Anda di halaman 1dari 61

“Kesalahan orang-orang pintar ialah menganggap yang lain

bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap


orang lain pintar.”
- Pramoedya Ananta Toer-
BAB 7. PRODUK DAN JASA BANK

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat:
▪ Mampu memahami macam-macam produk & jasa perbankan
Simpanan/ Tabungan Giro, Deposit, Kartu Kredit, Kotak
Pengaman, Electronic Banking, ATM, dll
PENDAHULUAN
Bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit dalam
rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Menurut UU RI
No 10 Tahun 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa
usaha perbankan meliputi tiga tiga kegiatan, yaitu menghimpun
dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan
pokok yang dilakukan bank sedangkan memberikan jasa bank
lainnya merupakan kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun
dana berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, giro, deposito. Biasanya bank akan memberikan balas
jasa berupa bunga dan hadiah sebagai rangsangan kepada
masyarakat. Kegiatan menghimpun dana, berupa pinjaman kepada
masyarakat. Dengan adanya jasa perbankan, maka masyarakat
menemukan kemudahan dalam melakukan kegiatan – kegiatan
yang berhubungan dengan perbankan sehingga masyarakat bisa
dengan tenang menjalankan kegiatan perekonomiannya. Untuk itu
perlu diketahui apa saja yang menjadi produk jasa dari perbankan
agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa tersebut sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Gambar
7.1
Produk
dan Jasa
Bank
BCA
7.1 Jenis - Jenis Simpanan di Bank
Jenis simpanan yang ada di bank ada berbagai macam. Namun
secara garis besar jenis-jenis simpanan yang ada di bank
konvensional (barat) dibagi ke dalam tiga kelompok simpanan
giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito, akan dijelaskan
sebagai berikut :
1) Simpanan Giro
a. Pengertian Giro (Demand Deposit)
Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut
rekening giro menurut undang undang perbankan nomor 10
tahun 1998 tanggal 10 november 1998 adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Sedangkan
pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
simpanan adalah sejumlah uang yang dititipkan di bank atau
dipelihara oleh bank. Jenis simpanan yang ada di bank selain
giro adalah tabungan dan deposito. Pengertian simpanan giro
merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat. Artinya adalah bahwa uang yang
disimpan di rekening giro dapat diambil setiap waktu setelah
memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan, misalnya
waktu jam kantor , keabsahan dan kesempurnaan cek, beserta
saldonya yang tersedia.
Gambar 7.2 Contoh bilyet giro
b. Pengertian Cek (Cheque)
Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut,
untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan
di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya bank
harus membayar kepada siapa saja (ada nama seseorang atau
badan atau tidak ada sama sekali) yang membawa cek ke bank
yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan, baik secara tunai
maupun pemindah bukuan.
Agar cek memenuhi syarat sebagai alat pembayaran
diperlukan syarat-syarat hukum, sehingga memenuhi syarat
sebagai cek. Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat
pembayaran giral seperti yang diatur di dalam KUH Dagang
Pasal 178, yaitu :
- Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK”
- Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk
membayar sejumlah uang tertentu
- Nama bank yang harus membayar (tertarik)
- Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
- Tanda tangan penarik
Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk
menarik sejumlah uang yang diinginkan adalah sebagai berikut
:
- Tersedianya dana
- Ada materai yang cukup
- Jika ada coretan atau perubahan harus
ditnasabahtangani oleh si pemberi cek
- Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf
haruslah sama
- Memperlihatkan kadaluarsa cek, yaitu 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut
- tanda tangan nasabah atau stempel perusahaan harus
sama dengan yang ada di spesimen (contoh tanda
tangan nasabah)
- Tidak diblokir pihak berwenang
- Resi cek sudah kembali
- Endorsment cek benar, ji diblokir pihak berwenang
- Resi cek sudah kembali
- Endorsment cek benar, jika ada
- Kondisi cek sempurna
- Rekening belum ditutup
- Dan syarat-syarat lainnya
Penarikan dana dengan Penarikan dana dengan
menggunakan sarana cek di samping persyaratan di atas juga
sangat tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh si
pemberi cek. Adapun jenis-jenis cek yang dimaksud adalah :
1. Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang
atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam
cek tersebut. Sebagai contoh jika di dalam cek tertulis
perintah bayarlah kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp
3.000.000,- atau bayarlah kepada PT Marindo uang
sejumlah Rp 1.000.000,- maka cek inilah yang disebut
dengan cek atas nama, namun dengan catatan kata
“atau pembawa” di belakang nama yang diperintahkan
dicoret.

Gambar 7.3. Cek atas nama


2. Cek Atas Unjuk
Cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas
nama. Di dalam cek atas untuk tidak tertulis nama
seseorang atau badan hukum tertentu. Jadi siapa saja
dapat menguangkan cek atau dengan kata lain cek
dapat diuangkan oleh si pembawa cek. Sebagai contoh
di dalam cek tersebut tertulis bayarlah tunai atau cash
atau tidak ditulis kata-kata apa pun.

Gambar 7.4. Cek atas unjuk


3. Cek Silang
Cek silang crossed cheque merupakan cek yang
dipojok kiri atas diberi dua nasabah silang. Cek ini
sengaja diberi silang sehingga fungsi cek yang semula
tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindah
bukuan.

Gambar 7.5 Cek silang


4. Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari
tanggal sekarang, misalnya hari ini tanggal 01 Mei
2002. Sebagai contoh Tn. Roy Akase bermaksud
mencairkan selembar cek dan di mana dalam cek
tersebut tertulis tanggal 5 Mei 2002. Jenis cek inilah
yang disebut dengan cek mundur atau cek yang belum
jatuh tempo, hal ini biasanya terjadi karena ada
kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima
cek, misalnya karena belum memiliki dana pada saat
itu.

Gambar 7.6 Cek Mundur


5. Cek Kosong
Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang
dananya tidak tersedia di dalam rekening giro. Sebagai
contoh nasabah Tn. Rahman Hakim menarik cek
senilai 60 juta rupiah yang tertulis di dalam cek
tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di rekening
giro tersebut hanya ada 50 juta rupiah. Ini berarti
kekurangan dana sebesar 10 juta rupiah, apabila
nasabah menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.
Dalam hal penarikan dengan cek kosong, apabila
nasabah melakukan sampai 3 kali, maka nasabah
tersebut akan di blacklist atau masuk daftar hitam yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian disebarkan
ke seluruh perbankan, sehingga yang bersangkutan
tidak dapat berhubungan dengan bank manapun.
Namun tentunya sebelum masuk daftar hitam terlebih
dahulu nasabah diberi peringatan baik lisan maupun
tertulis. Akan tetapi, apabila bank dapat menutupi
kekurangan tersebut dengan tidak ada unsur
kesenjangan, maka bank dapat memberikan fasilitas
overdraft. Hal ini dilakukan untuk menghindari
nasabah dari black list.

Gambar 7.7 Cek kosong


c. Pengertian Bilyet Giro (BG)
Bilyet Giro atau lebih dikenal dengan nama giro
merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk
memindah bukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya atau nomor rekening pada bank yang sama atau
bank lainnya. Sama seperti halnya dengan cek, bilyet giro
juga dapat ditarik dari bank lain yang bukan penerbit
rekening giro. Proses penarikannya juga melalui kliring
untuk yang dalam satu kota dan inkaso untuk luar kota atau
luar negeri.
Pemindahbukuan pada rekening bank yang
bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening nasabah si
pemberi BG kepada nasabah penerima BG. Sebaliknya,
jika dipindahbukukan ke rekening di bank yang lain, maka
harus melalui proses kliring atau inkaso.
Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar
pemindahbukuan dapat dilakukan antara lain :
- Ada nama bilyet giro dan nomor serinya
- Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan
sejumlah uang atas beban rekening yang bersangkutan
- Nama dan tempat bank tertarik
- Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf
- Nama pihak penerima
- tanda tangan penarik atau cap perusahaan jika si
penarik merupakan perusahaan
- Tanggal dan tempat penarikan
- Nama bank yang menerima pemindahbukuan tersebut

