Anda di halaman 1dari 26

Laporan praktikum

PEMBUATAN SABUN CAIR RAMAH LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:

Mislina ST, MT

Disusun Oleh:

HELMI PADLI

2104001

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

POLITEKNIK ACEH SELATAN

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-NYA kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan Tugas laporan ini dengan tepat waktu nya yang berjudul
“PEMBUATAN SABUN CAIR RAMAH LINGKUNGAN ” laporan ini
berisi tentang pembahasan judul di atas sehingga dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan untuk pembaca dan khususnya saya.saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata,sayai mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai
akhir penyelesaian. Semoga AllahSWT senantiasa meridhoi segala usaha
saya

Tapaktuan,28 Juli 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.3 Manfaat penelitian..........................................................................................2
1.4 Rumusan masalah...........................................................................................2
1.5 Batasan masalah..............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
2.1 Sabun Cair............................................................................................................4
2.1.1 Kelebihan Dan kekurangan Sabun Cair........................................................4
2.2 Ekstrak Lemon.....................................................................................................5
2.2.1 Manfaat Ekstrak Lemon...............................................................................5
2.2.2 kelebihan dan kekurangan Ekstrak Lemon...................................................6
2.3 Ramah Lingkungan..............................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................9
METODE PENELITIAN..............................................................................................9
3.1 Rancangan Penelitian...........................................................................................9
3.2 Bahan Dan Alat Digunakan.................................................................................9
3.2.1 Alat...............................................................................................................9
3.2.2 Bahan..........................................................................................................12
3.3 Prosedur Penelitian............................................................................................14
3.3.1 Proses Persiapan ekstrak lemon..................................................................14
3.3.2 Proses Pembuatan Sabun cair ramah lingkungan dari Ekstrak Lemon......15
3.3.3 Uji coba efektivitas.....................................................................................18

ii
BAB IV........................................................................................................................20
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................20
4.1 Komposisi Kimia Dan Sifat Antibakteri Ekstrak Lemon..................................20
4.2 Formulasi Sabun Cair dengan Menggunakan Ekstrak Lemon sebagai Bahan
Utama.......................................................................................................................20
BAB V.........................................................................................................................21
KESIMPULAN...........................................................................................................21
5.1 Ringkasan Hasil Penelitian................................................................................21
5.2 Implikasi dan Rekomendasi...............................................................................21
5.3 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya...................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan sabun untuk membersihkan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Bahan dasar utama dalam pembuatan sabun adalah lemak atau minyak nabati yang
dicampur dengan alkali (biasanya dari abu kayu). Sabun pertama kali diproduksi oleh
bangsa Mesir kuno dan Sumeria sekitar 2800 SM. Namun, sabun saat itu berbentuk
padat.

Seiring berjalannya waktu, sabun mengalami inovasi. Pada abad ke-19, sabun
cair pertama kali ditemukan oleh ahli kimia William Shepphard pada tahun 1865. Ia
menggabungkan sabun dengan amonia untuk menghasilkan sabun cair pertama yang
praktis. Namun, sabun cair ini tidak sepenuhnya nyaman untuk digunakan karena
mengandung amonia yang berbau kuat dan agak beracun.

Sabun cair modern yang lebih aman dan efektif mulai dikembangkan pada awal
abad ke-20. Pada tahun 1898, sabun cair yang lebih aman pertama kali dipasarkan
oleh perusahaan Minnetonka, Minnesota, dengan nama "Softsoap." Namun,
popularitas sabun cair baru benar-benar meledak di pasaran pada tahun 1980-an dan
1990-an ketika berbagai merek dan varian sabun cair dengan berbagai wangi dan
formulasi mulai bermunculan.

Seiring dengan meningkatnya permintaan, produsen sabun terus


mengembangkan berbagai varian sabun cair dengan berbagai manfaat tambahan,
seperti pelembap, vitamin, ekstrak alami, dan lain sebagainya. Beberapa sabun cair
juga diformulasikan khusus untuk jenis kulit tertentu, seperti kulit kering, berminyak,
atau sensitif.

