Anda di halaman 1dari 24

PENGETAHUAN PERBANKAN YANG PERLU

DIKETAHUI SEORANG SEKRETARIS

A. MEMBUKA REKENING KORAN DAN REKENING GIRO


A.1. CARA MEMBUKA REKENING KORAN
Rekening berarti suatu rekening dalam rupiah atau mata uang asing yang dibuka dan di
tatausahakan oleh Bank. Setiap nasabah yang ingin membuka rekening akan diberikan
formulir pembukaan rekening. Formulir pembukaan rekening itu sendiri adalah formulir yang
diisi dan ditandatangani nasabah untuk tujuan pembukaan rekening. Pada umumnya
persyaratan pembukaan rekening adalah sebagai berikut :

- KTP / SIM / Kartu Pelajar / bukti identitas lainnya

- Membawa uang setoran awal sesuai aturan yang ditetapkan bank

- Membayar biaya yang telah ditentukan oleh pihak bank

- Tanda tangan sesuai kartu identitas

Setelah kita mempersiapkan persyaratan yang secara umum nantinya akan diminta oleh
pegawai bank untuk administrasi pendaftaran nasabah baru kita mendatangi bank yang akan
kita buat tabungan barunya. Pilihlah bank yang baik dan terbukti bagus oleh masyarakat.

Pada saat anda membuat rekening baru biasanya anda akan dimintai ktp asli anda dan
anda diwajibkan mengisi berbagai beberapa lembar formulir yang cukup melelahkan.
Selanjutnya anda akan diminta tanda tangan didepan petugas bank. Usahakan jangan berbeda
sekali dengan yang ada di kartu identitas anda, karena anda bisa dicurigai melakukan
tindakan kriminal. Jika agak berbeda biasanya anda akan diminta tanda tangan lagi sampai
mirip.

Setelah semua urusan administratif selesai, maka anda nanti akan mendapatkan buku
tabungan dan diharuskan menyetor uang seturan awal secara tunai di kasir bank. Beberapa
bank akan mungkin membebani anda dengan biaya lain seperti biaya materai dan sebagainya.
Beberapa bank bisa membuat kartu atm di hari itu juga, namun ada juga yang mengharuskan
anda menunggu beberapa hari kerja untuk menunggu kartu atm anda selesai di proses.
Kelebihan yang beberapa hari proses adalah pada kartu atm anda bisa terpampang nama anda
pada kartu tersebut. Jika bank tersebut bisa membuat kartu atm di hari yang sama, uruslah.
Tetapi jika harus ditunggu beberapa hari kerja, anda sebaiknya menunggu sesuai anjuran dan
datang kembali di lain waktu.

Ketika kartu atm dari bank anda terima sebaiknya anda periksa dan dicoba dahulu agar
tidak usah bolak-balik jika ada masalah. Segera ganti pin pada kartu atm anda dari pin default
awal yang diberikan bank secara tertulis dan rahasia. Ganti dengan pin yang mudah anda
ingat tetapi sulit ditebak orang lain. Setelah semua selesai anda kini sudah memiliki rekening
bank baru yang siap anda gunakan untuk berbagai keperluan anda.

A.2. CARA MEMBUKA REKENING GIRO


Apabila seseorang atau suatu badan usaha mengajukan permohonan untuk membuka

rekening giro, bank perlu meyakini terlebih dahulu bahwa yang bersangkutan adalah calon

pemegang rekening yang baik, jujur, bonafit, dan bertanggung jawab. Sehingga diharapkan

akan dapat menunjang perkembangan usaha bank yang bersangkutan, khususnya untuk

menumpuk dana murah. Untuk mendapatkan nasabah yang seperti diharapkan tersebut bank

menentukan syarat dan menentukan seleksi terhadap calon nasabah.

a. Pembukaan Rekening Giro oleh Nasabah


Penjelasan Flowchart :
1) Calon nasabah datang ke bank dengan membawa

persayaratan yang diperlukan


2) Kartu Tanda Bukti Diri yang sah yang masih berlaku beserta

copy, untuk diperhatikan bahwa akhir jangka waktu

berlakunya Kartu Tanda Bukti Diri yang sah tersebut

minimal 90 hari dari tanggal penyerahan kepada bank.


3) Apabila point 2. tersebut diatas terjadi, maka petugas bank

(Customer Service) harus meminta pada nasabah agar

segera memperbarui Tanda Pengenal tersebut dan

mengumpulkan copynya pada bank secepatnya.


4) Calon nasabah oleh Customer Service diminta untuk

mengisi aplikasi pembukaan secara tertulis


5) Nasabah diberikan cek / bilyet giro setelah mengisi semua aplikasi pembukaan.
b. Pembukaan Rekening Giro yang Berkaitan dengan Fungsi Customer Service
1) Prosedur pengajuan permohonan pembukaan rekening giro
a) Customer Service memberikan penjelasan kepada calon nasabah mengenai syarat-

syarat untuk menjadi pemegang rekening


b) Meminta calon nasabah untuk mengisi dan melengkapi dokumen-dokumen sbb:
a. Formulir permohonan pembukaan rekening
b. Formulir data nasabah
c. Kartu contoh tanda tangan
d. Surat perjanjian hubungan rekening giro
e. Formulir lain yang jenisnya tergantung pada kebijakan dan peraturan dari
masing- masing bank yang bersangkutan
c) Customer Service memeriksa secara teliti identitas calon nasabah dan kartu

pengenalnya seperti KTP, dan surat pengenal lainnya yang masih berlaku. Jika datanya

kurang, mengembalikan data tersebut kepada calon nasabah, dan jika lengkap

meneruskan ke prosedur selanjutnya.


