Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PEMBUATAN SABUN DARI LIMBAH MINYAK JELANTAH


SAWIT

Dosen Pengampu : Fitrilia Silvianti, S.Si, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 3 TPKP-A 2017

1. Erlya Nandhita S (1703015)


2. Dwi Azman P (1703020)
3. M. Anas F (1703055)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARET DAN PLASTIK

2018

1
PERSETUJUAN

PEMBUATAN SABUN DARI DARI LIMBAH MINYAK


JELANTAH SAWIT

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Proposal disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memenuhi tugas mandiri
kimia organik

Menyetujui

Asisten Dosen, Asisten Dosen,

An Nisa Ega A, S. Si, M. Si Joko Pitoyo, S.T

Mengetahui

Dosen Pengampu,

Fitrilia Silvianti, S.Si, M.Si

2
DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ................................................................................................................2

Daftar Isi ...................................................................................................................................3

Abstrak .....................................................................................................................................4

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang...............................................................................................................5
B. Perumusan Masalah ......................................................................................................5
C. Tujuan ...........................................................................................................................6
D. Ruang Lingkup .............................................................................................................6

BAB II Tinjauan Pustaka ..........................................................................................................7

BAB III Metode

A. Waktu dan Tempat .......................................................................................................8


B. Alat dan Bahan .............................................................................................................8
C. Prosedur Kerja ..............................................................................................................8

Daftar Pustaka .........................................................................................................................10

3
ABSTRAK

Minyak goreng berasal dari minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat
digunakan sebagai bahan untuk memasak berbagai macam makanan. Minyak goreng
yang digunakan berkali-kali dapat menyebabkan efek negatif. Bahaya mengkonsumsi
minyak goreng bekas dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung,
stroke dan kanker. Oleh karena itu, agar tidak menimbulkan limbah, minyak goreng
bekas dapat dimanfaatkan menjadi produk berbasis minyak salah satunya adalah
sabun.

Sabun adalah garam alkali dari rantai panjang asam lemak. Ketika lemak atau
minyak tersaponifikasi, garam Natrium atau kalium terbentuk dari rantai panjang
asam lemak yang disebut sabun.

Dilakukan pembuatan sabun dari minyak jelantah sawit dengan cara


pemurnian minyak jelantah sawit dengan penambahan NaOH 5%, dipanaskan
kemudian ditambahkan karbon aktif dan disaring. Proses saponifikasi dilakukan
menggunakan NaOH 40% dengan perbandingan berat minyak sawit dan NaOH 2:1,
dengan penambahan bibit parfum sebagai pewangi sabun. Pengujian kualitas sabun
meliputi pengujian pH, kadar air, dan uji warna.

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu dari Sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seuruh lapisan
masyarakat ialah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang
dimurnikan, brbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk
menggoreng makanan. Minyak goring dari tumbuhan dihasilkan dari tanaman seperti
kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung dan kedelai. Minyak goring dapat
diunakan hingga 1-3 kali peggorengan. Jika digunakan berulang kali, minyak akan
berubah warna. Zat warna dalam minyak terdiri dari dua golongan, yaitu zat warna
alamiah dan warna dari hasil degradasi zat warna alamiah. Zat warna tersebut terdiri
dari alfa dan beta karotei, xantofil, klorofil, dan anthosyanin. Zat warna ini
menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan dan kemerah-merahan.
Minyak yang baik adalah minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh yang lebih
banyak dibandingkan dengan kandungan asam lemak jenuhnya. Setelah
penggorengan berkali-kali, asam lemak yang terkandung dalam minyak tersebut dapat
dikatakan telah rusak atau dapat disebut minyak jelantah.
Pertumbuhan jumalh penduduk, serta perkembangan industry, restoran, dan
usaha fastfood akan menyebabkan dihasilkannya minyak goring bekas dalam umlah
yang cuckup banyak. Minyak goring bekas ini apabila dikonsumsi dapat
menimbulkan penyakit yang membuat tubuh kita kurnag sehat dan stamina menurun.
Jika minyak goring bekas tersebut dibuang sangatlah tidak efisien dan mencemari
lingkungan maka dari itu minyak goring bekas dapat dimanfaatkan kembali, salah
satunya dengan menjadikan produk berbasis minyak seperti sabun cair maupun sabun
padat.
Sabun merupakan senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari
minyak nabati atau lemak hewani berbentuk padat, lunak atau cair, dan berbusa.
Sabun dihaslkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak
dan giserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasa digunakan adalah
Natrium Hidroksida (NaOH) dan kalium Hidroksida (KOH). Jika basa yang
digunakan adalah NaOH, maka produk reaksi berupa sabun keras (padat), sedangkan
basa yang digunakan berupa KOH maka produk reaksi berupa sabun cair.
Minyak jelantah sawit adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau
tiga kali penggorengan dan dkategorikan sebagai limbah karena dapat merusak
lingkungan dan dapat menimbulkan sejumlah penyakit. Proses pemanasan selama
minyak digunakan merubah sifat fisika-kimia minyak. Pemanasan dapat mempercepat
hidrolisis trgliserda dan meningkatkan kandungan asam lemak bebas di minyak

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah penggorengan menjadi sesuatu yang
bermanfaat?

