Di
S
U
S
U
N
OLEH :
Kelompok 8
NURALIA SAFITRI
MUFIDHA
JUMRIANA
NURAHMAWATI
29 Agustus 2019
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat, sekarang kita dituntut untuk
dapat mengembangkan usaha supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi
pengusaha sukses. Pengembangan usaha yang baik dimulai dari kita sendiri walaupun banyak
menghadapi kendala dalam dunia bisnis. Maka dari itu dibutuhkan strategi dalam
pengembangan usaha supaya usaha dapat bertahan lama dan tidak bangkrut.
Salah satu usaha industri bagi makanan yaitu industri pembuatan tahu mentah yang
berada di desa bone, Kec. Bajeng, Kab. Gowa, yang mengandalkan tahu mentah sebagai
produk usahanya.
B. TUJUAN
1. Menemukan cara dan komposisi yang tepat untuk dapat menghasilkan Tahu dengan
tekstur dan rasa yang dinginkan.
2. Menganalisis pembuatan Tahu berdasarkan analisis SWOT.
C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka hal yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengolah Tahu yang baik sehingga menghasilkan tekstur dan rasa yang
diinginkan?
2. Mengetahui hasil analisis pembuatan berdasarkan SWOT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tahu
Tahu merupakan makanan yang sudah banyak digunakan dalam masakan lokal dan menjadi
favorit. Tahu ini dibuat dari kacang kedelai yang diambil sarinya yang kemudian diendapkan
menggunakan bahan penggumpal. Tahu yang baik adalah tahu yang tidak memiliki bau
menyengat (Bau Asam/Bau Formalin) lembut tetapi tidak hancur.
D. Analisis SWOT
Adapun analisis SWOT dalam usaha yang kami buat, diantaranya sebagai berikut :
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari Tahu yang dibuat yaitu :
a) tidak menggunakan bahan pengawet atau zat–zat kimia yang berbahaya lainnya dan
merupakan jajanan pasar yang sudah tidak asing dengan lidah Indonesia.
b) Memiliki harga yang ekonomis yang dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat atau
konsumen.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari tahu yang dibuat yaitu :
a) merupakan produk yang tidak tahan lama karena tanpa bahan pengawet dan mudah ditiru.
b) Harga bahan baku dan bahan-bahan lainnya yang tidak stabil selalu berubah-ubah,
karena naik turunnya harga sembako atau BBM.
3. Opportunity (Peluang)
Peluang dari tahu yang dibuat yaitu:
a) Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan atau cemilan disaat sedang
tidak ingin memakan-makanan pokok, tahu ini bisa menjadi alternatif sebagai makanan
pengganti makanan pokok atau cemilan.
b) Karena tahu ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang tua, maka
sasaran pasarnya mencakup semua kalangan masyarakat.
c) Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif, dapat mempermudah memasarkan tahu
yang dibuat.
4. Threath (Hambatan)
a) Banyaknya kompetitor yang bergerak dibidang yang sama. Dan menjualnya
dengan menggunakan bahan pengawet dengan harga jual yang sama atau bahkan lebih murah
dibandingkan dengan tahu yang dbuat tanpa menggunakan bahan pengawet atau zat–zat
kimia yang berbahaya lainnya.
b) Tahu yang dibuat mudah ditiru, sehingga banyak orang-orang yang nantinya tidak ingin
membelinya, tetapi ingin membuatnya sendiri dirumah atau dijual kembali.
c) Apabila pelayanan dan kualitas yang kita berikan kepada konsumen kurang memuaskan,
maka konsumenpun akan merasa kecewa, sehingga usaha ini akan terancam bangkrut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa pembuatan tahu di desa bone,
Kec.Bajeng Gowa. Oleh pemilik masih menggunakan peralatan yang sederhana atau bisa
dikatan menggunakan mekanisasi pembuatan tahu secara tradisional. Selain itu dapat
Mendukung konsep yang sudah disebutkan diatas bahwa pembuatan tahu tidak membutuhkan
modal yang besar. Dan bahan dasarnya pun sangat sederhana serta mudah didapat. Bahwa
pembuatan tahu memberikan omzet yang cukup besar. Dan tidak membutuhkan waktu yang
lama untuk mencapai titik impas. Bahkan Untuk proses pembuatan tahu yang konvensional
seperti ini dibutuhkan cukup banyak tenaga kerja, sehingga membuka lapangan pekerjaan
B. Saran
Kita harus memahami peluang - peluang usaha yang ada disekitar. Dalam dunia agraris
tentu banyak sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai
jual yang lebih tinggi. Sehingga dengan mengetahui cara pemanfaatan dari suatu hasil
pertanian, kemudian menerapkannya dalam suatu usaha, akan diperoleh keuntungan yang
lebih besar dan dapat meningkatkan penghasilan