Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kosmetik dan kecantikan merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan dari wanita
sejak dahulu. Hal ini dikarenakan setiap wanita menginginkan untuk terlihat cantik dan menarik
di setiap kesempatan. Karena dengan terlihat cantik dan menarik seorang wanita akan merasa
lebih dapat diterima di kelompok sosialnya dan juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri
dari seorang wanita tersebut.
Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sudah ada dan semakin
berkembang dari waktu ke waktu, disamping itu pula kosmetik berperan penting untuk
menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya hidup yang semakin
kompleks kosmetik sudah menjadi kebutuhan pokok seperti halnya sandang dan pangan.
Selain karena tuntutan lingkungan sosial yang menuntut seorang wanita untuk tampil
cantik dan menarik, ada juga keinginan dari dirinya sendiri sehingga setiap wanita
mengupayakan segala cara untuk dapat terlihat cantik dan menarik. Berbagai usaha yang dapat
dilakukan mulai dari yang berbiaya murah dengan menggunakan cara-cara tradisional yang dapat
dapat dilakukan sendiri di rumah, sampai perawatan yang berbiaya mahal yang menggunakan
jasa para terapis di salon ataupun dokter di klinik kecantikan. Perawatan yang dilakukan juga
mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, diantaranya dengan melakukan facial, masker, lulur,
hingga pemakaian kosmetik.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang ada saat ini berdampak pada banyaknya
kosmetika yang beredar di pasaran. Dewasa ini, hampir semua kosmetika mengusung konsep
“waterproof” agar pengguna kosmetik dapat beraktivitas dengan banyak kegiatan tanpa harus
make-up berkali kali. Ialah face mist, yang merupakan salah satu kosmetik yang berperan untuk
membuat riasan kosmetik menjadi lebih tahan lama (waterproof).
Face Mist adalah botol semprot yang berisi cairan penyegar wajah yang didesain untuk
menenangkan, melembabkan, dan mengembalikan kekenyalan pada kulit wajah yang kering dan

1|Teknologi Kosmetika
lelah. Face mist juga dapat berfungsi sebagai primer dan juga membantu kulit menyerap produk
yang akan digunakan selanjutnya menjadi lebih baik.
Ada dua manfaat dari face mist. Pertama, dapat mengubah tampilan kulit wajah secara
temporer. Kedua, karena fungsinya menenangkan dan wangi, dapat juga membantu meredakan
ketegangan. Beberapa produk face mist bahkan diklaim dapat memberikan kesan kenyal pada
kulit wajah, ada juga yang memberikan efek menyegarkan make up. Perlu diingat, kebanyakan
bahan baku dari kosmetik ini tidak bisa diserap oleh kulit wajah. Sehingga, meski dapat
membantu mencerahkan wajah untuk sementara waktu, cairan penyegar wajah (face mist) ini tak
akan membuat perubahan fisik yang permanen terhadap kulit.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud kosmetika?


2) Bagaimana kategori sediaan Face Mist?
3) Bagaimana alternative bentuk sediaan Face mist?
4) Apa saja persyaratan sediaan Face Mist?
5) Apa saja komposisi dan contoh sediaan Face Mist di pasaran?
6) Bagaimana proses pembuatan Face Mist?
7) Apa saja evaluasi yang dilakukan pada sediaan Face Mist?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui definisi kosmetika


2) Untuk mengetahui kategori sediaan Face Mist
3) Untuk mengetahui alternatif bentuk sediaan Face Mist
4) Untuk mengetahui pesyaratan Face Mist
5) Untuk mengetahui komposisi dan contoh sediaan Face Mist yang beredaran di pasaran.
6) Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan Face Mist
7) Untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan pada sediaan Face Mist

2|Teknologi Kosmetika
1.4 Manfaat Penulisan

1) Memberikan informasi mengenai definisi kosmetika


2) Memberikan informasi tentang kategori sediaan Face Mist
3) Memberikan informasi mengenai alternatif bentuk sediaan Face Mist
4) Memberikan informasi mengenai persyaratan sediaan Face Mist
5) Memberikan informasi mengenai komposisi dan contoh sediaan Face Mist yang beredaran di
pasaran
6) Memberikan informasi bagaimana proses pembuatan sediaan Face Mist
7) Memberikan informasi mengenai evaluasi yang dilakukan pada sediaan Face Mist

3|Teknologi Kosmetika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kosmetika
Kosmetik berasal dari bahasa yunani yaitu “kosmetikos” yang artinya suatu keterampilan
mengatur dan menghias atau dapat juga berasal dari kata ‘cosmein’ yang artinya berhias.
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar), gigi, dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetap
dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit (Permenkes, 1998)
Dalam definisi kosmetik diatas, yang dimaksud dengan “tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit” adalah sediaan tersebut seyogyanya tidak
mempengaruhi struktur dan faal tubuh. Namum bila bahan kosmetik tersebut adalah bahan
kimia meskipun berasal dari alam dan organ tubuh yang dikenai (ditempeli) adalah kulit,
maka dalam hal tertentu kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal
kulit tersebut.
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan
pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan
perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor
lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum, membantu seseorang lebih
menikmati dan menghargai hidup.

