Guru
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Guru
Dalam benak kami yang dalam
Kami sadar akan kesalahan
Kami menyesal atas kebodohan
Bapak……..ibu ……………Guruku
Tersisa satu harap
Ribuan maafmu kami panjatkan
Keikhalsan do’a kami pintakan
Restumu kan kami nantikan
Tuk menerangi jalan kami yang makin berliku
Selamat Tinggal Guru
Guru…
Ijinkan kami meneteskan embun dimata ini.
Ijinkan kami menggenggam ketabahanmu.
Ijinkan kami memahami keihlasanmu.
Ijinkan pula, kami menyesali kesalahan dan kealpaan ini.
Guru…
Dengan lengan kecil ini, kami belajar menulis huruf satu demi satu.
Dengan hati ini, kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurna.
Kini.. Kami baru mengerti arti ketulusanmu.
Ketulusan yang tak terbayarkan dengan apapun itu.
Guru…
Tanpamu, kami bukanlah siapa, kami bukanlah apa.
Disudut dada kiri kami, namamu telah membeku menjadi satu.
Guru…
Maafkan kesalahanku
Maafkan kasalahan kami
Maafkan kesalahan temanteman kami
Maafkan kesalahan adikadik kelas kami
Do’akan kami agar menjadi anak yang berbakti.
Guru…
Terimakasih atas segala keihlasanmu.
Terimakasih atas segala perhatianmu.
Terimakasih atas segala kasih sayangmu.
Terimakasih atas segala yang telah engkau berikan kepada kami.
Guru…
Terimalah Salam Hormat kami
Terimalah Salam Takdzim kami
Terimalah Salam maaf kami
Biarlah Do’a kami yang memelukmu dari jauh
Nak,
kini telah aku antarkan engkau ke batas akhir
di sini
tiga tahun telah berlalu tanpa terasa
engkau datang dengan celana merah putih
menyelimut tubuh kecil menyelimuti semangat kecil
Nak,
kini dengan celana biru
kau kantongi ijazah baru
tapi bukan itu
sebuah ilmu itu yang perlu
selamat jalan