INDUSTRI SABUN
OLEH:
1. M.Akbar Pahlevi (062230400873)
2. Anggun Nabila Rosa (062230400861)
3. Kurnia Mabiliyah (062230400867)
Kelas: 3KC
Kelompok : 4
Dosen Pengampuh : Idha Silviyati,S.T.,M.T.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Industri Sabun” dengan baik serta tepat
waktu. Tidak lupa juga shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad beserta para keluarga, sahabat dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Proses
Industri Kimia, Ibu Idha Silviyati, S.T.,M.T. yang telah membimbing dan
memberikan kami tugas ini sehingga kami dapat mengerti dan memahami bagaimana
proses pembuatan gas asetilen di industri. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi sekaligus menambah wawasan dan pemahaman bagi pembaca.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
Pada saat ini teknologi sabun terlah berkembang pesat. Sabun dengan
jenis dan bentuk yang bervariasi dapat diperoleh dengan mudah dipasaran
seperti sabun mandi,sabun cuci baik untuk pakaian maupun untuk perkakas
rumah tangga,hingga sabun yang digunakan dala industri.
Kandungan zat –zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai
dengan sifat dan jenis sabun.Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek baik
yang menguntungkan maupun yang merugikan,Oleh karena itu, konseumen
perlu memperhatikan kualitas sabun dengan teliti sebelum mmbeli dan
menggunakannya.
Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa digunakan adalah : C12 – C18
jika : <C12; Iritasi pada kulit
1. Shaving Cream
2. Sabun Cair
3. Sabun Kesehatan
4. Sabun Chip
Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya
lebih rendah daripada asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap,
sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh
pasa termperatur tinggi.
2.4 Jenis – jenis Minyak Atau Lemak
Beberapa jenis minyak atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatn
sabun diantaranya :
a. Tallow
Minyak ini berasal dari biji pohan jarak dan digunakan untuk membuat
sabun transparan.
Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buh zaitun. Minyak zaitun dengan
kualitas tinggi memiliki arna kekuningan.Sabun yang berasal dari minyak
zaitun memiliki sifat yang keras tapi lembut bagi kulit.
a. NaCl
b. Bahan Aditif
3. Pewarna
4. Parfum
Parfum termasuk bahan pendukung keberadaan parfum
memegang peranan besar dalam hal keterkaitan konsumen akan
produk sabun. Artinya walaupun secara kualitas sabun yang
ditawarkan bagus,tetapi bila salah memberi parfum akan berakibat
fatal dalam penjualannya. Parfum untuk sabun berbentuk cairan
berwarna kekuning kuningan dengan berat jenis 0,9. Dalam
perhitungan, berat perfume dalam gram dapat dikonversikan ke
millimeter. Sebagai patokan 1 gr parfum = 1,1 ml. Pada dasarnya
jenis parfum untuk sabun dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu
parfum umum dam parfum ekslusif. Parfum umum memiliki aroma
yang sudah dikenal umum dimasyarakat seperti aroma mawar dan
aroma kenanga.Pada umumnya,produsen sabun menggunakan jenis
parfum yang ekslusif.Beberapa nama parfum yang dipakai dalam
pembuatan sabun diantaranya bouquct deep water, alpine, dan spring
flower.
