PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan untuk
berkembang, bahkan tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar akibat dari krisis
ekonomi yang cukup berkepanjangan di Indonesia. Para pengamat berpendapat bahwa
banyak faktor yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu bertahan menghadapi
perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh adanya krisis ekonomi. Salah satu faktor
yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak dapat bertahan dalam
menghadapi krisis ekonomi adalah faktor sumber daya menusia yang dimiliki oleh
perusahaan. Bentuk kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan adalah adanya pemikiran
yang lebih memprioritaskan hubungan dengan pemerintah yang mereka anggap akan
dapat memperlancar bisnis yang mereka jalankan. Sedangkan sumber daya manusia
yang ada tidak diberdayakan sebagaimana mestinya sehingga adanya krisis
mengakibatkan mereka tidak sanggup untuk bertahan.
Sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting bagi
perusahaan untuk bisa menjawab kesulitan atau tantangan yang ada. kualitas sumber
daya manusia yang unggul dan kompeten dapat mempertahankan perusahaan dari
kesulitan yang dialami, bahkan sumber daya manusia ini merupakan salah satu faktor
yang dominan di dalam perusahaan yang membuat perusahaan dapat berkembang
dengan baik.
Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
transportasi, baik darat, laut ataupun udara yang mengalami kesulitan ketika krisis
ekonomi melanda Indonesia. Di lain pihak banyak pula perusahaan transportasi yang
mampu bertahan menghadapi perubahan-perubahan akibat krisis ekonomi.
Kemampuan untuk bertahan memicu pihak perusahaan untuk mampu bergerak lebih
cepat mengembangkan usahanya sedangkan ada beberapa pesaing mereka yang
berguguran akibat tidak mampu menghadapi krisis ekonomi. Dikarenakan sumber
daya manusia yang dimiliki perusahaan tidak dapat bertahan terhadap segala
perubahan yang ada dan kompetensi yang tidak sesuai dengan bidangnya.
Perusahaan Kereta Api merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa transportasi darat yang menggunakan sarana Kereta Api sebagai
media angkutannya. PT. Kereta Api (Persero) merupakan satu perusahaan jasa
transportasi darat yang dapat bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi ini. Hal ini
disebabkan oleh manajemen atau sumber daya manusia pada PT. Kereta Api
(Persero) yang memang sudah baik selain itu, adanya “perpindahan” konsumen yang
sebelum krisis ekonomi lebih suka menggunakan jasa penerbangan, dengan
pemikiran konsumen untuk hidup secara lebih efisien dan murah dengan
menggunakan jasa angkutan Kereta Api, keadan ini sangat menguntungkan pihak PT.
Kereta Api (Persero) selaku penyelenggara perjalanan dengan Kereta Api. Keadaan
ini perlu diperhatikan oleh Perusahaan Kereta Api untuk lebih meningkatkan kinerja
sumber daya manusia yang kompetensi dan juga peningkatan masalah manajemen.
Manajemen Perusahaan akan berjalan dengan baik jika hal ini didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas baik dan berkompetensi. Selain itu sumber daya
manusia yang kompetitif dan profesional akan menciptakan suasana kerja Perusahaan
Kereta Api lebih bergairah dalam menghadapi berbagai macam tantangan yang
dihadapi. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompetensi akan
menciptakan berbagai kebijaksanaan yang terukur dan efektif bagi Perusahaan Kereta
Api dalam rangka meningkatkan manajerial perusahaan disamping mampu
menciptakan kepuasan bagi konsumen, dalam hal ini penumpang Kereta Api.
Salah satu proses manajerial perusahaan adalah proses Rekrutmen dan
seleksi pegawai yang masuk ke perusahaan Kereta Api. Rekrutmen merupakan pintu
awal bagi perusahaan untuk mampu melakukan seleksi terhadap sumber daya manusia
perusahaan yang berkualitas dan berkompetensi sehingga mampu bekerja sesuai
keinginan pihak manajemen perusahaan. Keahlian atau kompetensi pegawai berperan
cukup penting, dimana hal tersebut merupakan salah satu barometer pengukur kualitas
sumber daya manusia. Kekosongan pekerjaan atau jabatan tertentu. Sehingga dengan
demikian diharapkan tidak akan timbul kesalahan dalam penempatan pegawai, karena
kualifikasi sumber daya manusia yang selaras dengan jabatan yang dibutuhkan akan
mempermudah perusahaan dalam memajukan usahanya. Pentingnya rekrutmen
pegawai menyangkut peremajaan sumber daya manusia yang ada sehingga lebih
mampu bergerak cepat dan logis dalam memajukan usaha. Hal tersebut menyangkut
visi dan misi yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa sekarang dan masa
mendatang.
Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Kompetensi merupakan salah satu
alternatif dalam menghasilkan pegawai yang sesuai dengan apa yang menjadi
wewenang dan tugasnya. Karena dalam sistem ini sebelum melakukan Rekrutmen dan
Seleksi sebelumnya melakukan penelitian secara seksama kompetensi-kompetensi
yang diperlukan untuk melaksanakan wewenang dan tugas yang akan dikerjakan
dalam pekerjaan tersebut agar menghasilkan hasil yang maksimal, kompetensi-
kompetensi yang dikendalikan hanyalah yang benar-benar menentukan hasil
pekerjaan.
B. Perumusan Masalah
Faktor sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat
berpengaruh terhadap kelangsungaan hidup suatu perusahaan ataupun suatu organisasi
dalam menjalankan aktivitasnya, maka perlu kiranya suatu perusahaan atau organisasi
memberi perhatian pada bagaimana memperoleh sumber daya manusia yang
menunjang strategi perusahaan.
Terdapat tantangan dan kelemahan yang terjadi ketika perubahan budaya
baru dalam PT KAI terhadap para karyawannya. Tranformasi HR tentu saja tidak
dapat diterima cepat oleh karyawan yang terbiasa dengan budaya lama yang sudah
terbentuk di dalam perusahaan PT KAI. Untuk itu diperlukan solusi untuk mencapai
transformasi HR agar dapat tercapai dengan sukses.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama
pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur
Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan
diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg
Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen
menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar kereta 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka
untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen-
Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota
Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk
membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan
panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25
km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi
1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874),
Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan
tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara
Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya
Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan,
meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km)
sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan
studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km.
Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901
km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan
diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar kereta 1.067
mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel
yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km,
sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara
Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi
yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya
selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah
Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras
arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro -
Pekanbaru.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945,
karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA)
mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah
yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh
Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28
September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang
Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian
di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari
Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik
Indonesia" (DKARI).
B. Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia
Visi
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan
pelanggan dan memenuhi harapanstakeholders.
Misi Perusahaan :
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya,
melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai
tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan
4 pilar utama yaitu keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.
C. Bidang Usaha
Walaupun PT. Kereta Api Indonesia adalah BUMN, dan merupakan satu-
satunya perusahaan yang menguasai di bidang jasa angkutan kereta api, namun
PTKAI masih termasuk perusahaan profit oriented. Hal ni dapat dilihat dari masih di
pungutnya biaya tiket kereta api kepada setiap penumpang.
PT. Kereta Api Indonesia dapat dikategorikan sebagai perusahaan persero.
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang
kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau
seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham–saham. Persero
dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai
swasta. Dengan demikian jelaslah bahwa PT. Kereta Api Indonesia masih mencari
keuntungan. Padahal modal pendirian perusahaan dan operasional masih dibantu oleh
kucuran dana APBN.
1. PT KAI menyadari peran SDM sangat penting sehingga melalui Pusat Pendidikan
dan Pelatihan (Pusdiklat) menempa setiap pegawainya menjadi pelayan masyarakat
yang memiliki 5 Nilai Utama perusahaan yakni Integritas, Profesional, Kenyamanan,
Keselamatan, dan Customer Oriented.
2. Kelemahan yang terjadi ketika Transformasi HR :
o Transformasi HR membutuhkan waktu yang cukup lama, sudah dimulai sejak
tahun 2009
o Karyawan KAI lebih banyak yang berpendidikan rendah .
o Kemungkinan ketidaksiapan karyawan dalam menghadapi perubahan yang
terjadi sehingga tidak semua awak di KAI bisa mengikuti
o Disparitas KAI , Jarak S1 dengan SD besar sekali.
3. Solusi yang dilakukan
o Transformasi HR dilakukan secara bertahap , karyawan bertahap
diperkenalkan budaya baru dalam perusahaan.
o Penanaman trust dan motivasi yang tinggi , menambah kesejahteraan
karyawan dan pemakaian seragam untuk Masinis.
o Pelatihan selama 1-2 minggu di Cimahi , untuk pemaparan KAI akan menjadi
apa kelak.
o Penilaian calon pemimpin yang dipengaruhi oleh nilai kinerja bawahannya.
o Tidak menggunakan teori untuk karyawan berpendidikan rendah, tetapi
membawa ke tiongkok untuk melihat pelayan yang bagus.