Kontak kosong
Kontak kosong
Air mata
Saat sesak tak bisa tertampung di dada
Maka tangan ku gunakan sebagai wadah
Bermunajat pada tuhan yang Esa
Air mata berkata
Laraku kian menjelma butiran-butiran basah
Tangisku tumpah ruah
Seperti anak air sungai mengembala
Ke ladang tanpa arah
Pijakku goyah
Tanganku gemetar
_Saling bungkam_
Saat aku berfikir untuk diam tanpa mengusikmu. Aku kira akan terbiasa seperti itu. Namun
bayangmu terus mengejarku ke dalam mimpi, secangkir tora coffe dan layar ponsel tanpa
namamu. Kalau kau jadi aku, aku harus bagaimana? terus diam agar kau yang datang atau
seperti ini seterusnya
Saling bungkam
Aku masih asik memandang keluar jendela
Menangkap hamparan warna putih di atas sana
Ingatanku berkelabat pada rumah yang ada di tengah hutan
Rumah yang terbuat dari bambu serta ayunan ban disampingnya
Bagaimana aku dan kamu kecil menghabiskan waktu bersama
Sepulang sekolah terbiasa menelisik rumah-rumah
Tawa polos dari kedua wajah anak kecil yang tengah bercanda
Seperti bebas dari tekanan memikirkan hal lainnya
Yang ada hanya cinta, kasih sayang dan tawa
Masa-masa indah saat kau ada
Cukup membuat anak gadis itu bahagia
_Terlalu sibuk_
Aku tak pernah berharap bahwa dirinya akan ada untuk menghiasi hari-hari bahkan pada
mimpi. Yang aku tahu saat itu dia hanyalah seseorang yang tak di kenal sedang memimpin
acara dan tertunduk dalam balutan kokoh putih. Sedetik aku terpana. Lamunanku jauh pada
kubah biru, menjadi tempat dimana aku bisa mengenalnya lebih jauh seperti saat ini.
Aku takkan menemukan kebahagiaan kecil seperti ini jika tidak kehilangan terlebih dahulu.
Aku dan kamu sama-sama dalam menjalani hidup. Berserah dan percaya bahwa yang ia
gariskan pada kita adalah yang terbaik.
Aku tahu saat kata-kata itu tak bisa terlepas dari kedua bibirmu
Hatimu terasa sempit dan kian sulit
Tanpa bisa berlaku seperti apa semestinya
Tidak apa-apa
Wajar
Mungkin kau hanya bisa menangis saat ini
Tapi aku yakin kau bisa tersenyum setelah ini
Setelah melewati hal-hal yang menurutmu sulit
Setelah rasa sakit teramat sangat
Setelah semua yang kau tuju seperti jalan buntu
Setelahnya kau akan mendapati kebahagiaan
Bukankah kesulitan dan kemudahan keduanya saling beriringan?
Yang kau butuhkan saat ini adalah sabar
Menangislah hingga lelahmu membuatmu terpejam
Dan kau dapati esok hari akan bersinar
Membersamaimu yang telah lapang
Sebelumnya
Aku tak pernah benar-benar menemui seseorang yang demikian
Menjaga dirinya dan diri orang yang dicintainya
Menjaga tutur katanya kepada orang yang lebih tua terutama wanita
Menasehati
Caranya menenangkan
Dan caranya mengistimewakan
Yang ku tahu di sekitarku amat berbeda
Mereka hanya ingin bersenang-senang tanpa tahu batasan
Dan tiga tahun lalu aku menemukan
Seseorang seperti itu ada di dalam dirimu