1
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mempelajari komposisi kimia dan sifat antibakteri ekstrak lemon.


b. Mengembangkan formulasi sabun cair menggunakan ekstrak lemon sebagai
bahan utama.
c. Menganalisis efektivitas sabun cair yang dihasilkan dalam membersihkan
lemak dan aman bagi kulit.
d. Menilai keamanan dan keberlanjutan produk sabun cair yang dihasilkan.

1.3 Manfaat penelitian


Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat berikut:

a. Memberikan alternatif sabun cair yang ramah lingkungan dan aman bagi
pengguna.
b. Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produk rumah tangga.
c. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan produk ramah
lingkungan.
d. Mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

1.4 Rumusan masalah


Dalam penelitian ini, beberapa rumusan masalah yang akan dijawab adalah:

a. Apa komposisi kimia dan sifat antibakteri ekstrak lemon?


b. Bagaimana mengembangkan formulasi sabun cair yang efektif dengan
menggunakan ekstrak lemon sebagai bahan utama?
c. Seberapa efektif sabun cair yang dihasilkan dalam membersihkan lemak
dipiring ?

1.5 Batasan masalah


Penelitian ini memiliki batasan-batasan berikut:

2
a. Penelitian ini akan fokus pada penggunaan ekstrak lemon sebagai bahan
utama dalam pembuatan sabun cair ramah lingkungan.
b. Analisis efektivitas sabun cair hanya akan melibatkan uji coba pada piring
bekasan minyak goreng.
c. Penelitian ini tidak akan mempertimbangkan aspek produksi massal atau
keuangan yang terkait dengan pembuatan sabun cair

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sabun Cair
Sabun adalah suatu bahan atau produk pembersih yang umumnya digunakan
untuk membersihkan permukaan tubuh, pakaian, atau benda-benda lain dari kotoran,
minyak, dan bakteri. Sabun biasanya tersedia dalam bentuk padat (batangan sabun)
atau cair (sabun cair). Bahan dasar utama dalam pembuatan sabun adalah lemak atau
Fungsi utama sabun adalah sebagai pembersih, tetapi beberapa sabun juga
mengandung bahan tambahan seperti pelembap, ekstrak alami, vitamin, atau aroma
untuk memberikan manfaat tambahan atau wangian. Sabun juga digunakan dalam
berbagai produk perawatan pribadi dan kebersihan rumah tangga, termasuk sabun
mandi, sabun cuci tangan, sabun pembersih wajah, sabun cuci pakaian, dan banyak
lagi.

2.1.1 Kelebihan Dan kekurangan Sabun Cair


a. Kelebihan Sabun Cair:

1. Lebih higienis karena tidak perlu menyentuh sabun yang digunakan oleh banyak
orang sebelumnya.
2. Lebih lembut dan melembapkan pada kulit.
3. Mudah digunakan dan dibilas.
4. Tersedia dalam berbagai pilihan wangi dan formulasi khusus.

b.Kekurangan Sabun Cair:

1. Lebih mahal daripada sabun batangan.


2. Pengemasan plastik yang meningkatkan limbah.
3. Tidak praktis untuk dibawa saat bepergian.
4. Pilihan varian mungkin lebih terbatas.

4
2.2 Ekstrak Lemon
Ekstrak lemon adalah senyawa yang diperoleh dari proses ekstraksi kulit dan
jus lemon, yang mengandung komponen-komponen aktif seperti vitamin C,
flavonoid, limonoid, dan minyak esensial dengan aroma dan sifat-sifat khas lemon
(Vinson et al., 1998).

Ekstrak lemon merupakan ekstrak tumbuhan yang berasal dari buah lemon
(Citrus limon) yang telah melalui proses ekstraksi menggunakan pelarut tertentu,
seperti air atau pelarut organik, untuk memperoleh senyawa-senyawa aktif yang
terkandung di dalamnya (Rao et al., 2012).

Ekstrak lemon mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang memiliki


berbagai manfaat kesehatan, seperti aktivitas antioksidan, antikanker, antimikroba,
antiinflamasi, dan antidiabetes (González-Molina et al., 2008).

