JUDUL PROYEK :
‘Sabun pencerah kulit dari serbuk kulit jeruk’
Diajukan Oleh
Arpa Dinata
Dhuha Hadi Putra
Surya Praja Laksana
Tegar Bimantara
PROPOSAL
OLEH :
ARPA DINATA
DHUHA HADI PUTRA
SURYA PRAJA LAKSANA
TEGAR BIMANTARA
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hinayah-Nya, kami dapat menyelesaikan pembuatan sabun ini dengan lancar.
Hingga dapat kami susun dalam bentuk proposal dan laporan ini. . Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in dan tabi’atnya, juga tak lupa
kepada kita selaku umatnya.aamiin.
Proposal ini kami ajukan sebagai usaha untuk mendapatkan persetujuan untuk
melakukan pembuatan sabun secara lebih lanjut. Hingga Produk yang kami buat
dalam digunakan sebagai semestinya.
Dengan pembuatan proposal ini, kami harapkan proses pembuatan proyek dapat
berjalan dengan lancar. Kami sadar dalam penyusunan proposal ini belum bisa
dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami
butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang
kurang berkenan. Terimakasih dan selamat belajar.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II
Landasan Teori
2.1 Pengertian sabun
2.2 Sejarah perkembangan sabun
2.3 Sifat sifat sabun
2.4 Jenis jenis sabun berdasarkan sifat fisiknya
2.5 Pengertian sabun alami
2.6 Manfaat sabun alami
2.7 Pengertian sabun pencerah
2.8 Pengertian kulit jeruk
2.9 Kandungan kimia pada kulit jeruk
2.10 Manfaat kulit jeruk untuk kulit
2.11 Bahan dan alat pembuatan sabun
2.12 Langkah langkah pembuatan sabun
Bab III
Metode Pelaksanaan
3.1 Waktu dan tempat pelaksanaan
3.2 Langkah pembuatan
3.3 Pembiayaan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ujian berbasis proyek mata pelajaran kimia menugaskan kami untuk membuat
sabun. Pembuatan sabun merupakan sesuatu yang menjadi hal baru bagi kami,
sekaligus menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Sabun yang kami gunakan sehari
hari untuk membersiohkan badan akhirnya dapat kami buat sendiri yang
menggunakan berbagai pengaplikasian rekasi reaksi kimia.
Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu.
Metode pembuatan sabun pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode
yang digunakan saat ini, walaupun tentunya kualitas produk yang dihasilkan saat
ini jauh lebih baik. Sabun dibuat dengan metode saponifikasi yaitu mereaksikan
trigliserida dengan soda kaustik (NaOH, sehingga menghasilkan sabun dan
produk samping berupa gliserin. Bahan baku pembuatan sabun dapat berupa
lemak hewani maupun lemak/minyak nabati. Penggunaan sabun dalam kehidupan
sehari-hari sudah tidak asing lagi, terutama sesuai dengan fungsi utamanya yaitu
membersihkan. Berbagai jenis sabun ditawarkan dengan beragam bentuk mulai
dari sabun cuci (krim dan bubuk), sabun mandi (padat dan cair), sabun tangan
(cair) serta sabun pembersih peralatan rumah tangga (krim dan cair). (Nugroho
Budi Widodo-2018)
Sabun tersusun dari asam lemak, minyak dan lilin, dimana senyawa itu
mengandung ikatan tidak jenuh yang akan mudah teroksidasi. Reaksi tersebut
ditandai dengan keluarnya bau tengik pada sabun. Untuk menjaga kualitas sabun
dari reaksi oksidasi diperlukan bahan antioksidan. Antioksidan merupakan
senyawa yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat
yang mudah teroksidasi dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Antioksidan berfungsi sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal
bebas penyebab penyakit karsinogenis, kardiovaskuler dan penuaan dalam tubuh
manusia serta menangkal radikal bebas yang berasal dari polusi, radiasi dan asap
rokok. Antioksidan diperlukan karena tubuh manusia tidak memiliki sistem
pertahanan antioksidan yang cukup, sehingga apabila terjadi paparan radikal
berlebihan, maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen (berasal dari luar).
Berdasarkan sumbernya antioksidan dikelompokkkan menjadi dua, yaitu
antioksidan yang diperoleh secara alami (antioksidan alami) dan sintetik
(antioksidan sintetik). didalam penelitian ini diginakan antioksidan alami yang
berasal dari Kulit Jeruk.
Bahan acuan yang kami gunakan untuk membuat sabun ialah virgin coconut
oil, yang didapat dari minyak kelapa yang diperoleh dengan ekstraksi atau
pengempaan pada suhu tidak lebih dari 100 °Celsius, sehingga minyak yang
dihasilkan berwarna bening seperti air dan kandungan nutrisi, aroma, dan rasa
kelapa tetap terjaga dengan baik. Selanjutnya ialah mionyak zaitun, yang
diperoleh dari ekstrak buah zaitun yang dipercaya sebagai salah satu bahan
kecantikan. Selanjutnya ialah minyak kelapa sawit. Kandungan antioksidan dalam
minyak kelapa sawit menjadi perpaduan yang pas antara bahan lainnya dalam
pembuatan sabun ini.
Bahan tambahan yang kami gunakan ialah bubuk kulit jeruk. Dimana bahan
tersebut mengandung antioksidan yang mencegah ketengikan pada sabun, dan
menambah manfaat dari sabun itu sendir. Adapun fungsi dari serbuk kulit jeruk
ialah sebagai berikut:
1. Menangkal radikal bebas yang menyerang kulit
2. Mencegah alergi
3. Mengatasi kulit kering
4. Membantu mencerahkan kulit
Sumber : orami.co.id
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan sabun?