2) Prosedur administrasi pembukaan rekening giro
a) Customer Service memeriksa Daftar Hitam Bank Indonesia, Daftar Kredit Macet, dan

informasi negatif lainnya untuk membuktikan bahwa calon nasabah tidak tercantum

dalam daftar tersebut. Jika tidak tercantum pada daftar tersebut, maka pada dokumen-

dokumen permohonan pembukaan rekening diberi tanada bahwa permohonan disetujui


b) Menanyakan apakah calon nasabah sudah memiliki rekening pada bank yang

bersangkutan atau pada bank lain. Jika sudah pernah, akan tetapi rekening tersebut telah

ditutup, catat pula alasan-alasan penutupannya


c) Meminta nasabah untuk menandatangani specimen dan mencoret ruang yang masih

kosong pada kartu contoh tanda tangan atau stempel yang tidak seharusnya
3) Prosedur penyetoran pertama
a) Customer Service membubuhkan tanda atau stempel “Rekening Baru” pada

permohonan pembukaan rekening giro, serta pada dokumen-dokumen lainnya.


b) Menyerahkan berkas dokumen tersebut kepada satuan kerja giro untuk diberikan

persetujuan
c) Setelah pejabat yang berwenang memberikan persetujuan, meminta nasabah untuk

melakukan penyetoran pertama di teller.


4) Prosedur penyimpanan dokumen
a) Setelah pejabat yang berwenang menyetujui pembukaan rekening tersebut maka

dokumen-dokumen tersebut dikembalikan kepada petugas pengelola


b) Petugas pengelola melakukan pemeriksaan kembali terhadap semua berkas dokumen

tersebut dan memasukkannya ke dalam cek list, kemudian menyusun dokumen asli

menurut nomor rekening dan menyimpannya dalam tempat terkunci

B. MENYETOR KE REKENING KORAN DAN GIRO


B.1. Trasanksi Penyetoran Tunai
Penyetoran tunai, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi

aplikasi/formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta uangnya


Dalam tahapannya setor tunai meliputi:
1) Nasabah
Dalam praktek nasabah dapat melakukan penyetoran secara tunai yaitu dengan menyerahkan

uang kartal untuk menambah rekening gironya.


Nasabah yang datang untuk menyerahkan sejumlah uang dapat langsung ke-counter Teller

untuk dibuatkan slip setor untuk keuntungan rekening nasabah yang bersangkutan, untuk

selanjutnya menunggu resi jika persyaratannya memadai.


2) Teller / Kasir
Secara umum tugas Teller adalah ;
a) Menyiapkan aplikasi transaksi tunai
b) Melaksanakan kas bon
c) Melayani penyetoran dan pencairan tunai dari nasabah
d) Melayani nasabah dalam memberikan informasi yang diperlukan
e) Membantu nasabah dalam pengisian aplikasi jika diperlukan
f) Melaksanakan pemeriksaan atas aplikasi dan uang yang diterima
g) Mencatat transaksi
h) Bertanggung jawab atas uang kas yang dikelolanya pada atasan
i) Membuat laporan kas pada akhir hari transaksi
j) Menerima slip setor dari nasabah
Periksa jumlah nominal dan terbilang, sama atau tidak, bila tidak tanyakan pada

nasabah yang benar dan segera koreksi pada lembar yang sama dengan cara mencoret sekali

dan menuliskan yang benar kemudian dimintakan tandatangan nasabah


Meminta kepada nasabah untuk menyerahkan sejumlah uang yang tercantum

didalamnya, bila diperlukan biaya-biaya yang belum termasuk didalam aplikasi diminta

sekaligus dengan membuat slip setor tersendiri dan meminta tandatangan nasabah pada slip

tambahan tersebut
Hitung uang dihadapan nasabah (berdiri) bila kurang, minta kekurangannya, bila lebih

serahkan kelebihannya, bila mendapati uang palsu tunjukkan pada nasabah bukti kepalsuan

dan segera beri tanda silang pada uang yang dimaksud dan minta nasabah menggantinya, bila

terdapat banyak sekali uang palsu pada satu nasabah atau nasabah tidak bersedia mengganti,

segera hubungi petugas keamanan (polisi) dengan menekan tombol yang tersedia
Bila semuanya benar tandatangani slip tersebut pada tempat yang tersedia dan berikan

nomor bukti transaksi, berikan resi (rangkapan slip) pada nasabah


 Bukti transaksi sebagai dasar pencatatan pada klad kas dengan cara :
1. Isi tanggal berdasarkan tanggal valuta (tanggal efektivnya transaksi)
2. Isi keterangan dengan keterangan transaksi (sebut nomor rekening)
3. Isi kolom debit sejumlah uang yang diterima
4. Berikan tanda paraf pada slip
5. Letakkan slip pada tempat yang dapat diambil oleh Customer Service agar dapat

diserahkan kepada Back Office untuk diadministrasikan


B.2. Transaksi Penyetoran Non Tunai dengan Warkat Bank yang

Bersangkutan
Setoran non tunai dengan warkat bank yang bersangkutan, yaitu nasabah melakukan

setoran dengan cara mengisi formulir setoran dengan menyerahkan kapada teller beserta

warkat bank tersebut.


Dalam tahapannya setor non tunai meliputi:
1) Nasabah
Dalam praktek nasabah dapat melakukan penyetoran dengan non tunai yaitu hanya dengan

menggunakan perintah pemindah bukuan dengan Bilyet Giro ataupun Surat Perintah

Pemindahbukuan Lainnya (SPPL).


Nasabah yang datang untuk menyerahkan B/G atau SPPL dapat langsung ke-counter

Customer Service untuk dibuatkan slip setor untuk keuntungan rekening nasabah yang

bersangkutan, untuk selanjutnya menunggu resi jika persyaratannya memadai.


2) Customer Service
a) Menerima bilyet giro atau memberikan slip Over Booking serta slip penyetoran
b) Memberikan penjelasan cara pengisian terutama rekening nasabah yang hendak

didebit/dikurangi/dibebani dan rekening yang akan dikredit/ditambah dan hal lain yang

berhubungan dengan penyetoran dengan pemindahbukuan.


c) Mempersilahkan nasabah untuk menunggu ditempat yang telah disediakan
d) Menghubungi Petugas Rekening mengkonfirmasikan saldo rekening penarik mencukupi

atau tidak, jika cukup beri paraf pada kolom terbilang, bila tidak serahkan kepada Kepala

Bagian Umum untuk dibuatkan SKP (Surat Keterangan Penolakan)


e) Menyerahkan slip setor beserta Bilyet Giro/SPPL kepada Kepala Bagian Umum Untuk

dicheck tandatangan penarik dengan Kartu Contoh Tanda Tangan dan pemeriksaaan yang

lain.
f) Menerima Bilyet giro / SPPL dan slip setor serta nota debit/ nota kredit dari Kepala

