Anda di halaman 1dari 3

Ass wrwb, alhamdulillah......

ba'du

Suapan dan cacapan adalah simbol dari suatu proses kehidupan. Dimana kedua mempelai sejak lahir
kedunia hingga dewasa diasuh, di pelihara dan di besarkan ayah bundanya, dengan penuh kasih dan
sayang.

Ananda berdua diasuh dengan kasih sayang, di beri pendidikan agar menjadi orang berguna, sampai
pada saatnya, ananda mampu hidup mandiri. Sejak akad nikah tadi, pada hakikatnya, selesailah
tugas ayah bundamu.

Ananda berdua sudah siap mandiri, membangun dan membina rumah tangga sebagai suami istri.

Suapan ini adalah suapan akhir dari orang tuamu, seraya melepas ananda berdua memasuki bahtera
rumah tangga. Mengarungi samudra kehidupan yang tiada tahu batasnya.

Kami orang tua, hanya mampu melepas ananda berdua dengan iringan do’a :

SEMOGA ANANDA SUAMI ISTRI, HIDUP SEJAHTERA, DALAM LIMPAHAN BAROKAH DAN RIDHO ALLAH
SUBHANAHU WA TA’ ALA....... AMIIIN !

Bapak bapak, Ibu ibu yang berbahagia !

Untuk acara suap suapan ini, kami mohon kepada ibu ibu yang kami sebut namanya untuk
memberikan suapan kepada kedua mempelai.

Suapan Pertama,

Oleh ibu kandung mempelai wanita, kami silahkan memberi suapan kepada menantu terlebih dahulu
yaitu (nama mempelai pria) dengan iringan pantun :

Ambil pucuk bambu temiang

Batang padi tumbuh sebatang

Kepada (pengantin pria) ibu berpesan

Ananda (pengantin wanita) jangan kau sia siakan.

Suapan berikutnya diberikan kepada (nama mempelai wanita) dengan iringan pantun :

Pagi hari menumbuk padi

Sudah di tumbuk lalu di tampi

Hari ini (pengantin wanita) ibu suapi

 Kalau esok suaplah sendiri

Kedua, kepada ibu .................... ibu kandung mempelai pria, kami silahkan memberikan suapan
kepada menantu terlebih dulu yaitu (PENGANTIN WANITA), dengan iringan pantun :

Buah mangga rasanya manis

Tumbuh didekat pohon durian


Agar rumah tangga tetap harmonis

Ciptakan suasana saling pengetian

Suapan selanjutnya di berikan kepada (PENGANTIN PRIA) dengan iringan pantun :

Burung pipit terbang sekawan

Hinggap bertengger dirumpun padi

Kepada (pengantin pria) ibu berpesan

Binalah keluargamu setulus hati

                                                         

 Suapan Ketiga, kami silahkan kepada ibu Ermawati mempelai wanita untuk memberikan suapan
kepada cucu laki laki lebih dulu, dengan pantun :

Bulan purnama di malam indah

Saatnya remaja becanda ria

Ananda sebagai seorang nakhoda

Arahkan bahteramu ke pulau Bahagia

Selanjutnya kita keacara cacap cacapan.

Hadirin yang berbahagia !

Air adalah sumber kehidupan. Air merupakan penawar dan pendingin. Bila pikiran kita sedang kusut
dan kemelut , ambilah air segera berwudhu ........

Insyaallah, emosi yang bergejolak akan reda, pikiran kusut jadi tenang, akalpun dapat berjalan ..........

Air dengan sifatnya yang sejuk, lambang kesabaran dalam menghadapi setiap permasalahan.

Dengan cacapan air di kepala, kita hadapi setiap permasalahan, dengan pikiran tenang dan hati yang
sabar.

Inilah lebih kurang makna dari cacap cacapan yang akan kita laksanakan berikut ini.

Kami mohon kepada bapak bapak yang namanya kami sebut, kiranya berkenan untuk mencacapi
ubun ubun kedua mempelai.

Pertama,  kepada Bapak .......................... Ayah Kandung mempelai wanita, kami silahkan mencacapi
ubun ubun mempelai Pria lebih dulu dengan iringan pantun :
Ambil air Batanghari Sembilan

Beri ramuan bunga setaman

Cacapan dikepala penyejuk perasaan

Agar sabar menghadapi zaman

Selanjutnya cacapan kepada ananda (pengantin wanita), dengan iringan pantun:

Menganyam atap daun purun

Pohon beringin tumbuh di halaman

Air dicacap di ubun ubun

Penawar, pendingin, penenang perasaan

Cacapan kedua, kami silahkan kepada Bapak ............................ Ayah kandung mempelai Pria,


memberi cacapan kepada menantu  dengan iringan pantun :

Ketan kunyit panggang ayam

Masakan (pengantin wanita) gadis Palembang.

Agar hidup nyaman dan tentram

Rajin ngaji dan sembahyang.

Anda mungkin juga menyukai