Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

UJIAN BERBASIS PROYEK


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PERSYARATAN
KELULUSAN

JUDUL PROYEK :
‘Sabun pencerah kulit dari serbuk kulit jeruk’

Diajukan Oleh
Arpa Dinata
Dhuha Hadi Putra
Surya Praja Laksana
Tegar Bimantara

PROGRAM STUDI KIMIA


SMAN 1 KEPAHIANG
KEPAHIANG, BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL

UJIAN SEKOLAH BERBASIS PROYEK


MATA PELAJARAN KIMIA
PEMBUATAN SABUN PENCERAH KULIT DARI SERBUK
KULIT JERUK

OLEH :
ARPA DINATA
DHUHA HADI PUTRA
SURYA PRAJA LAKSANA
TEGAR BIMANTARA

Guru Mata Pelajaran Kepahiang, 20 Januari 2023


Kimia Ketua Kelompok

Susilawati, S.si Tegar Bimantara


NIP: 196901282005022002
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hinayah-Nya, kami dapat menyelesaikan pembuatan sabun ini dengan lancar.
Hingga dapat kami susun dalam bentuk proposal dan laporan ini. . Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in dan tabi’atnya, juga tak lupa
kepada kita selaku umatnya.aamiin.
Proposal ini kami ajukan sebagai usaha untuk mendapatkan persetujuan untuk
melakukan pembuatan sabun secara lebih lanjut. Hingga Produk yang kami buat
dalam digunakan sebagai semestinya.
Dengan pembuatan proposal ini, kami harapkan proses pembuatan proyek dapat
berjalan dengan lancar. Kami sadar dalam penyusunan proposal ini belum bisa
dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami
butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang
kurang berkenan. Terimakasih dan selamat belajar.

Kepahiang, 20 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

Bab II
Landasan Teori
2.1 Pengertian sabun
2.2 Sejarah perkembangan sabun
2.3 Sifat sifat sabun
2.4 Jenis jenis sabun berdasarkan sifat fisiknya
2.5 Pengertian sabun alami
2.6 Manfaat sabun alami
2.7 Pengertian sabun pencerah
2.8 Pengertian kulit jeruk
2.9 Kandungan kimia pada kulit jeruk
2.10 Manfaat kulit jeruk untuk kulit
2.11 Bahan dan alat pembuatan sabun
2.12 Langkah langkah pembuatan sabun

