Anda di halaman 1dari 42

Bangkit Indonesia

Karya: Adzra Hamdunah Aisy IX-D

Tertegun ku menatap gagahnya burung garuda Aku


terkesima melihat dadamu ada lima
perisai Kaki mu yang kokoh mencengkram pita
putih Semboyannya bhineka tunggal ika

Warnamu keemasan pertanda keagunganmu yang


bermartabat Jumlah
bulumu sama persis dengan kelahiran Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Engkaulah pilar menuju Indonesia jaya
Engkau bimbing kami dengan lima prinsip asas

Denganmu pedoman kehidupan kami tertata


Kau tuntun kami bangkit dari kebodohan Kau ajarkan
kami berjuang dan berkasih sayang
Bimbing terus kami untuk bersatu dan bekerja sama
Bersamamu kami menuju Indonesia jaya Pancasilaku
pemersatu jiwa putra putri bangsa
Guru Sultanku
Karya: adzra hamdunah aisy IX-D

Kulangkahkan kaki ku dipagi yang diselimuti gerimis


Semangat mengejar mimpi di Sultanku
Guruku menanti penuh kasih dan harapan
Guruku menuntun meraih ilmu tanpa batas

Aku ingat kata mu siang itu bahwa untuk hidup bahagia


belajar adalah kuncinya
Guru Sultanku mendidik penuh kasih dan keteladanan
Bersama guru Sultanku mengisi masa masa dengan ilmu,
canda, tawa, dan berbagi
Kami menyimak setiap kata kata mu

Engkau ajarkan kami warna, kata, benda hingga angka


angka
Guru Sultanku maafkanlah kenakalan kami
Maafkanlah keusilan kami
Maafkanlah kenakalan kami
Maafkanlah kemalasan kami

Sungguh kami tak sanggup membalas jasa dan


keteladanan mu
Terimakasih guruku
Hanya doa dan keberhasilan yang dapat kami
persembahkan
Terimakasih telah menjadi penerang dalam gelap kami
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa itu
Mama
Karya: Adzra Hamdunah aisy IX-D

Mama apa kabarmu hari ini Lihatlah kupu-kupu meliuk


kesana kemari memancarkan kilauan
Dengarlah burung bernyanyi iringi melodi Sayup-sayup
angin sepoi selimuti tubuhku Mama gengaman tanganmu
temani pagi ku melihat dunia

Mama masih kah aku malaikat kecilmu


Kalimat sakti yang mengkuatkanku
Masih kah aku harta terindah mu...hingga aku selalu
terlindungi
Mama bisa kah ku menjadi malaikat harta surgamu...

Mama..aku mencari mu bila kau tak terlihat


Aku rindu teguran mu bila ku salah
Mama pelukan mu obat mujarab bagiku Lisan mu
membawa ku meraih mimpi Lantunan ayat cinta penuh
doa diiringi perjalanan ku
Sungguh aku cinta mamah
Mamah aku takkan mampu membalas jasamu
Mama ku ingin menggendong mu menuju surga
Mama jiwaku ragaku hanya ingin Mamah bahagia
Terimakasih Mama
Nyanyian Anak Gembala
Karya: Adzra Hamdunah Aisy IX-D

Terduduk di tengah padang memandang langit biru


Merenungi nasib penuh hayalan
Bermain dengan rumpur-rumput dan serangga
Lepaskan penat sejenak hiburkan hati

Di bawah pohon rindang ini mataku tertuju pada ternak


Terkadang kulantunkan nyanyian suara hati
Semilir angin membawaku terlelap di kesunyian
Sayup-sayup suara jangkrik seperti musik

Akulah sang gembala yang bermimpi


Meski aku tak tahu indahnya ilmu
Karena petang telah membawaku untuk meninggalkan
kandang
Namun di lubuk hati aku ingin seperti mereka yang
berdasi
Oh sang penguasa rangkul aku meraih mimpi
Agar kumampu berdiri tegak
Memandang dunia tanpa ragu
Hari telah senja akupun beranjak pulang
Penari
Karya: Adzra Hamdunah Aisy IX-D