Ekstrak lemon memiliki sifat antimikroba yang efektif terhadap berbagai


mikroorganisme patogen, termasuk bakteri, jamur, dan virus, sehingga dapat
digunakan dalam formulasi produk pembersih dan kosmetik (Choi et al., 2006).

Komponen utama dalam ekstrak lemon adalah minyak esensial yang


mengandung senyawa limonen, citral, dan linalool, yang memberikan aroma segar
dan karakteristik khas lemon (Yang et al., 2010).

Ekstrak lemon juga mengandung vitamin C yang tinggi, yang memiliki peran
penting dalam sistem kekebalan tubuh, antioksidan, dan kesehatan kulit (Telang,
2013).

2.2.1 Manfaat Ekstrak Lemon


Ekstrak lemon sering digunakan dalam pembuatan sabun cair karena memiliki
beberapa manfaat yang berguna. Berikut ini adalah beberapa manfaat ekstrak lemon
dalam pembuatan sabun cair:

5
a. Aroma segar: Lemon memiliki aroma yang segar dan menyegarkan.
Penggunaan ekstrak lemon dalam sabun cair dapat memberikan aroma yang
menyenangkan dan membuat mandi atau mencuci tangan menjadi lebih
menyegarkan.
b. Sifat pembersih: Lemon mengandung asam sitrat yang memiliki sifat
pembersih alami. Ketika digunakan dalam sabun cair, ekstrak lemon dapat
membantu membersihkan kotoran, minyak, dan bakteri dari kulit. Hal ini
membuat sabun cair dengan ekstrak lemon menjadi pilihan yang baik untuk
membersihkan tangan atau tubuh.
c. Sifat pemutih: Ekstrak lemon juga memiliki sifat pemutih alami yang dapat
membantu mencerahkan kulit. Dalam sabun cair, ekstrak lemon dapat
membantu mengurangi noda dan pigmentasi pada kulit, memberikan tampilan
yang lebih cerah dan bersih.
d. Efek antioksidan: Lemon mengandung vitamin C dan senyawa antioksidan
lainnya yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
Ketika digunakan dalam sabun cair, ekstrak lemon dapat memberikan manfaat
antioksidan pada kulit, membantu menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
e. Efek menenangkan: Aroma lemon memiliki efek menenangkan dan dapat
membantu mengurangi stres dan kecemasan. Penggunaan sabun cair dengan
ekstrak lemon dapat memberikan pengalaman mandi yang lebih
menyenangkan dan membantu melepaskan ketegangan.

2.2.2 kelebihan dan kekurangan Ekstrak Lemon


Penggunaan ekstrak lemon sebagai sabun cuci piring memiliki kelebihan dan
kekurangan tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

a. Kelebihan

1. Sifat pemotong lemak: Ekstrak lemon mengandung asam sitrat yang memiliki
sifat pemotong lemak alami. Ini membuatnya efektif dalam menghilangkan

6
noda minyak dan lemak pada peralatan dapur, termasuk piring dan wadah
makanan.

2. Aroma segar: Lemon memiliki aroma yang segar dan menyegarkan.


Penggunaan ekstrak lemon dalam sabun cuci piring dapat memberikan aroma
yang menyenangkan pada peralatan dapur dan menciptakan pengalaman
mencuci piring yang lebih menyenangkan.

3. Sifat antimikroba: Ekstrak lemon memiliki sifat antimikroba alami yang dapat
membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri, yang
biasa ditemukan pada peralatan dapur. Hal ini dapat membantu menjaga
kebersihan dan kehigienisan peralatan makan.

b. Kekurangan

1. Potensi iritasi kulit: Ekstrak lemon dapat memiliki sifat asam yang tinggi,
yang berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Jika tidak
diencerkan dengan baik atau jika terlalu sering terpapar, penggunaan sabun
cuci piring dengan ekstrak lemon dapat menyebabkan iritasi kulit pada
beberapa orang.

