(Analisis Perbandingan Konsep Time Value Of Money Dan Economic Value Of Time)
Nurul Ahillatun N1, Fadiel Arief Alhafidzi2
210721100043@student.trunojoyo.co.id, 210721100016@student.trunojoyo.co.id
Abstrak
Artikel ini bertujuan membahas tentang perbandingan antara konsep time value of
money (TVM) dan economic value of time (EVT) dalam sudut pandang ekonomi Islam.
Artikel ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan mengkaji
berbagai sumber literatur yang relevan. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
sistem ekonomi yang sesuai dengan kaidah islam adalah economic value of time, hal ini
berdasarkan pada konsep time value of money. Perbedaan konsep terletak pada asumsi
cara yang pandang. Preferensi waktu yang selalu positif mengasumsikan nilai waktu
uang yang selalu positf akan mengarah pada suatu kesimpulan yang ganjil. Adanya
perbedaan asumsi itu bersifat konseptual, komputasional. Secara konseptual, nilai
waktu dari uang berarti uang mempunyai nilai waktu, dan nilai ekonomi waktu berarti
waktu mempunyai nilai ekonomi, sedangkan secara komputasional nilai ekonomi
waktu menggunakan rasio berdasarkan di mana uang berada dalam jangka waktu
tertentu.
Abstract
This article aims to discuss the comparison between the concepts of Time Value of
Money (TVM) and Economic Value of Time (EVT) from the perspective of Islamic
economics. The research utilizes a qualitative descriptive analysis method by
examining various relevant literature sources. The findings of this study are as follows:
the economic system that aligns with Islamic principles is the Economic Value of Time,
which is based on the concept of Time Value of Money. The difference in concepts lies
in the assumptions and perspectives. The consistently positive time preference
assumes that the positive time value of money will lead to an odd conclusion. The
variation in these assumptions is conceptual and computational. Conceptually, the time
value of money implies that money has a time value, while economic value of time
implies that time has economic value. On a computational level, economic value of time
employs a ratio based on where money stands within a specific time frame.
Keywords: Analysis, Comparison, Money
PENDAHULUAN
Di zaman modern, teknologi berdampak besar pada sistem perekonomian dan
semakin berkembang dengan memperluas pasar yang mendorong peningkatan
produktivitas. Perdagangan dalam dan luar negeri yang terus berkembang mendorong
terjadinya transformasi sistem perekonomian dari sistem perekonomian yang modern,
1. Definisi Uang
Dalam ilmu ekonomi modern, uang diartikan sebagai sesuatu yang
tersedia dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran untuk pembelian
barang dan jasa, aset berharga lainnya, dan bahkan pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat pembayaran, itulah
sebabnya emas dan perak dipilih sebagai alat pembayaran.
Adapun pengertian uang menurut para ahli. Munurut S Sayers, uang
adalah sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran hutang. Sedangkan
menurut Irna Rahmawati, uang diartikan sebagai benda yang mampu dinterima
oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai alat tukar menukar dalam transaksi
perdagangan.
Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebaga alat
pembayaran uatang, ata sebgai alat untuk melkukan pembelian barang atau jasa.
Dengan kata lain, uanga merupakan suatu alat yang dapat digunakan dalam
suatu wilayah tertentu, uang juga didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dapat diterima secara umum sebagai alat tukar. Definisi ini merupakan definisi
hakikat kegunaan uang sebenarnya, namun sesuai dengan perkembangan
perekonomian maka uang semakin dipandang sebagai komoditas yang memiliki
harga melalui tingkat suku bunga, maka hakikat uang semakin bergeser
menjauhi apa yang sebenarnya.4Bila merujuk pada peraturan perundang –
undangan, pada Undang – undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang,
disebutkan pada Pasal 1ayat (2) bahwa Uang adalah alat pembayaran yang sah.5
Menurut Fukaha, uang tidak terbatas pada emas atau perak yang dicetak.
Namun, ini mencakup semua dinar, dirham, dan filas. Mereka menggunakan
4
Sepri Wulan Sari, “Perkembangan Dan Pemikiran Uang Dari Masa Ke Masa” An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah.
3.1 (2016).
5
UU7/2011, UUD/1945, and UU23/1999, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata
Uang” Negara Republik Indonesia. (2011): 138–155.
6
Muhammad Taufiq Abadi, Ekonomi Moneter Sebuah Pengantar, vols. (Ygjakarta: Zahir Pubishing, 2022).
7
Ibid.hal.23
8
Ahmad Zaki Fatoni, “Perdagangan Uang Dalam Perpektif Islam” Mu’amalat: Jurnal Kajian Hukum Ekonomi
Syariah. 10.2 (2018): 1–16, Available: https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/muamalat/article/view/2817.
Nurul Ahillatun N, Fadiel Arief AlHafidzi: Analisis perbandingan Time vaue of money dan
Economic value of time.
konsep syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan merupakan
public goods. Uang yang mengalir adalah public goods. Oleh karena itu dalam
islam diharamkan melakukan
praktek riba dan dilarang untuk melakukan penimbunan.9
2. Sejarah Uang
Pada zaman purba, ketika masyarakat masih sangat sederhana, orang
belum bisa mempergunakan uang. Perdagangan dilakukan dengan cara
langsung menukarkan barang dengan barang, atau disebut dengan barter.
Pertukaran barter ini mensyaratkan adanya keinginan yang sama pada waktu
yang bersamaan (double coincidence of wants) dari pihak-pihak yang melakukan
pertukaran ini. Namun semakin beragam dan kompleks kebutuhan manusia,
semakin sulit menciptakan situasi double coincidence of wants. Misalnya, pada
suatu ketika seseorang yang memiliki beras membutuhkan ikan. Namun saat
yang bersamaan, pemilik ikan sedang tidak membutuhkan beras melainkan
membutuhkan kerupuk, sehingga syarat terjadinya barter antara beras dengan
ikan tidak terpenuhi. Keadaan demikian tentunya akan mempersulit muamalah
manusia. Itulah sebabnya diperlukan suatu alat tukar yang dapat diterima oleh
semua pihak. Alat tukar seperti itu kemudian disebut uang. Pertama kali, uang
dikenal dalam peradaban Sumeria dan Babylonia. Uang kemudian berkembang
dan berevolusi mengikuti perjalanan sejarah. 10
Dari perkembangan itu kemudian uang digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu
uang barang, uang kertas, dan uang giral atau kredit : 11
Uang komoditi merupakan alat tukar yang mempunyai nilai komersial
atau dapat diperdagangkan apabila produknya tidak digunakan sebagai uang.
Namun tidak semua produk bisa ditukarkan dengan uang tunai. Ada tiga syarat
utama yang diperlukan untuk mengubah suatu barang menjadi uang:
9
Santi Endriani, “Konsep Uang : Ekonomi Islam VS Ekonomi Konvensional” Anterior Jurnal. 15 (2015): 70–75.
10
Emily Nur Saidy, “UANG DALAM TINJAUAN EKONOMI ISLAM Oleh :” LAA MAISYIR. 6.2 (2017): hal 8
11
Andi Mardiana, “Fungsi Uang dalam Ekonomi Islam” Eksya, Jurnal Ekonomi Syariah. 1.1 (2019).
12
Ibid.hal
Nurul Ahillatun N, Fadiel Arief AlHafidzi: Analisis perbandingan Time vaue of money dan
Economic value of time.
13
Ibid.hal
14
Ibid.
15
Fuzi Arif Lubis Aqwa Naser, Muhammad Syahbudi, Ekonomi Makro Islam Terjemahan Chriswan Sungkono.
Jakarta: Salemba Empat. , vols. (Medan: Febi UIN-SU Press, 2019).
16
Nadia Fazira Eko Sudarmanto, Muhammad Syaiful, Ashar Muhammad Hasan, and et al, Teori Ekonomi:Mikro dan
Makro Yayasan Kita Menulis. , vols., 2021.
Nurul Ahillatun N, Fadiel Arief AlHafidzi: Analisis perbandingan Time vaue of money dan
Economic value of time.
17
Faisal Affandi, “Fungsi Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam” EKSYA ; Jurnal Ekonomi Syariah. 1.1 (2020).
Misalkan, Susi ditawari sebuah rencana usaha dengan investasi awal sebesar Rp 100
juta. Berdasarkan proposal, lima tahun kemudian nilai nominal uang yang dia peroleh
adalah Rp 161 juta. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah nilai Rp 161 juta lima
tahun mendatang itu lebih besar daripada Rp 100 juta saat ini? Jika ya, proposal usaha
tersebut layak diterima. Sebaliknya, jika tidak. Bagaimana kita mengetahui nilai
sekarang dari Rp 161 juta tersebut di atas? Hal
ini sangat tergantung dari tingkat pengembalian investasi (invesment return)
yang Susi harapkan. Seandainya, untuk menjalankan usahanya, Susi harus
meminjam dari bank dengan bunga pinjaman 15% per tahun. Susi berharap
tingkat pengembalian investasi setidak-tidaknya sama dengan 15%. Karena itu
nilai Rp 161 juta harus dideflasi sebesar 15% per tahun. Dalam perhitungan
manajemen keuangan, angka 15% tersebut dikenal sebagai angka diskonto
(dicount factor).
Nilai sekarang dari Rp 161 juta yang akan diterima lima tahun mendatang
adalah Rp 80,1 juta. Karena nilainya lebih kecil daripada investasi awal, yang
sebesar Rp 100 juta, proposal usaha Susi di tolak. Sebab usaha tersebut justru
membuat nilai riil uang yang diinvestasikan makin kecil. Dapat juga dikatakan
bahwa return dari investasi lebih kecil daripada tingkat bunga pinjaman. 21
5. Konsep Econmic Value of Time ( Nilai Ekonomi Pada Waktu)
Economic Value of Time merupakan konsep bahwa waktu mempunyai nilai
ekonomi, tetapi uang tidak mempunyai nilai waktu.Nilai ekonomi waktu dapat
diartikan sebagai memaksimalkan nilai ekonomi suatu dana pada suatu titik
waktu tertentu. Dasar penghitungan konsep nilai waktu uang adalah uang dan
bunga adalah sama, namun dasar penghitungan prinsip berdasarkan nilai
ekonomi waktu adalah rasio.Waktu sangat penting dalam Islam. Kualitas waktu
21
Dr Ekawarna, Pengantar ekonomi makro Gaung Persada (GP Press). , vols. (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press,
2008).
22
Ahmad Fajar, “Kajian Perbedaan Time Value Of Money Atau Economic Value Of Time Dalam Perspektif Syariah.”
Nurul Ahillatun N, Fadiel Arief AlHafidzi: Analisis perbandingan Time vaue of money dan
Economic value of time.
1. Tidak menentang TVM dengan mendasarkan konsep bai’ mu’ajjal sebagai argumen
utama. Para ahli yang sependapat dengan TVM mempunyai pandangan yang sama
bahwa diperbolehkan membebankan biaya yang lebih tinggi berdasarkan kontrak
terpisah. Oleh karena itu, diskon adalah perhitungan matematis murni dan tidak
terkait dengan tingkat bunga sehingga diperbolehkan dalam kontrak penjualan.
Konsep TVM setara dengan konsep Bai' mu'ajjal, dimana penjual dapat memperoleh
penghasilan tambahan melalui penundaan pembayaran. Persamaannya terdiri dari
memasukkan variabel waktu dalam perhitungan harga barang dan jasa.
Persamaannya terletak pada dimasukkannya variabel waktu sebagai bagian dari
perhitungan dalam penetapan harga barang dan jasa. Dengan demikian,
pendiskontoan diperbolehkan dalam kontrak jual beli karena hanya dianggap sebagai
perhitungan matematis belaka dan tidak berhubungan dengan tingkat bunga. Konsep
TVM mengakui adanya biaya peluang, dan dalam kasus bhai muajjar, semakin besar
keuntungan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa yang dibayar pembeli
dengan metode pembayaran angsuran (muajjar) dianggap sebagai biaya
peluang.menjadi lebih besar dari. Jumlah yang tercantum dalam perjanjian pinjaman
sesuai dengan bunga yang dikenakan.
2. Menolak TVM dan memperkenalkan konsep Economic Value of Time (EVT). Para
ahli yang menentang TVM berpendapat bahwa konsep TVM merupakan jalan masuk
menuju riba karena adanya bunga yang merupakan salah satu bentuk riba. Teknik PV
tidak hanya tentang perhitungan sistematis, tetapi juga tengan konsep dan asumsi
dibalik perhitungan tersebut. Perhitungan yang dimaksudkan untuk membenarkan
bunga jelas tidak diperbolehkan. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa TVM
merupakan konsep yang subjektif karena dasar argumentasi dari konsep inflasi dan
anggapan konsumsi tidak kuat. Konsep TVM berasumsi bahwa diskon harus positif,
dan ini merupakan asumsi yang tidak realistis. Dalam Islam, fungsi alamiah uang
adalah sebagai alat tukar yang konsepnya cair sehingga tetap beredar, tidak seperti
barang komoditas. Oleh karena itu, penambahan harga dalam penjualan yang
ditangguhkan tidak dapat mewakili pengakuan Islam terhadap konsep TVM.
23
Dr Darmawan, Manajemen Keuangan Syariah, vols. (Yogjakarta: UNY Press, 2022).
Nurul Ahillatun N, Fadiel Arief AlHafidzi: Analisis perbandingan Time vaue of money dan
Economic value of time.
7. Kritik Atas Time Value of Money dan Perbedaan antara Time Value of Money dan
Economic Value of Time
a) Kritik Atas Time Value of Money
Definisi nilai waktu uang yang mengatakan uang saat ini sangat berharga karena
dapat digunakan untuk investasi adalah tidak tepat. Pasalnya, investasi apa pun
selalu memiliki potensi keuntungan positif, negatif, atau nol. Bagi ekonom
tradisional, ada dua alasan penggunaan konsep nilai waktu uang :
a. presence of inflation;
b. preference present comsumption to future comsumption
c. Argumen yang pertama tidak dapat diterima karena tidak lengkap kondisinya. Dalam
setiap perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan keadaan deflasi. Apabila
keberadaan inflasi menjadi alasan adanya time value of money, seharusnya keberadaan
deflasi menjadi alasan adanya negatif time value of money
Argumen yang pertama tidak dapat diterima karena tidak lengkap kondisinya.
Dalam setiap perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan keadaan deflasi.
Apabila keberadaan inflasi menjadi alasan adanya time value of money, seharusnya
keberadaan deflasi menjadi alasan adanya negatif time value of money.
b) Ketidakpastian Return
Sebenarnya, dalam ekonomi konvensioanl, penerapan time value of money
tidak senaif yang dibayangkan, misalnya dengan mengabaikan ketidak
pastian return yang akan diterima. Apabila unsur ketidak pastian menyebut
kompensasinya sebagai discount rate. Jadi, istilah discount rate lebih bersifat
umum dibandingkan dengan istilah interest rate
Dalam ekonomi konvensional, ketidakpastian return dikonversi menjadi suatu
kepastian melalui premium for uncertainty. Dalam setiap investasi tentu selalu ada
probabilitas untuk mendapat positif return, negatif return, dan noreturn. Adanya
probabilitas inilah yang menimbulkan uncertainty (ketidakpastian). Probabilitas untuk
METODE PENELITIAN
Artikel ini menggunakan metode, deskriptif kualitatif merupakan sebuah
metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan sejara deskriptif.
Penelitian ini terfokus pada bagaimana mendapatkan data dengan teliti dan jelas, data
yang digunakan yakni data sekunder yang bersumber dari publikasi yang meliputi
jurnal ilmiah, buku, website dan media kabar ainnya yang menjadikan permasalahan
ini dibahas dalam penelitian. 25
PEMBAHASAN
24
Prof Dr. H Boedi Abdullah, Manajemen Keuangan Syari’ah CV Pustaka Setia. , vols. (Bandung, 2017).
25
Subandi, “Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan” Harmonia. 11.19
(2011): hal.3
Nurul Ahillatun N, Fadiel Arief AlHafidzi: Analisis perbandingan Time vaue of money dan
Economic value of time.
capital sangat tergantung pada jenis bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil. Sedangkan return
on money sangat berkaitan dengan interest rate. 26
Dari paparan data diatas maka di peroleh data perbedaan time value of money
dan economic value of time
Tabel di atas menjelaskan perbedaan antara nilai waktu uang dan nilai ekonomi
waktu. Perbedaan-perbedaan ini bersifat konseptual, komputasional, dan disengaja.
Secara konseptual, nilai waktu dari uang berarti uang mempunyai nilai waktu, dan
nilai ekonomi waktu berarti waktu mempunyai nilai ekonomi. Diskon dan suku bunga
digunakan untuk menghitung nilai waktu dari uang, sedangkan nilai ekonomi waktu
menggunakan rasio berdasarkan sisa uang dari waktu ke waktu. Tujuan penggunaan
nilai waktu uang adalah maksimalnya kegunaan barang tersebut, sedangkan tujuan
nilai ekonomi waktu adalah maslahah maksimal, hal ini sesuai dengan konsep ekonomi
Islam. Secara kesesuaian syariah time value of money tidak sesuai dengan konsep syariah yaitu
menggunakan bunga dan hal tersebut termasuk dalam riba sedangkan economic value of time
sesuai dengan syariah karena tidak mengandung riba karena penilaiannya menggunakan dasar
waktu.27
SIMPULAN
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: sistem ekonomi yang sesuai
dengan kaidah islam adalah economic value of time, hal ini berdasarkan pada konsep
time value of money. Perbedaan konsep terletak pada asumsi cara yang pandang.
Preferensi waktu yang selalu positif mengasumsikan nilai waktu uang yang selalu
26
Fetria Eka Yudiana, “Dimensi Waktu Dalam Analisis Time Value of Money” Jurnal Muqtasid. 4.1 (2020): 132–143.
27
Ahmad Fajar, “Kajian Perbedaan Time Value Of Money Atau Economic Value Of Time Dalam Perspektif Syariah.”