Karakteristik Nilai
Warna Putih
Massa Molar 39,9971 gr/mol
Densitas dan Fase 2,1 gr/cm3,padat dan cair
Bentuk Butiran,Serpihan,Pelet,Butiran ataupun
larutan jenuh 50%
Titik Leleh 318˚C/591˚K
Titik Didih 1360˚K
3. Air
4. Zat Aditif
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 58,44 gr/mol
Bentuk Kristal kubik
Warna Tidak berwarna putih
Densitas 2,165 gr/mL
Titik Leleh 801˚C
Titik Didih 1413˚C
Kelarutan pada suhu 20˚C 35,9 gr/100 ml
5. Gliserin Monostearat
Tabel.4 Sifat Sabun yang Dibuat dari Minyak dan Lemak yang
berbeda
Lemak dan Warna Konsistensi Daya Sifat Pengaruh
minyak dan hasil sabun membusa membersih pada kulit
sabun
Palm Kernel Putih Sangat Cepat,tetapi Sangat Sedikit
Oil kekuning Keras busa tidak Bagus
tahan lama
Coconut Oil Putih Sangat Cepat,tetapi Sangat Sedikit
kekuning Keras busa tidak Bagus
tahan lama
Palm Kuning Cukup Lambat,tapi Cukup Tidak ada
Stearin pucat Keras tahan lama
Tallow Kekuning Cukup Lambat,tapi Cukup Tidak ada
ke Keras tahan lama
kuningan
Minyak Kekuning Agak Cepat,agak Cukup Tidak ada
Kacang ke Lembut berbusa
Tanah kuningan
2.8 Metode – Metode Pembuatan Sabun
Fungsi reactor pada pembuatan sabun yaitu sebagai wadah pada saat
proses penyabunan dan pengenceran dalam pembuatan sabun.
Fungsi dryer pada pembuatan sabun yaitu sebagai alat pengering untuk
mengurangi kadar air dalam sabun dan dihasilkan sabun berupa serpihan
(flake).
Diagram alir pembuatan sabun proses full boiled
b. Metode Kontinu
Metode ini adalah metode yang banyak dilakukan pada zaman modern
ini,lemak atau minyak terhidrolisis oleh air pada suhu dan tekanan tinggi
dengan dibantu oleh katalis seperti sabun seng. Minyak atau lemak
dimasukkan dengan secara kontinu dari ujung reactor besar salah satunya.
Gliserol dan asam lemak yang telah terbentuk kemudian mengeluarkannya
dari ujung yang berlawanan dengan cara penyulingan. Asam-asam ini
kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun.
M : 4,5871 44,44 - -
Input Output
Komponen Kmol Kg Kmol Kg
( COO 4,5871 1000 kg - -
O 44,44 800 kg 30,6787 552,2166
- - 13,7613 825,678
( - - 4,5871 422,0132
Total 49,0271 49,0271
2. Neraca Massa Pada High Vacuum Still
Dalam high vakum still tidak terjadi reaksi , karena didalam high vakum
still ini hanya terjadi distilasi (pemisahan )
B = 1347,89 - C
= 495,3495 = B + 0,05 C
B = 1.347,89 – C
B = 1,347,89 – 809,87
B = 538,02
= 809,87 = 769,3765
O = 538,02 = 26,901
Tabel Neraca Massa Pada High Vaccum Still
Pada belender tidak terjadi reaksi , hasil yang keluar dari mixer
dimasukkan ke dalam blender dengan kecepatan rendah sehingga campuran
lebih homogen .
Input Output
Komponen Kmol Kg Kmol Kg
COOH 13,7613 769,3765 7,5113 450,678
NaOH 6,25 250 - -
COONa - - 6,25 506,25
O - - 6,25 112,5
Total 20,0113 20,0113
BAB Ⅲ
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
www.hielscher.com/id/ultrasonic-saponification.htm.
Anggraini, Deni, Wiwik Sri Rahmides, and Masril malik. "Formulasi sabun cair
dari ekstrak batang nanas ( Ananas comosus.1) untuk mengatasi jamur candida
albicans. "Penelitian Farmasi Indonesia 1.01 (2012): 30-33.
https://youtu.be/244lfcQ9vWo?si=nM9aYbTzKi_6EpsE
Jahaluddin, Jalaluddin, Amri Aji, and Sari Nuraini. "Pemanfaatan Minyak Sereh
(cymbopogon nardus L) sebagai Antioksidan pada Sabun Mandi Padat."Jurnal
Teknologi Kimia Unimal 7.1 (2019): 52--60.
jurnal.umj.ac.id/index.php/konversi/article/view/11062.
https://youtu.be/x7noUlVtlL4?si=5KqsO06ccMjjX9UU.