Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BILYET GIRO

HUKUM BISNIS

Anggota Kelompok :

Benedictus Hananta M. (11000117140431)


Edgar Wilardi (11000117140502)
Farih Akmal Asshiddiqy (11000117140503)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke rahmat Tuhan Yang Maha Esa,karena kasih dan penyertaan-
Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Bilyet Giro itu
sendiri.Kelompok kami tentunya juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu
proses terbentuknya makalah ini dengan baik.

Tentunya kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca mengenai bilyet giro itu sendiri.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Mohon maaf apabila
makalah kelompok kami ini masih jauh dari sempurna.

Semarang,13 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………… i

BAB I Pendahuluan …………………………………………………………………………. 1


A.Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………. 1

BAB II Pembahasan …………………………………………………………………………..2


A.Pengertian Bilyet Giro………………………………………………………………………2
B.Penggunaan Bilyet Giro……………………………………………………………………..3

BAB III Penutup …………………………………………………………………………….


A.Kesimpulan
B.Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perbankan memiliki peran cukup penting dalam mendorong pertumbuhan


perekonomian suatu Negara. Menurut Drs. Mohammad Hatta bank merupakan sendi
kemajuan masyarakat dan sekiranya tidak ada bank maka tidak aka nada kemajuan seperti
saat ini.Sekarang ini juga banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa bank untuk
melangsungkan kegiatan usahannya.

Dalam menyelesaikan suatu kewajiban pembayaran diantara anggota masyarakat


ataupun instansi dapat menggunakan berbagai cara. Selain menggunakan suatu mata uang
yang berlaku dalam Negara tersebut sebagai alat pembayaran yang saah, dapat juga
menggunakan suatu warkat berdasarkan kesepakatan dari pihak-pihak yang berkaitan dengan
penyelesaiaan kewajiban pembayaran terssebut.

Uang rupiah yang beredar di Negara Indonesia merupakan alat pembayaran yang sah
berdasarkan ketentuan UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
diamandemen dengan UU Nomor 3 Tahun 2004 (disebut juga UU Bank Indonesia
1999/2004).

Cara penyelesaian kewajiban pembayaran lain yang dapat digunakan didasari pada
kesepakatan dari para pihak-pihak yang terkait, misalnya barter (tukar-menukar). Dikenal
pula istilah dalam perbankan Indonesia yaitu transaksi dengan menggunakan giro dan bilyet
giro. Cek dan giro bilyet dalam penggunaannya berkaitan dengan rekening pada bank
(rekening giro). Dengan demikian, giro, cek, dan bilyet giro merupakan bagian yang saling
terkait dalam kegiatan perbankan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan
yang akan kami bahas sebagai berikut:

a.Siapa saja pihak yang dapat menggunakan Bilyet Giro ?

b.Bagaimana mekanisme penggunaan dan bekerjanya Bilyet Giro ?


BAB II

PEMBAHASAN

Bilyet Giro atau yang lebih dikenal dengan BG (saja) adalah mekanisme pembayaran atau
pencairan uang yang berlaku pada rekening giro. BG secara prinsipil adalah surat perintah
kepada bank penyimpan dana guna memindahkan dana dalam jumlah tertentu ke rekening
lain tang tertulis dalam dokumen BG. Bank Indonesia (BI) menetapkan syarat dan standar
formal penggunaan BG sebagai alat pembayaran dan transaksi perbankan terkait dengan rekening
giro. Standar tersebut berfungsi untuk melindungi pengguna sekaligus mengindari transaksi yang
mernjadi bagian dari pencucian uang. Berikut ini adalah standar formal pada bilyet giro:

1. Nama “Bilyet Giro” dan nomor unik pada Bilyet Giro yang digunakan;
2. Nama bank atau pihak tertarik;
3. Adanya perintah yang jelas untuk pemindahbukuan dana atau uang dari rekening
penarik;
4. Nama dan rincian nomor rekening pemegang Bilyet Giro
5. Bank Tujuan
6. Nominal atau jumlah dana yang dipindahbukukan
7. Tanggal dan tempat penarikan
8. Stempel dan tandatangan sesuai dengan kesepakatan dan persyaratan pembukaan
rekening
Penggunaan BG tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh BI dan Bank penyedia jasa
rekening Giro. Secara umum, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
menggunakan BG untuk keamanan dan pemenuhan standar administrasi.

1. Bilyet giro yang diserahkan kepada Bank sebelum tanggal atau waktu pencairan
efektif akan ditolak oleh bank. Bank tidak perlu memeriksa ketersediaan dana jika
dilakukan di luar tanggal efektif.
2. Tanggal efektif adalah waktu mulai berrlakunya pemindahbukuan. Tanggal ini
harus berada pada tenggat waktu penawaran.
3. BG yang ditawarkan kepada bank tertuju sesudah berakhirnya tenggang waktu
masih tetap dicairkan dengan dua catatan, yaitu ketersediaan dana atau tidak
dibatalkan oleh penarik.

Implementasi Bilyet Giro di masyarakat pada saat ini hanya dilaksanakan untuk masyarakat
tertentu yg mempunyai usaha sendiri. Karena BG sendiri emang diperuntukan buat
masyarakat golongan menengah ke atas yg mempunyai perusahaan perdagangan maupun jasa
dimana mereka bisa melakukan transaksi usahanya tanpa harus membawa fisik uang tunai.
Tapi tidak menutup kemungkinan ada juga nasabah individu yg mempunyai Bilyet Giro, tapi
tidak semua nasabah dapat membuka Bilyet Giro.

Bilyet Giro sangat lazim dalam transaksi perbankan Namun saat ini, dengan adanya digital
banking, dimungkinkan bagi suatu usaha untuk menggunakan aplikasi yang disediakan Bank
untuk melakukan transaksi tanpa warkat (bilyet giro) dan dapat dilakukan melalui online e-
banking. Pilihan penggunaan Bilyet Giro dibanding Cheque dinilai lebih aman, karena
transaksi hanya dapat dilakukan pemindahbukuan ke rekening yang dituju, sedangkan
Cheque hanya dapat ditarik dengan cash.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Bilyet giro adalah surat perintah pemindah bukuan dari nasabah suatu Bank kepada Bank
yang bersangkutan,untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening
penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro, pada Bank yang sama atau Bank yang
lain.Dapat dikatakan bahwa bilyet giro merupakan surat yang berharga yang dapat
dialihkan/diperdagangkan serta ditukarkan dengan uang seperti halnya cek.Pembayaran bilyet
giro tidak dapat dilakukan dengan uang tunai dan tidak dapat dipindahtangankan melalui
endosemen.

B.Saran

Kedudukan bilyet giro sebagai jaminan dalam anjak piutang masih riskan karena perlu
adanya jaminan lain yang utama yang sifatnya mengikat dan dapat dilakukan eksekusi
melalui pengadilan untuk mengcover kerugian jika bilyet gironya tidak cair, sebagai masukan
guna kemajuan ilmu hukum bisnis khususnya dalam transaksi anjak piutang.Sebaiknya
jaminan yang diberikan adalah jaminan yang sifatnya mengikat secara hukum, agar bank
lebih percaya sehingga pemberian fasilitas kreditnya pun setidaknya dapat dipermudah oleh
Bank.

Anda mungkin juga menyukai