Kulangkahkan kaki mengikuti irama Jari jemari mulai


meliuk dengan lentik
Kepala pun menoleh kiri dan kanan
Tanpa tersadari ragakupun ikut berdendang nikmati
irama

Sang penari memang terlahir sebagai penghibur


Mata yang kau sajikan mampu menarik mangsa
Goyangan yang indah penuh gemulai
Lihat dan nikmati anugerah dirimu

Mereka tahu niatmu usir kejenuhan Teruslah menari


menembus cakrawala Abaikan mereka yang memandang
rendah Kau tercipta dengan gemerlapnya dunia
Masa Remaja
Karya: adzra hamdunah aisy IX-D

Ingin aku mencari


Ingin aku meraih
Bahkan aku ingin berlari
Dan aku juga ingin mengejar ilusi yang tak bertepi

Kini aku berjalan di masa ini


Masa yang penuh gejolak batin
Mengakui mulai belajar mengagumi
Andai engkau dengar rasa hati ini

Oh sang penakluk mimpi dengarkan kalimat hati


Temani raga mencari jati diri
Ditemani semilir angin malam
sukma ku kan menembus cakrawala

Remaja....Oh remaja
Disini aku bermetamorfosis
Kan ku tunjukkan luapan emosi yang berkobar
Puas ku coba mengalirkan ekspresi

Aku lah remaja yang penuh ambisi mimpi


Mencari sahabat dan menggali potensi
Tertegun ketika dua bola mata menghampiri
Oh... ini kah gejolak asmara
Indonesia Tumpah Darahku
Karya: adzra hamdunah aisy IX-D

Aku lahir di bumi Pertiwi Indonesia


Aku berlari, tertawa dan berbagi disini
Aku melihat indah senyumu alam
Aku mencium aroma khas keberagaman
Aku menikmati nyanyian Nusantara
Akulah anak negeri Indonesia
Aku berdiri di bukit megah kokoh nan hijau Terlihat
membentang laut biru yang jernih
Deburan ombak menghantam pasir
Terdengar nyanyian burung bersahutan Semilir Angin
sepoi nembelai tubuhku Seolah memanggil ku tuk
menari
Menari bersama pelangi di Berjajar pulau-pulau
membentuk gugusan yang indah
bawah langit
biru yang di hiasi mentari Nikmatnya anugrah hijau
diselimuti
kedamaian Tanahku yang kucintai engkau kukagumi

inilah Tanah tumpah darahku Indonesia Tanah yang


dipenuhi dengan perjuangan Tanah nenek moyang ku
yang dijunjung Tumpahan darah, airmata dan keringat
sang pahlawan masih terasa diingatan Berkat mimpimu
kami nikmati kemerdekaan Izinkanlah kami menerusi
perjuanganmu Kami putra dan putri bangsa akan berjanji
menjaga negeriku Indonesia.
Hari Pahlawan
Karya: Allwe Alberto Geraldy Naibaho IX-B

Di Hari Pahlawan, bendera berkibar mengejar awan,


Jejak pahlawan, kisah berlatar perjuangan panjang.
Dalam senyum matahari dan embun pagi merintih,
Mereka, pilar gagah, menyulut semangat di setiap
langkah.

Darah yang menyatu dengan tanah yang dicintai,


Menyuarakan panggilan, tak pernah padam.
Dalam setiap hela nafas, mengukir makna,
Hari Pahlawan, tempat jatuh bangunnya pahlawan.

Mereka, pejuang sejati, bukan hanya dalam kata,


Namun dalam tindakan, dalam bakti tanpa batas.
Di mata waktu, seperti kisah tak berujung,
Hari Pahlawan mengabadikan keberanian yang abadi.
Hari Pahlawan, bukan hanya tanggal di kalender,
Melainkan nyanyian perjuangan yang mengalun terus.
Dalam keheningan malam dan keberanian fajar,
Pahlawan-pahlawan kita merangkai cerita yang panjang.
Keluarga cemara
Karya: Allwe Alberto Geraldy Naibaho IX-B

Di balik pintu kayu nan sederhana,


Rumah kecil berdiri penuh cerita.
Keluarga Cemara, tawa dan tangis bersama,
Setia mengarungi hidup, walau pahit getirnya.

Ayah, pilar teguh di tengah badai,


Seperti cemara yang kokoh berdiri.
Ibu, sumber kasih tak terhingga,
Menyinari keluarga dalam kehangatan cinta.

Anak-anak riang, bermain di kebun hati,


Seperti bunga-bunga yang bersemi berdampingan.
Kisah keluarga Cemara, indah dalam kesederhanaan,
Setiap lembar hidup, diukir bersama dalam memori.

Hidup bagai aliran sungai yang mengalir,


Bersama keluarga, melewati berbagai liku.
Cemara, lambang kekuatan dan kebersamaan,
Dalam keluarga ini, cerita kehidupan bermula dan
berakhir.
Tanah Kemenangan

Karya: Auriska Gracia Sibuea IX-E

Puluhan tahun yang lain


bumi pertiwi dirundung awan kelabu
diserang kepedihan yang mendalam
membuat yang kecil
menangis ketakutan

Dia ingin semuanya usai


tak ada lagi tangisan penuh ketakutan
berharap penuh untuk keadilan

dipegangnya bambu runcing dengan erat


tak ada kata ragu di dalam dirinya
tuk berantas kepahitan

keringat telah bercampur darah


rasa sakit telah mengerubungi
tanah menjadi saksi bisu perjuangan
Peperangan sana sini
suara tembakan dimana dimana
hanya ada dua pilihan
merdeka atau mati

Semangat terus membakar dirinya


bertekad negeri ini bebas dari noda

Merdeka! Merdeka! Merdeka!


Seruan penuh kemenangan
tak ada lagi tangis ketakutan
Sirna lah awan kalbu menjadi terang benderang
Duniaku
Karya: Auriska Gracia Sibuea IX-E

Dunia yang luas, penuh misteri


Di dalamnya terdapat sejuta cerita
Dari gurun pasir hingga lautan biru
Semua memiliki keindahan yang tiada tara

Pohon-pohon tinggi menjulang ke langit


Menyapa angin dengan daunnya yang hijau
Sungai-sungai mengalir dengan lembut
Menyirami tanah, menciptakan kehidupan

Namun di balik keindahan itu terdapat luka


Manusia saling berkonflik, memperebutkan kekuasaan
Darah dan air mata mengalir di bumi ini
Mengingatkan kita akan rapuhnya kedamaian

Namun masih ada harapan di tengah kegelapan


Kita bisa memperbaiki dunia ini bersama
Dengan cinta, perdamaian, dan pengertian
Kita bisa menjadikan dunia ini lebih indah

Mari jaga bumi, tempat yang kita huni


Agar anak cucu bisa menikmati keajaiban ini
Dunia yang penuh warna, penuh keajaiban
Tempat di mana kita bisa saling mencintai
Perjuangan Menuju Kemenangan
Karya: Auriska Gracia Sibuea IX-E

Di medan perjuangan, di tengah badai


Kemenangan terasa begitu dekat
Dengan semangat yang membara, kita berjuang
Menghadapi segala rintangan dengan tegar

Meski kelelahan melanda tubuh


Namun jiwa penuh semangat tak pernah padam
Kita terus berjuang, tak kenal menyerah
Karena kemenangan adalah tujuan yang suci

Tak peduli seberapa besar tantangan yang menghadang


Kita tetap yakin akan meraih kemenangan
Dengan keyakinan dan tekad yang bulat
Kita melangkah maju, menuju kemenangan yang
gemilang

Dan akhirnya, saat kemenangan itu tiba


Rasa bahagia dan kebanggaan menyelimuti hati
Keringat dan air mata menjadi saksi
Akan perjuangan yang akhirnya membuahkan hasil

Kemenangan bukanlah sekadar angan-angan


Namun hadir sebagai buah dari perjuangan yang gigih
Kita belajar, kita bertumbuh, dan kita meraih
Kemenangan yang menjadi kebanggaan sejati
Cinta Sejati
Karya: Auriska Gracia Sibuea IX-E