2. Perhatian terhadap bahan sensitif: Lemon memiliki sifat asam yang dapat
merusak atau melarutkan bahan-bahan sensitif atau permukaan yang rentan
seperti logam, enamel, atau bahan cat. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji
coba terlebih dahulu pada permukaan sensitif sebelum menggunakannya
secara luas.

3. Potensi pewarnaan: Sifat asam dan pigmen alami yang terkandung dalam
lemon dapat menyebabkan pewarnaan pada beberapa permukaan atau
peralatan dapur yang sensitif terhadap pigmen, seperti permukaan marmar
atau bahan lain yang mudah menyerap warna.

7
2.3 Ramah Lingkungan
Ramah lingkungan atau sering juga disebut sebagai "ramah lingkungan" adalah
suatu konsep atau prinsip yang menunjukkan sikap, perilaku, atau produk yang
bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan alam.
Pendekatan ramah lingkungan bertujuan untuk menjaga dan melestarikan ekosistem,
sumber daya alam, serta mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh manusia.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan kontrol tempat
dan percobaan berulang.

3.2 Bahan Dan Alat Digunakan


3.2.1 Alat
Berikut alat yang digunakan dalam proses pembuatannya:

N ALAT KEGUNAAN
O
1. Blender untuk menghaluskan bahan yang akan
dicampuran.

2. Kompor gas Digunakan untuk memanaskan mess supaya saat


mess mencair mudah dicampurkan

9
3. Ember Sebagai wadah menampung bahan

4. Centong Untuk mengaduk bahan agar tercampur rata dan


mengental

5 Sendok Untuk memasukan cairan sabun ke dalam botol


Kemasan dan untuk mengaduk

6. Timbangan Kegunaan untuk memastikan takaran bahan


supaya sesuai.tidak lebih atau mengurang

10
7. Saringan Untuk menyaring bahan supaya bahan yang
kasar
Tidak ikut tercampur ke dalam bahan yang
halus

8. Panci Kegunaanya wadah untuk memanaskan bahan

9. Wadah pengukur Untuk mengukur volume cairan

10. Pisau Untuk mengupas dan memotong bahan yang


akan digunakan

11
11. Kemasan botol Digunakan sebagai wadah untuk menyimpan
hasil dari produk yang sudah jadi.

3.2.2 Bahan
Berikut adalah bahan yang digunakan untuk membuat sabun Sabun Cair:

NO BAHAN KEGUNAAN
.
1. Dalam literasi yang kami peroleh dari berbagai
MES (Methyl Ester
sumber, MES (Methyl Ester Sulfonate) adalah
Sulfonate)
surfaktan anionik yang dapat dibuat dengan
sulfonasi metil ester asam lemak jenuh, yang
berasal dari lemak dan minyak alami.
Digunakan pada pembuatan sabun laundry dan
bekerja sebagai surfaktan untuk daya bersih.
Surfaktan berasal dari kata surface active agent
yakni senyawa kimia yang bisa mengaktifkan
permukaan suatu zat lain yang awalnya tidak
dapat berinteraksi.
2. Foam Booster Fungsi sebagai Penambah busa (foam booster)
atau foaming agent, pengemulsi dan pengental
untuk shampoo, pencuci piring/disk wash,
handsoap, cleansing agent dan deterjen alkali
tinggi. Atau sebagai Vitamin untuk busa sabun,

12
dll.
3. Buah Lemon Ekstrak lemon juga digunakan dalam
pembuatan pembersih lemak pada piring
karena memiliki beberapa manfaat. Aromanya
yang segar dan menyegarkan membuat
mencuci piring menjadi lebih menyenangkan.
Sifat pembersihnya yang kuat dapat membantu
menghilangkan lemak dan noda yang sulit
dihapus dari piring. Selain itu, ekstrak lemon
memiliki sifat pemutih alami yang dapat
membantu menjaga kebersihan dan kilau
piring. Namun, pastikan untuk menggunakan
konsentrasi yang aman dan menghindari
penggunaan berlebihan agar tidak merusak
permukaan piring.
4. Garam Halus Garam halus , berfungsi sebagai pengental.
Semakin banyak jumlah garam yang digunakan
dalam sabun maka sabun yang dihasilkan akan
semakin kental.