Bab III
Metode Pelaksanaan
3.1 Waktu dan tempat pelaksanaan
3.2 Langkah pembuatan
3.3 Pembiayaan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ujian berbasis proyek mata pelajaran kimia menugaskan kami untuk membuat
sabun. Pembuatan sabun merupakan sesuatu yang menjadi hal baru bagi kami,
sekaligus menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Sabun yang kami gunakan sehari
hari untuk membersiohkan badan akhirnya dapat kami buat sendiri yang
menggunakan berbagai pengaplikasian rekasi reaksi kimia.
Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu.
Metode pembuatan sabun pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode
yang digunakan saat ini, walaupun tentunya kualitas produk yang dihasilkan saat
ini jauh lebih baik. Sabun dibuat dengan metode saponifikasi yaitu mereaksikan
trigliserida dengan soda kaustik (NaOH, sehingga menghasilkan sabun dan
produk samping berupa gliserin. Bahan baku pembuatan sabun dapat berupa
lemak hewani maupun lemak/minyak nabati. Penggunaan sabun dalam kehidupan
sehari-hari sudah tidak asing lagi, terutama sesuai dengan fungsi utamanya yaitu
membersihkan. Berbagai jenis sabun ditawarkan dengan beragam bentuk mulai
dari sabun cuci (krim dan bubuk), sabun mandi (padat dan cair), sabun tangan
(cair) serta sabun pembersih peralatan rumah tangga (krim dan cair). (Nugroho
Budi Widodo-2018)
Sabun tersusun dari asam lemak, minyak dan lilin, dimana senyawa itu
mengandung ikatan tidak jenuh yang akan mudah teroksidasi. Reaksi tersebut
ditandai dengan keluarnya bau tengik pada sabun. Untuk menjaga kualitas sabun
dari reaksi oksidasi diperlukan bahan antioksidan. Antioksidan merupakan
senyawa yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat
yang mudah teroksidasi dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Antioksidan berfungsi sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal
bebas penyebab penyakit karsinogenis, kardiovaskuler dan penuaan dalam tubuh
manusia serta menangkal radikal bebas yang berasal dari polusi, radiasi dan asap
rokok. Antioksidan diperlukan karena tubuh manusia tidak memiliki sistem
pertahanan antioksidan yang cukup, sehingga apabila terjadi paparan radikal
berlebihan, maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen (berasal dari luar).
Berdasarkan sumbernya antioksidan dikelompokkkan menjadi dua, yaitu
antioksidan yang diperoleh secara alami (antioksidan alami) dan sintetik
(antioksidan sintetik). didalam penelitian ini diginakan antioksidan alami yang
berasal dari Kulit Jeruk.
Bahan acuan yang kami gunakan untuk membuat sabun ialah virgin coconut
oil, yang didapat dari minyak kelapa yang diperoleh dengan ekstraksi atau
pengempaan pada suhu tidak lebih dari 100 °Celsius, sehingga minyak yang
dihasilkan berwarna bening seperti air dan kandungan nutrisi, aroma, dan rasa
kelapa tetap terjaga dengan baik. Selanjutnya ialah mionyak zaitun, yang
diperoleh dari ekstrak buah zaitun yang dipercaya sebagai salah satu bahan
kecantikan. Selanjutnya ialah minyak kelapa sawit. Kandungan antioksidan dalam
minyak kelapa sawit menjadi perpaduan yang pas antara bahan lainnya dalam
pembuatan sabun ini.
Bahan tambahan yang kami gunakan ialah bubuk kulit jeruk. Dimana bahan
tersebut mengandung antioksidan yang mencegah ketengikan pada sabun, dan
menambah manfaat dari sabun itu sendir. Adapun fungsi dari serbuk kulit jeruk
ialah sebagai berikut:
1. Menangkal radikal bebas yang menyerang kulit
2. Mencegah alergi
3. Mengatasi kulit kering
4. Membantu mencerahkan kulit
Sumber : orami.co.id
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan sabun?
2. Apa manfaat sabun dengan penambahan serbuk kulit jeruk?
3. Reaksi kimia apakah yang terjadi dalam proses pembuatan sabun?
1.3 Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan sabun?
2. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari penambahan serbuk kulit
jeruk
3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan sabun
1.4 Manfaat
1. Mampu untuk mempraktekkan pembuatan sabun
2. Mengetahui manfaat dari sabun yang dibuat
3. Mengetahui hal hal yang diperlukan dalam pembuatan sabun
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sabun
Sabun adalah produk yang digunakan sebagai pembersih dengan media air.
Secara umum berbentuk padatan (batang) dan ada juga yang cair. Masing-masing
bentuk tentunya mempunyai keuntungan tersendiri di berbagai sarana publik. Jika
diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif dapat mengikat
partikel dalam suspensi yang mudah dibawa oleh air bersih. Di era milenial ini,
deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu untuk mencuci atau
membersihkan. Sabun merupakan campuran minyak atau lemak (nabati, seperti
minyak zaitun atau hewani, seperti lemak kambing) dengan alkali atau basa
(seperti natrium atau kalium hidroksida) melalui suatu proses yang disebut dengan
saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun
mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan
dari pembakaran tumbuhan seperti arang kayu. (Wikipedia-2022)

