Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH UNTUK PEMBUATAN SABUN

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diajukan oleh:

Silsa Dwi Oktarina (2280210034)


Amanda Permata Utari (2280210037)
Sofi Fauziah (2280210048)
Khalisa Zafira Yasmin (2280210049)
Moh. Taufiq Juhandi (2280210050)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2023
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .......................................... 3

2.1 Gambaran Umum Produk ...................................................................... 3

2.2 Peluang Pasar ........................................................................................ 3

2.3 Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha .................................................... 4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 6

3.1 Proses Produksi ..................................................................................... 6

3.2 Tahap Pengemasan ................................................................................ 6

3.3 Tahap Pemasaran ................................................................................... 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8

4.1 Biaya ..................................................................................................... 8

4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

LAMPIRAN ...................................................................................................... 11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pembimbing................ 11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas .......... 20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .............................................. 21


1

BAB 1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan pertambahan penduduk mengakibatkan minyak goreng


bekas atau yang dikenal dengan minyak jelantah yang dihasilkan cukup banyak.
Bukan hanya itu saja, tetapi perkembangan industri, restorasn serta fastfood juga
menghasilkan banyak bekas minyak. Apabila minyak jelantah dikonsumsi atau
digunakan kembali akan menimbulkan penyakit yang membuat tubuh kita tidak
sehat serta stamina yang ada ditubuh berkurang. Tetapi jika minyak jelantah
tersebut dibuang justru akan mencemari lingkungan karena minyak jelantah
termasuk dalam limbah. Salah satu cara yang dilakukan untuk memanfaatkan
kembali minyak jelantah tersebut dengan memproduksi minnyak tersebut menjadi
sabun.
Sabun mengandung senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak yang
berasal dari minyak nabati atau lemak hewani yang berbentuk padat,lunak cair
ataupun berbusa. Sabun dihasilkan dari proses saponifikasi, dimana lemak
menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuatan kondisi basa,
biasanya menggunakan Natrium Hidrosida (NaOH) untuk sabun cair dan Kalium
Hidroksida (KOH) untuk sabun padat. Dapat dinyatakan bahwa minyak jelantah
dapat didaur ulang menjadi sabut cair maupun padat.
Maka dari itu kelompok kami akan memulai sebuah usaha yang cukup
meminimalisir pencemaran lingkungan, salah satunya yaitu memanfaatkan
minyak jelantah atau minyak goreng bekas menjadi sabun, yang tentunya
bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya itu saja, tetapi juga bisa menghemat
pengeluaran, secara sabun tersebut mimiliki harga yang terjangkau.
Untuk pemasaran kami akan memasarkan secara offline dan online. Untuk
pemasaran offline kami akan memasarkan pertama kali di lingkungan tempat
kampus dan daerah di sekitarnya, untuk pemasaran secara online kami akan
memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dan pemasaran, di karnakan
penjualan online maka cangkup penjualan tidak di batasi hanya di satu kota atau
provinsi lagi.
Sedangkan karakteristik calon konsumen atau target pasar kami yaitu hampir
semua kalangan terutami anak muda ini berkenaan dengan salah satu metode
pemasaran kami yaitu memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dan
2

pemasaran yang dimana sosial media dapat di angkau semua kalangan terutama
anak muda.
Selain itu di karenakan harga jual produk yang kami buat dapat di bilang
cukup terjangkau yang di mana hampir semua lapisan masyarakat dapat membeli
dan menggunakan produk yang kami buat.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Produk


Minyak jelantah merupakan limbah dari minyak goreng. Produksi
minyak
jelantah saat ini cukup tinggi, dikarenakan semakin banyaknya olahan
makanan yang digoreng. Limbah ini masih jarang dimanfaatkan sebagai suatu
produk yang memiliki nilai jual di pasaran. Umumnya limbah minyak
jelantah akan dibuang begitu saja, sehingga dapat mencemari lingkungan air
disekitarnya.
Kondisi setelah pandemi COVID-19 membuat perubahan pada gaya
hidup masyarakat secara luas terutama dalam bidang kesehatan. Masyarakat
lebih memperhatikan kesehatannya agar terhindar berbagai macam penyakit.
Saat ini masyarakat sangat tertarik dengan berbagai macam produk untuk
menjaga kebersihan sebagai langkah untuk mencegah penularan virus dan
bakteri. Mulai dari produk sabun, hand sanitizer, suplemen/vitamin, masker,
dan makanan/minuman sehat. Salah satu produk yang memiliki peluang yang
cukup besar adalah produk sabun. Hal ini dikarenakan sabun dipercaya lebih
ampuh untuk membunuh bakteri maupun virus.
Kami harap dengan membuat produk ini dapat mengurangi limbah
minyak jelantah dan bermanfaat untuk bidang kesehatan. Pembuatan produk
membutuhkan biaya yang cukup terjangkau di karenakan bahan baku utama
pembuatan sabun ini adalah limbah minyak goreng.