5. Air Kegunaan air untuk melarutkan campuran


bahan agar tercampur rata
6. Daun jeruk Kegunaan daun jeruk sebagai pewangi pad
sabun cair

13
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Proses Persiapan ekstrak lemon
Berikut adalah tahapan persiapan ekstrak lemon;

NO TAHAPAN GAMBAR
.
1. potong-potong lemon menjadi
beberapa bagian

2. kemudian iris kecil-kecil ekstrak


daun jeruk

3. kemudian masukkan lemon


kedalam Blander lalu tambahkan
air sedikit kemudian haluskan.

14
4. timbang garam sebanyak 200gram.

5. Timbang mess sebanyak 200gram.

6. Siapkan air sebanyak 1 liter


Setelah semua persiapan sudah disiapkan berikutnya masuk ke tahap proses
pembuatan.

3.3.2 Proses Pembuatan Sabun cair ramah lingkungan dari Ekstrak Lemon
Berikut langkah kerja proses pembuatan sabun cair ramah lingkungan dari
ekstrak lemon;

NO. TAHAPAN GAMBAR


1. masukkan mess 200grm ke dalam
panci stainless dan tambahkan air
sebanyak 1liter.

15
2. lalu panaskan bahan tadi di atas
api yang tidak terlalu besar dengan
suhu yang stabil.

3. aduk-aduk hingga kepingan mess


yang di dalam panci stainless larut.

4. tunggu hingga larutan tersebut


dingin.

5. selanjutnya masukkan garam 200


gram ke dalam air 1liter di dalam
wadah berbeda.

6. campurkan mess yang sudah dingin


dengan foambosster aduk hingga
merata dan tambahkan 1 liter air.

16
7. masukkan lemon ke dalam blander
lalu nyalakan blander hingga
campuran lemon tersebut menjadi
halus.

8. kemudian saring lemon


menggunakan saringan yang sudah
di siapkan.

9. kemudian mulai tambahkan mess


dan foambooster sedikit demi
sedikit sambil terus di aduk secara
merata dan perlahan-lahan atau
tingkat kekentalan sesuai yang di
inginkan.

10. kemudian tambahkan daun jeruk


dan tambahkan ekstrak lemon
sendok aduk sampai merata.
11. diamkan sekitar 2 jam agar sabun
cair lebih bening dan terlihat
homogen.
12. kemudian masukkan kedalam
tempat pengemasan.

17
13. lalu sabun cair siap digunakan

3.3.3 Uji coba efektivitas


Berikut merupakan tahap uji coba kefektivitasan sabun cair dari dari ekstrak
lemon yang sudah siap digunakan;

No. Tahap Hasil Pengamatan Gambar

1. Sample piring Piring yang sudah digunakan


bekasan minyak sebagai wadah makanan yang
goreng. mengandung minyak akan
membekas lemak yang sangat
susah dihilangkan
mengunakan air.

2. Sample piring dicuci Sesuai dengan gambar


mengunakan sabun disamping busa yang
ramah lingkungan dihasilkan dari proses
dari ekstrak lemon. pencucian mengunakan sabun
cair dari ekstrak lemon
terlihat normal seperti busa
sabun cuci piring pada
umumnya.

18
3. Sample piring dibilas Setelah dibilas mengunakan
mengunakan air. air, lemak yang terdapat pada
piring tadi ikut hilang
dibersihkan oleh sabun cair.
Sehingga piring tersebut
bersih dan meninggalkan
harum yang menyegarkan
dari ekstrak lemon.

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Komposisi Kimia Dan Sifat Antibakteri Ekstrak Lemon
Dalam analisis komposisi kimia, ekstrak lemon mengandung senyawa-
senyawa yang berperan penting dalam sifat antibakteri. Senyawa-senyawa seperti
limonen, linalool, dan asam sitrat ditemukan dalam ekstrak lemon, yang memiliki
aktivitas antimikroba yang kuat.

Uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak lemon menunjukkan bahwa ekstrak


ini memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini
menandakan bahwa ekstrak lemon memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu
mengurangi risiko kontaminasi bakteri pada piring dan perlengkapan makan.