Gambar 7.8 Bilyet Giro


Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur
sesuai persyaratan yang telah ditentukan seperti :
- Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari
tanggal penarikannya
- Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal
penarikan berlaku pula sebagai tanggal efektif
- Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka
tanggal efektif dianggap sebagai tanggal penarikan
- Dan persyaratan lainnya
d. Contoh Perhitungan Jasa Giro
Setiap dana yang disimpan di rekening giro akan
memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga. Besar
kecilnya jumlah bunga atau jasa giro yang akan diterima
dihitung dengan berbagai metode. Metode perhitungan
yang paling umum dilakukan adalah dengan menggunakan
saldo terendah. Artinya bunga dihitung dari saldo (sisa)
terendah dalam bulan yang bersangkutan. Di samping
dengan saldo terendah ada pula bank menentukan
perhitungan bunga dengan saldo rata-rata atau saldo harian
yang tentunya masih dalam bulan yang bersangkutan.
Untuk lebih jelasnya cara menghitung jasa giro di atas
akan diuraikan dengan contoh sebagai berikut.
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray
Ibrahim selama bulan Mei 2011.
Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim
Nomor Rekening : 10.04.2002.10
- Tgl 01 setor tunai
Rp10.000.000,-
- Tgl 07 tarik dengan cek Rp 2.000.000.-
- Tgl 10 setor tunai Rp 5.000.000,-
- Tgl 14 setor kliring Rp12.000.000,-
- Tgl 16 tarik dengan BG Rp 5.000.000,-
- Tgl 18 transfer ke luar beban rekeningRp 3.000.000,-
- Tgl 23 kliring masuk Rp 7.000.000,-
- Tgl 29 setor dengan cek bank lain Rp 8.000.000,-
Pertanyaan
Saudara diminta untuk menghitung berapa bersih yang Tn.
Ray Ibrahim peroleh selama bulan Mei jika bunga dihitung
dari saldo terendah dan saldo rata-rata pada bulan yang
bersangkutan dengan suku bunga yang berlaku 17% per
tahun. Nasabah juga dikenakan pajak 15% atas jasa giro.
Buatkan laporan rekening korannya secara lengkap.
Jawab :
untuk menjawab soal diatas yang pertama adalah dengan
membuat rekening korannya. Dengan demikian, akan
terlihat saldo terendah pada bulan yang bersangkutan dan
dapat pula dihitung saldo rata-ratanya.
● Pembuatan rekening Koran
Laporan Rekening Koran
Tn. Ray Ibrahim
Per 31 Mei 2011
(Dalam Ribuan)
Bunga 18%
Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo
01 Setor tunai - 10.000 10.000
07 Tarik dengan cek 2.000 - 8.000
10 Setor tunai - 5.000 13.000
14 Setor kliring - 12.000 25.000
16 Tarik dengan BG 5.000 - 20.000
18 Transfer keluar 3.000 - 17.000
23 Kliring masuk 7.000 - 10.000
29 Setor dengan cek - 8.000 18.000
Keterangan :
a. Transaksi biasanya dibuat dalam kode tertentu,
misalnya setor tunai 01, Tarik tunai 02 dan
seterusnya
b. Sisi debet merupakan sisi untuk pengurangan dana
dan sisi kredit untuk penambahan dana
c. Setor tunai atau setor dengan cek atau setor dengan
BG akan menambah rekening nasabah (kredit) dan
tarik tunai atau Tarik dengan cek atau tarik dengan
BG akan mengurangi rekening (debet)
d. Tarik dengan cek maksudnya menarik uang dengan
menggunakan cek bank yang bersangkutan (debet)
e. Setor kliring maksudnya menyetor uang dengan
menggunakan cek atau BG dari bank lain (kredit)
f. Transfer ke luar artinya mengirim uang dari bank
yang bersangkutan ke bank lain melalui
pembebanan rekening giro nasabah di bank yang
bersangkutan (debet).
g. Transfer masuk artinya adanya uang masuk dari
bank lain ke bank Matras dan masuk ke rekening
nasabah (kredit)
h. Saldo artinya sisa uang yang ada di rekening pada
tanggal tertentu setelah melalui pengurangan dan
penambahan
i. Tanggal merupakan waktu kejadian transaksi

2) Simpanan Tabungan
a. Pengertian Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10
Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Pengertian penarikan hanya dapat dilakukan menurut
syarat-syarat tertentu yang disepakati maksudnya adalah
untuk menarik uang yang disimpan di rekening tabungan
antar satu bank dengan bank lainnya berbeda, tergantung
dari bank yang mengeluarkannya. Hal ini sesuai pula
dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si
penabung. Sebagai contoh dalam hal frekuensi penarikan,
apakah 2 kali seminggu atau setiap hari atau mungkin
setiap saat seperti rekening giro. Yang jelas haruslah sesuai
dengan perjanjian sebelumnya yang telah dibuat oleh bank.
Apabila nasabah menyimpan uang di bank tersebut maka
otomatis nasabah menyetujuinya. Kemudian dalam hal
sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan
perjanjian yang dibuat oleh bank.
Gambar 7.9 jenis-jenis simpanan tabungan BNI dan BRI

b. Sarana Penarikan
Untuk menarik dana yang ada di rekening tabungan
dapat digunakan berbagai sarana atau alat penarikan.
Dalam praktiknya ada beberapa alat penarikan yang dapat
digunakan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau
menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat
digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat
yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Buku Tabungan
Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah. Buku
tabungan berisi catatan saldo tabungan, transaksi
penarikan, transaksi penyetoran dan pembebanan-
pembebanan yang mungkin terjadi pada tanggal
tertentu. Buku ini digunakan pada saat penarikan,
sehingga langsung dapat mengurangi atau menambah
saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

Gambar 7.10 Buku Tabungan


2. Slip Penarikan
Merupakan formulir untuk menarik sejumlah uang dari
rekening tabungannya. Di dalam formulir penarikan
nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah
uang, serta tanda tangan nasabah. Formulir penarikan
ini disebut juga slip penarikan dan biasanya digunakan
bersamaan dengan buku tabungan.

Gambar 7.11 Slip Penarikan


3. Kwitansi
Kwitansi juga merupakan formulir penarikan dan juga
merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank
yang fungsinya sama dengan slip penarikan. Di dalam
kwitansi tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah
uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat
digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

Gambar 7.12 Kwitansi setoran


4. Kartu yang terbuat dari plastic
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastic yang
dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari
tabungannya, baik bank maupun di mesin Automated
Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya
tersebar di tempat-tempat yang strategis.
Setiap jenis kartu mempunyai fitur masing-masing, ambil
contoh macam kartu BCA
Gambar 7.13. Jenis Kartu dan fasilitas kartu ATM BCA
Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat beberapa
jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak dari
fasilitas yang diberikan kepada si penabung mempunyai banyak
pilihan. Jenis-jenis tabungan dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tabanas
Tabanas merupakan tabungan pembangunan nasional
2. Taskan
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa
3. Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini
dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-
ketentuan yang diatur oleh BI
c. Contoh Perhitungan Bunga Tabungan
Berikut ini Transaksi yang terjadi di rekening tabungan
Tn. Roy Akase selama bulan Mei 2011 :
Tgl. 01 setor tunai Rp 5.000.000,-
Tgl. 06 setor dengan cek bank lain Rp 8.000.000,-
Tgl. 12 tarik tunai Rp 10.000.000,-
Tgl. 17 transfer masuk Rp 7.000.000,-
Tgl. 22 tarik tunai Rp 5.000.000,-
Tgl. 31 setor tunai Rp 3.000.000,-
Suku bunga 18% per tahun (Pa). untuk perhitungan
saldo terendah dan saldo rata-rata, sedangkan untuk saldo
harian diasumsikan dengan suku bunga sebagai berikut.
dari Tgl. 01 s.d. 10 bunga = 18%/tahun
dari Tgl. 11 s.d. 20 bunga = 15%/tahun
dari Tgl. 21 s.d. 31 bunga =17%/tahun
Pertanyaan :
Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang diterima
Tn. Roy Akase dengan menggunakan saldo harian dan
dikenakan pajak 15% atas bunga tabungan.
Jawab:
1. Sedangkan perhitungan dengan saldo harian adalah :
Tgl. 1 s.d 5 mei
Bunga=18 % x Rp 5.000 .000 ,− ¿ x 5 hari=Rp 12.329 , ¿
365 hari
-
Tgl 6 s.d 10 Mei
Bunga=18 % x Rp 13.000 .000 ,− ¿ x 5 hari=Rp 32.055 , ¿-
365 hari
Tgl 11 Mei
Bunga=15 % x Rp 13.000 .000 ,− ¿ x 1 hari=Rp 5.343 ,¿ -
365 hari
Tgl 12 s.d 16 Mei
Bunga=15 % x Rp 3.000 .000 ,− ¿ x 5 hari=Rp 6.164 , ¿-
365 hari
Tgl 17 s.d 20 Mei
Bunga=15 % x Rp 10.000 .000 ,− ¿ x 4 hari=Rp 16.438 , ¿-
365 hari
Tgl 21 Mei
Bunga=17 % x Rp 10.000 .000 ,− ¿ x 1 hari=Rp 4.658 , ¿-
365 hari
Tgl 22 s.d 30 Mei
Bunga=17 % x Rp 5.000 .000 ,− ¿ x 9 hari=Rp20.959 , ¿-
365 hari
Tgl 31 Mei
Bunga=17 % x Rp 8.000 .000 ,− ¿ x 1 hari=Rp 3.726 , ¿-
365 hari
Total bunga harian = Rp 101.672,-
Pajak 15% x Rp 101.672,- = Rp 15.251,-
Bunga bersih = Rp 86.421,-

3) Simpanan Deposito
a. Pengertian Simpanan Deposito (Time Deposit)
Deposito (Time Deposit) merupakan salah satu tempat bagi
nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-
surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Kepada
setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas
depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para
deposan merupakan bunga yang tertinggi, jika
dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan
sehingga deposito oleh sebagian bank dianggap sebagai
dana mahal.
Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat
deposito adalah uang yang tersimpan relatif lebih lama,
mengingat deposito jangka waktu yang relatif panjang dan
frekuensi penarikan juga jarang. Dengan demikian, bank
dapat dengan leluasa untuk menggunakan kembali dana
tersebut untuk keperluan penyaluran kredit.
Pengertian Deposito menurut Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank.
Penarikan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
maksudnya adalah jika nasabah deposan menyimpan
uangnya untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut
baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir
dan sering disebut tanggal jatuh tempo.
Dalam pratiknya deposito yang ditawarkan terdiri dari
beragam jenis, baik dalam mata uang rupiah maupun
valuta asing. Masing-masing jenis deposito memiliki
keunggulan tersendiri, sehingga deposan dapat memilih
sesuai dengan selera mereka. Saat ini jenis-jenis deposito
yang ditawarkan oleh bank dan ada di masyarakat adalah
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call.
Masing-masing jenis deposito ini memiliki kelebihan
tersendiri.

