Anda di halaman 1dari 21

REKENING KORAN

(GIRO)
Pertemuan ke 4
PROSES PEMBUKAAN REKENING
Proses Pembukaan Rekening

Kepada nasabah giro yang baru ini, bank memberikan formulir-formulir yang antara lain berupa:

 Bukti setor (formulir yang dipergunakan oleh nasabah giro untuk melakukan setoran ke bank).

 Check Bilyet giro

Bagian-bagian atau Sub Bagian yang tersangkut di dalam kegiatan Prosedur Pembukaan Rekening Koran
Giro adalah sebagai berikut :
Bagian Sub Bagian
 Keuangan Rekening Koran
Kassa
 Pembukaan Buku Harian dan Jurnal
Proses Pembukaan Rekening

CALON NASABAH GIRO


 Datang ke Bank dengan membawa Data-data Pelengkap (DPL) yang antara lain terdiri dari:

 Kartu Penduduk (KTP) atau Surat Ijin Mengemudi (SIM);

 Surat Referensi Bank lain;

 Akte Notaris Pendirian Perusahaan;Jika dianggap perlu juga

 Surat Kuasa dari anggota direktur lainnya.

 Menerima, mengisi dan menandatangani formulir-formulir yang diterima dari Bank, yang antara
lain berupa:
 Permohonan Pembukaan Rekening Koran Giro (PPG);

 Kartu Tanda Tangan (KTT), yaitu kartu yang berisi contoh tanda tangan dari orang atau orang-
orang yang berhak/diberi hak (kuasa) untuk dapat menarik uang dari Bank.
Proses Pembukaan Rekening
 Meneruskan Permohonan Pembukaan Rekening Koran Giro (PPG), Kartu Tanda Tangan
(KTT) dan Data-data Pelengkap (DPL) ke Bank (Sub Bagian Rekening Koran).
 Menerima kembali dari Bank berupa Data-data Pelengkap (DPL) antara lain Kartu
Penduduk (KTP) atau Surat Ijin Mengemudi (SIM).
 Menerima pemberitahuan dari Bank, bahwa permohonannya untuk menjadi nasabah giro
disetujui oleh Bank (Sub Bagian Rekening Koran Giro).
 Menyiapkan uang tunai. Jumlah uang tunai sebagai setoran pertama ini seringkali
ditetapkan jumlahnya oleh Bank. Menyetorkan uang tunai kepada Bank sebagai setoran
pertama kali.
 Menerima dari Bank:
 Tanda Terima (TTR, asli), sebagai bukti bahwa Bank telah menerima setoran uang tunai
 Formulir Bukti Setor (BST);
 Formulir Cek (CHK);
 Formulir Bilyet Giro (BGR);
 Perjanjian menjadi nasabah Giro (PNG) - lembar ke-2, setelah ditandatangani sebagaimana
mestinya.
Proses Pembukaan Rekening

PETUGAS SUB BAGIAN REKENING KORAN


Atas permintaan calon nasabah giro, diberikan formulir-formulir sebagai berikut:
 Menerima Tanda Terima (TTR, lembar ke-2) dari Sub Bagian Kassa.
 Permohonan Pembukaan Rekening Koran Giro (PPG);
 Kartu Tanda Tangan (KTT)
 Menerima Permohonan Pembukaan Rekening Koran Giro(PPG), Kartu Tanda Tangan (KTT) dan Data-data
Pelengkap (DPL) yang telah diisi dan ditandatangani oleh calon nasabah giro.
 Meneliti data-data tersebut di atas. Jika tidak ada kelainankelainan maka meneruskan kepada Kepala
Bagian Keuangan untuk mendapat persetujuan
 Setelah disetujui oleh Kepala Bagian Keuangan, maka Data Pelengkap (DPL, asli) disampaikan kembali
kepada calon nasabah giro yang bersangkutan.
 Menerima Tanda Terima (TTR, lembar ke-2) dan Sub Bagian Kassa
 Men-cek Tanda Terima ini dengan Permohonan Pembukaan R/K Giro (PPG) dan Kartu Tanda Tangan (KTT).
Proses Pembukaan Rekening

 Membukukan Tanda Terima (L2) pada Rekening Koran Giro yang bersangkutan.