4.2 Formulasi Sabun Cair dengan Menggunakan Ekstrak Lemon sebagai Bahan
Utama
Dalam pengembangan formulasi sabun cair, ekstrak lemon digunakan sebagai
bahan utama. Ekstrak lemon yang mengandung senyawa-senyawa aktif dapat
memberikan manfaat tambahan pada sabun cair, termasuk sifat antibakteri dan aroma
segar.

Penggunaan ekstrak lemon dalam sabun cair dirancang untuk memberikan


efektivitas dalam membersihkan piring dan menghilangkan noda lemak yang sulit.
Dengan menggunakan ekstrak lemon sebagai bahan utama, sabun cair ini dapat
menghasilkan busa yang cukup dan membersihkan piring dengan baik.

20
BAB V

KESIMPULAN
5.1 Ringkasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, kami melakukan evaluasi terhadap penggunaan sabun
cair ramah lingkungan dengan ekstrak lemon dalam mencuci piring. Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa sabun cair ini efektif dalam membersihkan piring dari noda
lemak yang sulit dihilangkan hanya dengan air. Penggunaan ekstrak lemon sebagai
bahan utama dalam sabun cair memberikan manfaat tambahan berupa sifat antibakteri
yang membantu mengurangi risiko kontaminasi bakteri pada piring. Selain itu, sabun
cair ini juga memberikan aroma yang menyegarkan pada piring yang telah dicuci.
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Implikasi dari penelitian ini adalah penggunaan sabun cair dengan ekstrak
lemon sebagai bahan utama dapat menjadi alternatif yang baik dalam kegiatan
mencuci piring sehari-hari. Selain efektif dalam membersihkan, sabun cair ini juga
memiliki sifat antibakteri yang membantu menjaga kebersihan dan kesehatan. Aroma
segar yang dihasilkan juga memberikan pengalaman yang lebih baik saat
menggunakan piring yang telah dicuci. Oleh karena itu, disarankan untuk
mempertimbangkan penggunaan sabun cair ramah lingkungan dengan ekstrak lemon
sebagai pilihan yang lebih baik dalam mencuci piring.
5.3 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas cakupan evaluasi
terhadap penggunaan sabun cair ramah lingkungan dengan bahan alami lainnya.
Misalnya, penggunaan ekstrak jeruk, lavender, atau bahan-bahan herbal lainnya yang
memiliki potensi antibakteri dan aroma yang menarik. Penelitian dapat
membandingkan efektivitas dan keberlanjutan dari berbagai formulasi sabun cair
berbasis bahan alami ini.

21
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, N. (2004). Kimia Organik II: Senyawa Heterosiklik dan
Makromolekul. ITB Press.

Choi, H. S., Song, H. S., Ukeda, H., & Sawamura, M. (2006). Radical-
scavenging activities of citrus essential oils and their components: Detection using
1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 54(6),
2303-2309.

European Commission. (2019). Environment: What is eco-design? Retrieved


from https://ec.europa.eu/environment/ecoap/what-is-ecodesign/

González-Molina, E., Domínguez-Perles, R., Moreno, D. A., & García-


Viguera, C. (2008). Natural bioactive compounds of Citrus limon for food and health.
Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 51(2), 327-345.

International Institute for Sustainable Development. (2021). What is


sustainable development? Retrieved from https://www.iisd.org/topic/sustainable-
development

Qisti, M. H. (2009). Senyawa Pembentuk Sabun. Jurnal EduMatSains, 2(2),


73-78.

Rao, S. K., Rao, P. S., & Rajan, M. V. (2012). Citrus limonum (Lemon): A
review of phytochemistry and pharmacology. International Journal of Research in
Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 3(4), 1406-1410.

Telang, P. S. (2013). Vitamin C in dermatology. Indian Dermatology Online


Journal, 4(2), 143-146.

United Nations Department of Economic and Social Affairs. (2017).


Sustainable development goals. Retrieved from https://sdgs.un.org/goals

22

Anda mungkin juga menyukai