2.2 Peluang Pasar


Berikut ini adalah analisis pemasaran (Analisis SWOT) dari produk
sabun
yang akan kami buat:
2.1.1 Strength (Kekuatan)
1. Produk sabun ini dibuat dari minyak jelantah yang memiliki
khasiat antibakteri dan tidak mengandung bahan pengawet, serta
bahan baku mudah diperoleh.
4

2. Produk sabun ini merupakan produk halal.


2.1.2 Weakness (Kelemahan).
1. Masyarakat yang memandang rendah bahwa minyak
jelantah adalah limbah yang kotor, tidak memiliki manfaat lagi.
2. Pemurnian minyak jelantah yang tidak maksimal akan
mempengaruhi kualitas sabun.
2.1.3 Opportunity (Peluang)
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan
sehingga mencari produk sabun antiseptik.
2. Soda Api belum banyak dimanfaatkan sebagai produk sabun
sehingga menjadi peluang bagi kita untuk mengembangkan
produk ini.
3. Dan Aromaterapi sebagai bahan tambahan untuk pewangi.
2.1.4 Threat (Ancaman)
1. Banyak kompetitor yang melakukan inovasi-inovasi terbaru
dalam produk sabun.

2.2 Gambaran Strategi Pemasaran


Cara kami memperkenalkan produk ini adalah dengan mendaftarkan
produk kami melalui kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang
diselenggarkan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kami harap jika
produk kami lolos pada program ini kami akan memasarkan sabun ini lebih
luas pada masyarakat.

2.3 Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha


2.2.1 Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total biaya produksi = Fix Cost (FC) + Variabel Cost (VC)
= Rp 3.000.000 + 3.500.000
= Rp 6.500.000

2.2.2 Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)


5

Dalam 3 bulan produksi menghasilkan:


HPP = (Biaya Produksi)/"Total Produksi"
= (Rp 6.500.000)/500 unit
= Rp 13.000

2.2.3 Analisis Harga Jual


Harga jual = HPP+ (HPPxLaba%)
= Rp 13.000 + (Rp 13.000 ×15%)
= Rp 14.950
= Rp 15.000

2.2.4 Analisis Break Event Point (BEP)


BEP = FC / (Price- VC/Unit)
= Rp. 3.000.000 / (Rp 15.000 - (Rp 3.500.000/500)
= Rp 3.000.000/ Rp 8.000
= 375 unit.
6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Proses Produksi


3.1.1 Pemurnian minyak
 Penjernihan minyak Menggunakan arang tahap pertama adalah
minyak diberi arang dan dibiarkan semalam. Setelah dibiarkan,
minyak yang telah dicampur dengan arang disaring dengan
menggunakan kertas saring. Tahap ini dilakukan dengan
pengulangan tiga kali.
 Penjernihan minyak menggunakan kulit pisang (Musa acuminata)
tahap kedua adalah penjernihan dengan memasukkan kulit pisang ke
dalam hasil saringan minyak jelantah setelah dijernihkan dengan
menggunakan arang. Kulit pisang dibiarkan berada di dalam hasil
saringan minyak jelantah selama sekitar 2 jam sebelum disaring
kembali dengan menggunakan kertas saring.
3.1.2 Pembuatan sabun ditimbang NaOH 12 gram dan dilarutkan ke dalam
aquades 30 ml. NaOH dituang ke dalam air sedikit demi sedikit. Diaduk
hingga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan.
Setelah larut semua, disimpan di tempat aman untuk didinginkan
sampai suhu ruangan. Ditimbang minyak 100 gram. Minyak yang sudah
ditimbang dituang ke dalam blender. Dimasukkan juga larutan NaOH
ke dalam minyak secara hati-hati. Kemudian menyalakan blender,
putaran blender diatur pada putaran rendah. Blender dimatikan dan
diperiksa untuk melihat tahap trace. Trace adalah kondisi sabun sudah
terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan dengan tanda
campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh sendok, maka
beberapa detik bekas sendok tadi masih berbekas, itulah yang
dinamakan trace. Pada saat trace tambahkan pewangi.

