Part 1
Adik-adik
Kita duduk disini bukan tanpa tujuan,
Kita duduk di alam terbuka, ditengah malam yang gelap
adalah untuk merenungi siapa diri kita, dari mana kita berasal, apa harapan kita dalam hidup,
dan jalan apakah yang harus kita tempuh untuk mewujudkan harapan kita,
sekaligus kita perlu tahu kemana kita akan kembali.
Coba renungkan!!!
ketika ibu kita melahirkan kita
Beliau rela mengorbankan nyawa demi kita
Beberapa tahun lalu saat kita dikandung oleh orang tua kita,
Betapa bahagia mereka menantikan kelahiran kita
Dan mengharap anak yang akan lahir adalah anak yang sholeh, yang berbakti dan selalu sayang
kepada mereka.
Saat Ibu melahirkan kita, ibu kita merasakan sakit yang amat sangat,
menangis kesakitan, antara hidup dan mati.
Bahkan mungkin jika diberi pilihan oleh tuhan
antara menyelamatkan nyawanya atau nyawa bayinya,
Pastilah ia akan memilih menyelamatkan bayinya dari pada nyawanya sendiri,
Tapi apa????
Apa yg kita lakukan saat ini?
Kita hanya melihat beliau (Ibu dan Ayah kita dengan penderitaannya, mencaci makinya, melawannya,
mengacuhkannya)
Apakah kita pernah berfikir ingin memeluk mereka??
Apakah terfikir dibenak kita untuk membuat mereka tersenyum??
Pernah???
Bahkan tadi saat adek-adek di antar oleh orang tua untuk mengikuti kegiatan ini,
masih ada yg berkata kasar dan merasa malu ketika mereka berada disisi kita.
RENUNGKANLAH!!!
Mungkin, saat ini beliau masih ada, masih sehat.
Tapi perhatikanlah...
Rambut mereka satu persatu makin memutih,
Kulit mereka makin berkerut
Sinar wajahnya makin meredup
Ingatlah…
Tidak ada yang menjamin bahwa ibu kita akan tetap ada
Tetap ada mendampingi kita saat nanti kita sukses
bahkan setelah pulang dari kegiatan ini.
Adakah yang bisa menjamin ibu kita masih tetap ada?
Mungkin tadi sebelum kita pulang kita masih bisa menemui orang tua kita,
Masih bisa tertawa dan bercanda, meskipun mereka telah tua, keriput, beruban,
Part 3
Mari lah kita sekarang bersama-sama bermunajat kepada Allah Agar Orang tua kita dalam lindungan,
karunia dan kasih sayangnya,
Ya Allah yang Maha Besar, ampunilah dosa – dosaku, Ampunilah segala kelalaianku.
Mereka adalah orang – orang yang paling berjasa dalam hidupku, Betapa seringnya aku meminta
uang atau kasih sayang kepada mereka, tetapi betapa jarangnya aku mengingat mereka?
Ya Allah , mengapa aku menjadi orang yang sering melupakannya? betapa sulitnya aku mencintai
kedua orang tua ku?
Ya Allah,, Ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, kasihanilah mereka sebagai mana
mereka menyayangi kami diwaktu kami masih kecil.
Ya Allah.. ampunilah kedua orang tua kami, tempatkanlah keduanya di tempat yang terbaik disisi-Mu.
Aamiin
Part healing
Adik – adikku…
Kini, hapuslah air matamu, segarkan hatimu,
kibarkan semangat baru dalam dirimu
Tautkan jiwa-jiwa gagah berani
Jiwa yang suka menolong sesama manusia
Adikku…percayalah,
Kemewahan hidup adalah kegembiraan,sekalipun di hari terburuk
Kenyataan bahwa kita saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan,
bisa melaksanakannya dan mampu membuat perbedaan
tentu jauh lebih berharga dari pada sagala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.
Adik-adikku…
Resapilah…saat dunia gelap gulita,
Hidup adalah alasan mengapa kita harus menjadi cahaya terang,
Selalu ingat,
Bahwa kualitas hidup kita tidak tergantung pada apapun yang kita temui,
tapi pada seperti apa kita setelah menghadapi segala rintangan.
Semuanya kembali lagi pada diri kita masing”
Saya berharap, jika nanti adik-adik pulang ke rumah agar meminta maaf, berterima kasih dan peluk
ibu dan ayah kalian.
Selagi kita masih memiliki mereka, selagi mereka masih berada ditengah-tengah kita.
Bagaimana jika diantara keduanya atau kedua orang tua kita telah meninggalkan kita, meninggalkan
alam dunia ini. Sehingga tidak bisa lagi memberikan kasih sayang, pelukan dan kehangatan bagi kita,
tidak lagi bisa melihat kita. Maka tentu kesempatan kita untuk meminta maaf dan berterima kasih
kepada mereka tidak akan berguna.
Ucapkan istighfar syahadat dan sholawat (dibaca masing-masing 3 kali), kemudian membacakan do’a
untuk kedua orang tua.