Anda di halaman 1dari 6

Bangku Di Teras Rumahku

Di kala senja melebur mengelabu


Di kala matahari sangat lelah dan tak mau lagi duduk berbincang
Kelebatan malam tidak lagi memberikan ultimatum ketakutan
Hingga jendela pun tertutup tidak membuatku turut masuk
Kursi di teras teramat nyaman jika kamu disebelahnya

Rasa sakit teramat berat hingga saat matahari masih ingin terduduk aku telah beranjak
Mencoba mengeringkan luka dan berusaha merajut kembali
Tidak ada kau dan matahari, aku masih berlama di sana
Berteriak di dalam kerinduan
Pada jiwa yang telah pergi

Menyerah
Aku harus menyerah
Sudah kucoba untuk bertahan namun tak kuasa
Aku harus menyerah
Besar harapanku untuk bertahan namun hati tak bisa lagi menerima

Aku harus menyerah


Rasa sakit ini sudah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah bergelimang darah
Dan perasaanku terporak-poranda

Aku harus menyerah


Kan kututup semua lembar kisah mimpi indah hidup ini
Cukup sudah sampai disini, aku menyerah.

Sembahyang Rindu
Bahkan ombak pun menolak membawa rinduku padamu

Bersama angin kusembahyangkan diri


Mentakbirkan daun dan rumput
Melambai jauh padamu
Gelora doa dizikir ombak
Mentasbihkan pasir-pasir
Menghampar sepanjang waktu

Kini baru kutahu


Rindu bertahun kuwirid di angin malam
Belum sampai padamu
Seperti ombak pulang balik ke tepian
Hanya deru zikirku yang lantang
Seperti pekik pungguk memanggil bulan
Tangisku mengeris lengang
Menunggu kau datang

Seperti menangkap bayang


Di pancaran cahayamu yang cerlang Oleh:   Nuryana Asmaudi SA

Aku Kehilangan Parasmu


Lovina
Ya, kita pernah singgah ke pantai ini
Sesudah kau kecup bibirku di sanur dan kuta
Saat matahari berdiri di alis matamuPara bule yang berjemur memandangi kita
Seperti ingin menerbangkan busur
Ke angkasa: kuta mengikatkan cinta

Tapi di tukad cebol kembali terlunta


Seakan adam dan hawa berburu cinta
Di bukit rahma bertemu pula
Aku kehilangan parasmu
Namamu tak mampu kuterjemahkan Oleh: Isbedy Stiawan ZS

Sepi
Tersebab
Tak mungkin bisa bersama
Maka aku selalu menuliskan syair hati
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku
Lantas kau dan aku menjadi kita

Hanya bisa memanggil ingatan untuk mengusir kesunyian


Tapi ia datang tak pernah sendirian
Selalu beserta kerinduan

Terbayang suatu hari tangan kita terkait


Terlelap bersama dibawah saku langit
Sepi ini selalu menghantarkanku padamu

Aku Mencintaimu
Aku mampu bernarasi
Aku mampu berimaji
Aku juga mampu berpuisi
Menuangkan segala kata hati
Padamu aku mencintai

Luasnya benua, tak seluas harapanku


Indahnya senja sama indahnya dengan puisiku
Aku lumpuh jika aku kehilangan
Kehilangan segala lurusan bait juga kehilangan cinta sepertimu

Anda mungkin juga menyukai