjarwati. Sang istri diminta untuk
menyembunyikan diri di balik air terjun sembari menunggu suaminya datang
menjemput. Tak disangka, Raden Baron Kusumo dan Joko Lelono sama-sama
tewas dalam pertarungan. Janji Raden Baron Kusumo untuk menjemput istrinya
tak bisa dipenuhi. Tingallah Dewi Anjarwati yang menjanda meratapi nasibnya
dibalik air terjun.