Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENELITIAN

PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT


DARI MINYAK JELANTAH

DISUSUN OLEH : 
FITO ANANDYA KRISNA
40040119650064

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
FAKULTAS VOKASI 
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI 
UNIVERSITAS DIPONEGORO 
ANGKATAN 2019 
BAB I . PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode pembuatan sabun
pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode yang digunakan saat ini, walaupun
tentunya kualitas produk yang dihasilkan saat ini jauhlebih baik. Sabun dibuat dengan metode
saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda kaustik (NaOH) sehingga
menghasilkan sabun dan produk samping berupa gliserin. Bahan baku pembuatan sabun
dapat berupa lemak hewani maupun lemak/minyak nabati.

Minyak goreng merupakan salah satu bahan baku yang multi guna selain sebagai
media menggoreng, banyak produk yang dihasilkan dari bahan dasar minyak, diantaranya
pembuatan biodiesel, shampoo, lotion dan sabun. Asam lemak adalah asam organik yang
terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbahan.
Asam lemak dapat bereaksi dengan basa membentuk garam. Garam natrium atau kalium
yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun. Di dalam
industri, sabun tidakdibuat dari asam lemak tetapi langsung dari minyak yang berasal dari
tumbuhan.

Pembuatan sabun umumnya menggunakan bahan berupa minyak dan alkalimelalui


proses saponifikasi. Kata saponifikasi atau saponify memiliki makna membuat sabun yang
diambil dari bahasa Latin yaitu sapon yang diartikan sabun dan digabungkan dengan akhiran
– fy adalah akhiran dalam bahasa Inggris yang berarti membuat. Sejarah pembuatan sabun
bermula dari Bangsa Romawi kunoyang mulai membuat sabun sejak 2300 tahun yang lalu
dengan memanaskan campuran lemak hewan dengan abu kayu. Selanjutnya pada abad 16 dan
17 di Eropa sabun hanya digunakan dalam bidang pengobatan. Barulah menjelang abad 19
penggunaan sabun mulai meluas.

Fungsi sabun adalah salah satu kelengkapan mandi yang wajib ada di dalam kamar
mandi. Hampir semua orang mempunyai sabun mandi dirumahnya dan hampir semua orang
bisa dipastikan selalu menggunakan sabun mandi ketika iahendak mandi. Fungsi utama dari
sabun mandi adalah untuk membersihkan diri dari berbagai macam kotoran dan kuman.
Karena mempunyai fungsi atau peranan yang begitu penting pasti setiap orang akan
membutuhkannya. Fungsi dasar sabun yang awalnya hanya untuk membersihkan badan, saat
ini telah bergeser dan lebih darisekedar pembersih kotoran badan. Mungkin anda mengenal
sabun kecantikan. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat
(misalnya NaOH). Sabun terutama mengandung C12 dan C16 selain itu juga
mengandungasam karboksilat.

1.2. Rumusan Masalah

1.Berapa perbandingan optimum antara minyak jelantah dengan Karbon Aktifagar diperoleh
tekstur sabun mandi padat yang bagus ?

2.Bagaimana perbandingan kualitas sabun mandi antara sabun mandi padat yang dibuat dari
bahan baku minyak jelantah dengan sabun mandi yangumum berada di pasaran ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui bahwa minyak jelantah dapat dijadikan sebagai bahan bakusabun mandi
padat.

2.Mengetahui komposisi karbon aktif yang tepat untuk menyaring minyak jelantah agar
dihasilkan minyak goreng yang murni yang dapat digunakan untuk pembuatan sabun mandi
padat.

3.Mengetahui kualitas dari sabun mandi padat dari bahan baku minyak jelantah ini melalui
beberapa parameter uji sabun mandi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Badan Standarisasi Nasional, Standar Mutu Sabun Mandi,SNI 3532-2016 ,
Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta

Benny Setia Budi. dkk. 2018. Pembuatan Sabun Sandi Padat Dari Minyak Jelantah. Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Serang Raya.

Dalimunthe, Nur Asyiah. 2009.Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi
Padat. Jurusan Teknik Kimia. Tesis : Universitas SumateraUtara.

Gusviputri, A. dkk. 2013.Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (AloeVera) sebagai


Antiseptik Alami, Widya Teknik, 12(I), 11-21.

Anda mungkin juga menyukai