2.2 Face Mist


Facial spray atau yang juga dikenal face mist saat ini sudah menjadi bagian dari
varian make-up sehari-hari para kaum hawa. Banyak perempuan menggunakan face
mist karena dianggap lebih praktis dalam penggunaannya, yakni cukup disemprotkan pada
wajah dan hasilnya langsung bisa dirasakan seketika. Kulit wajah yang kering dan dehidrasi
langsung terasa segar dan lembap. Pada dasarnya, make-up facial spray terbuat dari bahan-
bahan yang alami dan herbal, yaitu air mineral dan vegetable gliserin sehingga aman
digunakan untuk semua jenis kulit. Face mist bisa digunakan kapan saja dalam keseharian,
termasuk saat ingin menggunakan make-up. Banyak manfaat yang bisa dirasakan bila

4|Teknologi Kosmetika
menggunakan face mist, seperti menyegarkan wajah, membantu mengontrol minyak di
wajah, dan memberikan kelembapan pada kulit sehingga make-up bisa bertahan lebih lama.
Untuk kepentingan make-up sendiri, Anda bisa menyemprotkan face mist sebelum
menggunakan make-up untuk membantu kulit wajah menyiapkan diri sebelum dipoles make-
up. Face mist bisa membuat kulit halus dan lembap sehingga mudah untuk dirias. Face
mist juga memberikan kesan natural pada make-up dan membuatnya menyatu dengan
sempurna. Face mist bukan hanya bermanfaat untuk kulit wajah tapi juga untuk bagian tubuh
lain seperti leher.
Face mist baik disemprotkan sebelum dan sesudah menggunakan make-up.
Penggunaannya bermanfaat sebagai salah satu cara membuat make-up tahan lama. Selain
itu, face mist juga bisa digunakan saat ingin memulas ulang make-up yang mulai luntur. Ada
beberapa aturan yang bisa dilakukan untuk menggunakan face mist yang benar agar make-
up tahan lama. Penggunaan face mist bukan hanya digunakan sebagai cara membuat make-
up tahan lama, face mist juga bisa diandalkan ketika cuaca di luar sangat terik dan bisa
mencegah kulit kering selama seharian bila sedang berada di dalam ruang ber-AC.
Penggunaan face mist dapat disesuaikan dengan kulit wajah.
- Untuk kulit kering. Masalah yang sering dialami oleh pemilik kulit kering yakni
mudah iritasi terutama saat cuaca dingin dan kulit wajah mudah mengelupas jika
salah menggunakan kosmetik. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya Anda
menggunakan produk dengan kandungan aloe vera yang akan membantu
melembapkan kulit. Termasuk face mist, pilih juga yang mengandung ekstrak aloe
vera dab rose water untuk menambah kelembapan pada wajah
- Untuk kulit berminyak. Bagi yang memiliki kulit berminyak dan sering beraktivitas di
luar ruangan tanpa sempat melakukan touch-up untuk memperbaiki make-up akan
membuat wajah Anda cenderung menjadi kusam dan tampak kurang segar. Cara
memilih face mist untuk wajah berminyak adalah dengan mencari produk yang di
dalamnya ada camu camu berry extract. Buah satu ini kaya akan vitamin C yang bisa
membantu menutrisi kulit dan membuat wajah kusam tampak lebih segar.
- Untuk kulit normal. Bagi yang memiliki kulit wajah normal, memang tidak
memerlukan perawatan yang terlalu sulit. Kulit normal juga tidak membutuhkan
banyak produk untuk menjaga kelembapan kulit.

5|Teknologi Kosmetika
2.3 Kategori Sediaan Face Mist

Dari 13 kategori penggolongan kosmetik menurut Permenkes, face mist merupakan


sediaan kosmetika yang termasuk dalam kategori Preparat Perawatan Kulit. Kosmetik
perawatan kulit (skin care cosmetics) ini diperlukan untuk merawat kebersihan dan kesehatan
kulit. Yang termasuk Preparat Perawatan Kulit antara lain :
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser): sabun, cleansing cream, cleansing
milk, dan penyegar kulit (freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer), misalnya moisturizer cream, night
cream, anti wrinkle cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sunscreen foundation, sun
block cream/lotion.
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengamplas kulit (peeling), misalnya scrub cream
yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengamplas.

2.4 Alternatif Bentuk Sediaan

Face mist merupakan sediaan kosmetik yang masuk dalam kategori preparat
perawatan kulit. Preparat perawatan kulit memiliki fungsi untuk membersihkan kulit,
melembabkan kulit, melindungi kulit dan memberi nutrisi pada kulit. Karena fungsinya
tersebut alternatif dari sediaan face mist ini adalah sediaan dalam bentuk Spray.