Bagian Umum, kemudian menyerahkan resi penyetoran kepada nasabah dan meneruskan

bukti transaksi tersebut kepada Back Office

B.3. Transanksi Penyetoran Non Tunai dengan Warkat Bank lain


Setoran non tunai dengan warkat bank lain, yaitu nasabah melakukan setoran dengan

cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada teller beserta warkat bank lain

tersebut. Tanda bukti setoran yang dipergunakan tersebut telah disediakan oleh bank yang
bersangkutan. Pada umumnya formulir setoran dibuat dalam rangkap dua yang penggunaanya

adalah sebagai berikut:


1) Lembar pertama berfungsi sebagai bukti pembukuan bagi bank yang bersangkutan.
2) Lembar kedua berfungsi sebagai bukti penyetoran untuk nasabah.
Penyetoran ke rekening seorang nasabah dapat dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan

atau orang lain. Penyetoran dapat dilakukan selama jam buka kas. Khusus penyetoran dengan

warkat-warkat bank lain agar memperhatikan batas waktu jam kliring. Penyetoran yang

terlambat dilakukan melewati jam kas masih dapat dipertimbangkan apabila dimasukkan

untuk penutup kekurangan karena penarikan melalui kliring, namun penyetoran dengan

warkat bank lain harus menunggu hasil kliring.

C. MENGAMBIL ATAU MENARIK UANG TUNAI


Prosedur penarikan dan pengkreditan / penyetoran
Dalam praktek nasabah dapat melakukan penarikan dengan cara yaitu hanya dengan

menggunakan cheque, atau perintah pemindah bukuan dengan Bilyet Giro ataupun Surat

perintah Pemindahbukuan Lainnya (SPPL)


a. Transaksi penarikan giro oleh nasabah
Penjelasan flowchart:
1) Nasabah yang datang untuk

menguangkan cheque dapat langsung

ke-counter Teller/Kasir, jika persyaratan

memadai akan diminta untuk

menandatangani dibalik cheque tersebut

dan menunjukkan Kartu Tanda Bukti

Diri yang sah kepada Teller, selanjutnya

menerima sejumlah uang yang

tercantum dalam cheque.


2) Nasabah yang bermaksud

memerintahkan bank agar rekeningnya

didebit/dikurangi/dibebani dengan
membawa bilyet giro / Surat Perintah Pemindahbukuan Lainnya (SPPL) disarankan untuk ke-

counter Customer Service untuk dibuatkan slip setor untuk keuntungan rekening lainnya,

untuk selanjutnya menunggu resi jika persyaratannya memadai.


b. Transaksi penarikan giro oleh Customer Service

Penjelasan flowchart:
1) Menerima bilyet giro atau memberikan slip Over Booking serta slip penyetoran
2) Memberikan penjelasan cara pengisian terutama rekening nasabah yang hendak

didebit/dikurangi/dibebani dan rekening yang akan dikredit/ditambah


3) Mempersilahkan nasabah untuk menunggu ditempat yang telah disediakan
4) Menghubungi Petugas Rekening mengkonfirmasikan saldo rekening penarik mencukupi

atau tidak, jika cukup beri paraf pada kolom terbilang, bila tidak serahkan kepada Kepala

Bagian Umum untuk dibuatkan SKP (Surat Keterangan Penolakan)


5) Menyerahkan slip setor beserta Bilyet Giro / SPPL kepada Kepala Bagian Umum Untuk

dicheck tandatangan penarik dengan Kartu Contoh Tanda Tangan


6) Menerima Bilyet giro / SPPL dan slip setor serta nota debit nota kredit dari Kepala Bagian

Umum, kemudian menyerahkan resi penyetoran kepada nasabah dan meneruskan bukti

transaksi tersebut kepada Back Office


c. Transaksi penarikan giro oleh Teller

Penjelasan flowchart:
1) Menerima cheque dari nasabah dan mempersilahkan nasabah menunggu sejenak
2) Menghubungi petugas rekening untuk mengkonfirmasikan saldo bila cukup bubuhkan

paraf pada kolom terbilang dan serahkan cheque kepada Kepala Bagian Umum untuk

diperbandingkan kesamaan tandatangan dengan kartu contoh tandatangan


3) Menerima cheque dari Kepala Bagian Umum dengan me-recheck keberadaan paraf

Kepala Bagian Umum pada kolom tandatangan


4) Mempersiapkan sejumlah uang yang tertera pada cheque tersebut, memanggil nasabah

untuk menerima uang


5) Meminjam Kartu Tanda Bukti Diri nasabah
6) Meminta tandatangan disebalik cheque dan bandingkan dengan tandatangan yang

diberikan nasabah bila sama tarik cheque dan berikan uangnya


7) Berikan cheque tersebut nomor bukti transaksi, catat dalam klad kas pada sisi

pengeluaran (kredit)
8) Tempatkan cheque tersebut pada tempat yang disediakan untuk didistribusikan kepada

Back Office

Penarikan Melalui ATM

Berbagai macam mesin ATM dari bank berbeda via jawapos.com

Hal pertama yang harus Anda cari adalah mesin ATM itu sendiri. Sesuaikan ATM dengan
bank tempat menabung. Ambil contoh Anda menabung di Bank BNI, maka cari ATM berlogo
Bank BNI atau ATM bersama. Namun ketahui juga bank Anda masuk dalam jaringan ATM
bersama yang mana. Berikut jaringan ATM bersama yang ada di Indonesia.

a) ATM Link: BNI, BRI, BTN, Mandiri, CIMB Niaga, dan Danamon
b) ATM Prima: BCA, BNI, Mandiri, BRI, dan CIMB Niaga
c) ATM Alto: Danamon, Maybank, BTN, Permata Bank, dan Citibank

Catatan: Sebenarnya Anda dapat melakukan penarikan uang di mesin ATM bank manapun,
namun beberapa bank akan mengenakan biaya admin sebesar Rp6.500.
Lakukan Transaksi dengan Kartu ATM

Setelah menemukan ATM yang pas, pastikan juga Anda membawa kartu debit alias kartu
ATM. Selain itu juga, tentukan pecahan nominal uang yang akan ditarik. Rp50.000 atau
Rp100.000? bahkan di ATM BNI terdapat pecahan Rp20.000 yang bisa diambil. Langkah-
langkah selanjutnya agar dapat melakukan penarikan tunai adalah sebagai berikut.