2.2 Sejarah Perkembangan Sabun


Sejarah Sabun Sebelum Masehi
Pada tahun-tahun sebelum masehi, sabun belum berbentuk seperti saat ini.
Jenis-jenis sabun pun belum bervariasi karena bahan-bahan pembuatannya masih
terbatas. Oleh karena itu, orang-orang pada masa itu menggunakan bahan yang
mudah untuk mereka temukan. Sabun juga belum banyak yang menggunakannya
sebagai pembersih tubuh.
Pada tahun 2800 SM, sebuah benda yang disinyalir sebagai cikal bakal sabun
ditemukan oleh para peneliti di Babilon Kuno. Diperkirakan sabun dibuat pertama
kali oleh bangsa Babilonia, Mesopotamia, Mesir, Yunani dan Romawi. Bangsa
Babilonia tidak sengaja mencampurkan lemak atau minyak dengan abu soda.
Pada masa itu, sabun belum digunakan untuk mandi. Sabun hanya digunakan
untuk mencuci peralatan masak dan rumah tangga. Berdasarkan penelitian, sabun
paling lama digunakan di dalam industri manufaktur tekstil untuk mencuci kain
dan di dalam dunia medis.
Tahun 1550 SM
Perkembangan sabun pada masa ini tertulis dalam Ebers Papyrus, sebuah
catatan medis mesir kuno tentang pengetahuan herbal. Bangsa mesir
mencipatakan sabun dari campuran minyak nabati, lemak hewani dan alkali.
Tahun 600 SM
Menurut seorang penulis Roma, Pliny The Elder, pada masa ini sabun orang-
orang Fenisia mulai menggunakan sabun. Mereka membuat sabun dari lemak
kambing dan abu soda.
Sejarah Sabun Pada Awal Masehi
Pada masa ini sabun mulai mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu
peradaban yang mempengaruhi perkembangan sabun adalah peradaban islam.
Sabun mulai diproduksi dengan berbagai jenis, bentuk dan sesuai dengan
kegunaannya.
0-6 Masehi
Bangsa Romawi kuno berperan penting dalam pembuatan sabun pada masa ini.
Sabun yang diciptakan berasal dari air seni. Sabun ini dikenal luas pada masa
Kekaisaran Romawi.
Selain bangsa Romawi, bangsa Celtic juga membuat sabun dari lemak hewan
dan abu. Produk sabun tersebut dinamakan ‘SAIPO’, awal dari nama ‘soap’ yang
dikenal saat ini.
Sekitar abad ke 7 Masehi
Pembuatan sabun secara modern dimulai pada masa yang dikenal sebagai
zaman pertengahan. Zaman pertengahan dikenal juga sebagai masa awal-awal
kejayaan islam. Racikan sabun modern diciptakan oleh Al-Razi, seorang sarjana
kimia Muslim asal Persia.
Pada masa itu, sabun diciptakan dari minyak zaitun dan minyak essensial.
Kedua bahan tersebut diproduksi pertama kali pada kekhalifahan kedua. Formula
utama sabun tersebut tidak pernah berubah, hanya saja beberapa bahan baku
dasarnya digantikan oleh bahan kimia sintetis.
Sekitar abad ke 8 Sampai 15 Masehi
Pada masa ini sabun sudah ditambahkan dengan pewarna dan pewangi. Jenis
sabun pun sudah mulai bervariasi, yakni sabun batangan dan sabun cair. Bahkan,
sabun untuk mencukur kumis dan janggut sudah diciptakan.
Resep-resep pembuatan sabun pada masa itu banyak ditemukan di dalam kitab-
kitab cendekiawan muslim. Salah satu kitab bahkan sudah diterjemahkan ke
dalam Bahasa Latin dan menjadi referensi utama di beberapa universitas di Eropa.
Hal tersebut menjadi bukti kemajuan dunia islam. Sedangkan dunia barat baru
mengenal pembuatan sabun sekitar abad ke-16 atau ke-18. Itupun hanya sabun
yang masih berbentuk bahan detergen.
Abad ke-20 M
Pada abad ke-20, sabun berkembang dengan pesat. Ditemukannya bahan-bahan
dasar baru membuat jenis-jenis sabun pun mulai bertambah banyak. Di antaranya
sabun pencuci piring, sabun cuci tangan, dan sabun pencuci baju.
https://jasamaklon.co.id/sabun/
2.3 Sifat-sifat sabun
Sifat - Sifat Sabun.
 Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan
dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air
bersifat basa.
 Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih,
peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Sabun dapat menghasilkan
buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap.
 Sabun mempunyai sifat membersihkan . pustakapengetahuan.com
2.4 Jenis -jenis sabun berdasarkan bentuk fisiknya
 Sabun batang
Sabun batang disebut juga dengan sebut padat. Masyarakat Indonesia lebih
banyak mengunakan jenis sabun batang untuk mandi sehari-hari. Sabun batang
dihasilkan reaksi penyabunan antara minyak dan NaOH.
 Sabun cair
Sabun cair adalah jenis sabun yang dihasilkan reaksi saponifikasi antara minyak
dan KOH. Sabun cair lebih banyak dijumpai di area publik seperti rumah sakit,
rumah makan atau restoran, kafe, dan perkantoran. Beberapa perusahaan sabun
memproduksi sabun cair dengan varian khusus, misalnya sabun untuk cuci piring,
cuci tangan dan sabun khusus untuk anak-anak.
 Krim dan Gel
Sabun berbentuk krim atau gel biasanya digunakan untuk mencuci peralatan
dapur. Masyarakat mengenalnya sebagai sabun colek untuk mencuci pakaian.
Teksturnya berupa pasta kental. Perkembangan jenis sabun menjadikan sabun ini
tidak populer untuk mencuci wajah.
 Serbuk
Sabun dengan bentuk serbuk sebenarnya merupakan varian dari jenis sabun padat.
Hanya saja ukurannya yang lebih kecil. Masyarakat mengenal jenis sabun ini
sebagai deterjen. Kandungan bahan aktif permukaan dalam deterjen menjadikan
jenis sabun ini banyak digunakan untuk mencuci pakaian. Kandungan asam
benzene sulfonat (ABS) merupakan adalah salah satu bahan baku/dasar untuk
membuat deterjen.
2.5 Pengertian Sabun Alami
Sabun alami adalah sabun yang komponen terbesanya berupa bahan alami.
Namun demikian, jika reaksi saponifikasi digunakan maka pasti menggunakan
bahan kimia alkali seperti NaOH atau KOH. Hanya saja proporsinya yang dibuat
lebih kecil sehingga bisa diklaim sebagai sabun alami.
pustakapengetahuan.com/2019

2.6 Manfaat sabun alami


1. Tidak Menimbulkan Alergi
Dengan tidak adanya bahan kimia dan komponen berbahaya, sabun mandi organik
dapat menjadi pilihan yang pas untuk Anda dengan kulit sensitif dan rentan
terhadap iritasi. Namun, sebaiknya tetap memperhatikan komposisi bahan yang
digunakan untuk membuat sabun. Hal ini guna memastikan tidak ada bahan yang
dapat memicu reaksi alergi tubuh.
2. Menunda Penuaan Dini
Tanaman yang tubuh secara organik memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi.
Seperti Anda ketahui, antioksidan berperan penting dalam mencegah radikal
bebas sekaligus memperbaiki jaringan kulit yang rusak. Tidak hanya itu,
antioksidan menjadi salah satu senyawa yang dipercaya mampu mencegah
penuaan dini.
3. Kulit Lebih Lembut dan Cerah Berseri
Sabun mandi organik biasanya mengandung berbagai jenis oil yang dapat
melembutkan kulit, di antaranya minyak kelapa. Selain itu, sabun mandi ini juga
diperkaya dengan bahan alami lain seperti lidah buaya dan shea butter yang tidak
hanya menutrisi kulit, tetapi juga mempercepat proses regenerasinya. Meski
hasilnya jauh lebih lambat, namun jika digunakan dalam jangka panjang, sabun
mandi organik membawa banyak khasiat untuk kulit cerah berseri
4. Tidak Mengandung Pewangi Sintetis
Bahan pewangi kimia yang terkandung dalam sabun mandi dapat menyebabkan
reaksi alergi dan memicu timbulnya iritasi. Iritasi ini biasanya berupa kemerahan
dan jerawat atau tanda lain pada kulit.Berbeda dengan sabun mandi organik yang
dibuat dari bahan-bahan alami. Dijamin aman dan tidak menimbulkan iritasi.
5. Mengatasi Masalah Kulit
Sabun mandi organik terbuat dari bahan-bahan alami murni yang diambil
langsung dari alam sehingga sangat bermanfaat bagi kulit. Di samping itu, ada
berbagai masalah kulit yang ternyata bisa dikontrol dan dicegah dengan
penggunaan sabun ini, seperti eksim. https://health.detik.com

2.7 Pengertian sabun pencerah


Sabun pencerah wajah merupakan sabun dengan fungsi khusus mencerahkan
atau mengglowingkan wajah. Kulit jeruk kaya akan vitamin c yang berguna untuk
mencerahkan wajah secara alami. Mencerahkan memiliki artian berbeda dengan
memutihkan.
2.8 Pengertian Kulit Jeruk
Kulit jeruk atau zest adalah sebuah bahan pangan yang disiapkan dengan
menguliti atau memotong kulit luar dan berwarna dari buah-buahan sitrus yang
tak diberi lilin seperti lemon, jeruk, sitron dan limun. Kulit jeruk dipakai untuk
menambah aroma dan menambah manfaat sabun.
2.9 Kandungan Kimia Dalam Kulit Jeruk
Kulit jeruk menghasilkan minyak atsiri yang sering digunakan sebagai aromatik
dengan komposisi senyawanya adalah limonene, sitronelal, geraniol, linalol, α-pinen,
mirsen, β-pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, βkariofilen, dan α-terpineol
Indah, 2013. Kulit jeruk mengandung pektin dalam konsentrasi tinggi berkisar antara 15-
25 dari berat kering dan terdapat senyawa limonene 94 dalam kulit jeruk. Pektin
merupakan polimer dari asam D- galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4
glikosidik. Sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami esterifikasi dengan
metil metilasi menjadi gugusmetoksin. Senyawa ini disebut sebagai asam pektinat atau
pektin. Asam pektinat ini bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel
seperti yang terjadi pada pembuatan selai.
Kulit jeruk mengandung vitamin C yang lebih banyak dibandingkan didalam
buahnya. Inositol banyak terdapat pada kulit buah, 70-83 kulit buah mengandung air,
selain itu kulit jeruk juga mengandung carotenoid yang dapat memberikan warna kuning,
orange, dan merah diantaranya xanthophyll, violaxanthin, lycopene. Pada waktu buah
jeruk masak, klorofil sedikit demi sedikit menjadi hilang, carotenoid bertambah banyak
sehingga warna berubah menjadi kuning, orange atau merah Pracaya, 2010. Kandungan
nutrisi, vitamin dan mineral seperti vitamin C, protein, amino nitrogen, kalcium,
magnesium, kalium, belerang paling tinggi justru di bagian kulit jeruk dibandingkan pada
dagingnya atau sari buah jeruk. Sedangkan, kandungan lemak dan gula lebih rendah pada
kulit jeruk
Nuris Dini, 2011.

2.10 Manfaat Kulit Jeruk Untuk Kulit


1. Menangkal Radikal Bebas
. Setiap 100 gram kulit jeruk mengandung 136 miligram vitamin C, sedangkan
bagian dalam yang ‘berdaging’ di bawah kulitnya hanya memiliki 70
miligram/100 gram. Ingat, vitamin C tidak hanya memerangi radikal bebas yang
menghancurkan sel-sel kulit. Manfaat kulit jeruk yang kaya vitamin C juga bisa
membantu menambah kulit lebih cerah dan bersinar. Inilah sebabnya banyak
produk-produk kecantikan yang memanfaatkan kulit jeruk sebagai komposisinya.