Di antara gemuruh dunia


Kita temukan cinta yang abadi
Seperti bintang yang tak pernah pudar
Cinta kita bersinar terang di malam gelap

Cinta bukanlah sekadar kata-kata manis


Namun sebuah janji yang terukir di langit
Kita berdua, saling melengkapi
Seiring waktu yang tak pernah berhenti

Cinta adalah seni yang indah


Seperti lukisan indah di atas kanvas
Kita berdua, menciptakan kisah yang abadi
Dengan cinta yang tulus dan sejati

Walau badai datang mengguncang


Cinta kita tetap kokoh berdiri
Sebab cinta sejati takkan pernah padam
Seperti api yang terus berkobar di dalam hati
Sang Ayah Terkasih
Karya: Auriska Gracia Sibuea IX-E

Disetiap langkahku, kau selalu ada


Sang ayah terkasih, pelindung dalam hidup
Dengan tanganmu yang kuat dan penuh kasih
Kau bimbing langkahku di jalan kehidupan

Dari masa kecil hingga dewasa


Kau selalu ada, memberikan cinta tanpa batas
Kisah hidupmu menjadi teladan bagiku
Menjadi sosok yang kuat dan penuh semangat

Meski kadang wajahmu lelah oleh beban dunia


Namun senyummu tetap mampu menerangi hari-hariku
Kau tak pernah lelah bekerja keras
Hanya untuk melihatku bahagia dan sukses

Sang ayah terkasih, engkau adalah pahlawanku


Dalam setiap doa, kusyukuri kehadiranmu
Terima kasih untuk segala pengorbananmu
Cinta dan kasih sayangmu takkan pernah pudar

Saat ini, izinkan aku berjanji padamu


Akan menjadi anak yang bangga akan ayahnya
Dan di setiap langkahku, akan kuselalu mengenang
Sosok penuh cinta, sang ayah terkasih dalam hidupku
Harapan Dan Hujan
Karya: Reyusma

Datang untuk membasahi bumi


Pada akhirnya memilih pergi
Perlahan namun pasti
Menghampiri setiap yang ada di Bumi.

Mungkin saja pelangi yang menjadi pengganti


Atau terik panas yang menyinari
Mungkin juga hujan akan turun lagi
Begitulah menunggu sesuatu yang tidak pasti

Harapan yang seluas lautan


Dengan yang menjulang tinggi sampai ke awan
Layaknya cita cita yang kita perjuangkan

Harapan layaknya hujan yang datang


Kadang di terpa habis - habisan
Kadang menjadi berkah bagi yang menginginkan
Namun kita tak berhenti berjuang

Air berjatuhan tanpa memberikan kesempatan


Hingga hawa dingin menusuk badan
Namun semua penuh kesabaran
Hujan memberikan pelajaran bagi yang tak putus
harapan
Sajak Karangan Cinta
Karya: Kinara Tifani Adyanti VIII - C

Di mana harga karangan bunga


bukan dalam harganya
Disitu ada bunga mawar merah
Di situ juga ak menyatakan cinta

Setelah sajak karangan cinta


Tanyak pertama kali keluar hati
Rasa bungaku menjadi hampah
Yang tak pernah engkau rasa

Walau enggkau tidak menyangka


Kata yang datang kepadaku berdayun dayun
sebagai bayantan di muka kaca

sajak kalau enggkau ada waktu


akan kutunjukan pandang pandang cinta untukmu
di saat kau menolak cintaku di situlah karangan buang
ku hancur!
Surat Hari Ibu
Karya: Kinara Tifani Adyanti VIII - C

Ibu kau lah wanita yang paling berharga dalam hidupku


Engkau sebagai pelita dalam keindahan yang sangat
terang

Engkau bagai surga yang berada di hati ku


Wahai ibuku semoga engkau di beri kesehatan dan
panjang umur selalu ibuku
semoga di hari ibu ini engkau mangkin panjang umur
hingga tuhan menjemput mu
Senja Dipantai Yang Indah Bagai Kekasihku
Karya: Kinara Tifani Adyanti VIII - C

Bagai senja yang sangat indah di pantai bali


Begitu indahnya pantai itu elok dipandang
Seperti dirimu wahai kekasihku

Aku adalah seorang pria yang mensyukuri dirimu


Melihat mu bagai bunga yang tak akan layu
Melihat dirimu bagai pewarna dihidupku

Kau sama seperti indah nya senja di sore hari


Semoga hubungan kita seperti senja dan pantai wahai
kekasihku
Agar kita bisa sampai impian kita mencapai pelaminan
Serenda Biru
Karya: Kinara Tifani Adyanti VIII - C

Kupacu kudaku
Kupacu kudaku menujumu
Bila bintang menenggur salam
Dan syahdu malam

Bergantung di dahan dahan


Menyusuri kenangan yang sangat indah
Yang berkata tentang rindu

Kupacu kudaku menujumu


Dan kubayangkan
Sedang kau tunggu daku
Sambil kau jalin
Rambutmu yang panjang
Pahlawan Yang Gagal Perang
Karya: Kinara Tifani Adyanti VIII - C

Wahai pahlawanku
Engkau sungguh sudah berusaha
Berusaha untuk negeri ini demi seluruh rakyat indonesia

Darahmu menetes di mana mana


Sedangkan air mata kami berceceran di tanah bagai
hempas yang terbuang sia sia

Kami rakyat indonesia sangat berterima kasih,


Untukmu pahlawanku, karna sudah berkorban di medan
perang yang sangat dasyat!
Untuk Dia yang Belum Mengerti
Karya: Mochammad Zaydan Aqilah
Dia adalah sebuah llusi
Dia masih ada
Dan bertahan di dalam hati
Masih duduk tenang di dalam hati
Dan Slalu berlalu lalang di pikiran
Tapi mulut memilih untuk diam

Ada rasa senang saat melihatnya


Tapi aku purapura tak perduli
Ada rasa bangga saat mendengar namanya
Tapi aku pura pura untuk tuli
Ada rasa kurang enak saat melihatnya bahagia dengan
yang lain
Tetapi aku pura pura menikmati

Sengaja aku diam


Agar dia tidak menyadari
Sengaja aku terlihat biasa saja
Agar dia tidak mencurigai
Sengaja aku slalu tersenyum
Agar aku slalu di senangi
Ketenangan Ku
Karya: Mochammad Zaydan Aqilah

Dunia mungkin tidak selalu ramah


Tapi bukan berarti hidupmu tidak layak untuk di jalani

Habiskan energimu Hanya untuk berubah ...


Menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Demi dirimu sendiri, Tuhan


Dan mereka yang slalu ada di sekitarmu
Melangkah Maju
Karya: Mochammad Zaydan Aqilah

Dalam kehidupan yang panjang


Kita pasti akan bertemu rintangan
Duka dan bahagia
Tetapi jangan pernah biarkan tubuhmu lelah
Bersiaplah melangkah lebih maju

Di setiap langkah kita, pasti ada pelajaran yang berharga


Meskipun kadang kadang ada yang membuat kita
kecewa

Tetapi jangan biarkan mereka membuatmu


Sampai terjatuh
Bangkitlah dengan semua kekuatan mu dan teruslah
bergerak maju!
Karna kamu adalah pahlawan di dalam hidupmu
Rasa Yang Tak Tersampaikan
Karya: Mochammad Zaydan Aqilah

Aku adalah lelaki yang sedang jatuh hati


Dari terbitnya matahari sampai terbenam di senja hari
Aku selalu menunggu. sinarmu memeluk asamaraku

Di penjuru hatiku
Sosokmu berada di dalam laut
Yang jauh dari pandangan yang memancing kemelut
Seolah percuma memiliki rasa,Jika berujung kalut

Dinginmu membuat hatiku berjaga dalam takut


Dan pada akhimya
Menjadi kata kata yang tertahan di ujung lidah
Hanya mampu menjadi kalimat tak berbuntut

\
Tentangmu di kemudian hari menjadi asing
Tentangmu di kemudian hari menghilang di dalam suara
bising

Anda mungkin juga menyukai