1. Masukan kartu ATM ke mesin ATM


2. Pastikan kartu tidak terbalik. Caranya, awalan nomor pada kartu ATM menghadap
atas karena itu adalah bagian yang dimasukan terlebih dahulu.
3. Pilih Bahasa Indonesia atau English
4. Masukkan PIN ATM
5. Pilih jumlah uang yang akan diambil. Layar akan langsung menampilkan nominal-
nominal yang bisa langsung diambil.
6. Jika nominal pada poin nomor 5 tidak ada yang sesuai, Anda bisa pilih Transaksi Lain
> Penarikan > Jumlah Lain
7. Lalu masukan jumlah yang ingin diambil
8. Pilih cetak receipt jika Anda ingin mendapatkan struk transaksi
9. Uang akan keluar dari mesin
10. Ambil uang
11. Tekan cancel pada keyboard mesin ATM
12. Kartu ATM akan keluar

Jangan Tinggalkan Mesin ATM jika Transaksi Belum Selesai

Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah keselesaian transaksi. Jangan sampai
sudah selesai mengambil uang, kartu ATM tertinggal. Kasus tersebut banyak terjadi di
masyarakat. Ini sangatlah tidak aman karena ATM Anda bisa disalahgunakan oleh orang lain.
Beruntung jika tidak orang di antrean, kartu Anda akan ditelan mesin. Tapi tetap saja akan
merepotkan karena Anda harus mengurusnya ke bank. Oleh sebab itu, berhati-hatilah saat
ambil uang di ATM.

PROSES TAHAP MENGAMBIL UANG KE BANK BRI BNI dan BCA

1. Pertama adalah siapkan foto copy KTP sebanyak beberapa lembar karena pihak BANK
biasanya menanyakan foto copy KTP sebagai bukti jika penarikan pertama anda.
2. Lalu siapkan buku tabungan terkait dan jangan lupa membawa KARTU ATM dan juga
KTP.
3. Silahkan anda masuk ke BANK tujuan anda lalu tanya ke SATPAM anda akan
melakukan apa, jika pengambilan uang silahkan isi terlebih dahulu FORMULIR
PENARIKAN nanti akan di pandu oleh pihak bank saat anda di panggil oleh Teller
BANK.
4. Jangan lupa mengambil nomer urut di samping pintu masuk sebagai nomer antrian Teller
bank saat anda di panggil barulah anda menuju ke teller bank.
5. Jika ada kekurangan atau kesalahan saat penulisan formulir penarikan maka akan
dipandu oleh teller bank, seperti kesalahan dalam mengisi jumlah uang, atau tanggal
penarikan.
6. Lalu berikan buku tabungan anda yang mana nantinya akan ada TOKEN untuk
menggesek Kartu ATM, silahkan berikat ATM anda dan silahkan isi PIN anda pada
TOKEN yang bentuknya seperti HP mini dan kalkulator kecil tersebut.
7. Setelah teller memeriksa dan masuk ke internet untuk cek ke website resmi mereka maka
akan terdapat notifikasi sukses jika proses berhasil, dan teller akan menghitung sejumlah
uang yang akan anda terima.
8. Jangan lupa untuk meminta kantong agar tidak kewalahan saat menerima uang.
D. MENYESUAIKAN REKENING KORAN DAN REKENING
GIRO
Rekening koran adalah laporan yang diberikan Bank setiap bulan kepada pemegang
rekening Giro yang berisikan informasi tentang transaksi yang dilakukan oleh bank terhadap
rekening tersebut selama satu bulan dan saldo Kas di Bank. Laporan ini sering dijadikan
tumbal oleh akuntan untuk melindungi keterlambatan mereka dalam menyusun laporan
keuangan dan kita tahu laporan rekening koran dapat diterima diatas tanggal 15 setiap
bulannya. Apapun alasannya laporan keuangan suatu perusahaan adalah berdasarkan catatan
yang dilakukan oleh perusahaan. Dan adanya perbedaan antara catatan yang dilakukan
perusahaan dengan yang dilaporkan bank adalah masalah lain.

Dari sudut pandangan Bank setiap rekening adalah “hutang” karena itu setiap
tambahan atas suatu rekening dicatat disisi kredit. Menurut sudut pandang perusahaan
pemegang rekening, rekening bank adalah aktiva dan setiap tambahan atas rekening bank
oleh perusahaan dicatat di sisi debet dengan demikian jumlah sisi kredit yang dicatat oleh
bank akan sama dengan jumlah sisi debet yang dicatat oleh pemegang giro. Pada rekening
Kredit Modal Kerja adalah sebaliknya.

Rekonsiliasi Bank

Saldo dari rekening koran sering tidak sama dengan saldo dalam buku pemegang giro. Hal ini
dapat terjadi karena :

a) Check dalam peredaran


b) Setoran belum sempat dicatat oleh bank karena disetor pada akhir bulan
c) Biaya administrasi bank yang hanya diketahui oleh pemegang giro setelah ada laporan
bank
d) Perbedaan karena perusahaan telah mendebet check kosong
e) Biaya atas wesel yang diserahkan kepada bank yang dibebankan oleh bank terhadap
pemegang giro

Prosedur Pembuatan Rekonsiliasi Bank

a) Print laporan Casflow setiap rekening bank ke worksheet excel


b) Bandingkan setoran-setoran yang tercantum dalam rekening koran dengan setoran-
setoran yang tercantum dalam buku pemegang giro.
c) Tandai setiap check/Giro yang telah diuangkan di bank
d) Tambahkan ayat memorial pada pembukuan pemegang giro, semua debet memo yang
dikirimkan oleh bank dan belum dicatat pada buku pemegang giro.
e) Tambahkan pada ayat memorial pada pembukuan pemegang giro, semua kredit memo
yang dikirimkan oleh bank dan belum dicatat oleh pemegang giro.
f) Periksa apakah ada check dalam perjalanan menurut rekonsiliasi bank bulan lalu yang
masih belum juga diuangkan pada bulan ini. Jika ada maka check tersebut harus
dimasukan dalam rekonsiliasi bank bulan ini.
g) Buat copy catatan yang tidak ditemukan pada rekening korang sebagai cek/giro dalam
peredaran. Rubah tanggal efektif ke periode bulan berikutnya sehingga catatan tersebut
tidak termasuk pada laporan cashflow bulan ini.
h) Hasil akhir sisi debit cashflow menurut catatan pemegang Giro = sisi kredit pada
rekening koran.

Catatan :

a. Cek/Giro (Keluar) yang telah jatuh tempo namun belum diuangkan, (dalam perjalanan)
menyebabkan saldo pada neraca lebih kecil dari laporan bank (tanggal efektif dirubah ke
periode berikut)
b. Cek/Giro yang diterima dan telah jatuh tempo namun belum diuangkan menyebabkan
Saldo kas sesungguhnya lebih besar dari laporan bank. (tanggal efektif dirubah ke
periode berikut)
c. Cek/Giro Diterima/Keluar yang belum jatuh tempo tidak berpengaruh terhadap saldo
neraca.

E. MENGADAKAN DEPOSITO BERJANGKA


Demi alasan keamanan dan kemudahan, saat ini banyak orang yang menyukai untuk
menyimpan uangnya di bank. Selain menaruh uang di bank itu dijamin keamananya,
menempatkan uang di bank juga bisa dijadikan pilihan investasi yang menarik. Caranya
adalah dengan memanfaatkan salah satu produk perbankan yang bernama Deposito.

Membuka deposito berbeda dengan tabungan biasa dalam beberapa hal. Perbedaan
paling menyolok adalah uang yang ada di deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu saat kita
butuh, karena uang tersebut hanya bisa diambil saat jangka waktu yang sudah ditentukan.
Namun demikian, deposito menawarkan bunga yang lebih besar dan menarik daripada
tabungan biasa. Walaupun deposito merupakan jenis produk investasi yang tidak akan
banyak memberi keuntungan, tetapi deposito termasuk bentuk investasi yang tidak berisiko
tinggi. Maka dari itu, bagi Anda yang ingin mengembangkan uang Anda tetapi Anda masih
tergolong awam tentang dunia investasi, deposito adalah pilihan yang tepat.

Setiap bank akan memberikan suku bunga berbeda-beda yang bisa membuat Anda
pusing dan bingung untuk memutuskan bank mana yang akan Anda pilih dan hal-hal apa saja
yang diperlukan untuk bisa membuka deposito di bank.

Manfaat Deposito:

1. Bunga menarik.

2. Bunga deposito dapat dikapitalisasikan ke dalam pokok.

3. Bunga deposito dapat dipindahbukukan untuk pembayaran angsuran rumah, tagihan


rekening listrik dan telepon.
4. Jangka waktu penempatan bervariasi mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan
24 bulan.

5. Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit (Kredit Swadana).


Syarat dan Ketentuan :

1. Dapat dibuka atas nama perorangan atau perusahaan/lembaga.

2. Berlaku bagi Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing.

3. Melampirkan foto copy KTP atau identitas diri lainnya.

4. Minimum penempatan :

- Perorangan Rp. 1.000.000,-

- Lembaga Rp 5.000.000,-

5. Mengisi dan menandatangani formulir Pembukaan Rekening.

Langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan untuk bisa membuka rekening deposito di
bank:

1. Lihat Reputasi Bank

Saat ini telah ada bermacam-macam bank karena adanya perkembangan dunia perbankan
yang kian maju. Oleh karena itu, hal pertama sebelum membuka deposito adalah
memperhatikan reputasi bank-bank tersebut. Untuk menghindari adanya risiko kebangkrutan
dari bank, pastikan bank yang Anda pilih memenuhi standar kesehatan oleh Bank Indonesia
(BI). Lebih baik lagi jika membuka deposito di bank milik Pemerintah.

Jika bank memiliki reputasi yang baik, tentu saja bank tersebut juga akan akan melayani
para nasabahnya dengan baik dan memuaskan karena bank tersebut memiliki standar
pelayanan yang baik. Jadi dengan memilih bank yang memiliki reputasi baik, nantinya Anda
akan merasa aman dan nyaman menyimpan dana besar di bank tersebut.

2. Pilih Jangka Waktu Deposito Yang Tepat

Biasanya sebuah bank menawarkan jangka waktu deposito mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Perbedaan untuk jangka waktu ini bisa berdampak pada
besaran bunga deposito oleh bank. Jadi Anda bisa memilih jangka waktu deposito dengan
bijak dan sesuaikan pilihan Anda tersebut dengan kebutuhan di masa depan. Jangan sampai
salah dalam memilih waktu deposito, karena dana dalam deposito susah ditarik dan bisa
terkena penalti dari bank jika dicairkan sebelum jatuh tempo. Setelah Anda memilih jangka
waktu yang tepat, Anda bisa membandingkan bunga deposito yang ada di bank satu dengan
bank lainnya.

3. Bandingkan Bunga Deposito Antar Bank

Anda sebaiknya melakukan perbandingan bunga antar satu bank dengan lainnya untuk
mengamati bank mana saja yang menawarkan bunga deposito lebih tinggi, karena semakin
tinggi bunga deposito maka semakin besar pula keuntungan yang bisa diperoleh. Walaupun,
Anda juga perlu memperhitungkan poin 4 dibawah ini.
4. Awas Bunga Deposito Terlalu Tinggi

Langkah selanjutnya adalah lihat jumlah maksimal besaran bunga dari Lembaga
Penjaminan Simpanan (LPS). LPS, sebagai lembaga bentukan pemerintah, hanya menjamin
dana di bank dengan maksimal suku bunga tertentu. Jadi, Anda harus waspada apabila ada
bank yang menawarkan bunga deposito kelewat tinggi dan melebihi besaran yang ditetapkan
oleh LPS. Pasalnya, jika Anda membuka deposito di bank tersebut, dana yang Anda gunakan
investasi disana sangat berisiko, karena jika bank tersebut bangkrut maka dana bisa hilang
seluruhnya. LPS tidak akan bertanggung jawab dengan mengganti uang Anda.