2. Memutihkan Kulit
Manfaat kulit jeruk untuk kecantikan juga bisa membantu kita untuk memutihkan
kulit. Kulit jeruk berfungsi sebagai pemutih alami dan dapat membantu
menghilangkan noda gelap seiring waktu. Caranya mudah kok, pastikan untuk
melarutkan campuran kulit jeruk sebelum dioleskan pada wajah. Sebab, kulit
jeruk mengandung banyak asam sitrat yang mungkin bisa membuat kulit iritasi
atau timbulnya sensasi terbakar.
3. Bantu Hilangkan Komedo
Masker kulit jeruk juga dapat membantu untuk menghilangkan komedo. Untuk
membuat masker kulit jeruk mudah kok, caranya campurkan satu bagian yogurt
dengan bubuk kulit jeruk untuk membuat masker kulit. Selanjutnya, oleskan
masker ke wajah dengan gerakan memutar lembut. Biarkan selama 15 menit
sebelum dibilas dengan air hangat.
4. Toner Alami Kulit
Selain tiga hal di atas, manfaat kulit jeruk juga bisa digunakan sebagai toner alami
kulit. Ingat, vitamin C dan antioksidan dalam kulit jeruk sangat melimpah. Hal
inilah yang bisa membantu untuk melembapkan kulit dan mengatasi minyak
berlebih pada wajah. Ketika digunakan sebagai toner alami, kulit jeruk bisa
menghilangkan sel-sel mati dan kotoran yang menyumbat pori-pori.
5. Melawan Keriput
Kulit jeruk mengandung antioksidan kuat yang bisa melawan radikal bebas yang
merusak sel-sel kulit yang sehat. Awas, radikal bebas bisa menyebabkan keriput
dan kulit wajah mengendur. Selain mengandung antioksidan, kulit jeruk juga
mengandung kalsium yang efektif untuk melindungi kulit dari penuaan dini.
6. Memperbarui Sel-Sel Kulit
Ternyata kalsium tak hanya bermanfaat bagi kulit saja, tetapi juga memiliki
beragam keistimewaan bagi kulit. Kalsium bisa membantu memperbaiki sel-sel
kulit yang sudah usang dan mencegah kerusakan DNA. Setiap 100 gram kulit
jeruk mengandung 161 miligram kalsium. Kira-kira 16 persen dari kebutuhan
kalsium harian yang direkomendasikan.
Halodoc.com

