Anda di halaman 1dari 4

Resume Kelompok 11

Hari / Tanggal : sabtu/ 3 juni 2022


Judul : Pengaruh budaya dalam perilaku konsumen

Dibuat Oleh : Kelompok 10


1. M. Agie Saputra ( 3721044 )
2. Sayed Jordan Qadhafi ( 3721062 )
3. Jefri Handika Saputra ( 3721064 )

A. Definisi mitos dan ritual kebudayaan


1. Mitos
Setiap masyarakat memiliki serangkaian mitos yang mendefinisikan budayanya. Mitos
adalah cerita yang berisi elemen simbolis yang mengekspresikan emosi dan cita-cita budaya.
Dalam praktek pemasaran banyak sekali nama binatang yang mempunyai mitoss tertentu
yang digunakan sebagai merek produk. Misalnya toyota menggunakan nama kijang untuk
merek mobil dan Midshubisi menggunakan kuda. Kemudian juga ada mitos pewayangan
yang dapat diangkat dalam membuat strategi penentuan merek suatu produk, seperti tokoh
Bima dalam produk Jamu kuat “ Kuku Bima Ginseng”. Sehingga pemasar dituntut kreatif
menggali mitos agar bisa digunakan sebagai sarana menyusun strategi pemasaran tertentu.
2. Ritual kebudayaan
Ritual kebudayaan merupakan kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan oleh kelompok
masyarakat. Ritual Budaya sebagai urutan-urutan tindakan yang terstandarisasi yang secara
periodik diulang, memberikan arti dan meliputi penggunaan simbol-simbol budaya ( Mowen,
1995).
Ritual budaya bukan sekedar kebiasaan yang dilakukan seseorang, tetapi hal ini dilakukan
dengan serius dan formal, yang memerlukan intensitas mendalam dari seseorang. Kebiasaan
sering tidak serius, kadang tidak pasti dan berubah saat ada stimulus berbeda yang lebih
menarik. Seringkali ritual budaya memerlukan benda-benda yang digunakan untuk proses
ritual, dan inilah yang bisa dibuat oleh pengusaha menjadi peluang , seperti acara ulang
tahun yang biasanya ada lilin, roti tart, balon, permen, sirup, dan lain-lain. Pesta perkawinan
merupakan ritual budaya juga, sehingga dapat menjadi peluang untuk ‘wedding organizer’
dan persewaan gedung, serta peralatan dan perlengkapan pesta lainnya. Strategi iklan juga
dapat dikaitkan dengan ritual budaya seperti pada tema-tema perkawinan yang
menonjolkan hadiah ‘berlian’ untuk pengantin perempuan, dan produk sarung untuk ritual
keagamaan dan ibadah
B. Budaya dan konsumsi
Budaya konsumen merupakan hasil kontruksi dari kapitalis, sehingga saat ini berbelanja
telah menjadi kegiatan rekreasi atau pengisi waktu luang ataupun hanya
sekedar windows shooping. Salah satu instrumen kapitalis dalam upaya penyebaran
budaya konsumen adalah melalui komoditifikasi dan spasialization. Komoditifikasi
adalah usaha kaum kapitalis dalam rangka mengubah segala sesuatu menjadi komoditi.
Dikarenakan proses ini saat ini berbagai produk telah tersebar, dan proses ini ditunjang
pula dengan proses spasialisasi atau usaha-usaha menghilangkan batas-batas
demografis guna menghilangkan hambatan ruang dan waktu melalui penciptaan
teknologi mutakhir. Saat ini kita lebih mengenal proses ini sebagai globalisasi.
faktor yang menyebabkan munculnya budaya konsumen, antara lain:

a. Faktor Lingkungan
Assael (1992) mengelompokkan faktor lingkungan yang mempengaruhi konsumen terdiri
atas; 1) budaya dan kelas sosial, 2) pengaruh sub-budaya, 3) pengaruh global dan lintas
budaya, 4) pengaruh kelompok rujukan, 5) pengaruh komunikasi dalam kelompok, 6)
pengaruh keluarga, 7) pengaruh komunikasi antarkelompok, dan 8) pengaruh situasional.
b. Gaya hidup
Perkembangan budaya konsumen telah mempengaruhi cara-cara masyarakat
mengekspresikan estetika dan gaya hidup. Dalam masyarakat konsumen, terjadi perubahan
mendasar berkaitan dengan cara-cara mengekspresikan diri dalam gaya hidupnya
C. Strategi Pemasaran Dengan Memperhatikan Budaya
1. Menciptakan ragam produk
Beragamnya budaya dalam berbagai masyarakat vbagi pemasar seharusnya menjadi peluang
yang sangat baik.Contoh: budaya mudik lebaran, yaitu membutuhkan banyak sekali barang-
barang yang diperlukan oleh para pemudik dari pakaian baru, sajadah, sarung, kue dan lain
sebagainya.
2. Segmentasi pasar
Ritual budaya yang dijalankan oleh suatu masyarakat merupakan satu segmen pasar
tersendiri.misalnya saja ritual budaya ulang tahun, dimana pemasar dapat menciptakan
produk-produk yang khusus yang biasa dipakai dalam acara ulang tahun tersebut.
3. Promosi
Strategi promosi dapat difokuskan pada segmen sasaran saja agar efektif dan efesien.
Namun demikian, pemahaman budaya juga bisa dijadikan dasar untuk memosisikan
produk melalui iklan. Iklan dirancang sedemikian rupa, sehingga isinya memosisikan
produk untuk ritual budaya-budaya tertentu.

D. Tinjauan subbudaya
Subbudaya adalah kelompok budaya berbeda yang ada sebagai sebuah segmen yang dapat
dikenali dalam suatiu masyarakat yang lebih besar dan lebih kompleks, para nggotanya
mempunyai kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang membedakan mereka dari para anggota
masyarakat yang sama pada waktu yang sama, mereka memegang kepercayaan yang dominan
dalam masyarakat secara keseluruhan. Subbudaya mempunyai focus yang lebih sempit dari pada
budaya. Pembagian subbudaya didasarkan pada berbagai macam variable sosiobudaya dan
demografis seperti kebangsaan, agama, lokasi geografis, ras, usia, gender, dan status pekerjaan.

E. Subbudaya dan demografi


Konsep subbudaya dan demografi sangat erat hubungannya. Variabel demografis
menggambarkan karakteristik populasi. Contoh variabel demografi adalah:
1. Kebangsaan Status perkawinan
2. Usia Pendapatan
3. Agama Suku
4. Jenis kelamin Suku
5. Pekerjaan Pendidikan
Tentu saja, banyak di antara variabel demografi ini juga yang menggambarkan subbudaya. Jadi,
dalam kategori demografi agama dapat diindentifikasikan sejumlah kelompok kebudayaan.
Fokusnya adalah pada nilai kelompok, kebiasaan, simbol, dan perilaku. Ciri-ciri demografis hanya
menggambarkan karakteristik popullasi masyarakat. Alasan seorang pemasar berbicara tentang
subbudaya Afrika-Amerika adalah bahwa karakteristik demografis ini menggambarkan
sekelompok masyarakat yang mempunyai pola perilaku yang serupa
F. Komunikasi lintas budaya
Komunikasi lintas budaya adalah proses di mana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya
yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan
yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya, baik itu
untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa
jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang
menghasilkan kebudayaan baru).
G. Bauran Pemasaran Dalam Lintas Budaya
Beberapa hal dalam pemasaran internasional yang berkaitan dengan lintas budaya adalah :
• Untuk Organisasi perusahaan
Terdapat tiga cara dalam menyusun organisasi agar produk yang dihasilkan mampu
menembus pasar luar negeri antara lain:

1. Perusahaan tetap berada didalam negeri dan menjual produk keluar negerimelalui
proses ekspor
2. Perusahaan dapat membuat perusahaan patungan dengan pihak dalam negeri pasar
sasaran
3. Menbirikan perusahaan didalam negara dimana produk akan dipasarkan dan
kepemilikan tidak dibagi dengan perusahaan dalam negeri
• Rencana standardisasi
Perusahaan yang bermaksud memasarkan produknya diluar negeri perlu merencanakan
standardisasi produk yang dihasilkan.dalam hal ini bukan berarti perusahaan harus
membuat standar yang sama untuk setiap negara yang akan dimasuki, tetapi standar perlu
dibuat walaupun tidak sama untuk sestandardisas
Berikut ini adalah unsur-unsur marketing mix yang perlu dimengerti oleh pemasar
internasional dalam hubungannya dengan kebudayaan suatu negara :
1. Perencanaan produk
Perencanaan produk internasional terdiri atas empat jenis :
Ø Membuat produk yang sama untuk setiap negara tujuan
Merupakan strategi perencanaan produk yang akan dijual ke pasar internasional dengan
menciptakan produk yang sama diselurh pasar luar negeri.
Ø Adaptasi produk
Pendekatan ini biasanya dipakai untuk prodek-produk yang memerlukan penyesuaian
dalam ukuran karena ada ketidakcocokan pengguna.
Ø Pendekatan Backward invention
Pendekatan ini dipakai untuk memasarkan produk ke negara-negara yang berkembang.
Ø Pendekatan forwart invention
Pendekatan ini dilakukan terus-menerus untuk menciptakan produk yang unggul.
2. Perencanaan distribusi
Distribusi produk internasional memerlukan jalur yang panjang. Perusahaan yang ingin
menjual produk kepasar internasional memerlukan jalur distribusi fisik dan penggerakan
produk. Perusahaan bisa menjual langsung ke konsumen luar negeri atau bisa
menggunakan jalur distribusi yang sudah tersedia di pasar sasaran. Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam merencanakan distribusi produk adalah jalur distribusi yang
tersedia di negara tujuan, ketepatan menggunakan saluran distribusi dengan negara
tujuan, biaya dan faktor lainnya.
3.perencanaan promosi
Promosi yang di jalankan untuk produk-produk yang di pasarka di pasar luar negeri pada
dasarnya bisa dilakukan dengan dua cara yaitu promosi global dan lokal.perusahaan dapat
memilih salah satu atau keduanya untuk dipakai. Misalnya, coca-cola menggunakan
promosi lokal dan global untuk menciptakan citra mereka.
4. Penentuan harga
Harga atas produk yang tersedia dibayar konsumen tergantung pada nilai perkiraan
atau aktual dari produk tersebut. Nilai barang yang diimpor dari negara-negara barat
misalnya di anggap lebih tinggi di negara-negara sedang berkembang. Contohnya
bahwa orang india menandang bahwa produk-produk impor lebih unggul
dibandingkan dengan yang diproduksi secara lokal. Karena alasan inilah merek-
merek inggris dan amerika dijual dengan harga mahal

Anda mungkin juga menyukai