Gambar 7.14. Perbandingan Bunga deposito antar bank


b. Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang
diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu
deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18
sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan
atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di
dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau
lembaga.
Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya
sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito
berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat
dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka
waktu) sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan
secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan). Kepada
setiap deposan dikenakan pajak terhadap terhadap bunga
yang diterimanya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo
untuk bank tertentu dikenakan penalty rate (denda).
Jumlah nominal deposito berjangka yang diinginkan
biasanya dalam bentuk bulat misalnya Rp 5.000.000,-
(lima juta rupiah). Deposito berjangka juga memiliki
batas-batas minimal yang harus disetor yang besarnya
tergantung bank yang mengeluarkannya.
Di samping diterbitkan dalam mata uang rupiah
deposito berjangka juga diterbitkan dalam mata uang asing.
Deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing
(valas), biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan
penerbitan, pencairan, dan Bungan dilakukan
menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito
berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas
yang kuat seperti US Dollar, Yen Jepang, atau DM Jerman.
Contoh Perhitungan Deposito Berjangka
1. Ny. Nuryan Migami ingin menerbitkan deposito
berjangka untuk jangka waktu 6 bulan. Nominal yang
diinginkan adalah Rp 50.000.000,- dan pembayaran
secara tunai. Bunga 18% Pa (per tahun) dan bunga
diambil setiap bulan tunai. Setelah jatuh tempo
deposito tersebut dicairkan dan uangnya diambil tunai.
Pertanyaan :
Berapa jumlah bunga yang Ny. Nuryan Migami terima
setiap bulan jika dikenakan pajak 15%
Jawab :
Bunga=18 % x Rp 50.000 .000 ,− ¿ x 1=Rp750.000 , ¿
12bulan
-
Pajak 15% x Rp 750.000,- = Rp
112.500,-
Bunga bersih per bulan = Rp
637.500,-
c. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka
waktu 2, 3, 6, dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan
atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Artinya di dalam
sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau badan
hukum tertentu. Di samping itu, sertifikat deposito dapat
diperjualbelikan pada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat
deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh
tempo, baik tunai maupun nontunai. Dalam praktiknya
kebanyakan deposan mengambil bunga di muka.
Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak
dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat,
sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak
untuk jumlah nominal yang sama.
Contoh Perhitungan Bunga Sertifikat Deposito
1. Nn. Yumiko Maharani membeli 10 lembar Sertifikat Deposito di
Bank Manado dengan nominal @ Rp 5.000.000,-. Jangka waktu
yang diinginkan adalah 6 bulan, dan bunga 6%, Pa, serta pajak 15%
Pertanyaan :
a. Berapa bunga bersih yang ia terima jika bunga diambil setiap bulan
?
b. Berapa bunga bersih yang ia terima jika bunga diambil dimuka ?
Jawab :
Jumlah sertifikat Deposito 10 lembar x Rp 5.000.000,- = Rp
50.000.000,-
a. Bunga diambil setiap bulan
Bunga=6 % x Rp50.000 .000 ,− ¿ x 1 bulan=Rp 250.000 ,¿ -
12
Pajak = 15% x Rp 250.000, = Rp 37.500,-
Bunga bersih = Rp 212.500,-
b. Bunga diambil di muka
Bunga=6 % x Rp50.000 .000 ,− ¿ x 6 bulan=Rp 1.500 .000 ,¿ -
12
Pajak = 15% x Rp 1.500.000, = Rp 225.000,-
Bunga bersih = Rp 1.275.000,-
Berikut adalah perbedaan deposito berjangka dan sertifikat
deposito:

d. Deposito On Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7
hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas
nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50
juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan).
Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on
call dan sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu
3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank
penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan
biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi
antara nasabah dengan pihak bank.
Contoh Perhitungan Bunga Deposit On Call
Tn. Arbi Kuris memiliki uang sejumlah Rp 300.000.000,-
ingin menerbitkan deposit on call mulai hari ini 3 Mei
2011. Bunga yang telah dinegosiasikan adalah 4 %
perbulan (Pm) dan diambil pada saat pencairan. Pada 19
Mei 2011 Tn. Arbi Kuris mencairkan deposit on callnya.
Pertanyaan :
Berapa jumlah bunga yang Tn Arbi Kuris terima pada saat
pencairan jika dikenakan pajak sebesar 15% ?
Jawab :
Lama deposit on call 3-19 =16 hari dengan catatan pada
saat pencairan bunga tidak dihitung.
Bunga=4 % x Rp 300.000 .000 ,− ¿ x 16 hari=Rp 6.400 .000 , ¿
30 hari
-
Pajak 15% x Rp 6.400.000,- = Rp 960.000,-
7.2 KREDIT
Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di
Indonesia telah dirumuskan dalam Undang – Undang Pokok
Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria adalah
penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.
Istilah kredit berasal dari bahasa latin credo atau credere, yang berarti
I believe, I trust, saya percaya saya menaruh kepercayaan. Beberapa
pengertian kredit (dalam bukunya Veithzal Rivai) antara lain:
1) Penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak
(kreditor/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan
kepada pihak lain (debitur atau penghutang/borrower) dengan
janji membayar kepada pemberi kredit pada waktu yang telah
disepakati kedua belah pihak;
2) Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil;
3) Kredit adalah penyerahan nilai ekonomi sekarang atas
kepercayaan dengan harapan mendapatkan kembali suatu nilai
ekonomi yang sama di kemudian hari;
4) Kredit adalah suatu tindakan atas dasar perjanjian dimana
perjanjian tersebut terdapat jasa dan balas jasa (prestasi dan
kontraprestasi) yang keduanya dipisahkan oleh unsur waktu;
5) Kredit adalah suatu hak, yang dengan hak tersebut seseorang
dapat mempergunakan untuk tujuan tertentu, dalam batas
waktu tertentu, dan atas pertimbangan tertentu pula.

a. Fungsi Kredit
Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian.
Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan,
dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang
Para pengusaha menikmati kredit dari bank untuk
memperluas/memperbesar usahanya, baik untuk meningkatkan
produksi, perdagangan, maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi
b. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang
Produsen dengan bantuan kredit dari bank dapat memproduksi
bahan jadi, sehingga utility dari bahan tersebut meningkat
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Kredit yang disalurkan melalui rekening Koran, mendorong
pengusaha untuk menciptakan pertambahan peredaran mata
uang giral dan sejenisnya, seperti cek, bilyet giro, wesel,
promise, dan sebagainya melalui kredit. Peredaran uang kartal
maupun giral akan lebih berkembang karena kredit
menciptakan suatu kegairahan berusaha. Dengan demikian,
penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif
maupun secara kuantitatif.
d. Menambah gairah berusaha masyarakat
Manusia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan
ekonomi dengan selalu berusaha memenuhi kebutuhannya,
sehingga diperlukan uang untuk dapat mewujudkan kebutuhan
tersebut. Kredit adalah salah satu cara untuk dapat memperoleh
uang dan kemudian oleh pelaku ekonomi dapat dipergunakan
untuk meningkatkan usahanya.
e. Alat stabilitas ekonomi
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah
stabilisasi harus dilakukan untuk :
1) Pengendalian inflasi
2) Peningkatan ekspor
3) Rehabilitasi sarana
4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat
f. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional
Pengusaha yang memperoleh kredit, uangnya akan dipakai
untuk meningkatkan usahanya, yang berarti akan
meningkatkan profit. Bila keuntungan secara kumulatif
dikembangkan lagi, dalam artian dikembalikan kedalam
struktur permodalan, peningkatan akan berlangsung terus-
menerus. Jadi secara langsung maupun tidak langsung, melalui
kredit pendapatan nasional akan bertambah.
g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional
Melalui bantuan kredit antarnegara atau G to G (Government
to Government) hubungan antara pemberi dan penerima kredit
akan bertambah erat terutama untuk hubungan perekonomian
dan perdagangan.
b. Jenis‐jenis Kredit
1) Jenis Kredit dilihat dari Tujuan
a) Kredit Konsumtif : Kredit yang bertujuan untuk
memperoleh barang-barang atau kebutuhan lainnya guna
memenuhi keputusan dalam konsumsi.
b) Kredit Produktif: Kredit yang bertujuan untuk
memperlancar jalannya proses produksi, mulai dari saat
pengumpulan bahan mentah, pengolahan, sampai pada
proses penjualan barang-barang yang sudah jadi.
2) Jenis Kredit dilihat dari Jangka Waktu
a) Short Term Credit (kredit jangka pendek) Adalah kredit
yang berjangka waktu maksimum satu tahun
b) Intermediate Term Credit (kredit jangka waktu menengah)
Adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu dari satu
sampai tiga tahun
c) Long Term Credit (kredit jangka Panjang) Adalah suatu
bentuk kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun
d) Demand loan atau call loan Suatu bentuk kredit yang setiap
waktu dapat diminta kembali
3) Jenis Kredit dilihat dari Tujuan Penggunaan
a) Kredit Modal Kerja/Kredit Eksploitasi: kredit modal kerja
kredit jangka pendek yang diberikan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja dari suatu perusahaan (working
capital loan)
b) Kredit Investasi: kredit investasi kredit jangka menengah
dan panjang yang diberikan untuk membiayai proyek baru
ataupun proyek perluasan suatu perusahaan (investment
loan)
c) Kredit Konsumsi: kredit yang diberikan oleh bank atau
lembaga keuangan lainnya kepada pihak perseorangan,
termasuk pegawai bank pelapor, untuk keperluan konsumsi
dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain;
kredit perorangan; kredit konsumtif (consumer credit;
personal credit; consumer loan)
4) Jenis Kredit Menurut Sektor Ekonomi
a. sektor Pertanian, Perburuhan, dan Sarana Pertanian
b. sektor Pertambangan
c. sektor Perindustrian
d. sektor Listrik, Gas, dan Air
e. sektor Konstruksi
f. sektor Perdagangan, Restoran, dan Hotel
g. sektor Jasa-jasa Sosial Masyarakat
h. sektor lain-lain

c. Jenis Kredit yang Disalurkan dalam Bentuk


a) Cash Loan
Pinjaman uang tunai yang diberikan bank kepada nasabahnya.
Dalam pemberian cash loan ini bank telah menyediakan dana
(fresh money) yang dapat digunakan oleh nasabah berdasarkan
ketentuan tertentu yang ada dalam perjanjian kreditnya.
b) Non‐Cash Loan
Fasilitas yang diberikan bank kepada nasabahnya, tetapi atas
fasilitas tersebut bank belum mengeluarkan uang tunai. Dalam
fasilitas ini bank baru menyatakan kesanggupan untuk menjamin
pembayaran kewajiban nasabah kepada pihak lain/pihak ketiga.
d. Macam – macam Kredit
Untuk membedakan kredit menurut faktor – faktor dan unsur –
unsur yang ada dalam pengertian kredit, maka perbedaan kredit
dapat dibedakan atas dasar :
a) Sifat penggunaan kredit
i. Kredit Konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk
keperluan konsumsi atau uang akan habis terpakai
untuk memenuhi kebutuhannya.
ii. Kredit Produktif adalah kredit yang digunakan untuk
peningkatan usaha, baik usaha – usaha produksi,
perdagangan maupun investasi.
b) Keperluan kredit
1. Kredit produksi / eksploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan
produksi baik peningkatan kuantitatif yaitu jumlah
hasil produksi maupun peningkatan kualitatif yaitu
peningkatan kuantitas atau mutu hasil produksi.
2. Kredit Perdagangan
Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan
pada umumnya yang berarti peningkatan utility of
place saru suatu barang, barang – barang yang
diperdagangkan ini juga diperlukan bagi industri.
3. Kredit Investasi
Kredit yang diberikan kepada para pengusaha untuk
investasi, berarti untuk penambahan modal dan kredit
bukan untuk keperluan perbaikan ataupun penambahan
barang modal atau fasilitas – fasilitas yang erat
hubungannya dengan itu. Misalnya untuk membangun
pabrik, membeli / mengganti mesin – mesin dan
sebagainya.
d.Kredit menurut Jaminan
Kredit ini pada umumnya ada dua yaitu :
1. Unsecured Loans ( kredit tanpa jaminan ) sering juga disebut
kredit blanko.
2. Secured Loans
Jenis inilah yang digunakan oleh kebanyakan bank di
Indonesia yaitu memberikan kredit jaminan. Jaminan kredit
dapat berupa tanah, rumah, pabrik dan atau mesin – mesin
pabrik, perusahaan serta surat berharga.

e.Jangka Waktu Kredit


Perbedaan jangka waktu kredit menurut peraturan Bank Indonesia
adalah sebagai berikut :
● Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu
selama – lamanya satu tahun. Jadi pemakaiannya tidak
melebihi satu tahun.
● Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya
antara satu sampai tiga tahun.
● Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya
lebih dari tiga tahun.
Sebagai contoh adalah Jenis pinjaman Bank BRI yang tersedia secara
umum terbagi dalam tiga kategori, yaitu pinjaman BRI KPR, Kredit
Kendaraan Bermotor (KKB) BRI, dan Briguna. 
Dari tiap-tiap kategori ini, terdapat berbagai jenis pinjaman Bank BRI.
Berikut ini beragam pinjaman Bank BRI yang bisa kamu ambil.
Jenis Fungsi Tenor Bunga/ Plafon
Pinjaman Tahun
Pinjaman Kredit Maks 20 6,5% N/A
BRI KPR rumah atau tahun flat
apartemen (tahun
pertama)
KPRS BRI Kredit Maks 20 5% N/A
rumah tahun fixed
subsidi
KKB Mobil Kredit 4-6 4,99- Rp100 juta –
Bekas dan mobil tahun 7,00% Rp5 miliar
Baru
KKB BRI Kredit 4 tahun 4,61- Rp6,25-50 juta
Refinancing kendaraan 6,65% (motor) Rp100
juta – Rp5
miliar (mobil)
KKB Motor Kredit 3 tahun Min N/A
Premium motor 5,11%
mewah
Briguna KTA 12-60 13- N/A
Karya konsumtif bulan 13,5%
Briguna KTA 15 tahun N/A N/A
Purna pensiun
Briguna KTA 15 tahun 7,2-10% Rp50 juta –
Umum konsumtif Rp1 miliar
Briguna Kredit 6-10 N/A Rp250 juta
Pendidikan pendidikan tahun
KUR Kredit 12, 18, 6% Rp25-500 juta
UMKM 24 bulan
Kupedes Kredit 5 tahun 0,9% Rp250 juta
individu / flat per
usaha bulan
Kredit Modal Kredit 3 tahun 6% Rp50 juta
Kerja usaha
Kredit Kredit 5 tahun 6% Rp50 juta
Investasi usaha
Kredit Kredit N/A 13-15% Rp500 juta
Pangan usaha
pangan
Resi Gudang Kredit 6 tahun 6% 70% dari nilai
petani resi gudang
Kredit Kredit N/A N/A N/A
Kemitraan usaha
Pinjaman KTA 1-12 26,95% Rp500 ribu –
Online BRI konsumtif bulan Rp20 juta
Ceria

f. Kartu Kredit
a. Pengertian Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan kartu plastic yang dikeluarkan
oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang
diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan
sebagai alat pembayaran dan pengambilan uang tunai. Dari
pengertian ini dapat disimpulkan bahwa kartu kredit
diterbitkan oleh bank atau lembaga pembiayaan. Kartu
kredit dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di
tempat-tempat tertentu, di mana bank mengikat perjanjian,
seperti supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran,
tempat-tempat hiburan, dan tempat-tempat lainnya. Di
samping itu, dengan kartu ini, juga dapat mengambil uang
tunai di berbagai tempat seperti bank-bank atau di ATM
(Automated Teller Machine) yang tersebar di berbagai
tempat-tempat yang strategis seperti di pusat perbelanjaan,
hiburan, dan perkantoran.
b. Pihak-Pihak yang Terlibat
Dalam sistem kerja kartu kredit ada tiga pihak yang
terlibat langsung untuk setiap transaksi penggunaan dan
pembayaran kartu kredit. Pihak-pihak yang dimaksud
adalah :
1. Bank dan Lembaga Pembiayaan
Fungsi bank dan lembaga pembiayaan adalah
sebagai pihak penerbit dan/atau pihak pembayar
kartu kredit yang ditagihkan oleh pedagang
(merchant).
2. Pedagang (merchant)
Pedagang adalah mitra bank dan lembaga
pembiayaan, sebagai tempat belanja bagi
pemenang kartu, contoh merchant adalah hotel,
supermarket, pasar swalayan, bioskop, tempat-
tempat hiburan, restoran, dan tempat-tempat
lainnya di mana bank dan lembaga pembiayaan
mengikat perjanjian.
3. Pemegang Kartu (card holder)
Merupakan nasabah yang namanya tertera dalam
kartu kredit sekaligus merupakan pihak yang
berhak menggunakan kartu kredit tersebut.
c. Sistem Kerja Kartu Kredit
Sistem kerja kartu kredit adalah bekerjanya kartu kredit
mulai dari penerbitan kartu kredit, transaksi pembayaran
atau penarikan uang tunai sampai dengan transaksi
pembayaran oleh bank dengan melibatkan pihak-pihak
yang saling berkepentingan. Sistem kerja ini melibatkan
bank atau lembaga pembiayaan sebagai pihak perusahaan
yang mengeluarkan kartu kredit, nasabah sebagai
pemegang kartu dan pihak pedagang sebagai tempat

melakukan perdagangan.

Sistem kerja kartu kredit mulai dari permohonan


penerbitan kartu, transaksi pembelanjaan, transaksi
pengambilan uang tunai, pembayaran oleh nasabah ke bank
sampai dengan penagihan yang dilakukan oleh lembaga
penerbit dan pembayaran kartu kredit kepada nasabah.
Berikut ini sistem kerja dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang
kartu dengan memenuhi segala peraturan yang telah
ditetapkan oleh bank atau perusahaan pembiayaan.
2. Bank atau perusahaan pembiayaan akan menerbitkan
kartu, apabila disetujui, setelah melalui penelitian
terhadap kredibilitas (kepercayaan) dan kapabilitas
(kemampuan) calon nasabah, kemudian kartu tersebut
diserahkan ke nasabah pemegang kartu
3. Dengan kartu yang telah disetujui pemegang kartu
dapat melakukan berbagai transaksi pembelanjaan atau
pembayaran di berbagai tempat yang mengikat
perjanjian dengan bank atau perusahaan pembiayaan
atau mengambil uang tunai di berbagai ATM.
Selanjutnya apabila nasabah pemegang kartu
melakukan transaksi, maka sistem kerja penagihannya
adalah sebagai berikut :
1. Pemegang kartu melakukan transaksi dengan
menunjukkan kartu dan mennasabahtangani bukti
belanja untuk memastikan kepemilikan kartu.
2. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank atau
lembaga pembiayaan berdasarkan bukti transaksi
dengan nasabah dengan pihak dalam.
3. Bank atau Lembaga pembiayaan akan membayar
kembali kepada pegangan sesuai dengan perjanjian
yang telah mereka sepakat.
4. Bank atau lembaga pembiayaan akan menagih ke
pemenang kartu berdasarkan bukti transaksi sampai
batas waktu yang telah ditentukan
5. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal
yang tertera sampai batas waktu yang telah
ditentukan dan apabila terjadi keterlambatan, maka
nasabah akan dikenakan segera dengan disertai
suku bunga yang telah ditetapkan.

d. Jenis-Jenis Kartu Kredit


Jenis-jenis kartu kredit yang ada saat ini dapat dilihat dari
berbagai sisi antara lain :
1. Dari segi fungsi
Dilihat dari segi fungsinya jenis kartu kredit terdiri dari
lima jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Charge Card
Merupakan kartu kredit di mana pemegang kartu
harus melunasi semua tagihan yang terjadi atas
transaksinya sekaligus pada saat jatuh tempo.
Sebagai contoh seorang nasabah melakukan
transaksi sebesar Rp 100.000,-, maka pada saat
sebelum jatuh tempo seluruh tagihannya harus
dibayar sekaligus Rp 100.000,- dan tidak dapat
dicicil.
b. Credit Card
Merupakan kartu kredit di mana pemegang kartu
dapat melunasi penagihan yang terjadi atas dirinya
secara cicilan (angsuran) pada saat jatuh tempo.
Sama seperti kasus Charge card hanya bedanya
dalam hal ini dapat dicicil sesuai kemampuan
nasabah dan biasanya di atas minimal yang telah
ditetapkan, misalnya 10% dari nilai transaksi atau
mana yang lebih besar dari Rp 50.000,-
c. Debit Card
Merupakan kartu kredit yang pembayaran atas
penagihan nasabah melalui pendebetan rekening
nasabah yang ada di bank pada saat membuka kartu
kredit. Dengan pendebitan tersebut, maka otomatis
rekening nasabah akan berkurang sejumlah
transaksi yang dilakukan dengan kartu kreditnya.
d. Cash Card
Merupakan kartu yang berfungsi sebagai alat
penarikan tunai pada ATM ataupun langsung pada
teller atau kasir bank. Namun pembayaran cash ini
tidak dapat dilakukan di luar kedua lembaga yang
disebutkan di atas.
e. Check Guarantee
Merupakan kartu yang digunakan sebagai jaminan
dalam penarikan cek dan dapat pula digunakan
untuk menarik uang tunai.
2. Berdasarkan Wilayah
Ditinjau dari segi jangkauan wilayah penggunaannya,
kartu kredit dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Kartu Kredit Lokal
Merupakan kartu kredit yang hanya dilakukan
dalam suatu wilayah tertentu. Misalnya hanya
berlaku di suatu negara saja.
b. Kartu Kredit Internasional
Merupakan kartu kredit Merupakan kartu kredit
yang dapat digunakan di berbagai Negara,
tergantung dari bank yang yang dapat digunakan di
berbagai Negara, tergantung dari bank yang
mengeluarkannya. Contohnya Visa Card, Master
Card, Dinner Card atau American Card.
e. Cara Memilih Kartu Kredit
Cara memilih jenis kartu yang baik dapat dilihat dari
berbagai segi. Ada beberapa cara untuk memilih kartu
kredit yang baik dan hal ini lebih banyak disesuaikan
dengan keinginan pemohon. Sekali lagi setiap kartu kredit
mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
Secara umum kartu kredit dikatakan baik apabila :
1. Persyaratan untuk memperoleh kartu kredit relatif
ringan
2. Proses cepat, mudah, serta tidak bertele-tele
3. Memberikan rasa aman kepada pemegang kartu, dalam
arti sulit digunakan atau dipalsukan oleh orang lain
4. Bank atau lembaga pembiayaan yang mengeluarkan
kartu kredit mempunyai jaringan yang luas, sehingga
dengan mudah dibelanjakan di berbagai tempat
5. Biaya penggunaan kartu kredit relatif rendah, baik uang
iuran tahunan maupun bunga yang dibebankan kepada
pemegang kartu
6. Kartu dapat digunakan untuk multifungsi sebagai alat
pembayaran, mengambil uang tunai, dan fasilitas
lainnya
7. Penggunaan kartu kredit akan memberikan rasa bangga
kepada pemakainya
f. Keuntungan dan Kerugian Kartu Kredit
Keuntungan yang diperoleh kepada pihak-pihak yang
terlibat dalam sistem kerja kartu kredit adalah sebagai
berikut
1. Keuntungan Bagi Bank dan Lembaga Pembiayaan
a. Iuran tahunan
Merupakan kewajiban yang dikenakan kepada
setiap pemegang kartu. Perolehan iuran ini sangat
besar setiap tahunnya bagi bank atau lembaga
pembiayaan. Bayangkan jika sebuah bak memiliki
1.000.000 orang nasabah dengan iuran per orang
per tahun sebesar Rp 150.000,- , maka penghasilan
kotor per tahun dari iuran adalah sebesar Rp
150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar
rupiah) yang diperoleh dari 1.000.000 orang
nasabah dikalikan iuran per orang per tahun sebesar
Rp 150.000,-
b. Bunga
Bunga dikenakan kepada nasabah pada saat
berbelanja atau mengambil uang tunai atau
terlambat membayar transaksi pembayaran sampai
batas waktu tertentu. Masih dengan contoh di atas
jika seluruh nasabah berbelanja dan mengambil
uang tunai sebesar Rp 10 triliun per bulan dan jika
dianggap hanya 60% saja yang terlambat
melakukan pembayaran (berarti 60% dikali Rp 10
triliun = Rp 6 triliun yang dikenakan bunga). Bunga
yang dikenakan kepada mereka yang terlambat
membayar atau mengambil uang tunai adalah 3%
per bulan. Penghasilan dari bunga per bulan 3%
dikalikan Rp 6 triliun = Rp 180 miliar per bulan).
Dan semakin banyak yang menunggak
pembayaran, maka semakin besar bunga yang
diperolehnya.
c. Biaya administrasi
Merupakan biaya yang dibebankan kepada setiap
pemegang kartu yang akan menarik uang tunai di
berbagai ATM. Biasanya setiap transaksi tunai
dikenakan minimal Rp 40.000,- atau 10% dari nilai
transaksi mana yang lebih besar.
d. Biaya denda
Merupakan kewajiban terhadap keterlambatan
pembayaran, di samping biaya bunga yang harus
dibayar. Biaya denda keterlambatan ini biasanya
dikenakan Rp 25.000,- per bulan, namun hal ini
tergantung dari bank yang menerbitkannya.
2. Keuntungan Bagi Pemegang Kartu
a. Kemudahan berbelanja
Artinya berbelanja dengan cara kredit memberikan
kemudahan, sehingga nasabah tidak perlu
membawa uang tunai untuk melakukan transaksi
pembayaran, cukup menunjukkan kartu dan
menandatangani bukti pembelanjaan.
b. Kemudahan memperoleh uang tunai
Nasabah dalam hal ini setiap saat dapat
memperoleh uang tunai selama 24 jam dan 7 hari
kerja di berbagai tempat-tempat strategis termasuk
hari libur. Dengan demikian, memudahkan nasabah
untuk memenuhi keperluan uang tunai secara
mendadak, seperti dalam kondisi tertimpa musibah,
sakit atau kondisi darurat lainnya.
c. Bonafiditas
Bagi sebagian kalangan memegang kartu kredit
memberikan kesan bonafiditas, sehingga
memberikan kebanggaan tersendiri.
3. Bagi Pedagang (Merchant)
a. Meningkatkan omzet penjualan
Adanya minimal pembelanjaan yang ditetapkan
dapat meningkatkan omzet penjualan, hal ini
disebabkan cardholder harus belanja paling sedikit
pada batas minimal yang telah ditetapkan.
Kemudian karena pemegang kartu merasa tidak
membayar tunai, sehingga menggunakan
sekehendak hatinya untuk melakukan transaksi.
Terkadang yang sebenarnya tidak perlu tapi
dibelikan.
b. Sebagai bentuk pelayanan
Merupakan cara untuk memberikan pelayanan
terbaik yang diberikan kepada para pelanggannya.
Dengan demikian pelanggan merasa dihargai jika
menggunakan kartu kredit dan selalu kembali untuk
melakukan hal yang sama secara berulang-ulang.
Di samping berbagai keuntungan yang diperoleh
kartu kredit, juga mengandung beberapa kerugian.
Dalam praktiknya setiap usaha memang mengandung
suatu risiko kerugian. Hanya saja bagaimana kita dapat
meminimalkan kerugian tersebut. Yang pasti kerugian
tersebut tidak hanya monopoli bank, akan tetapi juga
bagi si pemegang kartu.
g. Persyaratan Pemegang Kartu
Persyaratan yang dipersyaratkan untuk memperoleh
kartu kredit secara umum adalah :
1. Untuk Pegawai Swasta
a. Fotokopi KTP/Paspor
b. Surat Keterangan Penghasilan (biasanya asli)
2. Untuk Pegawai Negeri
a. Fotokopi KTP/Paspor
b. Surat Keterangan Penghasilan (biasanya asli)
c. Fotokopi Lembar Tagihan Kartu Kredit (3 bulan
terakhir)
d. Fotokopi Surat Pengangkatan
3. Untuk kalangan Profesional seperti dokter atau
pengacara
a. Fotokopi KTP/Paspor
b. Fotokopi Surat Izin Praktik
c. Fotokopi Lembar Tagihan Kartu Kredit (3 bulan
terakhir)
4. Untuk kalangan Pengusaha/Wiraswasta
a. Fotokopi KTP/Paspor
b. Fotokopi Akta Pendirian/SIUP/TDUP
c. Fotokopi Lembar Tagihan Kartu Kredit (3 bulan
terakhir)
Sedangkan prosedur untuk memperoleh kartu kredit
adalah sebagai berikut :
1. Nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi
formulir yang sudah disiapkan oleh bank atau lembaga
pembiayaan.
2. Nasabah melengkapi persyaratan yang telah
dipersyaratkan.
3. Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan melakukan
penelitian langsung ke alamat rumah atau kantor
pemohon. Penelitian dapat juga dilakukan lewat
telepon. Tujuan penelitian adalah untuk meneliti
kebenaran data yang dibuat. Penelitian juga dilakukan
ke lembaga lain seperti bank penerbit kartu kredit untuk
mengetahui data nasabah yang termasuk dalam daftar
black list bank yang bersangkutan.
4. Jika dianggap layak, maka pihak bank atau lembaga
pembiayaan akan menyetujui penerbit kartu dan
mengirimkan ke nasabah kartu yang sudah
7.3 Kotak Pengaman ( Safety Deposit Box)
Safe Deposit Box (SDB) adalah suatu jasa penyewaan boks atau kotak
untuk penyimpanan barang maupun surat – surat berharga seperti
kertas berharga, sertifikat, dan dokumen – dokumen penting lainnya,
mata uang, barang – barang berharga dan logam mulia, dan barang –
barang lain yang disetujui oleh bank secara tertulis dengan jangka
waktu tertentu. SDB juga sering dikatakan sebagai salah satu sistem
pelayanan bank yang bersifat non-keuangan, dimana bank
menyewakan box atau kotak dengan ukuran tertentu kepada
masyarakat dengan tujuan untuk menyimpan barang – barang
berharga yang dapat disimpan di SDB.
Gambar 7.15. gambar safe deposite box
Sumber: https://harga.web.id/biaya-sewa-safe-deposit-box-di-bank-
mandiri-bca-bni-btn.info

SDB memiliki aspek kerahasiaan bagi nasabah karena hanya


nasabah yang mengetahui isi kotak tersebut, dan dijamin
keamanannya karena ruangannya dilengkapi dengan sistem
pengamanan modern, yang menjamin keamanannya dari segala
musibah yang mungkin terjadi. SDB disewa untuk jangka waktu
minimal satu tahun dengan pembayaran dilakukan dimuka.
Dalam menjalankan kegiatannya bank memberikan
persyaratan – persyaratan kepada masyarakat baik perorangan maupun
perusahaan sebagai berikut :
1. Mengisi dan menandatangani formulir yang telah disediakan
2. Menyerahkan salinan identitas diri ( KTP, SIM ) yang masih
berlaku
3. Menyerahkan salinan identitas orang yang diberi kuasa ( KTP,
SIM ) yang masih berlaku ( jika ada maksimum dua orang)
4. Menyerahkan salinan aspek legalitas perusahaan seperti akte
pendirian perusahaan
Adapun bentuk – bentuk formulir yang akan diisi nasabah dalam
penggunaan jasa SDB adalah
1. Permintaan sewa SDB
2. Kartu spesimen
3. Kartu kecil penyewa SDB,
4. Kartu SDB (hanya mengisi nama saja)
5. Perjanjian sewa menyewa SDB pada bank yang
selanjutnya ditandatangani diatas materai
6. Surat kuasa pengambilan atau penyimpanan yang
ditandatangani diatas materai (jika ada yang akan
dikuasakan)
a. Peralatan Penunjang Safe Deposit Box
Peralatan penunjang SDB yang berkaitan dengan sistem keamanan
bank antara lain :
1. Vault Door
Yaitu pintu pertama pada saat nasabah dan atau petugas bank
masuk dalam ruangan SDB setiap jam kerja ini dibiarkan
terbuka. Pintu vault bagian dalam (pintu teralis/jeruji) selalu
dalam keadaan terkunci, kecuali apabila nasabah dan atau
petugas bank masuk ruangan vault untuk menggunakan box.
2. Time Lock
Yaitu batas waktu saat nasabah masuk atau melakukan
kunjungan ke dalam SDB, maksimum 10 menit.
3. Emergency Vault Ventilator
Yaitu sebuah ventilasi dengan ukuran tertentu yang digunakan
untuk mengadakan kontak (dalam bentuk teriak) antara orang
yang berada di dalam dan di luar ruangan SDB. Hal ini
dilakukan apabila terjadi hal – hal yang tidak diinginkan,
misalnya penyewa setelh masuk dalam ruangan SDB
kemudian terkunci.

4. Automatic Fire Detector


Yaitu alat untuk mengontrol tekanan suhu dalam ruangan
SDB , mendeteksi barang-barang yang akan dimasukkan
dalam SDB , apabila barang – barang itu merupakan barang
yang tidak boleh disimpan dalam SDB (misalnya zat kimia
berbentuk gas atau cair) maka dalam tekanan suhu tertentu
alat ini akan memberikan peringatan.
b. Hak Dan Tanggung Jawab Bank
Beberapa hak dan tanggung jawab pihak bank dalam pelaksanaan Safe
Deposit Box adalah :
1. Pihak Bank tidak bertanggung jawab atas :
a. Kerusakan, susut ataupun terjadinya perubahan kualitas
dari barang yang disimpan
b. Hilangnya barang yang disimpan karena di palsukan
identitas / nasabah tangan penyewa atau kunci yang ada
pada penyewa digunakan oleh orang lain.
2. Penyewa harus membayar biaya – biaya kepada Bank
jika :
a. Rusaknya Safe Deposit Box / Locker
b. Hilangnya anak kunci yang ada pada penyewa
c. Rusaknya barang – barang orang lain baik langsung
maupun tidak langsung yang disebabkan karena barang
penyewa yang tersimpan.
3. Bank berhak memindahkan seluruh atau sebagian safe
deposit box, walaupun yang sedang disewa dengan selalu
memberikan penjagaan keamanan yang layak. Bila hal ini
terjadi Bank akan memberitahukan terlebih dahulu kepada
penyewa melalui surat atau cara lain, namun Bank tidak
harus menanti persetujuan dari penyewa.
c. Upaya Bank Dalam Menarik Minat Nasabah
Dalam memasarkan SDB untuk meraki minat nasabah maka
Bank melakukan upaya – upaya antara lain :
1. Melalui brosur – brosur yang telah disediakan dan juga
memperkenalkan kepada nasabah yang sudah memiliki
rekening sebelumnya
2. Meningkatkan cross selling Safe Deposit Box sehingga
dapat menarik minat masyarakat dan menambah
kepercayaan masyarakat terhadap keamanan barang atau
surat berharga yang disimpannya
3. Melalui Service Assistant atau petugas yang lain. Khusus
untuk staf marketing ditawarkan langsung kepada nasabah
atau masyarakat
d. Barang-barang yang dapat disimpan
▪ Saham Perusahaan
▪ Mata uang
▪ Surat berharga, sertifikat atau dokumen lain
▪ Perhiasan atau logam mulia lainnya
▪ Barang lainnya yang mendapat persetujuan Bank secara tertulis
e. Manfaat safe deposite box
▪ Memberikan perlindungan keamanan dan kerahasiaan terhadap
barang-barang yang disimpan
▪ Ruang penyimpanan didukung oleh sistem keamanan canggih,
tahan api dan tahan bongkar yang dilindungi oleh pengamanan
24 jam dan ditunjang sistem alarm paling canggih
▪ Tarif sewa yang sangat kompetitif
▪ Nasabah dapat dengan leluasa dan aman mengurus barang atau
dokumen di ruangan khusus dengan nyaman dan aman
Berikut contoh fitur dan harga Safe Deposite Box dari BNI

Gambar 7.16. Contoh fitur dan harga safe deposite box BNI
Sumber: https://www.bni.co.id/id-id/personal/jasajasa/safedepositbox

7.4 Electronic Banking


a. Jenis-Jenis E-Banking
1. Perkembangan Teknologi Perbankan Elektronik :
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah
menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang
baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak
dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi informasi tersebut
memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan
perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli.
Perkembangan internet memang cepat dan memberi
pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada
pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media
ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana
untuk melakukan transaksi perbankan. Bank di Indonesia
mulai memasuki dunia maya yaitu internet banking atau
yang lebih dikenal dengan E-Banking, yang merupakan
bentuk layanan perbankan secara elektronik melalui
media internet. E-Banking pada dasarnya merupakan
suatu kontak transaksi perbankan antara pihak bank dan
nasabah dengan menggunakan media internet.
2. Jenis-Jenis E-Banking
▪ Automated Teller Machine (ATM)
Terminal elektronik yang disediakan lembaga
keuangan atau perusahaan lainnya yang
membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan
tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan
setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.

Gambar 7.17. Automated Teller Machine (ATM)


Sumber :
https://wow.tribunnews.com/2019/07/08/cara-
mendaftar-m-banking-bca-dengan-langkah-mudah-
yuk-ikuti-caranya
▪ Computer Banking
Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah
melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk
melakukan beberapa layanan perbankan, menerima
dan membayar tagihan, dan lain-lain.
▪ Debit (or check) Card
Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal
point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan
memperoleh dana yang langsung didebet (diambil)
dari rekening banknya.
▪ Direct Deposit
Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh
organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi
pemerintah) yang membayar sejumlah dana
(misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer
elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap
rekening nasabah biasa dipakai untuk Payroll gaji, e-
payroll adalah sistem pemberian gaji karyawan
secara elektronik yang pada umumnya melalui direct
deposit atau transfer langsung ke rekening karyawan
yang bisa dipantau secara real time.
▪ Direct Payment (also electronic bill payment)
Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan
nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer
dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik
ditransfer dari rekening nasabah ke rekening
kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized
debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi
setiap transaksi direct payment.
▪ Electronic Check Conversion
Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek
(nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam
format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan
dana elektronik atau proses lebih lanjut.
▪ Electronic Fund Transfer (EFT)
Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu
rekening ke rekening lainnya melalui media
elektronik.
▪ Payroll Card
Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan
oleh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang
memungkinkan pegawainya mengakses
pembayarannya pada terminal ATM atau Point of
Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai
pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara
elektronik.
▪ Pre Authorized Debit (or automatic bill payment)
Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah
untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis
yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-
tanggal tertentu dan biasanya dengan jumlah
pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik,
tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik
ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening
kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
▪ Prepaid Card
Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan
nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya
pelanggan sudah membayar nilai tadi ke penerbit
kartu.
▪ Smart Card
Salah satu tipe stored-value card yang didalamnya
tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors
sehingga bisa menyimpan data, melakukan
perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan
khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian,
verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data
pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem
terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi
publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard
atau Visa networks).
▪ Stored-Value Card
Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai
moneter, yang diisi melalui pembayaran sebelumnya
oleh pelanggan atau melalui simpanan yang
diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain.
3. Prinsip Penerapan E-Banking dan M-Banking
Electronic Banking (e-banking) merupakan suatu
aktivitas layanan perbankan yang menggabungkan antara
sistem informasi dan teknologi, e-banking meliputi
phone banking, mobile banking, dan internet banking. E-
banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis
jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah
melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif.

Gambar 7.18. Fitur Mobile banking pada BCA


E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah
bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses
rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi
atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses
e-banking melalui piranti pintar elektronik seperti
komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.
Contoh-contoh E-Banking yang diterapkan di dalam
sebuah bank adalah :
1. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan
Tunai Mandiri
Ini adalah saluran e-Banking paling populer yang
kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM
dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional
ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan
melakukan penarikan tunai. Dalam
perkembangannya, fitur semakin bertambah yang
memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan
antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan
telepon), pembelian (voucher dan tiket), dan yang
terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching
jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin
ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk
berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai
kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin
untuk mengambil uang, belakangan muncul pula
ATM yang dapat menerima setoran uang, yang
dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM.
Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta
umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan
kemudahan penggunaannya.
2. Phone Banking
Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah
untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon.
Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah,
namun seiring dengan semakin populernya telepon
genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses
khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun
nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone
Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk
informasi jasa/produk bank dan informasi saldo
rekening serta dilayani oleh Customer Service
Operator/CSO. Namun profilnya kemudian
berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan
telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan
transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive
Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang
lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non
tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di
manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai
transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
3. Internet Banking
Ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang
memungkinkan nasabah melakukan transaksi via
internet dengan menggunakan komputer/PC atau
PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama
dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk
bank, informasi saldo rekening, transaksi
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu
kredit, listrik, dan telepon), pembelian (voucher dan
tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari
saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan
tampilan menu dan informasi secara lengkap
tertampang di layar komputer/PC atau PDA.

Gambar 7.19. Fitur internet banking pada BCA


Sumber: https://www.folderbisnis.com/fitur-ibank-
bca-klikbca-internet-banking

4. SMS/m-Banking
Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari
Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk
bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur
transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo
rekening, pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon),
dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada
dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung
pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini
sebenarnya termasuk praktis namun dalam
prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus
menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan
sms.
Gambar 7.20. Contoh SMS Banking pada BNI
Sumber: https://www.viralorchard.com/cara-transfer-
sms-banking-bni/

Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko,


untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya
untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode
rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking,
Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah
diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai
pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank
tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan
PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking,
nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang
digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-
Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk
memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak
semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut,
maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat
bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar
kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.
4. Internasional Elektronik Fund Transfer
Electronic Funds Transfer Systems (EFTS) sudah
menjadi metode utama yang melibatkan pembayaran
dana dalam jumlah besar yang dilakukan lembaga
keuangan dan nasabah bisnisnya. EFT didefinisikan
sebagai pemindahan dana yang diawali dari terminal
elektronik, instrument telpon, computer, atau magnetic
tape untuk memesan, memerintahkan, atau memberikan
kewenangan kepada lembaga keuangan untuk mendebet
atau mengkredit rekening.  Kemampuan lembaga
keuangan untuk menyediakan jasa-jasa tersebut seiring
dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi
komunikasi data.
7.5 AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM)
ATM merupakan sistem pelayanan jasa bank secara elektronik,
dimana nasabah dapat melakukan transaksi keuangan, seperti
menari atau mengambil uang secara tunai dan melihat saldo
rekening giro atau rekening tabungan tanpa berhadapan langsung
dengan petugas bank, baik di dalam maupun diluar jam kerja.
Untuk mengoperasikan ATM biasanya diperlukan peralatan berupa
kartu plastik (plastic card) dan kode pengenal diri(personal
identification).
ATM diperkenalkan sekitar tahun 1969 oleh chemical bank cabang
Long Island, Amerika Serikat. Dalam waktu satu tahun telah
tersebar sebanyak 35 unit ATM di kota kota besar di Indonesia.
a. Beberapa jaringan automatic teller machine
● Off line
Offline adalah bentuk ATM yang paling sederhana. Bank
pengelola tidak perlu menyiapkan software yang rumit, bahkan
tidak perlu melengkapi dengan mainframe. Sistem ini
memungkinkan nasabah mengambil uang tunai tanpa
membaca file rekening yang bersangkutan.
● Stand alone
Stand alone lebih berkembang dari sistem online. ATM sudah
dioperasikan dengan membaca file rekening nasabah yang
bersangkutan. Dengan kata lain, perangkat ATM sudah
dihubungkan dengan mainframe dalam skala kecil(CPU/PC)
yang menyimpan file file rekening nasabah. Jadi disamping
dapat menarik uang dari rekeningnya setiap saat, nasabah juga
dapat melihat saldo akhir dari rekening tersebut.

● On line (ATM integrated)


On line adalah bentuk sistem ATM yang lebih maju karena
masing masing ATM yang berada dibawah pengelolaan suatu
unit Branch System telah dihubungkan on line satu dengan
yang lainnya, sehingga nasabah nasabah di semua cabang yang
telah memiliki jaringan computer dapat memanfaatkan ATM
yang ada. Dengan sistem ini nasabah tidak terikat dengan satu
ATM, melainkan mereka dapat memanfaatkan ATM yang
terdekat dimana dia berada.
● ATM sharing
ATM sharing adalah sejumlah pengelola ATM yang integrated
membentuk satu jaringan dengan menggabungkan semua
ATM yang mereka miliki. Keuntungannya sudah tentu
nasabah lebih leluasa memanfaatkan ATM ATM milik
pengelola dan berarti mengurangi persaingan antara pelayanan
ATM.
b. Electronic fund transfer system (EFTS)
Bank komersial telah banyak memberikan bantuan bagi
kemajuan dunia usaha. Bank mengembangkan suatu sistem baru
yang disebut EFTS, sistem pemindahan dana secara elektronik
yang berguna untuk kepentingan bank dan nasabah. Sistem EFTS
sangat menguntungkan karena ongkosnya murah, lebih akurat dan
cepat dialling sistem tradisional. Upaya meningkatkan pemakaian
EFTS hanyalah suatu manifestasi dari usaha bank bank komersial
untuk menyadarkan masyarakat akan efisiensi dan keuntungan dari
pemakaian EFTS tersebut.
c. Full teller system
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terjadilah penggunaaan
sistem kasir menjadi sistem teller dan terus berkembang hingga
kini menjadi full teller sistem yang dilnasabahsi dengan
peningkatan kecepatan waktu, ketelitian, dan kemudahan pelayanan
bagi nasabah dalam melakukan transaksi dengan banknya.
Kegiatan teller merupakan peningkatan pelayanan dalam hal
kecepatan, pelayanan, penerimaan/pembayaran uang tunai dengan
tetap memperhatikan unsur unsur keamanan, karena system teller
merupakan serangkaian tata kerja pelayanan kepada nasabah di
counter yang sebagian besar tugasnya diselesaikan sendiri oleh
teller yang bersangkutan. Full teller system diharapkan dapat
menghindarkan terjadinya hambatan hambatan. Hubungan antara
nasabah dan petugas bank yang melayani akan terjalin secara
langsung, cepat dan aman.
Sebenarnya yang membedakan sistem teller inti dari sistem
lainnya adalah tugas rangkap yang dilakukan oleh seorang
karyawan yaitu :
1. memeriksa identitas nasabah
2. meneliti keabsahan nasabah
3. menyetujui pembayaran dan pengesahan tanda terima setoran
serta melakukan pembayaran tunai dalam plafon yang telah
ditetapkan
4. menerima setoran warkat bank sendiri
5. mencatat penerimaan dan pengeluaran uang tunai dalam pagu
yang telah ditetapkan
6. menerima uang setoran dan melakukan pembayaran uang tunai
sesuai dengan plafon yang telah ditetapkan.
d. Jenis Jenis Atm
● ATM mesin
ATM yang dapat melakukan transaksi pengambilan tunai dan
transaksi lain seperti inquiry saldo rekening transfer, ganti pin,
pembelian, dan pembayaran tagihan. Saat ini telah tersedia dan
tersebar di seluruh Indonesia untuk melayani nasabah.

Gambar 7.21. Mesin ATM


Sumber : https://www.masrodi.com/2020/02/tarik-dan-setor-
tunai-tanpa-kartu-atm.html
● ATM NON TUNAI
Mesin ATM non tunai adalah mesin atm yang hanya dapat
melakukan transaksi non tunai seperti inquiry saldo rekening,
transfer, ganti pin, pembelian, dan pembayaran tagihan dan
tidak dapat melakukan transaksi pengambilan tunai. Secara
fisik bentuk ATM non tunai berbeda dengan ATM biasa, yaitu
hanya berupa layar monitor dan papan ketik pada bagian depan
layar

Gambar 7.22: ATM Non Tunai


Sumber https://www.masrodi.com/2020/02/tarik-dan-setor-
tunai-tanpa-kartu-atm.html
● DRIVE THRU
Yaitu mesin ATM yang dapat melakukan seluruh transaksi
seperti halnya ATM biasa, namun ATM drive thru memiliki
keunikan dalam lokasi dan bentuk karena didesain khusus
untuk dapat melayani nasabah tanpa harus turun dari
kendaraan
Gambar 7.23. ATM Drive thru
Sumber : https://tegeanblog.com/2013/09/02/atm-drive-thru-
khusus-para-bikers/
e. Manfaat Atm
● Dapat menarik uang tunai dalam 24 jam. Nasabah tidak lagi
tergantung jam pelayanan bank/hari libur untuk mengambil
uang tunai
● Dapat digunakan sebagai kartu debit (maestro)
● Bebas antrian yang panjang
● Menghemat waktu karena tidak lagi mengikuti prosedur
administrasi
● Selain menarik uang tunai juga dapat melihat saldo dan
melakukan pemindah bukuan
● Lebih mudah dicapai karena mesin ATM tersedia di berbagai
lokasi strategis
● Informasi saldo
● Pembelian voucher isi ulang
● Pemindahbukuan
● Pembayaran kartu kredit
● Pembayaran telepon (Telkom dan telepon seluler)
● Pembayaran PAM
● Pembelian tiket pesawat