2.11 Bahan dan Alat Pembuatan Sabun


Sumber : youtube“mgb garden”
1. 500 gr minyak kelapa
Merupakan minyak yang sangat penting sebagai bahan pembuat sabun. Minyak
kelapa berfungsi sebagai penghasil busa dalam sabun dan menghasilkan sabun
yang keras. Juga merupakan agen pembersih pada sabun. Karena bersifat
membersihkan kadang memberikan rasa yang kering di kulit.
2. 250 gr minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang sangat umum digunakan sebagai
bahan pembuat sabun batang. Hampir semua sabun batang yang ada di pasaran
menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berfungsi untuk
menghasilkan sabun yang keras dan dapat bertahan lama saat digunakan. Minyak
kelapa sawit dapat menghambat busa yang dihasilkan oleh sabun jika digunakan
terlalu banyak.
3. Minyak Zaitun 250 gr
Merupakan minyak yang sangat terkenal untuk perawatan kulit. Minyak zaitun
memiliki beberapa jenis seperti: extra virgin, pomace, pure, extra light. Minyak
zaitun mempenetrasi kulit secara lebih baik dari minyak cair lainnya. Tidak
membuat pori-pori tersumbat dan membuat kulit lebih kencang. Sebagai bahan
pembuat sabun yang umum digunakan adalah dari jenis pomace, karena harganya
tidak begitu maha
4. 150 gr soda api
Alkakli yang digunakan sebagai bahan pembuat sabun mandi biasanya NaOH
dan KOH. NaOH digunakan sebagai bahan pembuat sabun batang/padat.
Sedangkan KOH digunakan sebagai bahan pembuat sabun cair. Pastikan selalu
gunakan pure NaOH untuk membuat sabun. Pure NaOH biasanya berbentuk
flakes maupun pellet.
5. 375 ml air destilasi
Berfungsi untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-benar
murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya, jangan gunakan air sumur
atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) atau Air Demineralisasi
(Demineralized Water) atau Deionized Water.
6. satu setengah sendok makan serbuk kulit jeruk
Berfungsi sebagai pemberi wangi sabun dan menambah manfaat secara lebih
lanjut. Jangan gunakan terlalu banyak.
7. 20 tetes esential oil
Berfungsi untuk menguatkan wangi sabun.
Bahan:
1.Mixer
Digunakan untuk mengaduk semua bahan sabun agar tercampur merata .
2.Wadah Plastik
Digunakn untuk tempat mencampur bahan-bahan pembuatan sabun
3.Masker dan Sarung tangan
Digunakan sebagai alat keselamatan dalam proses pembuatan sabun
4.Sendok
Digunakan untuk menaruh bahan-bahan sabun sesuai takaran
5.Wadah cetakan sabun
Wadah berbentuk persegi panjang berbahan dasar silikon
6. Mangkok stainless stell
7. Pisau dan Talenan

2.12 Fungsi Sabun


1. Mencerahkan Kulit
2. Menghaluskan kulit
3. Melembabkan kulit

2.12 Langkah Pembuatan Sabun


1. BACA INFORMASI BARANG BERBAHAYA DI BAWAH SEBELUMNYA
MEMULAI RESEP INI.
2. Tuang air dingin ke dalam toples plastik.
3. Timbang soda api menggunakan timbangan
4. Tambahkan soda api secara perlahan dan hati-hati ke dalam air dingin sambil
diaduk menerus dengan batang plastik. (Pakailah sarung tangan dan kaca mata
plastik; uji sarung tangan untuk lubang terlebih dahulu.) Jangan menghirup uap
atau bersandar di atas wadah atau dekati anak-anak. Campuran akan menjadi
sangat panas.
5. Biarkan larutan mendingin hingga suhu hangat (kira-kira 40-C).
6. Lelehkan Minyak Kelapa dengan api kecil di dalam panci stainless steel,
Tambahkan Minyak Canola dan Minyak Zaitun ke dalam Minyak Kelapa yang
sudah dilelehkan. Aduk rata
7. Biarkan campuran minyak mendingin hingga suhu hangat (kira-kira 40°C)
Termometer (Opsional)
8. Perlahan dan hati-hati, tuangkan larutan soda api ke dalam panci stainless steel
yang berisi campuran minyak. Aduk rata selama minimal 10 menit atau sampai
terlihat seperti puding kental.
9. Jika diinginkan, pilih salah satu wewangian dari wewangian opsional, disini
kami menambahkan esensial oil dari jeruk. Tambahkan aroma ke dalam
campuran sabun dan aduk selama 30 menit lagi. Tambahkan serbuk bubuk kulit
jeruk yang telah dikeringkan
d 10. Tuang sabun yang sudah jadi ke dalam wadah tupperware dan diamkan
selama 24 jam.
11. Potong sabun set menjadi batangan dan biarkan mengering setidaknya 6
minggu sebelum digunakan.
BAB III
METODOLOGI PEMBUATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : Siang hari, tanggal, 1 Februari 2023
Tempat Pelaksanaan : Kediaman Bima

3.2 Langkah Pembuatan


Bahan :
1. Minyak Kelapa : 200 gr
2. Minyak Zaitun : 100 gr
3. Minyak Kelapa Sawit : 100 gr
3. Soda Api ( Alkali ) : 60 gr
4. Air Destilasi : 150 gr
5. Serbuk Jeruk : 1 sdm
6. Esential Oil aroma jeruk : 4 tetes
Alat :
1. Timbangan
2. Mixer
3. wadah (mangkok)
4. cetakan silicon
5. sendok
6. Sarung tangan pelindung

A. PEMBUATAN EKSTRAK KULIT JERUK JERUK


1. Siapkan lembaran kulit jeruk, iris tipis bagian dalamnya
2. Jemur kulit jeruk hingga benar benar kering, kadar air mendekati 0 persen
3. giling halus kulit jeruk menggunakan blender

B. PEMBUATAN SABUN
1. BACA INFORMASI BARANG BERBAHAYA DI BAWAH SEBELUMNYA
MEMULAI RESEP INI.
2. Tuang air dingin ke dalam toples plastik.
3. Timbang soda api menggunakan timbangan
4. Tambahkan soda api secara perlahan dan hati-hati ke dalam air dingin sambil diaduk
menerus dengan batang plastik. (Pakailah sarung tangan dan kaca mata plastik; uji
sarung tangan untuk lubang terlebih dahulu.) Jangan menghirup uap, campuran akan
menjadi sangat panas.
5. Biarkan larutan mendingin hingga suhu hangat (kira-kira 40-C).
6. Lelehkan Minyak Kelapa dengan api kecil di dalam panci , Tambahkan Minyak
Kelapa Sawit dan Minyak Zaitun ke dalam Minyak Kelapa yang sudah dilelehkan. Aduk
rata
7. Biarkan campuran minyak mendingin hingga suhu hangat (kira-kira 40°C)
8. Perlahan dan hati-hati, tuangkan larutan soda api ke dalam panci stainless steel yang
berisi campuran minyak. Aduk rata selama minimal 10 menit atau sampai terlihat seperti
puding kental.
9. Jika diinginkan, pilih salah satu wewangian dari wewangian opsional, disini kami
menambahkan esensial oil dari jeruk. Tambahkan aroma ke dalam campuran sabun dan
aduk selama 30 menit lagi. Tambahkan serbuk bubuk kulit jeruk yang telah dikeringkan
10. Tuang sabun yang sudah jadi ke dalam cetakan silicon dan diamkan selama 24
jam.
11. setelah mengeras, keluarkan sabun
Informasi Barang Berbahaya
Soda Api sangat korosif dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan dapat
membutakan mata jadi harap gunakan dengan sangat hati hati
3.3 Pembiayaan

No Bahan Kapasitas Harga

1. Minyak Kelapa 200 gr 34.750


2. Minyak Zaitun 100 gr 27.500
3. Minyak Kelapa Sawit 100 gr 2.000
3. Soda Api (Alkali) 60 gr 2.000
4. Air Destilasi 150 gr 2.000
5. Serbuk Jeruk 1 sdm 3.000
6. Esential Oil 1 botol 29.000
7. Cetakan 6 buah 10.000
TOTAL 111.250
DAFTAR PUSTAKA

Adawyah R. 2006. Pembuatan dan pengolahan Apem. Jakarta : Bumi Aksara.


Barliba, R. D. (1994). Pengelolahan Nira Nila Kelapa Untuk Produk Fermentasi
Na De Coco, Alkohol, Dan Asam Cuka. Manado: Balai Penelitian Kelapa.
BPOM RI. 2014. Topik Sajian Utama: Menilik Regulasi Minuman Beralkohol di
Indonesia. InfoPOM - Vol. 15 No. 3 Mei - Juni 2014.
(Curcuma Xanthorhiza Roxb). Journal Beauty and Cosmetology, 1, 44–56.
Siregar, A. Z. (2016). Atraktan Kopi Ramah Lingkungan. Inteligensia Media.
Sukawaty Y., Warnida H., A. A. (2016). Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat
Ekstrak

Anda mungkin juga menyukai