5. Pilih Persyaratan Paling Mudah

Langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk membuka deposito adalah memilih bank
dengan persyaratan dan ketentuan yang mudah, karena setiap bank memiliki ketentuan
tersendiri di setiap transaksi. Periksa bagaimana aturan pencairan deposito-nya. Apa yang
perlu dilakukan ahli waris jika Anda tidak bisa mencairkan sendiri deposito tersebut. Dan
seterusnya. Selain itu, perhatikan juga berapa biaya administrasi (jika ada) serta biaya penalti
jika terjadi penarikan uang sebelum jatuh tempo. Lalu, pertimbangkan hal-hal tersebut dan
pilihlah mana yang menurut Anda paling menguntungkan.

PENCAIRAN DEPOSITO

a. Deposito hanya dapat dibayarkan kembali (dicairkan) pada saat jatuh tempo dalam mata
uang Rupiah di kantor Bank dimana Deposito pertama kali dibuka atau di kantor cabang
Bank lainnya sesuai kebijakan Bank. Khusus untuk Deposito yang dibuka melalui
layanan electronic banking, maka pencairan Deposito hanya dapat dilakukan melalui
kantor cabang Bank yang ditentukan oleh Bank dengan mengikuti prosedur dan
mekanisme serta ketentuan yang berlaku di kantor cabang Bank tersebut. Bilamana
Deposito dibuka dalam mata uang selain Rupiah, pembayaran dengan mata uang yang
sama pada saat jatuh tempo tergantung pada ketersediaan dana pada Bank dalam mata
uang tersebut dan tunduk pada ketentuan Bank mengenai biaya dan/atau nilai tukar mata
uang tersebut.
b. Apabila jatuh tempo Deposito jatuh pada hari libur atau hari dimana Bank tidak
beroperasi, pencairan Deposito akan dilakukan pada hari kerja berikutnya. Apabila dalam
waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal pencairan Deposito, Bank tidak
menerima keberatan dari Nasabah, maka Nasabah dianggap telah menerima pembayaran
sesuai dengan instruksi dan melepaskan Bank dari segala tuntutan kerugian.

c. Penarikan sebagian atau seluruhnya atas jumlah Deposito sebelum jatuh tempo tidak
diperkenankan.

d. Kecuali disetujui lain oleh Bank, dana hasil pencairan Deposito hanya dapat dibayarkan
ke rekening tabungan/giro Nasabah pada Bank sesuai dengan instruksi Nasabah.

e. Dalam hal karena satu dan lain hal, pada saat jatuh tempo Deposito tidak terdapat
rekening tabungan/giro Nasabah pada Bank untuk menampung hasil pencairan dana
Deposito, maka sesudah tanggal jatuh tempo, Bank tidak berkewajiban membayar
bunga/bagi hasil atas Deposito dan pembayaran dana hasil pencairan Deposito hanya
dapat dilakukan di kantor cabang Bank dengan mengikuti prosedur yang berlaku pada
Bank.
f. Setiap permintaan perpanjangan (kecuali untuk Deposito yang sejak awalnya dibuka
dengan kondisi ARO) dan perubahan atas kondisi Deposito wajib dilakukan secara
tertulis oleh Nasabah dan sesuai dengan Ketentuan dan Persyaratan Deposito ini.
Perubahan tersebut akan berlaku efektif setelah disetujui oleh Bank.

g. Khusus untuk Deposito yang dibuka dengan kondisi ARO:

1. Bank tidak akan menerbitkan pemberitahuan (advice) atau bukti perpanjangan.


Deposito untuk setiap kali perpanjangan, kecuali atas permintaan Nasabah.
Pemberitahuan (advice) atau bukti perpanjangan Deposito tersebut tidak perlu
ditandatangani oleh pejabat Bank karena dihasilkan otomatis oleh komputer.

2. Pencairan hanya dapat dilakukan di kantor cabang Bank dengan mengisi Formulir
Pencairan Deposito disertai kelengkapan dokumen yang disyaratkan oleh Bank dari
waktu ke waktu.

BUNGA / BAGI HASIL

1. Atas penempatan Deposito Berjangka Nasabah dan Deposito Bunga Bertingkat (StepUp)
akan mendapatkan bunga, sedangkan atas penempatan Deposito Berjangka iB Nasabah
dan Deposito Bagi Hasil Bertingkat (StepUp iB) akan mendapatkan bagi hasil yang
jumlahnya dihitung berdasarkan nisbah/tingkat terhadap pendapatan yang diperoleh dari
hasil investasi yang dilakukan oleh Bank (“Nisbah Bagi Hasil”); besarnya Nisbah Bagi
Hasil sesuai dengan yang diberlakukan oleh Bank serta disepakati oleh Nasabah.
2. Bunga/bagi hasil akan dibayarkan pada setiap jatuh tempo pembayaran bunga/bagi hasil
dan apabila jatuh pada hari libur atau hari dimana Bank tidak beroperasi, maka
pembayaran bunga/nisbah dilakukan pada hari kerja berikutnya.

3. Bunga/bagi hasil akan dibayarkan ke rekening tabungan/giro Nasabah pada Bank.


Ketentuan pembayaran dana hasil pencairan Deposito berlaku juga terhadap pembayaran
bunga/bagi hasil.

4. Atas bunga/bagi hasil yang diterima, Nasabah akan dikenakan pemotongan pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.

5. Perhitungan hari bunga/bagi hasil adalah berdasarkan jumlah hari aktual periode
Deposito dibagi dengan jumlah hari dalam 1 (satu) tahun yakni 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari.

6. Dalam hal Deposito dibuka dengan kondisi ARO:

a)Bunga/Nisbah Bagi Hasil yang berlaku sesuai dengan bunga/Nisbah Bagi Hasil yang
berlaku di Bank pada saat perpanjangan.

b)Dalam hal Nasabah menginstruksikan agar bunga/bagi hasil yang diterima


ditambahkan kedalam jumlah nominal pada periode perpanjangan Deposito
berikutnya, maka perubahan jumlah nominal akan dituangkan dalam pemberitahuan
(advice) atau bukti perpanjangan Deposito.
c)Apabila terjadi perubahan bunga/Nisbah Bagi Hasil, maka Bank akan memberitahukan
kepada Nasabah melalui pengumuman di kantor cabang Bank atau media
pemberitahuan lainnya yang dipandang layak oleh Bank dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Suku Bunga Deposito BTN

1 bulan < 100.000.000,- 4.25%

3 bulan < 100.000.000,- 4.50%

6 bulan < 100.000.000,- 4.75%

12 bulan < 100.000.000,- 5.00%

24 bulan < 100.000.000,- 5.00%

1 bulan >= 100.000.000,- s/d 1.000.000.000,- 4.50%

3 bulan >= 100.000.000,- s/d 1.000.000.000,- 4.75%

6 bulan >= 100.000.000,- s/d 1.000.000.000,- 5.00%

12 bulan >= 100.000.000,- s/d 1.000.000.000,- 5.25%

24 bulan >= 100.000.000,- s/d 1.000.000.000,- 5.25%

1 bulan >= 1.000.000.000,- 4.75%

3 bulan >= 1.000.000.000,- 5.00%

6 bulan >= 1.000.000.000,- 5.00%

12 bulan >= 1.000.000.000,- 5.25%

24 bulan >= 1.000.000.000,- 5.25%

Last update: 15/05/2012 09:29

Kesimpulan

Deposito merupakan salah satu jenis investasi yang sangat aman karena memiliki risiko yang
rendah. Ditambah lagi, deposito juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang
menjadikannya masuk dalam kategori investasi dengan tingkat keamanan tinggi yang
diminati masyarakat. Jadi jenis investasi ini sangat disarankan bagi Anda yang belum pernah
berinvestasi dan baru ingin mulai terjun dalam dunia

F. MEMBUKA TABUNGAN
Berikut 10 Langkah yang Harus di Lakukan.

1. Sebaiknya kita menyiapkan fotokopi dokumen yang dibutuhkan, seperti akte kelahiran,
kartu keluarga, dan KTP orangtua.
2. Persiapkan uang tunai untuk setoran awal, sesuai dengan ketentuan minimum masing-
masing produk dari masing-masing bank.
3. Datang ke kantor bank bersama orang tua. Orangtua akan diminta untuk mengisi dan
menandatangani formulir tabungan.
4. Ambil atau minta nomor antrian ke customer service.
5. Tunggu antrian hingga dipanggil.
6. Ketika dipanggil, perkenalkan diri dan sampaikan pada customer service keinginan untuk
membuka rekening tabungan.
7. Customer service akan menerangkan produk tabungan yang tersedia. Dengarkan
penjelasan customer service tersebut. Beberapa bank biasanya menawarkan tabungan
Junior khusus untuk anak-anak di bawah 17 tahun.
8. Jika semua sudah dijelaskan, silahkan tanyakan jika ada yang kurang jelas, seperti biaya
administrasi bulanan, fasilitas (ATM, internet banking, mobile banking, dan lain-lain),
dan saldo minimum tabungan.
9. Pilih produk yang ingin dibuat. Customer service akan memberikan formulir aplikasi
pembukaan rekening yang harus diisi. Formulir ini isinya tentang identitas diri kita
seperti nama, telepon, tanggal lahir, alamat rumah, sekolah, nama ibu kandung, dan tanda
tangan. Persiapkan juga salah satu nama saudara yang tidak serumah dengan kita,
alamat beserta teleponnya untuk data keluarga darurat yang dapat dihubungi oleh bank.
Serahkan fotokopi akte kelahiran dan fotokopi kartu identitas orang tua. Isi slip setoran
tunai dan serahkan uang pada customer service.
10. Setelah diproses, customer service akan mencetak buku tabungan. Jika tabungan kita
memiliki fasilitas ATM, sustomer service akan menyiapkan kartu ATM (Anjungan Tunai
Mandiri). Selesai. Sekarang kamu sudah punya buku tabungan.

MENUTUP TABUNGAN

Menabung di Bank merupakan cara menabung yang paling baik, karena selain
dijamin aman juga memberikan banyak keuntungan. Jika Anda memutuskan menabung di
Bank Syariah, maka akan mendapatkan nisbah atau bagi hasil, sedangkan jika memutuskan
menabung di Bank Konvensional akan mendapatkan bunga bank. Anda dapat memiliki
rekening tabungan di semua bank, namun setiap bank memiliki syarat dan ketentuan sendiri-
sendiri. Pada umumnya yang menjadi perhitungan seseorang memilih bank untuk dijadikan
tempat menabung adalah besaran suku bunga yang ditawarkan dan biaya administrasi
bulanan yang paling kecil atau bahkan gratis.

Kadangkala, saat anda sekarang sudah memiliki rekening namun tidak aktif (jarang
ada transaksi dalam beberapa periode lamanya) dan anda memutuskan untuk menutup
rekening yang sekarang, maka Anda dapat menutupnya atau membiarkannya tanpa perlu
melakukan setoran lagi. Sebagian besar nasabah menutup buku tabungannya dengan alasan:
sudah tidak cocok lagi dengan peraturan bank, pelayanan buruk, pajak terlalu tinggi dan
kurangnya faktor keamanan atau lainnya, serta ingin pindah ke bank yang lebih baik
pelayanannya. Sebab semua orang bebas memilih bank mana tempat mereka ingin
menyimpan uang.
Biarkan Saldo Kosong, Otomatis Rekening akan Tutup Sendiri

Jika Anda tidak ingin menggunakan rekening anda yang sudah tidak aktif, maka anda cukup
menarik saldo simpanan hingga batas minimal, kemudian melupakannya serta tidak
menggunakannya lagi. Adapun caranya sebagai:

 Jika penarikan via ATM, tarik saldo hingga tidak dapat diambil lagi.
 Jika penarikan di teller, ambil hingga batas minimum ketentuan produk tabungan
tersebut.