7.6 Layanan Kepada Nasabah


1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan nasabah adalah rangkaian kegiatan sikap dan
perilaku petugas bank dalam menerima kehadiran atau
berkomunikasi dengan nasabah secara langsung maupun tidak
langsung. Dapat disimpulkan dari pengertian diatas sebagai
berikut : adanya rangkaian kegiatan sikap dan perilaku
petugas bank, adanya komunikasi dengan nasabah, dan
bertujuan untuk membantu menolong dan menyenangkan
konsumen (nasabah) atau memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah.
Salah satu kualitas pelayanan yang banyak dijadikan
acuan dalam riset pemasaran adalah modal servqual ( service
quality). Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu :
1. Core service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada
pelanggan yang merupakan produk utamanya.
2. Facilitating service adalah fasilitas layanan tambahan
kepada pelanggan.
3. Supporting service merupakan pelayanan tambahan untuk
meningkatkan nilai pelayanan atau untuk membedakan
dengan pelayanan-pelayanan dari pihak “pesaing”.
Dalam proses pelayanan ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Penyedia layanan, adalah pihak yang dapat memberikan
suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik berupa
layanan dalam bentuk penyediaan barang atau jasa.
2. Penerima layanan, adalah mereka yang disebut sebagai
konsumen atau pelanggan yang menerima layanan dari
para
penyedia layanan. Penerima layanan atau biasa disebut
konsumen atau nasabah dapat dibedakan menjadi dua
kelompok :
▪ Konsumen internal, adalah orang-orang yang terlibat
dalam proses penyediaan jasa atau proses produk
barang sejak dari perencanaan sampai dengan
pemasaran, penjualan dan pengadministrasian.
▪ Konsumen eksternal, adalah semua orang yang berada
diluar perusahaan, yang menerima layanan
penyerahan barang atau jasa dari perusahaan.
3. Jenis dan bentuk layanan, yang dapat diberikan oleh
penyedia layanan kepada pihak yang membutuhkan
layanan terdiri dari beberapa macam yaitu :
▪ Pemberian jasa-jasa
▪ Layanan yang berkaitan dengan penyediaan dan
distribusi barang-barang saja
▪ Layanan yang berkaitan dengan kedua-duanya
Dalam etika pelayanan ada beberapa karakter yang
harus dimiliki oleh petugas bank dalam melakukan pelayanan
kepada nasabah, yaitu :
1. Tidak melakukan perbuatan tercela
2. Memegang teguh amanah
3. Menjaga nama baik bank dan nasabah
4. Beriman dan mempunyai rasa tanggung jawab moral
5. Sabar tapi tegas dalam menghadapi permasalahan
6. Memiliki integritas, artinya bertindak jujur dan benar
7. Manners, artinya tidak egois, disiplin dan tidak kasar
2. Konsep Pelayanan Prima

Ada enam
faktor dalam
pelayanan
prima, yaitu

Ability(kemampuan), Attitude (sikap), Appearance


(penampilan), Attention (perhatian), Action (tindakan), dan
Accountability (pertanggungjawaban). Untuk dapat
memberikan pelayanan prima dan menjalin hubungan yang
baik dengan nasabah maka yang menjadi kunci
keberhasilannya adalah orang (human), karena pelayanan dan
menjalin hubungan dengan nasabah merupakan interaksi
antara pegawai/pekerja perusahaan dengan masyarakat diluar
perusahaan yang disebut nasabah.
3. Dasar-dasar Pelayanan Nasabah
Agar pelayanan prima yang diberikan dapat memuaskan
nasabah, maka seorang CS harus memiliki dasar-dasar
pelayanan yang kokoh. Pelayanan yang diberikan akan
berkualitas jika setiap CS telah dibekali dasar-dasar
pelayanan. Adapun dasar-dasar pelayanan yang harus
dipahami sebagai berikut :
1. Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih
2. Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh dengan senyum.
3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan
nama jika kenal
4. Tenang, sopan, hormat serta tekun mendengarkan setiap
pembicaraan
5. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar
6. Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukkan
kemampuannya
7. Jangan menyela atau memotong pembicaraan
8. Mampu meyakinkan nasabah serta memberikan kepuasan
9. Jika tidak sanggup dalam menangani permasalahan yang
ada, minta bantuan
10. Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan akan
dilayani.
3. Sikap Melayani Nasabah
Sikap yang kurang baik akan berpengaruh kepada hasil
pelayanan yang diberikan. Ada beberapa sikap yang harus
diperhatikan dalam melayani nasabah :
1. Beri kesempatan nasabah berbicara, maksudnya petugas cs
memberikan kesempatan kepada nasabah untuk
mengemukakan keinginannya dan cs harus
dapat menyimak
dan berusaha memahami keinginan dan kebutuhan
nasabah.
2. Dengarkan baik-baik, selama nasabah mengemukakan
pendapatnya cs dengar dan menyimak baik-baik tanpa
membuat gerakan yang dapat menyinggung nasabah,
terutama gerakan tubuh yang kurang sopan.
3. Jangan menyela pembicaraan, sebelum nasabah selesai
berbicara cs tidak boleh memotong atau menyela
pembicaraan.
4. Ajukan pertanyaan setelah nasabah selesai berbicara,
pengajuan pertanyaan hendaknya dengan bahasa yang
baik, singkat, dan jelas.
5. Jangan marah dan mudah tersinggung, cs jangan mudah
marah terhadap nasabah yang bertemperamen tinggi dan
usahakan tetap sabar dalam melayaninya.
6. Jangan mendebat nasabah,  jangan sekali-kali
berdebat atau
memberikan argumen yang tidak dapat diterima oleh
nasabah.
7. Jaga sikap sopan, ramah, dan selalu berlaku tenang, emosi
harus tetap terkendali dan selalu berlaku tenang dalam
menghadapi nasabah yang kurang menyenangkan.
8. Jangan menangani hal-hal yang bukan merupakan
pekerjaannya, sebaiknya cs tidak menangani tugas-tugas
yang menjadi wewenangnya.
9. Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu,
berikan perhatian sepenuhnya dan tunjukkan bahwa
memang kita ingin membantu nasabah.
4. Kualitas Pelayanan Jasa Bank 
Ada lima kriteria pokok kualitas pelayanan yaitu :
1. Bentuk fisik (tangibles), yaitu kemampuan perusahaan
(bank) dalam menunjukkan eksistensinya pada pelanggan.
2. Keabsahan(reliability), yaitu kemampuan perusahaan
(bank) untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan.
3. Ketanggapan (responsiveness), yaitu kemampuan bank
untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk
melayani nasabah dengan baik.
4. Jaminan (assurance), yaitu kemampuan pegawai bank
untuk menumbuhkan rasa percaya para nasabah pada bank.
5. Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus
dan bersifat individual yang diberikan kepada para nasabah
dengan berupa memahami keinginan nasabah.
Kualitas pelayanan bank terbagi atas :
1. Kualitas layanan internal
Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal
adalah :
⮚ Pola manajemen umum perusahaan
⮚ Penyediaan fasilitas pendukung
⮚ Pengembangan sumber daya manusia
⮚ Iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja
⮚ Pola insentif
2. Kualitas layanan eksternal
Kualitas layanan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :
⮚ Yang berkaitan dengan penyediaan jasa
⮚ Yang berkaitan dengan penyediaan barang
Ciri-ciri pelayanan perbankan yang profesional adalah :
1. Cepat, waktu pelayanan tidak terlalu lama
2. Tepat, dilayani sesuai dengan keinginan nasabah
3. Cermat, jangan ada yang menyimpang dari prosedur yang
berlaku
4. Cekatan, petugas harus cepat tanggap dalam pelayanan
5. Teliti, dapat melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan
tanpa kesalahan
KESIMPULAN
Bank umum adalah suatu badan usaha yang kegiatan
utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan atau pihak
lainnya, kemudian menyalurkannya dalam bentuk pinjaman,
terutama pinjaman jangka pendek, serta menyediakan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Dana bank pada umumnya
mempunyai fungsi bidang operasional, perlindungan dan
pengaturan. Dana digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional yang antara lain untuk memenuhi kebutuhan
kantor,untuk memenuhi cadangan minimum likuiditasnya.
Dengan dana yang cukup bank dapat memenuhi permintaan
nasabah jika sewaktu-waktu ada penarikan atau aplikasi
kredit. Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian
sangat penting dan strategis. Bank umum sangat penting
dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem
pembayaran. Fungsi – fungsi bank umum meliputi,
Penciptaan uang, mendukung kelancaran mekanisme
pembayaran, penghimpunan dana simpanan masyarakat,
mendukung kelancaran transaksi internasional, penyimpanan
barang-barang berharga, pemberian jasa-jasa lainnya.
Kegiatan yang dilakukan bank umum sebagai penghimpun
dana, menyalurkan dana dan juga memberikan jasa – jasa
bank lainnya. Jasa bank umum meliputi :
1. Simpanan Giro
2. Simpanan Tabungan
3. Simpanan Deposito
4. Kartu Kredit
5. Kotak Pengaman (Safe Deposit Bank)
6. Electronic Banking
7. ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
STUDI KASUS

Nasabah Maybank
Indonesia, Winda
D. Lunardi atau
Winda Earl,
kehilangan dana
simpanannya di
bank tersebut
sebesar Rp 22
miliar. Dalam kasus
ini, polisi telah
menetapkan Kepala
Cabang Maybank
Indonesia Cipulir
berinisial A sebagai tersangka.
Terlepas dari proses hukum terhadap tersangka, nasib tabungan yang
lenyap milik Winda Earl belum jelas. Muncul pertanyaan besar
tentang siapa yang akan mengganti uang tersebut. Apakah Maybank
Indonesia terkena kewajiban untuk memberikan penggantian dana
nasabah atau pihak tersangka?
Kasus ini berawal ketika A menawarkan tabungan berjangka kepada
Winda. Rupanya, A dan Winda saling kenal. Namun ternyata produk
yang ditawarkan A tidak ada di Maybank Indonesia.
“Bahkan yang bersangkutan sendiri menawarkan ke korban ini
untuk membuka rekening berjangka sementara rekening tersebut di
MY (Maybank) tidak ada,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri
Brigjen Pol Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat
(6/11). Momentum ini lalu dipakai A untuk memalsukan data Winda.
Pemalsuan data ini tentu untuk mendukung aksinya menguras
rekening Winda.

Instruksi
1. Temukan kekurangan sistem bank mega sehingga
menimbulkan kasus tersebut?
2. Menurut anda apakah bank wajib mengganti uang
Nasabah?
SOAL ANALISIS!
1. Mengapa bank perlu mempunyai banyak jenis produk dan jasa
bank?
2. Pilih satu bank BUMN dan Bank swasta, sebutkan produk
tabungan di Bank BUMN dan swasta!
3. Apa perbedaan kartu debit ATM dan kartu kredit?
4. Jelaskan sistematika pembiayaan dengan kartu kredit?
Lembar Jawaban Latihan Soal

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai