Anda di halaman 1dari 11

RENUNGAN

Berikut ini contoh Teks Renungan Malam dalam kegiatan Pramuka

Adik – adik……..
Dalam nuansa keheningan malam.Diantara lirihnya hembusan sang bayu dan
kemilau cahaya bintang…. Adalah jiwajiwa kita.Yang kembali meniti detak waktu,
yang telah terlampaui….Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan pada yang
Maha Kuasa…..
Adik – adik…….. pada malam ini di tengah kesendirian kakak ingin mengajak adik
– adik berpikir jernih, sambil merenung kembali perjalanan kehidupan ini, sejak adik
– adik dapat membedakan antara yang benar dan yang salah hingga saat ini,
renungkan perjalanan kehidupan yang telah adik – adik lalui, kakak yakin adik –
adik akan menemui jalan yang terbaik untuk mengenal dirisendiri dan menjadi
Pramuka sejati.

Adik – adik …….. di tengah malam yang gelap gulita ini hanya bertemankan lilin
yang menerangi, cobalah adik adik merenung kembali perjalanan hidup ini darisejak
adik – adik lahir hingga saat ini, apa saja yang telah adik adik perbuat untuk
membalas jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita, yang telah bersusah payah
membesarkan kita? Membanting tulang dengan tidak peduli siang atau malam, hujan
dan panas, walau harus pakaian basah kering di badan, terkadang harus
mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi penderitaan hidup ini,
meskipun harus tertawa ditengah kesedihan saat kita berada ditengah mereka,
padahal mereka sakit tapi tak pernah di hiraukan kesakitannya, asalkan mereka dapat
membesarkan dan membuat anak – anaknya bahagia, walupun harus jiwa yang
menjadi taruhannya, pernahkan adik – adik rasakan dan terfikirkan hal ini ?...
cobalah renungkan …! dan cobalah bayangkan...! Saat adikadik mempersiapkan
untuk kegiatan Persami ini, tentunya tidak lepas dari orang tua kalian.Adik – adik
bisa berkumpul disini karena restu dari orang tua.Apapun kalian masih tergantung
pada orang tua.Mereka di rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa
kalian rindu dengan mereka ? Di setiap waktu mereka selalu berdoa agar kalian
diberikan keselamatan.Apa itu juga kalian lakukan? Apa kalian mendoakan mereka?
Kita sebagai seorang anak, wajib untuk menghormati kedua orang tua kita.Terutama
pada ibu kita. Ingat dik ! Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu..

Ibu adalah sosok wanita yang sangat tegar dan penuh pengorbanan.Di saat kita masih
di dalam kandungan seorang ibu, kita sudah diberi kasih sayang yang begitu besar
olehnya.Selama 9 bulan seorang ibu mengandung anaknya tanpa ada rasa
pamrih.Dan dengan perjuangan seorang ibu, kita dapat terlahir di dunia ini dengan
taruhan hidup atau mati.Setelah kita di lahirkan dan setelah itu ibu juga yang
merawat dan membesarkannya dengan ikhlas.Disaat kita menangis di tengah malam
ibu bangun dan menimang kita dengan penuh kasih sayang. Disaat kita berlatih
berjalan, namun kita terjatuh dan menangis..Apa yang dilakukan ibu? Ia
mengendong dan menenangkan kita. Apakah kalian teringat saat kalian diajak oleh
ibu kalian pergi ke suatu tempat, dan kalian menginginkan sesuatu.Kalian tak pernah
perdulikan seberapa uang ibu kalian. Dan ibu pun, tak akan mengeluh, dan tak akan
menceritakannya kepada kalian bahwa uangnya terbatas. Dia tetap membelikan
kalian, sesuai yang kalian minta.Disaat kalian melakukan kesalahan, dan membuat
ibu marah kepada kalian.Itu bukan tanda ibu tak sayang, melainkan ibu sangat
sayang kepada kalian.Ibu ingin yang terbaik untuk kalian.Ibu ingin kalian tak berada
di jalan yang salah.Masihkah kalian ingat itu semua?Sudahkah kalian berterima
kasih kepada Ibu kalian? Sudahkah kalian mohon ampun kepada ibu
kalian?Sungguh... banyak sekali pengorbanan seorang ibu kepada anaknya.Tetapi
mengapa seorang anak yang sudah tumbuh besar dan dewasa tidak mau berbakti
kepada ibunya? Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi membutuhkan seorang
ibu yang telah membesarkannya dari kecil ? Kasih sayang dan pengorbanan seorang
ibu tak akan pernah tergantikan oleh apa dan akan ada untuk anaknya selamanya
meskipun anaknya tak berbakti kepadanya. Sungguh sangat besar pengorbanan
seorang ibu kepada anaknya maka dari itu kita jangan sampai melukai hati seorang
ibu yang telah banyak berkorban untuk kita. Kakak berharap, setelah nanti kalian
sampai dirumah minta maaf, berterima kasih dan peluk ibu kalian. Selain sosok ibu
yang berarti dalam hidup kita adalah Guru.Perjuangan seorang guru tidak dapat
dinilai dengan apapun. Guru merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam
menuntut ilmu. Gurulah yang membimbing, mengajar hingga kita bisa membaca dan
menulis.Senyum indah selalu menghiasi wajahnya.Dia mengisi dengan
kesabarannya. Hilang dahagaku yang haus akan ilmu. Jika disaat dia mengajar di
depan kelas, namun muridmuridnya tak memperhatikannya, tapi dia tetap sabar.
Meskipun ia mengerutkan wajahnya, itu pun tetap dirangkai dengan senyumnya.
Tahukah kalian, betapa susahnya, betapa beratnya, dan begitu besarnya perjuangan
seorang guru? Jangan pernah kalian coba untuk sakiti hati seorang guru, apalagi
membuat ia kecewa dan marah pada kalian!!! Dia yang mengajari banyak hal tentang
ilmu pengetahuan maupun ilmu pekerti.Memberi semangat pada kita itulah dia. Dia
sangat berjasa dan sangat berpengaruh pada hidup kita. Tanpa guru dunia ini akan
hampa. Ada sebuah cerita tentang seorang guru.Jadi, pada tempo hari… jadi sendu
terasa. Mereka mendengar kabar bahwa sang guru dirawat di rumah sakit. Setelah
mendengar kabar itu, mereka pun terdiam seribu bahasa.Mereka merenungkan
sesuatu hal. Yang mereka pikirkan, apa ini ada hubungannya yang telah mereka
perbuat tanpa sengaja pada tempo hari ?Hanya karena canda yang tak tepat,
membuatnya marah pada mereka.Saat dia memberikan tugas, namun mereka
menolaknya. Hal ini membuatnya marah, namun itu semua hanya ia pendam.
Sehingga membuatnya masuk ke rumah sakit.Apakah kalian pernah terpikirkan oleh
ini?Apakah kalian pernah memperdulikan perasaan guru kalian?Perasaan seorang
guru itu begitu peka.Jadi jangan pernah sakiti guru kalian sampai kapanpun.
Patuhilah apa yang ia perintahkan !!! Guru bekerja dengan penuh ketulusan jiwa dan
memberinya dengan penuh kasih sayang..

Adik – adik, kakak menyadari dan yakin sekali tidak ada didalam dunia ini yang
bernama insan luput dari kekhilafan dan kesalahan, karena pada dasarnya kita adalah
hamba Allah yang lemah penuh dengan kekurangan, tidak ada apa yang bisa kita
banggakan di mata Allah, untuk itu kakak mengharap bangkitlah dari lamunan
panjangmu yang penuh dengan hayalan, hidup ini pada hakekatnya adalah kenyataan
hadapi ia dengan kebesaran jiwa, dan sadarlah akan kelemahan dirisendiri akui jika
itu salah, sambil memeperbaikinya untuk kemajuan masa depan mu, jalanilah
dengan niat yang tulus serta ikhlas dari lubuk hati yang mendalam dengan hanya
mengharapkan ridho dari Allah SWT semata – mata bukan karena siapa – siapa,
bukankah adik – adik tahu bahwa disamping kanan dan kiri adik – adik ada
pengawas dari Allah yang tak pernah tidur yang selalu mengawasi gerak gerik adik
– adik, berangkat dari sinilah kakak serahkan semuanya kepada adik – adik untuk
tetap percaya diri dengan mengamalkan kode etik Gerakan Pramuka yang tertuang
dalam Dasa Darma item kesepuluh yakni “ Suci dalam pikiran perkataan dan
perbuatan” memang pahit serta berat tantangannya, karna yang ditantang adalah diri
kita sendiri, yaitu hawa nafsu yang jahat lagi keji, tetapi dibalik itu semua ada
hikmah yang terkandung didalamnya jika adik – adik cermati dengan baik dan
bijaksana, yakni untuk membentuk watak dan kepribadian yang tangguh, siap
berhadapan dengan kenyataan hidup yang penuh lika liku dan tantangan ini. Untuk
itu bersabarlah dan hadapi dengan kebesaran jiwa serta bertawakallah kepada Allah
kakak yakin adik – adik bisa menjalaninya.

Dengan penuh kesadaran selaku hamba yang lemah, hamba Mu ini mohon
perlindungan kepada Mu ya Allah serta ampunilah kesalahan yang telah saya
perbuat selama ini, saya berjanji pada diri saya sendiri dengan tulus dan ikhlas untuk
tidak mengulangi perbuatan yang telah saya perbuat selama ini
RENUNGAN 1

Berikut ini adalah materi Renungan Malam dalam Kegiatan Pramuka Bagian 1 yang biasanya saya berikan
kepada siswa-siswa saya.

Adik – adik……..
Dalam nuansa keheningan malam.Diantara lirihnya hembusan sang bayu dan kemilau cahaya bintang…. Adalah
jiwajiwa kita.Yang kembali meniti detak waktu, yang telah terlampaui….Sejenak menjernihkan hati, dalam
kepasrahan pada yang Maha Kuasa…..

Adik – adik…….. pada malam ini di tengah kesendirian kakak ingin mengajak adik – adik berpikir jernih, sambil
merenung kembali perjalanan kehidupan ini, sejak adik – adik dapat membedakan antara yang benar dan yang salah
hingga saat ini, renungkan perjalanan kehidupan yang telah adik – adik lalui, kakak yakin adik – adik akan menemui
jalan yang terbaik untuk mengenal dirisendiri dan menjadi Pramuka sejati.

Adik – adik …….. di tengah malam yang gelap gulita ini hanya bertemankan lilin yang menerangi, cobalah adik
adik merenung kembali perjalanan hidup ini darisejak adik – adik lahir hingga saat ini, apa saja yang telah adik adik
perbuat untuk membalas jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita, yang telah bersusah payah membesarkan kita?
Membanting tulang dengan tidak peduli siang atau malam, hujan dan panas, walau harus pakaian basah kering di
badan, terkadang harus mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi penderitaan hidup ini, meskipun
harus tertawa ditengah kesedihan saat kita berada ditengah mereka, padahal mereka sakit tapi tak pernah di hiraukan
kesakitannya, asalkan mereka dapat membesarkan dan membuat anak – anaknya bahagia, walupun harus jiwa yang
menjadi taruhannya, pernahkan adik – adik rasakan dan terfikirkan hal ini ?... cobalah renungkan …! dan cobalah
bayangkan...! Saat adikadik mempersiapkan untuk kegiatan Persami ini, tentunya tidak lepas dari orang tua
kalian.Adik – adik bisa berkumpul disini karena restu dari orang tua.Apapun kalian masih tergantung pada orang
tua.Mereka di rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa kalian rindu dengan mereka ? Di setiap waktu
mereka selalu berdoa agar kalian diberikan keselamatan.Apa itu juga kalian lakukan? Apa kalian mendoakan
mereka? Kita sebagai seorang anak, wajib untuk menghormati kedua orang tua kita.Terutama pada ibu kita. Ingat
dik ! Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu..
Ibu adalah sosok wanita yang sangat tegar dan penuh pengorbanan.Di saat kita masih di dalam kandungan seorang
ibu, kita sudah diberi kasih sayang yang begitu besar olehnya. Selama 9 bulan seorang ibu mengandung anaknya
tanpa ada rasa pamrih. Dan dengan perjuangan seorang ibu, kita dapat terlahir di dunia ini dengan taruhan hidup
atau mati. Setelah kita di lahirkan dan setelah itu ibu juga yang merawat dan membesarkannya dengan ikhlas.Disaat
kita menangis di tengah malam ibu bangun dan menimang kita dengan penuh kasih sayang. Disaat kita berlatih
berjalan, namun kita terjatuh dan menangis
Apa yang dilakukan ibu?
Ia mengendong dan menenangkan kita.
Apakah kalian teringat saat kalian diajak oleh ibu kalian pergi ke suatu tempat, dan kalian menginginkan
sesuatu.Kalian tak pernah perdulikan seberapa uang ibu kalian.
Dan ibu pun, tak akan mengeluh, dan tak akan menceritakannya kepada kalian bahwa uangnya terbatas.
Dia tetap membelikan kalian, sesuai yang kalian minta. Disaat kalian melakukan kesalahan, dan membuat ibu marah
kepada kalian. Itu bukan tanda ibu tak sayang, melainkan ibu sangat sayang kepada kalian. Ibu ingin yang terbaik
untuk kalian.Ibu ingin kalian tak berada di jalan yang salah. Masihkah kalian ingat itu semua? Sudahkah kalian
berterima kasih kepada Ibu kalian? Sudahkah kalian mohon ampun kepada ibu kalian?
Sungguh...
banyak sekali pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Tetapi mengapa seorang anak yang sudah tumbuh besar
dan dewasa tidak mau berbakti kepada ibunya?
Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi membutuhkan seorang ibu yang telah membesarkannya dari kecil?
Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu tak akan pernah tergantikan oleh apa dan akan ada untuk anaknya
selamanya meskipun anaknya tak berbakti kepadanya.
Sungguh sangat besar pengorbanan seorang ibu kepada anaknya maka dari itu kita jangan sampai melukai hati
seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kita. Kakak berharap, setelah nanti kalian sampai dirumah minta
maaf, berterima kasih dan peluk ibu kalian. Selain sosok ibu yang berarti dalam hidup kita adalah Guru.
RENUNGAN 2
Berikut ini adalah materi Renungan Malam dalam Kegiatan Pramuka Bagian 2 yang biasanya saya berikan
kepada siswa-siswa saya.

Marilah kita memejamkan mata kita. Dan membuka mata hati kita untuk sejenak mengenang orang yang paling
berjasa dalam hidup kita yaitu orangtua kita.
Bayangkan wajah ibu kalian , ayah kalian.. Kenanglah Ibu, ibu kita. ibu yang menyayangi kalian Ibu yang selalu
meneteskan airmata ketika kita pergi Ibu yang rela tidur tanpa selimut demi melihat Kita Tidur nyenyak dengan dua
selimut. Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kita terbaring sakit. Ibu yang selalu ingin melihat kita tersenyum
walaupun ia harus bekerja keras.
Coba renungkan ketika ibu kita melahirkan kita Beliau rela mengorbankan nyawa beliau untuk kita,. Beberapa tahun
lalu saat kita dikandung oleh orang tua kita, betapa bahagia mereka, mereka menantikan kelahiran kita,. Dan
mengharap anak yang akan lahir adalah anak yang sholeh, yang berbakti dan selalu sayang kepada mereka. Saat Ibu
melahirkan kita, ibu kita merasakan sakit yang amat sangat, menangis kesakitan, antara hidup dan mati.bahkan
mungkin jika diberi pilihan oleh tuhan antara menyelamatkan nyawanya atau nyawa bayinya, pastilah ia akan
memilih menyelamatkan bayiny dari pada nyawanya sendiri,
Tapi apa????
Apa yg kita lakukan saat in, kita hanya melihat beliau ( Ibu dan Ayah kita dengan penderitaannya, mencaci makinya,
melawannya, mengacuhkannya…
Apakah kita pernahberfikir ingin memeluk mereka..??
Apakah terfikir dibenak kita untuk membuat mereka tersenyum??
Kakak fikir, tidak,!! bahkan tadi saat adik-adik di antar oleh orang tua mengikuti kegiatan ini,.
Masih ada yg berkata kasar dan merasa malu ketika mereka berada disisi kita.
RENUNGAN 3

RENUNGAN SUCI
Dalam nuansa keheningan malam, diantara lirihnya hembusan sang bayu dan hawa dingin menusuk tulang, jiwa-
jiwa pandu kita kembali meniti detak waktu yang telah terlampaui. Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan
yang kuasa……….

Adik-adiku……..!!! ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu, telah memberi kesempatan menikmati kesegaran
udara pagi, merdunya kicauan burung, hijaunya dedaunan alam, manebarkan rasa kedamaian, dengan segala
kemolekan dan kenikmatan, yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam……..atau teriknya matahari disetiap jalan
perkotaan, dengan segala dinamika kehidupan yang terus berjalan… menggambarkan kemajuan di alam
kemerdekaan, menghadirkan suasana tersendiri dihari-hari kita…….., dan semuannya itu….akan terus kita nikmati
dan rasakan…….

Hingga sesosok malaikat membawa roh kita jauh dari raga, mempertanyakan semua yang kita lakukan di
dunia...meminta balasan atas segala perbuatan…dengan pedihnya siksaan neraka hingga hari kiamat tiba dan
menghancurkan alam seisinya.

Sadarkah??manusia kini hanya suka meminta dan selalu ingin diberi, namun tak terbesit secuil ketidaksempurnaan
dalam diri. Ingatlah, sebesar kekuasaan manusia,manusia adalah titik yang begitu kecil dibandingkan keagungan
YME,manusia begitu lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.

Adik-adiku……..renungilah dalam kalbumu tentang segala apa yang engkau perbuat dan apa akibat dari semua
kelakuanmu sejak engkau masih kecil hingga menginjak remaja.Renungkanlah……Ya Alloh… mulut ini penuh
caci,maki kata-kata kotor, kata-kata pedih yang menyakiti hati,..lidah janji yang sering mendustai,,mulut yang
senantiasa indah dihadapan manusia dengan segala tipu daya,yang begitu jarang menyebut nama-Mu.. Kedua mata
indah yang buta akan gemerlap dunia,selalu disinari cahaya neraka. Telinga penuh akan bisikan maksiat dunia..tak
acuhkan suara-suara dzikir dan doa.Tak pernah mendengarkan seruan-Mu,tak bersegera saat azan
berkumandang.Tangan yang jarang bersedekah penuh serakah,begitu kotor akan debu dosa-dosa. kaki lincah yang
seharusnya kulangkahkan menuju jalan-Mu tapi selalu berbelok kelubang kenistaan, menuju jalan sesat tanpa ujung.
Otak cerdas namun selalu picik demi mendapatkan kepuasan dunia semata, perut ini selalu lapar akan nikmat dunia,
mengisinya hingga penuh tanpa belas kasih kepada orang kafir.

Semakin engkau merenung…semakin engkau mengingat ibu adikku…

pagi itu,aku melaksanakan kewajibanku. tapi sungguh lalai dan bodohnya aku tak mencium tangan ibu. Hanya doa
restu karena aku terburu-buru. Kejadian pagi itu,membuat hatiku bersalah dan tak menentu. Kurasakan beberapa
keping kenangan yang hilang. Ibu ada apa denganmu?Kenapa tiba-tiba aku rindu ? ingin rasanya aku pulang saat ini
dan mendekap tubuh kurus yang kulitnya mulai keriput dimakan usia. Mencium kedua tangannya yang mulai
gemetar,membelai rambutnya yang mulai ditumbuhi uban, dan tidur lelap karna nyanyian merdu dari suara nya yang
serak dan gemetar. Kerinduanku padamu membawaku tertidur menuju alam mimpi. Dan bahagianya aku bu…aku
bertemu denganmu!!? Tapi dimanakah kita bu? Mengapa tempat ini begitu gelap dan pengap.?? tiba-tiba..Kau
berjalan di depanku,..tanpa menoleh ke arahku,…kau membawaku pergi dari tempat yang pengap dan sesak ini.
Mengantarku menuju jalan pulang ke rumah..,namun..sosokmu kian mengecil,!menjadi setitik cahaya yang lama-
lama buram kupandang,,membuat beribu pertanyaan menyerbuku.. ketidakpahamanku mengantarku tiba di depan
rumah,dan begitu kagetnya aku!! Kain putih bersih terikat didepan rumahku, orang-orang lalu lalang…Terdengar
suara-suara menderu, semakin lama semakin layu dan haru.Pertanyaan-pertanyaan kembali menyerbu dalam
hatiku….

Disaat kulangkahkan kaki menuju pintu rumahku, mendekati kerumunan itu kudapati sosok tubuh pucat kaku
terbungkus kain kafan, “ITU IBUKU…ITU IBUKU… ITU ENGKAU IBU…” Ibu yang melahirkanku, Ibu yang
mengasihiku tanpa harap budi dan balas….Ibu yang selalu kubantah perintahnya, Ibu yang tak pernah kudengar
nasehatnya, Ibu yang selalu kulawan kata-katanya …..

Ibu…. maafkan anakmu yang sering membuatmu menangis karena segala tingkah laku, Ibu maafkan aku yang
belum sempat memberikan senyuman kebahagiaan untukmu,Ibu inikah jawaban atas semua pertanyaanku
itu??
Ibu… setelah kepergianmu, dengan siapa akan kujelang hari-hariku??Dengan siapa keluh kesah ini kutumpahkan
dan pada siapa kemarahan ini ku adukan.. Ibu, dengan siapa kujelang hari-hariku dan cobaan-cobaan yang siap
menghadang??? Kini peri kecilmu tiada riang kembali, langit biru menjadi kelabu tanpa kasihmu…Samudra
mengering tanpamu bu…Ibu maafkan aku……maafkan aku… maafkan aku ibu… Andai kutahu kapan saat
terakhirku bersamamu…kan ku berikan senyuman terindahku untukmu.Takkan kulepas dekapan hangatmu, takkan
kubantah perintahmu, takkan ku abaikan nasehatmu……Ibu kini aku hanya bisa menyesali …Kini aku hanya bisa
mendo’akanmu tanpa ada senyuman manismu, tanpa ada belaian tanganmu, dan tak ada lagi nyanyian penghantar
tidur yang selalu kau kumandangkan… tetesan air mata membasahi pipiku membuatku tersadar dari mimpi
burukku…

kini kubertanya kepada diriku sendiri, “bagaimana jika kematian memanggilku?? ”Bagaimana jika malaikat maut
datang menjemputku????? Sudah siapkah aku menghadap Engkau Ya
ALLOH…… Disepertiga malam ini kubasuh hatiku tuk bersujud pada-
Mu……. ya Alloh,, tunjukan aku kejalan-Mu ….. Jauhkan aku dari
kesesatan … Ampunilah dosa kedua orang tuaku, Kasihanilah mereka seperti mereka mengasihi aku…Ya alloh
terimalah taubatku AMIEN…………….

Adiku…..

Tatkala engkau menangis,, maka akan engkau sadari begitu banyak dosa yang memberatkan hatimu hingga
membuatmu susah bernafas. Renungilah……dan renungilah terus apa guna hidup di dunia bila tak ubahnya hanya
seekor semut kecil tanpa induknya. Adiku…..begitu banyak nikmat yang engkau dapatkan! Begitu banyak kasih
sayang yang engkau rasakan, tapi……..tak pernah ada kata syukur terucap dari mulut indah yang berlumurkan dosa.
Wahai pemberi petunjuk, tuntunlah hati ini kepada kebenaran dan jauhkan dari kesesatan,…
kusadari hari-hari yang telah kulalui, berkelut dengan waktu.

Waktu yang mungkin terbuang sia-sia oleh kelalaian dan kesombongan yang tak pernah hilang meski terpapar panas
matahari. Ya alloh….kenapa aku ini….?? Masih lalai akan tugas-tugasku, masih sombong kepadamu, padahal jauh
dilubuk hatiku aku ingin menjadi hambamu yang patuh, aku ingin tunduk hanya kepadamu, menghamparkan
sejadah, menundukan kepala bersujud kepadamu,…
Adiku…….
Kini..hapuslah air matamu,,,, segarkan hatimu..dan tautkan jiwa-jiwa pandu..kibarkan semangat baru dalam
dirimu…
Adikku…percayalah,
Hidup adalah kemewahan,hidup adalah kegembiraan, sekalipun di hari terburuk. kenyatan bahwa kita saat ini hidup
sehingga bisa membuat keputusan,bisa melaksanakannya dan mampu membuat perbedaan tentu jauh lebih berharga
dari pada sagala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang. Resapilah………saat dunia gelap gulita,
hidup adalah alasan mengapa kita harus menjadi cahaya terang, kualitas hidup kita tidak tergantung pada apapun
yang kita temui… tapi pada seperti apa kita, setelah menghadapi segala rintangan. Yakinlah adiku,,, hari ini adalah
istimewa, karena kita diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh dan menggapai cita-cita
kesegala arah. hidup adalah indah bila kita menerimanya sebagai kesempatan. dimanapun kita, apapun yang kita
hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari, dan saat kita mengambil pilihan ini, dunia
disekelilng kitapun akan menjadi lebih baik. Yang terakhir dan paling utama,, tersenyumlah untuk awal yang lebih
baik sebagai persembahan kepada ibu tercinta menuju masa depan dengan sejuta asa menanti untuk kau raih.

Suatu malam pandangilah dirimu, apa yang bisa di perbuat tatkala diri sudah tidak bisa melakukan apa-apa…???
Memandang diri di saat gelapnya malam penuh dengan derain air mata yang tak mampu mengembalikan waktu
yang sempat tertinggal di masa lalu.

Keterpurukan diri terkadang menghantui di saat mengingat dosa yang tak pernah bisa di tebus hanya dengan
menangis tanpa berbuat apa-apa. Akankah diri masih bisa kembali menghadap sang pencipta..???

Begitu banyak permasalahan yang di hadapi tak satupun bisa di lalui dengan baik, mungkinkah semua ini adalah
karma untuk diri yang selalu memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan sang pencipta. Indahnya dunia hanyalah
sebuah panggung sendiwara belaka untuk kita jadikan tontonan dan mengambil hikmah dari apa yang di tampakkan
tuhan untuk melangkah lebih maju.

Malam yang penuh derain air mata ini akanselalu menjadi saksi hidup bagi manusia yang mau berfikir tentang
kekuasaan-Nya. Di malam mini, marilah kita berfikir sejenak tetang kehidupan yang bisa mumpuni diri untuk
menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pahit dan manisnya hidup yang di lalui akan terasa di saat pengakuan diri kepada sang kholik bisa tercurahkan,
mencari dan terus berusaha adalah senjata utama manusia untuk menjadi insane yang berlumuran ketakutan dan rasa
rindu kepada sang pencipta alam semesta…

Air mata saja tidak bisa menghapus dosa seorang hamba sebelum benar-benar kembali dan mau berubah. Hari-hari
yang di lalui akan menjadi indah ketika rasa cinta yang di miliki manusia tercurahkan untuk tuhan. Tangisan malam
sangat berharga, dimana semua orang masih tertidur pulas saat itu, munajat dari hamba kepada tuhan akan terasa
pada malam yang indah dengan mengadukan semua permasalahan yang sedang kita hadapi.

Genangan air mata malam itu terasa sekali ketika munajat yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh.

Aku hanya ingin kembali ke pangkuanmu ya robbi…

Ampunilah dosa-dosaku, jauhkanlah diri ini dari hal-hal yang akan menjauhkanku dari sisimu. Hamba rindu dengan
cintamu, bimbinglah hamba ke jalanmu, tunjukkanlah jalan untukku hingga kau menjadikanku orang-orang terpilih
menjadi hamba yang bertaqwa….
Amieeen….

© Renungan Malam / Jerit Malam dalam Kegiatan Pramuka Bagian 3 I SDN Sekarjati 1
Karanganyar - Kanjeng Mariyadhies Ngawi
Source: https://www.mariyadi.com/2019/04/renungan-malam-jerit-malam-dalam_70.html

Anda mungkin juga menyukai