3.2 Tahap Pengemasan


Pengemasan kemasan sabun berupa kotak berbentuk balok dengan
ukuran 6 cm x 3 cm x 9 cm yang terbuat dari bahan art carton. Pemilihan
7

bentuk wadah yang seperti ini bertujuan agar dapat menjaga kualitas sabun
dan melindungi bentuk sabun selama distribusi. Kemasan sekunder terbuat
dari bahan art carton karena merupakan bahan kemasan yang mudah
diperoleh, harganya murah, dan lebih ramah lingkungan. Kemasan primer
berupa kertas roti / baking paper yang melindungi sabun secara langsung.
Baking paper dipilih karena sifatnya yang anti lengket dan anti air.

3.3 Tahap Pemasaran


Strategi yang digunakan untuk memasarkan produk sabun adalah dengan
menerapkan promosi secara langsung maupun tidak langsung dengan fokus
utamanya adalah remaja dan dewasa. Promosi secara langsung dapat
dilakukan kepada individu, misalnya kepada teman. maupun kepada
kelompok dengan mengikuti berbagai pameran dan seminar kewirausahaan.
Promosi secara tidak langsung (online) dapat memanfaatkan sosial media
yang jangkauannya luas seperti Instagram dan Whatsapp. Serta bergabung ke
situs belanja online seperti Shopee. Pemasaran secara online didasari karena
dewasa ini cara tersebut dianggap sebagai sarana pemasaran dan penyebaran
informasi yang efektif dan efisien.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya
No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
Minyak jelantah 100 lt 9.000 900.000
Natrium hidroksida 50 kg 5.000 500.000
Kemasan kertas 5 lusin 4.000 240.000
Kartu ucapan 500 buah 500 250.000
Pewangi sabun 10 lt 15,000 150.000
Dried flower 10 kotak 35.000 350.000
Dried fruit 10 kotak 20.000 200.000
Pewarna sabun 5 lt 7.000 35.000
Tali rami 5 lusin 2.500 150.000
Cetakan sabun 10 buah 60.000 600.000
Alat pemotong sabun 2 buah 150.000 300.000
Mixer 2 buah 225.00 450.000
SUB TOTAL 4.125.000
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
Transportasi kirim 1 mobil 200.000 200.000
minyak
Sewa studio 3 bulan 400.000 1.200.000
SUB TOTAL 1.400.0000
3 Perjalanan Lokal (maks. 30%)
Bensin 3 100.000 300.000
kendaraan
SUB TOTAL 300.000
4 Lain-lain (maks. 15%)
Kuota internet 5 orang 20.000 100.000
Publikasi di media sosial 10 akun 50.000 500.000
Protokol kesehatan 10 buah 15.000 150.000
9

Jasa desain logo 1 orang 250.000 250.000


Jasa cetak logo kemasan 500 buah 250 125.000
Jasa fotografer 1 orang 25.000 25.000
SUB TOTAL 1.150.000
GRAND TOTAL 6.675.000
GRAND TOTAL (Terbilang Enam Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu
Rupiah)

4.2 Jadwal Kegiatan


No Jenis Kegiatan Bulan Person
1 2 3 4 5 Penanggung
Jawab
1 Pengumpulan Bahan Tim Pelaksana
2 Uji Kelayakan Bahan Tim Pelaksana
3 Proses Pembuatan Tim Pelaksana
4 Pengemasan dan Tim Pelaksana
Pemasaran
5 Pembuatan Laporan Tim Pelaksana
6 Pemaparan Hasil Tim Pelaksana
Produk
10

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Arif. 2019. Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Penghasil Sabun


Sebagai Stimulus Untuk Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap
Lingkungan. Vol 1(1): 119-135.

Prihanto. A dan Irawan B. 2018. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi


Sabun Mandi. METANA. Vol. 14(2):55-59.

Refi Andriyani. 2021. Program Kreatifitas Mahasiswa. Pemanfaatan Minyak


Jelantah Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Sabun. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Tisna. 2016. Program Mahasiswa. Proposal Pembuatan Usaha. Universitas


Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai