Bimbo - Flamboyan
Senja itu flamboyan berguguran
Seorang dara memandang
terpukau
Satu-satu daunnya berjatuhan
Berserakan, dipangkuan bumi
Kau Flamboyan itu diraih
Wajah terlihat sayu
Flamboyan berguguran
Berjatuhan berserakan
Sejak itu sandaran berharapan
Esok lusa bersemi kembali
Kau Flamboyan itu diraih
Wajah terlihat sayu
Flamboyan berguguran
Berjatuhan berserakan
Andaikan mungkin
Ingin aku mengajak kau kembali
Seperti waktu itu
Tinggalkan saja
Dan lupakan semua yang terjadi
Anggaplah angin lalu..
Andaikan mungkin
Ingin aku mengajak kau kembali
Seperti waktu itu
Tinggalkan saja
Dan lupakan semua yang terjadi
Anggaplah angin lalu..
Hatiku untukmu
Hanyalah untukmu
Kuserahkan
Ku dambakan
Dirimu kasihku
Permata hatiku
Kubayangkan
Di setiap waktu
Bagai embun pagi hari
Bunga-bunga segar lagi
Berkembang harapan hati
Hari bahagia menanti
Hatiku untukmu
Hanyalah untukmu
Kuserahkan
Ku dambakan
Dirimu kasihku
Permata hatiku
Kubayangkan
Di setiap waktu
Bagai embun pagi hari
Bunga-bunga segar lagi
Berkembang harapan hati
Hari bahagia menanti
Hari bahagia menanti
Mungkinkah (mungkinkah..)
Mungkinkah kau akan kembali sayang
Walaupun itu hanya sedetik saja
Oh kasihku..
Mungkinkah (mungkinkah..)
Mungkinkah kau akan kembali sayang
Walaupun itu hanya sedetik saja
Oh kasihku..
Ku sendiri..
Entah dimana kini kau berada
Sudah ku coba untuk mencari
Di malam yang dingin dan sesunyi ini
Ku sendiri..
Entah dimana kini kau berada
Sudah ku coba untuk mencari
Di malam yang dingin dan sesunyi ini
Ku sendiri..
Sesuka hatimu
Ooo.. kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Ooo.. sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Merah merdeka
Demi merdeka
Pernah merdeka
Du du du du du..
Du du du.. Oo.. Ooo.. Oo.. ho
Anak menjerit-jerit
Rasa panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman
Hanya satu isyarat
Bahwa kita meski banyak bebenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista Ooho..
Du du du du du
Du du du.. Oo.. Ooo.. Oo.. ho
Jumpa lagi
Jumpa lagi..
[Back to *]
Ketika cinta
Terbentur dinding.., terbentur dinding..
Gomblo - Di radio
Di radio aku dengar lagu kesayangmu
Ku telepon di rumahmu sedang apa sayangku
Ku harap engkau mendengar
Dan katakan rindu
Malam minggu pukul 7
Aku apel di rumahmu
Ku bersiul dan menyanyi
Membayangkan dirimu
Bercanda dan bercumbu
Duduk berdua denganmu
Tetapi mimpi apa aku semalam
Ku lihat engkau duduk berdua
Bercanda mesra dengan seorang pria
Kau cubit, kau peluk,
Kau cium..
Bercanda dan bercumbu
Duduk berdua denganmu
Tetapi mimpi apa aku semalam
Ku lihat engkau duduk berdua
Bercanda mesra dengan seorang pria
Kau cubit, kau peluk,
Kau cium..
Di radio aku dengar lagu kesayangmu
Ku tutupi telingaku dengan dua tanganku
Biarlah cepat berlalu dan,
Ku gadaikan cintaku
Ku
Ku
Ku
Ku
gantungkan cintaku
gadaikan cintaku
gantungkan cintaku
gadaikan cintaku!
Gombloh - Kebyar-kebyar
Indonesia.. Merah darahku
Putih tulangku
Bersatu dalam semangatmu
Indonesia.. debar jantungku
Getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-kebyar pelangi jingga
Kusingsingkan lengan
Lawe-lawe rantas, malam-malam tuntas
Denganmu..
Getar nadiku
Berbaur dalam angan-angan mu
Kebyar-kebyar pelangi jingga..
Entah mengapa
Kalau cinta memang aku sudah tak punya
Air mata ku pun keringlah sudah
Dingin..
[Ladies voice]
Biar.., biarkanlah ada duka malam ini
Mungkin esok kan kau jelang bahagia bersama yang lain
Kalaulah memang kita berpisah
Itu bukan suratan
Mungkin ini lebih baik agar kau puas
Membagi cintamu
Pulangkan saja aku pada ibuku
Atau ayahku
Dulu segenggam emas
Kau pinang aku
Dulu bersumpah janji
Di depan saksi
Namun semua hilanglah sudah di telan dusta
Namun semua tinggal cerita hati yang luka
Namun semua tinggal cerita hati yang luka
Sudah suratan
Cintaku yang pertama]
Malam-malam begini
Termenung ku sendiri
Menunggu kau disini
Kehadiran dirimu
Di kamar sepi bisu
Ku cari bayang-bayangmu
Di dalam hati ini
Merindukan dirimu
Di dalam hati ini
Merindukan dirimu
Oh risaulah hatiku
Dan musnah harapanku
Namun kudoakan dikau selalu
Bahagialah hidupmu
Bila ku terkenang
Akan masa yang silam
Air mata berlinang
Oh risaulah hatiku
Dan musnah harapanku
Namun kudoakan dikau selalu
Bahagialah hidupmu
Bahagialah hidupmu
Aryati..
Dikau mawar di taman khayalku
Tak mungkin
Dikau terpetik daku
Walaupun demikian nasibku
Namun aku bahagia seribu satu malam
Aryati..
Dikau mawar di taman khayalku
Tak mungkin
Dikau terpetik daku
Walaupun demikian nasibku
Ku dengar dia
Menyebutkan nama dirinya
Sejak ku bertemu
Ku telah hati padanya
Di dalam hati telah menjelma cinta
Dan bawalah daku selalu
Dalam mimpimu hari langkahmu serta hidupmu
Genggamlah daku ingin juga menanti harapan dihatiku
Bawalah diriku slamanya...
Bergetar hatiku
Saatku berkenalan dengannya
Ku dengar dia
Menyebutkan nama dirinya
Sejak ku bertemu
Ku telah hati padanya
Di dalam hati telah menjelma cinta
Dan bawalah daku selalu
Dalam mimpimu hari langkahmu serta hidupmu
Genggamlah daku ingin juga menanti harapan dihatiku
Bawalah diriku slamanya
Dalam mimpimu hari langkahmu serta hidupmu
Genggamlah daku ingin juga menanti harapan dihatiku
Bawalah diriku slamanya...
Di dalam hati telah menjelma cinta
Dan bawalah daku selalu