Selanjutnya Anda tinggal melupakan saja rekening tersebut. Karena saldo rekening yang
tersisa akan habis oleh biaya administrasi bulanan serta biaya dormant, sehingga akun Anda
akan ditutup oleh sistem secara otomatis. Langkah ini cukup praktis dan juga paling banyak
digunakan oleh sebagian besar nasabah. Setelah tabungan ditutup secara paksa oleh sistem,
Anda masih dapat menabung lagi di bank tersebut dengan produk yang sama sebagai nasabah
tabungan baru dengan nomor rekening baru, bukan nomor rekening lama.

Cara Mengosongkan Saldo di bawah Rp50.000

Jika anda memiliki saldo di bawah Rp50.000, maka saldo tersebut tidak dapat ditarik
dengan mesin ATM maupun melalui teller. Namun uang tetaplah uang, meskipun hanya Rp45
ribu, jadi sayang jika tidak diambil dan dibiarkan hangus. Sesuai kebijakan yang umum
berlaku di bank, saldo kurang dari Rp50 ribu tidak dapat diambil melalui ATM, karena
nominal uang paling kecil yang dapat diambil melalui ATM adalah Rp50 ribu.

Cara untuk menarik dana tersebut dengan cara sebagai berikut:

Transferkan uang tersebut ke nomor rekening teman atau saudara dan sebaiknya transfer kan
ke sesama bank supaya tidak terkena pajak. Bisa juga transfer ke bank lain atau antar bank
dengan pajak pengiriman antara Rp5 ribu sampai dengan Rp8 ribu, namun itu berarti nominal
transfer juga harus dikurangi sampai saldo dalam rekening habis.

Jika saldo didalam rekening sudah habis, maka biarkan saja sampai rekening Anda hangus
atau dihapus oleh pihak bank karena tidak ada debit yang masuk. Biasanya penghapusan
nomor rekening secara permanen memerlukan waktu sampai 6 bulan lamanya. Apabila data-
data Anda sudah terhapus, kemudian ingin membuat rekening baru, maka Anda dapat
memberikan data-data yang baru lagi, sama seperti pembuatan rekening baru.

Cara Menutup Rekening Melalui Kantor Bank

Sebelum datang ke kantor cabang bank yang bersangkutan, sebaiknya Anda


persiapkan terlebih dahulu beberapa syarat penutupan rekening, seperti: membawa buku
tabungan, membawa ATM, membawa kartu identitas diri yang masih berlaku, token gadget
jika memiliki dan membayar biaya penutupan rekening.

Setelah semua persyaratan sudah siap, maka pergilah ke bank, kemudian antri untuk
menemui customer service di kantor cabang bank yang ingin ditutup. Anda akan dilayani
untuk proses penutupan rekening. Di sana nantinya Anda akan diberi formulir penutupan
rekening untuk diisi beserta alasannya. Anda akan diminta menandatangani berkas-berkas
dan menyerahkan buku tabungan serta kartu ATM. Sedangkan untuk saldo yang masih ada
didalam rekening buku tabungan akan dicairkan secara tunai dan bisa diambil langsung.
Tetapi biasanya dikenakan potongan biaya administrasi. Setelah itu buku tabungan Anda akan
dipotong pada bagian scan data, sebagai tanda sudah tidak dapat digunakan lagi dan ATM
akan langsung diblokir. Jika sudah selesai, maka dalam beberapa hari data-data Anda akan
dihapus oleh pihak bank.

Biaya Penutupan Rekening Melalui Kantor Bank

Memotong langsung dari saldo yang dimiliki pada rekening tabungan Anda. Jadi sebaiknya
tutuplah rekening tabungan bank Anda sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk masing-
masing bank. Adapun besaran biaya penutupan rekening yang harus Anda bayar sebagai
berikut:

1. Biaya Tutup Rekening Bank Mandiri:

a. Tabungan Bank Mandiri = Rp50.000,-


b. Tabungan BSM = Rp20.000,-
c. Tabungan BSM Simpatik = Rp10.000,-

2. Biaya Tutup Rekening Bank BRI:

a. Tabungan Bank BRI Britama = Rp50.000,-


b. Tabungan BRI Simpedes = Rp25.000,-
c. Tabungan Faedah BRI Syariah = Rp25.000,-

3. Biaya Tutup Rekening Bank BNI:

a. Tabungan Taplus BNI = Rp10.000,-


b. Tabungan Taplus Muda BNI = Rp50.000,-
c. Tabungan iB Hasanah Mudharabah BNI = Rp10.000,-
d. Tabungan iB Hasanah Wadiah BNI = Rp20.000,-

4. Biaya Tutup Rekening Bank BCA:

a. Tabungan Tahapan BCA = Rp5.000,-


b. Tabungan Xpresi Bank BCA = Rp5.000,-
c. Tabungan Tahapan iB = Rp25.000,-

5. Biaya Penutupan Rekening Bank Permata:

a. Tabungan Permata Bebas = Rp100.000,-


b. Tabungan Permata Me = Rp50.000,-
c. Tabungan Permata iB = Rp100.000,-
d. Tabungan Permata Me iB = Rp50.000,-
6. Biaya Penutupan Rekening Bank Sinarmas:

a. Tabungan Sinarmas = Rp50.000,-


b. Tabungan Simas Lion Ticket = Rp50.000,-

7. Biaya Penutupan Tabungan Bank BTN:

Tabungan Batara = Rp25.000,-

8. Biaya Tutup Rekening Tabunganku Semua Bank = Rp20.000,-

Sumber:

http://officialsidik.blogspot.co.id/2012/06/cara-membuat-rekening-pembukaan.html

https://www.cermati.com/artikel/cara-ambil-uang-di-atm

http://www.gilang-access.com/2016/03/cara-mengambil-uang-di-bank-bri-bni-bca.html

http://www.seputarforex.com/artikel/deposito/lihat.php?
id=262113&title=langkah_langkah_membuka_deposito_di_bank
TUGAS

KESEKRETARIATAN 2

PENGETAHUAN PERBANKAN
YANG PERLU DIKETAHUI SEORANG SEKRETARIS

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Dinda Anggita (061630600484)
2. Elsa Manora (061630600486)
3. Lidia Septriani (061630600490)
4. Muhammad Lebih (061630600494)
5. Wenny Oktaviani (061630600504)
KELAS : 4 NC
Dosen Pembimbing: Rini, S.E., M.A.B
NIP : 196012281990032002

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018

Anda mungkin juga menyukai