5
2. Bagaimana cara pembuatan sabun dari minyak dengan proses saponifikasi dengan
menggunakan NaOH?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara memanfaatkan limbah penggorengan menjadi sesuatu
yang bermanfaat.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan sabun dari minyak dengan proses saponifikasi
menggunakan NaOH.

D. Ruang Lingkup
Praktikum mandiri ini akan membuat sabun dari limbah minyak jelantah
sawit. Adapun bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan sabun dari
minyak jelantah sawit ini adalah kertas saring, gelas arloji, neraca analitik, gelas
beker 100ml, cetakan, plastik, sudip, corong, pipet tetes, labu takar 100ml.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah minyak jelantah, aquades, NaOH, dan
minyak jelantah sawit.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sabun adalah suatu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak
pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara
senyawa alkali dan lemak/minyak. Nahan baku pembuatan sabun ada dua jenis, yaitu bahan
baku dan bahan pendukung. Asam lemak bebas yang berikatan dengan basa ini dinamakan
sabun. Reaksi penyabunan (saponifikasi) adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH)
yang menghasilkan sabun dan gliserin. Sebagian besar lemak dalam makanan (termasuk
minyak goreng) berbentuk trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester lemak atau minyak
dengan berat molekul relatif tinggi dan dapat disaponifikasi menjadi larutan yang bersifat
basa menghasilkan sabun dan gliserol. Sabun padat menggunakan NaOH, sedangkan sabun
cair menggunakan KOH. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga memepengaruhi
wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras
daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun. Minyak tumbuhan maupun
hewan merupakan senyawa trigliserida.

Trigliserida umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun memiliki asam
lemak dengan panjang rantai karnon antara 12-18. Asam lemak dengan rantai karbon 12 akan
menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon 18 akan membuat sabun menjadi
keras dan sulit terlarut dalam air. Kandungan asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat,
dan linolenat yang terlali banyak akan menyebabkan sabun mudak teroksidasi pada keadaan
atmosferik sehingga sabun menjadi tengik. Asam lemah tak jenuh memiliki ikatan rangkap
sehingga titip lelehnya lebih rendh daripada asam lemak jenuh yang rendah daripada asam
lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan
lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi. (Ashsholikhin, 2011)

7
BAB III

METODE

A. Waktu dan Tempat


Waktu : -
Tempat: Laboratorium Kimia Terapan Politeknik ATK Yogyakarta
B. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kertas saring
2. Gelas arloji
3. Neraca analitik
4. Gelas beker 100 ml
5. Cetakan
6. Plastik
7. Sudip
8. Corong
9. Pipet tetes
10. Labu takar 100ml

Bahan :

1. Minyak jelantah
2. Aquades
3. NaOH
4. Parfum

C. Prosedur Kerja
1. Pemurnian minyak jelantah sawit
a. Proses penghilangan kotoran minyak goreng bekas
b. Menimbang 100 gram minyak jelantah sawit yang akan dimurnikan kemudian
dimasukkan dalam beker glass 100ml.
c. Memisahkan minyak jelantah sawit dari kotorannya dengan menggunakan
kertas saring.
d. Memanaskan minyak pada suhu 40oC .
e. Melarutkan 15% NaOH dalam 100ml aquades.
f. Memasukkan minyak pada larutan NaOH dengan komposisi :
-Minyak 100gram, NaOH 5 ml
g. Mengaduk selama 10 menit kemudian disaring menggunakan kertas saring
untuk memisahkan kotorannya.

2. Pembuatan Sabun

a. Membuat larutan NaoH


b. Minyak goreng dipanaskan pada suhu 55oC.

8
c. Larutan NaOH dipanaskan pada suhu 55oC.
d. Campuran minyak 100 gram dan NaOH 50 gram diaduk dengan blender
selaam 45 menit
e. Menambahkan parfum dan diaduk selama 5 menit
f. Memasukkan pada cetakan dan didiamkan selama 2 hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Afrozi, Agus Salim, dkk .2017. “Pembuatan Sabun dari Limbah Minyak Jelantah Sawit dan Ekstraksi
Daun Serai dengan Metode Pendadihan”. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia. Volume 1(1). Halaman
1-10.

Ashsholikhin.2011.Sabun. Tersedia di https://sh0likhin.wordpress.com/2011/02/25/sabun/. diakses


pada tanggal 7 April 00.45 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai