LANGKAH-LANGKAH
Keberhasilan suatu program pendidikan di dalam “Proses Belajar Mengajar”
sangatlah ditentukan oleh dua hal penting yang saling terkait, yaitu :
Demikian pula halnya di dalam program Pendidikan Al-Qur’an (TKQ, TPQ atau yang
lainnya), kedua hal tersebut di atas juga sangat menentukan keberhasilan dan
kualitas suatu Pendidikan Al-Qur’an. Apalagi pendidikan Al-Qur’an adalah suatu
pendidikan yang khusus, yang tentunya berbeda dengan program pendidikan pada
umumnya, karena materi utama yang diajarkan adalah “membaca Al-Qur’an”. Yang
dimaksud dengan membaca Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an secara baik dan
benar sesuai dengan contohcontoh yang telah diajarkan secara mutawatir.
Sebagaimana sayyidina Ali bin Abi Thalib berucap ; “Sesungguhnya Rasulullah saw
menyuruhkan kamu membaca Al-Qur’an sebagaimana yang diajarkan kepadamu”.
Untuk itu, agar kita lebih berhati-hati dan lebih berhasil dalam mengajarkan
“membaca Al-Qur’an”, maka perlu diusahakan secara sungguh-sungguh :
b. Ucapan sahabat :
– Ali bin tsabit ra, telah menyebutkan sabda nabi saw yang berbunyi :
1. Ketentuan menurut ijma’ para ulama, yakni “membaca Al-Qur’an itu fardhu ‘ain
dengan bertajwid, baik di dalam shalat maupun di luar shalat”.
2. Menyebarluaskan ilmu membaca Al-Qur’an.
3. Mengingatkan kembali kepada para “guru ngaji” (pengajar Al-Qur’an) agar lebih
berhati-hati dalam mengajarkan Al-Qur’an.
C. SISTEM
1. Sejak awal anak diajak langsung membaca huruf Arab dengan bacaan yang lancar
tanpa mengeja.
3. Materi pelajaran diberikan secara bertahap, dari yang mudah menuju yang sulit,
dari yang umum kepada yang khusus, sesuai dengan kaidah.
E. PRINSIP-PRINSIP DASAR
Agar berhasil dalam mengajar maka harap diperhatikan prinsip-prinsip dasar, yakni
:
Teliti : Guru harus memberi contoh bacaan yang benar secara teliti jangan
sampai keliru.
Tegas : Dalam menentukan kenaikan pelajaran atau jilid, guru harus tegas
tidak boleh segan, ragu dan berat hati.
Dalam mengajar membaca Al-Qur’an, siswa harus aktif membaca sendiri tanpa
dituntun oleh gurunya.
Dalam membaca, para siswa harus membacanya dengan lancar, yakni secara cepat
namun tepat dan benar bacaan-bacaannya. Jika ternyata belum / tidak lancar dalam
membaca, maka jangan dinaikkan ke pelajaran atau jilid berikutnya.
F. STRATEGI MENGAJAR
Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan berhasil, maka dapat
dipilh beberapa strategi dalam mengajar.Adatiga strategi mengajar yang dapat kita
pilih, yakni :
– Dalam satu kelas para siswa terdiri dari bermacam-macam jilid (bercampuran).
Yaitu strategi mengajar dengan cara sebagian waktu digunakan mengajar secara
klasikal dan waktu selebihnya mengajar individu, yakni :
– Dalam satu kelas hanya terdiri dari satu macam jilid saja. Tidak boleh dicampur
berbagai macam jilid.
Halaman 1 = A, B
Halaman 2 = C
Halaman 4 = D, E
Halaman 6 = F, G
Halaman 8 = H
Halaman 10 = I, J
b. Kemudian giliran siswa halaman 2 membaca (yaitu C dan B), sambil disimak oleh
siswa yang lain. Jika lancar, maka dicoba membaca halaman 3, secara acak. Misalnya
si C disuruh membaca baris 1, 3, 5 dan 7, si B membaca baris 2, 4 dan 6. Jika tidak
lancar, maka halaman 3 ini harus diulang esok harinya. Dan jika lancar diberi
kesempatan membaca atau mempelajari halaman berikutnya (misalnya C).
Catatan :
1. Buku Al Ma’arif ini terdiri dari dari dua halaman, yaitu halaman pokok pelajaran
(ditandai garis bawah) dan halaman latihan. Halaman pokok pelajaran wajib dibaca
secara urut tiap baris, sedangkan halaman latihan boleh dibaca secara acak.
2. Siswa yang tidak dan atau kurang lancar, harus mengulang pelajaran. Siswa yang
cukup lancar tidak mengulang pelajaran, namun belajar atau membacanya hanya
satu halaman. Siswa yang lancar membaca diberi kesempatan membaca lebih dari
satu halaman tergantung kemampuannya (menurut pengalaman maksimal 3
halaman).
Kriterianya adalah :
– Cukup lancar : satu dua kata salah, namun langsung dapat membaca.
4. Jika siswa salah membaca, guru dilarang memberi tahu kesalahannya. Dalam hal
ini bisa dibantu dengan menunjuk siswa halaman atasnya yang membetulkan, jika
ternyata juga lupa atau salah baru dibetulkan bersama-sama.