Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

PENYIMPANGAN TAUHID

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS

Mata Kuliah: Tauhid

Dosen Pengampu: Zaenal Arifin, M. Ag


Disusun Oleh:

Yusni Amelia ( 1320310026 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM / MBS

TAHUN 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kehidupan dunia bagi seorang yang beriman adalah


tempat cobaan dan ujian tidaklah sedetik waktu yang berlalu
kecuali akan di isi dengan cobaan yang silih berganti.maha
benar Allah ta`ala ketika mengingatkan kita dalam firmannya :

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji


kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga


itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka
barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih
hati".

Dari kedua ayat tersebut dan ayat yang semisal


dengannya, sangat jelas bagi kita bahwa permusuhan antara
kebenaran dan kebatilan adalah abadi hingga akhir zaman,
satu hal yang seharusnya kita yakini bersama,untuk menuju
janjinya, maka iblis dan para pengikutnya akan senantiasa
berusaha menggunakan bermacam -macam cara dan metode
untuk menyesatkan umat manusia.diantara usaha yang paling
digemari setan adalah menjerumuskan umat manusia dalam
jurang kekafiran dan kesyirikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Jimat

Jimat adalah benda yang dianggap mengandung kesaktian


(menolak penyakit, menyebabkan kebal) dan dalam
bahasa arab disebut tamimah (sesuatu yang dikalungkan
dileher anak atau yang lainnya sebagai penangkal atau
pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa
dengki).

Beberapa istilah penamaan jimat dalam hadits hadits yang


shahih, yakni seperti:

a. Ruqyah

Mantera, Jampi-jampi, atau Jimat atau juga kalimat-


kalimat tertentu yang biasa dilakukan orang jahiliyah
dengan keyakinan bisa menangkal bahaya,
menyembuhkan penyakit, dsb, dengan meminta
bantuan kepada jin, atau dengan menyebut nama-nama
asing dan kata-kata yang tidak dipahami. Islam
melarang perbuatan ini, sebagaimana dalam sabda Nabi
shallallahualaihi wa sallam:

Sesungguhnya mantera-mantera, jimat-jimat dan pelet


adalah syirik (HR. Abu Daud no. 3883, Ibnu Majah no.

3
3530 dan Ahmad 1: 381. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih).

b. Tamimah
yaitu untaian batu atau semacamnya yang oleh orang
Arab terdahulu dikalungkan pada leher, khususnya
anak-anak, dengan dugaan ia bisa mengusir jin, atau
menjadi benteng dari pengaruh jahat, dan
semacamnya.
c. Jamiah adalah Aji-ajian terbuat dari tulisan
d. khorz adalah Jimat penangkal terbuat dari benda-benda
kecil dari laut dan semacamnya.

e. Tiwalah
Jimat pengasihan yang biasa digunakan untuk menarik
simpatik lawan jenis atau sesuatu yang dibuat dengan
anggapan bahwa hal itu dapat menimbulkan kecintaan
istri kepada suaminya atau suami kepada istrinya.
f. Nusyroh
Jimat untuk mengobati seseorang yang terkena
gangguan Jin. Secara istilah nusyroh adalah
menghilangkan sihir dengan sihir.
Hukum memakai jimat dan tangkal

a. Syirik Besar

Seseorang yang menggunakan jimat dengan tujuan


untuk membentengi dirinya dari marabahaya dan
meyakini bahwa jimat tersebut dapat memberi manfaat
atau menolak bahaya dengan kemampuan yang
bersumber dari jimat itu sendiri, maka ia telah
terjerumus dalam syirik besar.

b. Syirik Kecil

4
Seseorang yang menggunakan jimat dengan tujuan
membentengi dirinya dari marabahaya dan meyakini
bahwa benda-benda tersebut hanya sebagai sebab
tertolaknya suatu bahaya padahal jimat jimat itu bukan
sebab, maka ia telah terjerumus ke dalam syirik kecil.
Hal ini disebabkan ketergantungan hatinya kepada
benda-benda tersebut dan menjadikannya sebagai
sebab tertolaknya bala.

c. Haram

Menggunakan jimat dengan tujuan untuk hiasan adalah


haram, karena hal ini menyerupai apa yang dilakukan
oleh orang-orang musyrikin. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa menyerupai
sutu kaum, maka ia termasuk dari mereka." (HR.
Ahmad).
Adapun bentuk-bentuk jimat pada zaman sekarang
antara lain:

1. Susuk

2. Batu Akik

3. Keris kecil

4. Rajah

5. Rantai babi

6. Rambut dan benang

7. Cincin, gelang dan barang barang dari logam

5
8. Mushaf al qur'an kecil

9. Bambu dan kayu kayu tertentu

10. Binatang yang di mumikan

11. Kertas mantra yang di bungkus kain dan lain


lain.

B. Manfa'at dalam Jimat dan Tangkal

Sebagian manusia menyangka dan meyakini bahwa di dalam


jimat atau tangkal terdapat kekuatan yang mampu mengabulkan
segala keinginan dan cita citanya, padahal pengabul keinginan
hanyalah Allah ta'ala. Allah berfirman:

Katakanlah: Panggillah mereka yang kamu anggap


sesembahan selain Allah, maka mereka tidak akan
mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya dari
padamu dan tidak pula memindahkannya. [Al-Isra: 56 ]

Dari Imron bin Al-Hushain radhiyallahuanhu beliau


menuturkan,

6
Bahwasannya Nabi shallallahualaihi wa sallam melihat di
tangan seorang laki-laki terdapat gelang dari tembaga,
maka beliau berkata, Celaka engkau, apa ini? Orang itu
berkata, Untuk menangkal penyakit yang dapat menimpa
tangan. Beliau bersabda, Ketahuilah, benda itu tidak
menambah apapun kepadamu kecuali kelemahan,
keluarkanlah benda itu darimu, karena sesungguhnya jika
engkau mati dan benda itu masih bersamamu maka kamu
tidak akan beruntung selama-lamanya (HR. Ahmad, no.
20000)

Dalil dalil haramnya menggunakan jimat dan tangkal

Dalil dalil di haramkannya jimat, tangkal dan yang


semacamnya sangat banyak sekali di antaranya:

a. Dari Uqbah bin Amir Al-Juhani radhiyallahuanhu beliau


berkata,

Bahwasannya telah datang kepada Rasulullah


shallallahualaihi wa sallam sepuluh orang (untuk
melakukan baiat), maka Nabi shallallahualaihi wa
sallam membaiat sembilan orang dan tidak membaiat
satu orang. Maka mereka berkata, Wahai Rasulullah,
mengapa engkau membaiat sembilan dan
meninggalkan satu orang ini? Beliau bersabda,
Sesungguhnya dia mengenakan jimat. Maka orang itu
memasukkan tangannya dan memotong jimat tersebut,

7
barulah Nabi shallallahualaihi wa sallam membaiatnya
dan beliau bersabda, Barangsiapa yang mengenakan
jimat maka dia telah menyekutukan Allah.

b. Dari Imron bin Al-Hushain radhiyallahuanhu beliau


menuturkan,

Bahwasannya Nabi shallallahualaihi wa sallam melihat


di tangan seorang laki-laki terdapat gelang dari
tembaga, maka beliau berkata, Celaka engkau, apa
ini? Orang itu berkata, Untuk menangkal penyakit
yang dapat menimpa tangan. Beliau bersabda,
Ketahuilah, benda itu tidak menambah apapun
kepadamu kecuali kelemahan, keluarkanlah benda itu
darimu, karena sesungguhnya jika engkau mati dan
benda itu masih bersamamu maka kamu tidak akan
beruntung selama-lamanya.

c. Dari Abu Basyir Al-Anshori radhiyallahuanhu beliau


berkata,

Bahwasannya beliau pernah bersama Rasulullah


shallallahualaihi wa sallam pada salah satu perjalanan

8
beliau-berkata Abdullah (rawi): Aku mengira beliau
mengatakan-, ketika itu manusia berada pada tempat
bermalam mereka, maka Rasulullah shallallahualaihi wa
sallam mengutus seseorang untuk menyampaikan,
Janganlah tertinggal di leher hewan tunggangan
sebuah kalung dari busur panah atau kalung apa saja
kecuali diputuskan.

BAB III

KESIMPULAN

1. Definisi Jimat

9
Jimat adalah benda yang dianggap mengandung kesaktian
(menolak penyakit, menyebabkan kebal).

Beberapa istilah penamaan jimat dalam hadits hadits yang


shahih, yakni seperti:

a. Ruqyah

b. Tamimah

c. Jamiah

d. Khorz

e. Tiwalah

f. Nusyroh

Hukum memakai jimat dan tangkal:

a. Syirik Besar

b. Syirik Kecil

c. Haram

10
11

Anda mungkin juga menyukai