2. Apa manfaat sabun dengan penambahan serbuk kulit jeruk?
3. Reaksi kimia apakah yang terjadi dalam proses pembuatan sabun?
1.3 Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan sabun?
2. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari penambahan serbuk kulit
jeruk
3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan sabun
1.4 Manfaat
1. Mampu untuk mempraktekkan pembuatan sabun
2. Mengetahui manfaat dari sabun yang dibuat
3. Mengetahui hal hal yang diperlukan dalam pembuatan sabun
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sabun
Sabun adalah produk yang digunakan sebagai pembersih dengan media air.
Secara umum berbentuk padatan (batang) dan ada juga yang cair. Masing-masing
bentuk tentunya mempunyai keuntungan tersendiri di berbagai sarana publik. Jika
diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif dapat mengikat
partikel dalam suspensi yang mudah dibawa oleh air bersih. Di era milenial ini,
deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu untuk mencuci atau
membersihkan. Sabun merupakan campuran minyak atau lemak (nabati, seperti
minyak zaitun atau hewani, seperti lemak kambing) dengan alkali atau basa
(seperti natrium atau kalium hidroksida) melalui suatu proses yang disebut dengan
saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun
mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan
dari pembakaran tumbuhan seperti arang kayu. (Wikipedia-2022)
2. Memutihkan Kulit
Manfaat kulit jeruk untuk kecantikan juga bisa membantu kita untuk memutihkan
kulit. Kulit jeruk berfungsi sebagai pemutih alami dan dapat membantu
menghilangkan noda gelap seiring waktu. Caranya mudah kok, pastikan untuk
melarutkan campuran kulit jeruk sebelum dioleskan pada wajah. Sebab, kulit
jeruk mengandung banyak asam sitrat yang mungkin bisa membuat kulit iritasi
atau timbulnya sensasi terbakar.
3. Bantu Hilangkan Komedo
Masker kulit jeruk juga dapat membantu untuk menghilangkan komedo. Untuk
membuat masker kulit jeruk mudah kok, caranya campurkan satu bagian yogurt
dengan bubuk kulit jeruk untuk membuat masker kulit. Selanjutnya, oleskan
masker ke wajah dengan gerakan memutar lembut. Biarkan selama 15 menit
sebelum dibilas dengan air hangat.
4. Toner Alami Kulit
Selain tiga hal di atas, manfaat kulit jeruk juga bisa digunakan sebagai toner alami
kulit. Ingat, vitamin C dan antioksidan dalam kulit jeruk sangat melimpah. Hal
inilah yang bisa membantu untuk melembapkan kulit dan mengatasi minyak
berlebih pada wajah. Ketika digunakan sebagai toner alami, kulit jeruk bisa
menghilangkan sel-sel mati dan kotoran yang menyumbat pori-pori.
5. Melawan Keriput
Kulit jeruk mengandung antioksidan kuat yang bisa melawan radikal bebas yang
merusak sel-sel kulit yang sehat. Awas, radikal bebas bisa menyebabkan keriput
dan kulit wajah mengendur. Selain mengandung antioksidan, kulit jeruk juga
mengandung kalsium yang efektif untuk melindungi kulit dari penuaan dini.
6. Memperbarui Sel-Sel Kulit
Ternyata kalsium tak hanya bermanfaat bagi kulit saja, tetapi juga memiliki
beragam keistimewaan bagi kulit. Kalsium bisa membantu memperbaiki sel-sel
kulit yang sudah usang dan mencegah kerusakan DNA. Setiap 100 gram kulit
jeruk mengandung 161 miligram kalsium. Kira-kira 16 persen dari kebutuhan
kalsium harian yang direkomendasikan.
Halodoc.com
B. PEMBUATAN SABUN
1. BACA INFORMASI BARANG BERBAHAYA DI BAWAH SEBELUMNYA
MEMULAI RESEP INI.
2. Tuang air dingin ke dalam toples plastik.
3. Timbang soda api menggunakan timbangan
4. Tambahkan soda api secara perlahan dan hati-hati ke dalam air dingin sambil diaduk
menerus dengan batang plastik. (Pakailah sarung tangan dan kaca mata plastik; uji
sarung tangan untuk lubang terlebih dahulu.) Jangan menghirup uap, campuran akan
menjadi sangat panas.
5. Biarkan larutan mendingin hingga suhu hangat (kira-kira 40-C).
6. Lelehkan Minyak Kelapa dengan api kecil di dalam panci , Tambahkan Minyak
Kelapa Sawit dan Minyak Zaitun ke dalam Minyak Kelapa yang sudah dilelehkan. Aduk
rata
7. Biarkan campuran minyak mendingin hingga suhu hangat (kira-kira 40°C)
8. Perlahan dan hati-hati, tuangkan larutan soda api ke dalam panci stainless steel yang
berisi campuran minyak. Aduk rata selama minimal 10 menit atau sampai terlihat seperti
puding kental.
9. Jika diinginkan, pilih salah satu wewangian dari wewangian opsional, disini kami
menambahkan esensial oil dari jeruk. Tambahkan aroma ke dalam campuran sabun dan
aduk selama 30 menit lagi. Tambahkan serbuk bubuk kulit jeruk yang telah dikeringkan
10. Tuang sabun yang sudah jadi ke dalam cetakan silicon dan diamkan selama 24
jam.
11. setelah mengeras, keluarkan sabun
Informasi Barang Berbahaya
Soda Api sangat korosif dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan dapat
membutakan mata jadi harap gunakan dengan sangat hati hati
3.3 Pembiayaan