2. sistem pemberkasan
JAWABAN:
1.
Pola klasifikasi dapat diartikan sebagai pengelompokan arsip berdasarkan
masalah-masalah, secara sistematis dan logis, serta disusun berjenjang dengan
tanda-tanda khusus yang berfungsi sebagai kode.
Secara fisik klasifikasi kearsipan yang merupakan suatu dasar untuk menata
arsip yang efektif adalah suatu rangka yang berupa daftar yang disusun menurut
sistem tertentu, urutan serta bagian yang logis untuk menggolong-golongkan arsip
berdsarkan subyek atau bentuknya. Sedangkan mengklasifikasi adalah kegiatan
menyusun kelas-kelas berdasarkan kesamaan dan ketidaksamaan yang
berdasarkan pada isinya atau temanya, yang juga disebut ‘subyek’.
b. Complete
Dapat menampung semua arsip/berkas yang tercipta.
c. Flexible
Harus luwes dalam pengurangan dan penambahan judul masalah maupun
terhadap perkembangan permasalahan di suatu instansi.
d. Logical
Pengelompokan masalah harus disusun dalam kaitan yang logis sehingga
penempatan arsip menjadi jelas.
e. Restructive
Tiap judul masalah harus berdiri sendiri dan tidak tumpang tindih.
f. Precise
Tiap judul harus tepat dalam menggambarkan setiap kategori permasalahan
sehingga memungkinkan pembentukan judul masalah yang lebih rinci.
Peralatan Pemberkasan
• 1. Filing Kabinet
Adalah tempat penyimpanan arsip. Biasanya terdiri atas 3 atau 4 laci. Arsipnya ditata berdiri dan
berderet ke belakang
• Fungsi Sekat/Guide untuk mengelompokkan arsip berdasarkan urutan abjad sehingga akan
mempermudah untuk menentukan lokasi arsip secara cepat dan tepat.
2. Guide sekunder
Guide yang diletakkan pada posisi ke dua dan berfungsi sebagai pembantu untuk menunjukkan ke
tempat arsip yang khusus baik itu karena penataannya yang berbeda (berdasarkan subyek) atau karena
adanya nama indeks yang banyak dalam satu kelompok.
3. Ada beberapa sarana temu kembali rekod yang mencakup pengelompokan Rekod , Skema Klasifikasi
dan Indeks. Kapasitas keberhasilan untuk mencari dan menemukan kembali rekod yang dibutuhkan untuk
kebutuhan bisnis dan administrasi adalah komponen kunci dari program manajemen rekod.
Beberapa standar profesi menyatakan peran sarana temu kembali rekod sebagai salah satu 'kontrol'
terhadap rekod, bersama-sama dengan regristrasi dan pelacakan lokasi rekod.
Walaupun teknologi informasi dan teknik-teknik temu kembali telah berkembang dengan amat cepat, tata
kelola dokumen kearsipan dalam satu organisasi tetaplah penting untuk kegunaan di masa depan, baik
dalam format kertas dan elektronik. Sebagaiman kita ketahui, teknologi informasi memungkinkan kita untuk
membuat indeks terotomasi baik dari sarana temu kembali yang terkontrol yakni skema klasifikasi dan
indeks dalam istilah yang terawasi maupun teks bebas yang diambil secara bebas dari dokumen kearsipan.
Kedua cara ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dan bergantung pada kebutuhan
organisasi yang membuatnya.
SUMBER: https://antasena.kemsos.go.id
http://iniduniakearsipan.blogspot.com