Anda di halaman 1dari 11

TATA ACARA API UNGGUN

I. Pendahuluan:
Dengan ucapapan Bismillahirrohmanirrohim Acara Api
Unggun Dimulai!

II. Acara Persiapan :


Pemimpin Acara Memasuki Arena Unggun Sekaligus
Mengambil Alih Pimpinan.

III. Acara Pokok :


A. Dimalam yang sunyi ini kita berkumpul dalam sebuah
lingkaran persaudaraan,merenungkan langka-langkah
kita yang telah lalu dan menyongsong langkah-langkah
kita dihari yang akan datang.Maka dari itu,berkenan
kiranya kakak Pembina Upacara untuk menempatkan
diri guna memimpin Upacara ini.........................................
(Pembina Acara Memasuki Arena Unggun)
B. Dengan hadirnya pelita di hadapan kita,tataplah masa
depan dengan penuh semangat,lingkaran persaudaraan
kita kuat eratkan dan untuk mengawali jumpa kita
pada malam ini marilah kita saling hormat sebagai
rasa persaudaraan dan untuk mempererat tali
persaudaraan kita yang didasari kehormatan kita,Tri
satya dan Dasa Darma.Derap langkah kesatria di
medan laga.menghantarkan semangatnya kedalam
barisan langkah-langkah Para Praja Muda karena yang
siap menghadapi tantangan di dunia luar yang sarat
akan keganasannya...........................
( Laporan Pemimpin Acara )
C. Satya di tangan kanan kita,Darma di tangan kiri kita
senantiasa menuntun langkah kita mengemban tugas
suci kita sebagai anggota gerakan Praja Muda
Karana,mari lah kita nyalakan api semangat Dasa
Darma
(Petugas Penyalaan Api Dasa Darma Menempatkan
diri)
Setalah api menyala dipandu pembawa Acara
Menyanyikan lagu
“Api kita sudah menyala”
“Api kita sudah menyala”
“Api,api api api api”
“Api unggun sudah menyala”
D. Selanjutnya marilah kita renungkan perjalanan
kita,kita kenang kembali lembaran yang penuh duka
cita,rasa pedih dan gembira yang telah mewarnai dan
melekat pada buku-buku diri yang senantiasa
menyertai kemana langkah kita,kita renungkan ke
dalam lubuk hati kita....................................
( Pembacaan Renungan )
E. Bahagia rasanya kita berjumpa bersama dalam acara
kali ini,kebahagian itu akan bertambah dan bertambah
lagi apabila kakak Pembina Upacara berkenan
memberikan sekapur sirih sebagai penyejuk hati
kita........
( Amanat Pembina Upacara )
F. Mari kita panjatkan segala puji bagi Tuhan yang telah
banyak memberikan kenikmatan kepada kita yang tak
terhingga jumlahnya,sebagai ungkapan rasa syukur kita
kepada-nya
(Pembacaan doa )
G. Usai sudah rangkaian Upacara kita pada malam yang
sunyi ini,sekiranya pemimpin Upacara memberikan
laporan kepada Pembina Upacara
(Laporan Pemimpin Upacara )
H. Satyaku kudarmakan darmaku kubaktikan,sebagai
tanda berakhirnya acara ini marilah kita tutup dengan
saling hormat.................
(Saling Hormat)
I. Upacara selesai Pembina Upacara Kembali ketempat
Semula.

IV. Acara Tambahan :


Penampilan Pentas Seni dari Tiap-tiap Regu/ Pangkalan!
Sukanagara, 20 Agustus 2022
Mengetahui
Pembina Acara, Pengatur Acara,

……………………………………………… ……………………………………
NTA. …………………………………….. NTA. …………………………
RENUNGAN MALAM API UNGGUN

Dalam nuansa keheningan malam.Diantara lirihnya hembusan sang bayu dan


kemilau cahaya bintang…. Adalah jiwa jiwa kita.Yang kembali meniti detak
waktu, yang telah terlampaui….Sejenak menjernihkan hati, dalam
kepasrahan pada yang Maha Kuasa…..
pada malam ini di tengah api unggun ini saya ingin mengajak berpikir
jernih, sambil merenung kembali perjalanan kehidupan ini, semenjak kita
sanggup membedakan antara yang benar dan yang salah hingga dikala ini,
renungkan perjalanan kehidupan yang telah kita lalui, saya yakin kita akan
menemui jalan yang terbaik untuk mengenal diri sendiri dan menjadi
Pramuka sejati.

di tengah malam yang gelap gulita ini dengan cahaya api unggun yang
menerangi, cobalah kita merenung kembali perjalanan hidup ini dari sejak
kita lahir hingga dikala ini, apa saja yang telah kita perbuat untuk membalas
jasa dan pengorbanan kedua orang renta kita, yang telah bersusah payah
membesarkan kita? Membanting tulang dengan tidak peduli siang atau
malam, hujan dan panas, walau harus pakaian berair kering di badan,
terkadang harus mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi
penderitaan hidup ini, meskipun harus tertawa ditengah kesedihan dikala kita
berada ditengah mereka, padahal mereka sakit tapi tak pernah di hiraukan
kesakitannya, asalkan mereka sanggup membesarkan dan menciptakan anak
– anaknya bahagia, walupun harus jiwa yang menjadi taruhannya, pernahkan
kita rasakan dan terfikirkan hal ini ?... cobalah renungkan …! dan cobalah
bayangkan...! Saat kita mempersiapkan untuk acara Jambore ini, tentunya
tidak lepas dari bantuan orang tua.Kita sanggup berkumpul disini sebab restu
dari orang tua.Apapun kalian masih tergantung pada orang tua.Mereka di
rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa kalian rindu dengan
mereka ? Di setiap waktu mereka selalu berdoa semoga kalian diberikan
keselamatan.Apa itu juga kalian lakukan? Apa kalian mendoakan mereka?
Kita sebagai seorang anak, wajib untuk menghormati kedua orang renta
kita.Terutama pada ibu kita. Ingat ! Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu..

Ibu ialah sosok perempuan yang sangat tegar dan penuh pengorbanan.Di
dikala kita masih di dalam kandungan seorang ibu, kita sudah diberi kasih
sayang yang begitu besar olehnya.Selama 9 bulan seorang ibu mengandung
anaknya tanpa ada rasa pamrih.Dan dengan usaha seorang ibu, kita sanggup
terlahir di dunia ini dengan taruhan hidup atau mati.Setelah kita di lahirkan
dan sehabis itu ibu juga yang merawat dan membesarkannya dengan
ikhlas.Disaat kita menangis di tengah malam ibu bangun dan menimang kita
dengan penuh kasih sayang. Disaat kita berlatih berjalan, namun kita terjatuh
dan menangis..Apa yang dilakukan ibu? Ia mengendong dan menenangkan
kita. Apakah kalian teringat dikala kalian diajak oleh ibu kalian pergi ke
suatu tempat, dan kalian menginginkan sesuatu.Kalian tak pernah perdulikan
seberapa uang ibu kalian. Dan ibu pun, tak akan mengeluh, dan tak akan
menceritakannya kepada kalian bahwa uangnya terbatas. Dia tetap
membelikan kalian, sesuai yang kalian minta.Disaat kalian melaksanakan
kesalahan, dan menciptakan ibu murka kepada kalian.Itu bukan tanda ibu tak
sayang, melainkan ibu sangat sayang kepada kalian.Ibu ingin yang terbaik
untuk kalian.Ibu ingin kalian tak berada di jalan yang salah.Masihkah kalian
ingat itu semua?Sudahkah kalian berterima kasih kepada Ibu kalian?
Sudahkah kalian mohon ampun kepada ibu kalian?Sungguh... aneka macam
pengorbanan seorang ibu kepada anaknya.Tetapi mengapa seorang anak yang
sudah tumbuh besar dan cukup umur tidak mau berbakti kepada ibunya?
Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi membutuhkan seorang ibu yang
telah membesarkannya dari kecil ? Kasih sayang dan pengorbanan seorang
ibu tak akan pernah tergantikan oleh apa dan akan ada untuk anaknya
selamanya meskipun anaknya tak berbakti kepadanya. Sungguh sangat besar
pengorbanan seorang ibu kepada anaknya maka dari itu kita jangan hingga
melukai hati seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kita. Saya
berharap, sehabis nanti kalian hingga dirumah minta maaf, berterima kasih
dan peluk ibu kalian.
Kita menyadari dan yakin sekali tidak ada didalam dunia ini yang
berjulukan manusia luput dari kekhilafan dan kesalahan, sebab intinya kita
ialah hamba Allah yang lemah penuh dengan kekurangan, tidak ada apa yang
sanggup kita banggakan di mata Allah, untuk itu saya mengharap bangkitlah
dari lamunan panjangmu yang penuh dengan hayalan, hidup ini pada
hakekatnya ialah kenyataan hadapi ia dengan kebesaran jiwa, dan sadarlah
akan kelemahan dirisendiri akui kalau itu salah, sambil memeperbaikinya
untuk kemajuan masa depan mu, jalanilah dengan niat yang tulus serta lapang
dada dari lubuk hati yang mendalam dengan hanya mengharapkan ridho dari
Allah SWT semata – mata bukan sebab siapa – siapa, bukankah kita tahu
bahwa disamping kanan dan kiri kita ada pengawas dari Allah yang tak
pernah tidur yang selalu mengawasi gerak gerik kita, berangkat dari sinilah
kita serahkan semuanya kepada kita untuk tetap percaya diri dengan
mengamalkan isyarat etik Gerakan Pramuka yang tertuang dalam Dasa
Darma item kesepuluh yakni “ Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan”
memang pahit serta berat tantangannya, karna yang ditantang ialah diri kita
sendiri, yaitu hawa nafsu yang jahat lagi keji, tetapi dibalik itu semua ada
nasihat yang terkandung didalamnya kalau kita cermati dengan baik dan
bijaksana, yakni untuk membentuk sopan santun dan kepribadian yang
tangguh, siap berhadapan dengan kenyataan hidup yang penuh lika-liku dan
tantangan ini. Untuk itu bersabarlah dan hadapi dengan kebesaran jiwa serta
bertawakallah kepada Allah kita yakin sanggup menjalaninya.

Dengan penuh kesadaran selaku hamba yang lemah, hamba Mu ini Yaa Allah
ampunilah kesalahan yang telah saya perbuat selama ini, saya berjanji pada
diri saya sendiri dengan tulus dan lapang dada untuk tidak mengulangi
perbuatan yang telah saya perbuat selama ini
Dalam nuansa keheningan malam, diantara lirihnya hembusan sang bayu dan hawa dingin menusuk
tulang, jiwa-jiwa
pandu kita kembali meniti detak waktu yang telah terlampaui. Sejenak
menjernihkan hati, dalam kepasrahan yang kuasa……….

Adik-adiku……..!!! ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu, telah memberi kesempatan


menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung, hijaunya dedaunan alam,
manebarkan rasa kedamaian, dengan segala kemolekan dan kenikmatan, yang dicipta oleh Sang
Penguasa Alam……..atau teriknya matahari disetiap jalan perkotaan, dengan segala dinamika
kehidupan yang terus berjalan… menggambarkan kemajuan di alam kemerdekaan,
menghadirkan suasana tersendiri dihari-hari kita…….., dan semuannya itu….akan terus kita
nikmati dan rasakan…….

Hingga sesosok malaikat membawa roh kita jauh dari raga, mempertanyakan semua yang kita
lakukan di dunia...meminta balasan atas segala perbuatan…dengan pedihnya siksaan neraka
hingga hari kiamat tiba dan menghancurkan alam seisinya.

Sadarkah??manusia kini hanya suka meminta dan selalu ingin diberi, namun tak terbesit secuil
ketidaksempurnaan dalam diri. Ingatlah, sebesar kekuasaan manusia,manusia adalah titik yang
begitu kecil dibandingkan keagungan YME,manusia begitu lemah dan tak berdaya tanpa
pertolongan-Nya.
Adik-adiku……..renungilah dalam kalbumu tentang segala apa yang engkau perbuat dan apa
akibat dari semua kelakuanmu sejak engkau masih kecil hingga menginjak
remaja.Renungkanlah……Ya Alloh… mulut ini penuh caci,maki kata-kata kotor,       kata-kata
pedih yang menyakiti hati,..lidah janji yang sering mendustai,,mulut yang senantiasa indah
dihadapan manusia dengan segala tipu daya,yang begitu jarang menyebut nama-Mu.. Kedua
mata indah yang buta akan gemerlap dunia,selalu disinari cahaya neraka. Telinga penuh akan
bisikan maksiat dunia..tak acuhkan suara-suara dzikir dan doa.Tak pernah mendengarkan
seruan-Mu,tak bersegera saat azan berkumandang.Tangan yang jarang bersedekah penuh
serakah,begitu kotor akan debu dosa-dosa. kaki lincah yang seharusnya kulangkahkan menuju
jalan-Mu tapi selalu berbelok kelubang kenistaan, menuju jalan sesat tanpa ujung. Otak cerdas
namun selalu picik demi mendapatkan kepuasan dunia semata, perut ini selalu lapar akan
nikmat dunia, mengisinya hingga penuh tanpa belas kasih kepada orang kafir.

Semakin engkau merenung…semakin engkau mengingat ibu adikku…

pagi itu,aku melaksanakan kewajibanku. tapi sungguh lalai dan bodohnya aku tak mencium
tangan ibu. Hanya doa restu karena aku terburu-buru. Kejadian pagi itu,membuat hatiku
bersalah dan tak menentu. Kurasakan beberapa keping kenangan yang hilang. Ibu ada apa
denganmu?Kenapa tiba-tiba aku rindu ? ingin rasanya aku pulang saat ini dan mendekap tubuh
kurus yang kulitnya mulai keriput dimakan usia. Mencium kedua tangannya yang mulai
gemetar,membelai rambutnya yang mulai ditumbuhi uban, dan tidur lelap karna nyanyian
merdu dari suara nya yang serak dan gemetar. Kerinduanku padamu membawaku tertidur
menuju alam mimpi. Dan bahagianya aku bu…aku bertemu denganmu!!? Tapi dimanakah kita
bu? Mengapa tempat ini begitu gelap dan pengap.?? tiba-tiba..Kau berjalan di depanku,..tanpa
menoleh ke arahku,…kau membawaku pergi dari tempat yang pengap dan sesak ini.
Mengantarku menuju jalan pulang ke rumah..,namun..sosokmu kian mengecil,!menjadi setitik
cahaya yang lama-lama buram kupandang,,membuat beribu pertanyaan menyerbuku..
ketidakpahamanku mengantarku tiba di depan rumah,dan begitu kagetnya aku!! Kain putih
bersih terikat didepan rumahku, orang-orang lalu lalang…Terdengar suara-suara menderu,
semakin lama semakin layu dan haru.Pertanyaan-pertanyaan kembali menyerbu dalam
hatiku….

Disaat kulangkahkan kaki menuju pintu rumahku, mendekati kerumunan itu kudapati sosok
tubuh pucat kaku terbungkus kain kafan, “ITU IBUKU…ITU IBUKU… ITU ENGKAU 
IBU…” Ibu yang melahirkanku, Ibu yang mengasihiku tanpa harap budi dan balas….Ibu yang
selalu kubantah perintahnya, Ibu yang tak pernah kudengar nasehatnya, Ibu yang selalu
kulawan kata-katanya
Ibu…. maafkan anakmu yang sering membuatmu menangis karena segala tingkah laku, Ibu
maafkan aku yang belum sempat memberikan senyuman kebahagiaan untukmu,Ibu inikah
jawaban atas semua pertanyaanku itu??                                                           
Ibu… setelah kepergianmu, dengan siapa akan kujelang hari-hariku??Dengan siapa keluh kesah
ini kutumpahkan dan pada siapa kemarahan ini ku adukan..    Ibu, dengan siapa kujelang hari-
hariku dan cobaan-cobaan yang siap menghadang??? Kini peri kecilmu tiada riang kembali,
langit biru menjadi kelabu tanpa kasihmu…Samudra mengering tanpamu bu…Ibu maafkan
aku……maafkan aku… maafkan aku ibu…    Andai kutahu kapan saat terakhirku
bersamamu…kan ku berikan senyuman terindahku untukmu.Takkan kulepas dekapan
hangatmu, takkan kubantah perintahmu, takkan ku abaikan nasehatmu……Ibu kini aku hanya
bisa menyesali …Kini aku hanya bisa mendo’akanmu tanpa ada senyuman manismu, tanpa ada
belaian tanganmu, dan tak ada lagi nyanyian penghantar tidur yang selalu kau
kumandangkan… tetesan air mata membasahi pipiku membuatku tersadar dari mimpi
burukku…
kini kubertanya kepada diriku sendiri, “bagaimana jika kematian memanggilku?? ”Bagaimana
jika malaikat maut datang menjemputku????? Sudah siapkah aku menghadap Engkau Ya
ALLOH……                                                                     Disepertiga malam ini kubasuh hatiku tuk
bersujud pada-Mu……. ya Alloh,, tunjukan aku kejalan-Mu
…..                                                                             Jauhkan aku dari kesesatan … Ampunilah dosa
kedua orang tuaku, Kasihanilah mereka seperti mereka mengasihi aku…Ya alloh terimalah
taubatku    AMIEN…………….

Adiku…..

Tatkala engkau menangis,, maka akan engkau sadari begitu banyak dosa yang memberatkan
hatimu hingga membuatmu susah bernafas. Renungilah……dan renungilah terus apa guna
hidup di dunia bila tak ubahnya hanya seekor semut kecil tanpa induknya. Adiku…..begitu
banyak nikmat yang engkau dapatkan! Begitu banyak kasih sayang yang engkau rasakan,
tapi……..tak pernah ada kata syukur terucap dari mulut indah yang berlumurkan dosa. Wahai
pemberi petunjuk, tuntunlah hati ini kepada kebenaran dan jauhkan dari kesesatan,…
kusadari hari-hari yang telah kulalui, berkelut dengan waktu.

Waktu yang mungkin terbuang sia-sia oleh kelalaian dan kesombongan yang tak pernah hilang
meski terpapar panas matahari. Ya alloh….kenapa aku ini….?? Masih lalai akan tugas-tugasku,
masih sombong kepadamu, padahal jauh dilubuk hatiku aku ingin menjadi hambamu yang
patuh, aku ingin tunduk hanya kepadamu, menghamparkan sejadah, menundukan kepala
bersujud kepadamu,…
Adiku…….
Kini..hapuslah air matamu,,,, segarkan hatimu..dan tautkan jiwa-jiwa pandu..kibarkan
semangat baru dalam dirimu…
Adikku…percayalah,
Hidup adalah kemewahan,hidup adalah kegembiraan, sekalipun di hari terburuk. kenyatan
bahwa kita saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan,bisa melaksanakannya dan mampu
membuat perbedaan tentu jauh lebih berharga dari pada sagala kesulitan dan kekecewaan yang
mungkin menghadang. Resapilah………saat dunia gelap gulita, hidup adalah alasan mengapa
kita harus menjadi cahaya terang, kualitas hidup kita tidak tergantung pada apapun yang kita
temui… tapi pada seperti apa kita, setelah menghadapi segala rintangan. Yakinlah adiku,,, hari
ini adalah istimewa, karena kita diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk
tumbuh dan menggapai cita-cita kesegala arah. hidup adalah indah bila kita menerimanya
sebagai kesempatan. dimanapun kita, apapun yang kita hadapi, ambil keputusan untuk
menikmati keindahan itu setiap hari, dan saat kita mengambil pilihan ini, dunia disekelilng
kitapun akan menjadi lebih baik. Yang terakhir dan paling utama,, tersenyumlah untuk awal
yang lebih baik sebagai persembahan kepada ibu tercinta menuju masa depan dengan sejuta asa
menanti untuk kau raih.

Suatu malam pandangilah dirimu, apa yang bisa di perbuat tatkala diri sudah tidak bisa
melakukan apa-apa…??? Memandang diri di saat gelapnya malam penuh dengan derain air
mata yang tak mampu mengembalikan waktu yang sempat tertinggal di masa lalu.

Keterpurukan diri terkadang menghantui di saat mengingat dosa yang tak pernah bisa di tebus
hanya dengan menangis tanpa berbuat apa-apa. Akankah diri masih bisa kembali menghadap
sang pencipta..???
Begitu banyak permasalahan yang di hadapi tak satupun bisa di lalui dengan baik, mungkinkah
semua ini adalah karma untuk diri yang selalu memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan sang
pencipta. Indahnya dunia hanyalah sebuah panggung sendiwara belaka untuk kita jadikan
tontonan dan mengambil hikmah dari apa yang di tampakkan tuhan untuk melangkah lebih
maju.

Malam yang penuh derain air mata ini akanselalu menjadi saksi hidup bagi manusia yang mau
berfikir tentang kekuasaan-Nya. Di malam mini, marilah kita berfikir sejenak tetang kehidupan
yang bisa mumpuni diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pahit dan manisnya hidup yang di lalui akan terasa di saat pengakuan diri kepada sang kholik
bisa tercurahkan, mencari dan terus berusaha adalah senjata utama manusia untuk menjadi
insane yang berlumuran ketakutan dan rasa rindu kepada sang pencipta alam semesta…

Air mata saja tidak bisa menghapus dosa seorang hamba sebelum benar-benar kembali dan mau
berubah. Hari-hari yang di lalui akan menjadi indah ketika rasa cinta yang di miliki manusia
tercurahkan untuk tuhan. Tangisan malam sangat berharga, dimana semua orang masih
tertidur pulas saat itu, munajat dari hamba kepada tuhan akan terasa pada malam yang indah
dengan mengadukan semua permasalahan yang sedang kita hadapi.

Genangan air mata malam itu terasa sekali ketika munajat yang dilakukan dengan bersungguh-
sungguh.

Aku hanya ingin kembali ke pangkuanmu ya robbi…

Ampunilah dosa-dosaku, jauhkanlah diri ini dari hal-hal yang akan menjauhkanku dari sisimu.
Hamba rindu dengan cintamu, bimbinglah hamba ke jalanmu, tunjukkanlah jalan untukku
hingga kau menjadikanku orang-orang terpilih menjadi hamba yang bertaqwa….

Amieeen….

Anda mungkin juga menyukai