 Menyiapkan data-data formulir-formulir yang sebagai berikut:

 Perjanjian menjadi nasabah giro (PNG, rangkap 2);

 Formulir bukti setor (BST)

 Formulir Cek (CHK)

 Formulir Bilyet Giro (BGR).

dan kemudian menyerahkan kepada calon nasabah giro

 Menerima Perjanjian menjadi nasabah giro (PNG, lembar ke 2) setelah ditandatangani sebagai
tanda persetujuan oleh calon nasabah giro.

 Meneruskan Tanda Terima (TTR, lembar ke-2) kepada Sub Bagian Buku TandaHarian/Jurnal
Proses Pembukaan Rekening

PETUGAS SUB BAGIAN KASSA


 Menerima setoran uang tunai (pertama) dari calon nasabah giro, sebesar jumlah minimum yang
telah ditetapkan oleh Bank
 Menghitung jumlah uang dimaksud.
 Tanda Terima (TTR, rangkap 3), untuk bukti adanya penerimaan tunai dari calon nasabah giro.
 Membubuhi tanda tangan pada Tanda Terima (TTR), yang telah disiapkan dan diteliti
seperlunya.
 Membagi-bagikan Tanda Terima dimaksud sebagai berikut:

L1 - kepada calon nasabah giro;


petugas Sub Bagian R/K;
L3 - disimpan (file).
Proses Pembukaan Rekening

SUB BAGIAN BUKU HARIAN/JURNAL


 Menerima Tanda Terima transaksi keuangan (TTR, ke-2) dari petugas Bagian R/K.
 Menjurnal transaksi keuangan ini.
 Mencatat transaksi keuangan ini dalam Buku Harian.
 Mem-file (menyimpan) Tanda Terima dimaksud urutan tanggal terjadinya mutasi.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa tidaklah lengkap apabila suatu prosedur
tanpa dilengkapi bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan. Agar gambaran yang lebih
jelas mengenai bentuk dipergunakan, maka di bawah ini disajikan pula formulir yang
terdiri dari:
FORMULIR NAMA
No.
1. Permohonan Pembukaan Rekening Koran (PPG)
2. Kartu Tanda Tangan (KTT)
3. Tanda Terima (TTR)
PENARIKAN UANG TUNAI
PENARIKAN UANG TUNAI

PROSEDUR PENARIKAN UANG TUNAI


NASABAH GIRO
 Mengisi dan menandatangani cek dengan sejumlah uang yang dibutuhkan.
 Menguangkan cek di Bank di mana R/K Giro dibuka.
 Membubuhi tanda tangan ke-1;
 Menerima uang dan membubuhi tanda tangan (ke-2) sebagai bukti bahwa uang
tunainya telah diterima dengan baik.
PENARIKAN UANG TUNAI

PETUGAS SUB BAGIAN REKENING KORAN(BAGIAN KEUANGAN)


 Menerima cek yang telah diisi dan ditandatangani oleh Nasabah Giro yang berhak;
 Membubuhi cap (tertentu) dan minta tanda tangan pertama dari pembawa cek, jika dianggap perlu
diminta juga KTP-nya.
 Mencocokkan tanda tangan yang menarik cek dengan kartu tanda tangan yang disimpan di Bank.
 Meneliti jumlah saldo uang (dana) dalam R/K yang bersangkutan dengan jumlah penarikan, tanggal
penarikan, kesamaan antara jumlah uang (angka) dengan bunyi hurufnya;
 Membukukan cek ke dalam R/K Giro yang bersangkutan(yang sekaligus tembus dengan lembar
kontrol giro);
 Meneruskan cek dan R/K Giro kepada Kepala Bagian Keuangan untuk diteliti dan disetujui
pembayarannya;
 Setelah disetujui, cek diteruskan ke Kasir untuk dipersiapkan pembayarannya, sedang R/K Gironya
dikirim kembali ke petugas Rekening Koran untuk difile
PENARIKAN UANG TUNAI

PETUGAS KASIR (BAGIAN KEUANGAN)


 Menerima cek dari Kepala Bagian Keuangan, yang telah dibubuhi tanda persetujuan
untuk dapat dibayar;
 Menyiapkan uang tunai yang sama jumlahnya dengan yang tercantum di dalam cek;
 Memanggil Nasabah/pembawa cek untuk menerima uangnya. Sebelum uang
diserahkan, yang bersangkutan diminta untuk membubuhkan tanda tangan yang
kedua kalinya, sebagai bukti bahwa penerimaan uang itu sama orangnya dengan
orang yang menyerahkan cek di loket;
 Setelah semua dilakukan, maka uang tunai diserahkan kepada pembawa cek, dan
kemudian di atas cek yang bersangkutan dibubuhi cap "Dibayar Tanggal ...... ".
PENARIKAN UANG TUNAI

BAGIAN PEMBUKUAN
 Bagian pembukuan:
 Menerima cek dari kasir yang telah diparaf oleh bagian kasir dan bagian giro
 Memeriksa kembali cek tersebut
 Menjurnal:

Debit: Giro-nasabah…………….Rp
Kredit: Kas………………………….Rp
 Mencatat:
 Buku harian giro bagian pembukuan sebelah debet
 Buku harian kas bagian pembukuan sebelah kredit
 Memberi paraf lalu arsipkan
Prosedur Setoran Giro Non Tunai

Setoran non tunai atau setoran dengan cara pemindah bukuan ini bisa
dilakukan dengan menggunakan warkat (cek atau bilyet giro). Cek sudah
dijelaskan di atas, sedangkan bilyet giro, merupakan alat pemindahbukuan
yaitu dari rekening giro ke/untuk rekening giro atau rekening lain, artinya
bahwa rekening giro ini bisa dipindahkan selain untuk rekening giro
nasabah lain juga bisa ke rekening lain selain rekening giro.

Nasabah:
- Mempunyai bilyet giro dari nasabah rekening giro orang lain, yang telah
terisi tanggal terbit, tanggal efektif, nominal dalam digit maupun terbilang,
nomor rekening nasabah dan, tanda tangan penerbit bilyet giro serta cap
perusahaan jika atas nama perusahaan.
17
Prosedur Setoran Giro Non Tunai

Nasabah:
- Mengisi akan dipindahkan rekening giro nomor yang mendapat
pindahan, atau kalau tidak mengisi nomor rekening yang mendapat
pindahan, maka boleh dengan mengisi slip setoran dengan tidak tunai tapi
dengan warkat bank sendiri, lalu dilampirkan warkatnya.
- Menyerahlan slip setoran ini kepada bagian giro

Bagian Giro:
- Menerima slip setoran dari nasabah
- Memeriksa penulisan baik bilyet giro maupun setorannya
- Memeriksa, apakah bilyet yang ditransaksikan ini dalam tanggal efektif
yaitu 70 hari dari sejak tanggal yang tertulis pada bilyet giro
- Jika poin di atas memenuhi, maka memeriksa apakah tanda tangan yang
tercantum pada bilyet sama dengan contoh tanda tangannya

18
Prosedur Setoran Giro Non Tunai

Bagian Giro:
- Memeriksa apakah saldo minimalnya mencukupi bila diambil
- Jika memenuhi syarat, maka cata rekening giro yang menerbitkan bilyet
giro disebelah debet dengan keterangan dipindahkan, dan saldonya
berkurang, sedangkan rekening giro yang menyetor dicatat disebelah
kredit dan saldonya bertambah
- Mencatat pada buku harian giro bagian giro di sebelah debet dan
saldonya berkurang untuk rekening giro yang menerbitkan bilyet giro,
sedangkan sebelah kredit dan saldonya bertambah untuk rekening giro
penyetor
- Memberi paraf pada slip setoran dan bilyet giro
- Menyerahkan pada bagian pembukuan

19
Prosedur Setoran Giro Non Tunai

Bagian Pembukuan:
- Menerima slip setoran non tunai dari bagian giro
- Memeriksa, apakah bagian giro sudah tercatat di bagian giro maka
dijurnal:
Debet: Giro-Nasabah (yang mendapat setoran)…………………Rp
Kredit: Giro nasabah (yang dipindahkan)……………………….Rp
- Mencatat pada buku harian giro bagian pembukuan di sebelah debet
(untuk rekening yang dipindahkan) dan disebelah kredit (untuk kredit
yang mendapatkan pindahan)
- Memberi paraf pada slip setoran dan bilyet giro, lalu arsipkan

20

Anda mungkin juga menyukai