2.5 Syarat Sediaan Face Mist


(1) Tidak menyebabkan iritasi pada kulit
(2) Stabil dalam penyimpanan
(3) Mengandung bahan yang aman digunakan pada kulit
(4) Tercantum dan terdaftar dalam BPOM
(5) Memiliki izin edar
(6) Memberikan efek fresh pada pemakaiannya
(7) Mampu diabsorbsi dengan cepat sehingga menghidrasi kulit dengan segera

6|Teknologi Kosmetika
2.5.1 Keuntungan dan kelebihan kosmetik face mist
Keuntungan :
1. Menyegarkan dan memberikan efek glowing pada wajah
2. Membantu meningkatkan kesehatan kulit
3. Mempunyai efek menenangkan
4. Membuat riasan lebih tahan lama
5. Mencegah penuaan

Kerugian :

Penggunaan face mist dengan kandungan alkohol yang terlalu sering dapat
mengakibatkan permukaan kulit menjadi kering

2.6 Komposisi Dan Contoh Sediaan Face Mist di Pasaran

1. Wardah C-Defense Face Mist

Komposisi : Aqua, Phenoxyethanol, PEG-40, Hydrogenated Castor Oil, Sodium PCA,


Sodium Ascorbyl Phosphate, Tridaceth-9, Allantoin, Disodium EDTA,
Ethylhexylglycerin, Fragrance, Polysorbate 20

7|Teknologi Kosmetika
2. Mineral Botanica Face Mist

Komposisi : Aqua, Hamamelis Virginiana Leaf Extract, PPG-20, Methyl Glucose Ether,
Aloe Barbadensis Extract, Allantoin, Triethanolamine, Propilene Glycol, Sodium
Hyaluronate

3. LT Pro Face Mist

Komposisi : Purified Water, Glycerin, Pentylene Glycol, Sodium PCA,


Xylitylglucoside, Anhydroxylitol, Chamomilia Recutita Flower Extract, Xylitol,

8|Teknologi Kosmetika
Propylene Glycol, Diazolidinyl Urea, Glucose, Methylparaben, Propylparaben,
Phenoxyethanol, Ethylparaben

4. Natur-E Face Mist

Komposisi : Water, Alcohol Denat, Glycerin, Dipropylene Glycol, Betaine,


Phenoxyethanol, PEG-60 Hydroginated, Aloe Barbadensis Leaf Water, Prunus Persica
Flower Extract, Butylene Glycol, Propanediol, ethylhexylglycerin, Fragrance, Pyrus
Malus Fruit Extract, Disodium EDTA, Dipotassium Glycyrrhizate, Sodium Benzoat,
Citric Acid, Polyglutamic Acid, Tocopheryl Acetat, Sodium Hyaluronate

5. La Roche-Posay Serozinc Facemist

Komposisi: Water, Sodium Chloride, Zinc Sulfate

9|Teknologi Kosmetika
2.7 Data praformulasi bahan

 Nama bahan: Aquadest (FI edisi V)

No Parameter Data
1. Pemerian Cairan jernih tidak berwarna, Tidak berbau, Tidak berasa

2. Kelarutan Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol,
kloroform, eter, dan dalam heksana, mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam
minyak lemak, dan dalam minyak atsiri
3. pH -

4. OTT Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient


lainya yang mudah terhidrolisis.
5. Kegunaan Bahan Pembawa

6. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 Nama bahan: Alkohol (FI edisi V)

No Parameter Data
1. Pemerian Larutan jernih, tidak berwarna, larutan yang mudah mengalir
dan menguap; dengan sedikit bau yang khas dan
menimbulkan rasa terbakar pada lidah. yang dimaksud
dengan alkohol adalah baik etanol 95% v/v maupun 96% v/v
2. Kelarutan Dapat bercampur dengan kloroform, eter, gliserin, dan air
(dengan kenaikan suhu dan kontraksi volume)
3. pH -

10 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
4. OTT Dalam suasana asam etanol dapat bereaksi segera dengan
bahan oksidator. Apabila tercampur dengan alkali dapat
menyebabkan warna menjadi gelap yang disebabkan oleh
reaksi dengan sejumlah residu dari gugus aldehid. Garam-
garam organik atau akasia dapat mengalami presipitasi atau
terdispersi di dalam larutan alkohol. Larutan alkohol juga
tidak kompatibel dengan wadah alumunium dan dapat
berinteraksi dengan beberapa jenis obat.
5. Kegunaan Sebagai pengawet antimikroba pada kadar ≥ 10% v/v.

6 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 Nama bahan: Phenoxyethanol (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Tidak berwana, cairan sedikit kental, bau khas, rasa terbakar

2. Kelarutan Kelarutan dalam air 1:43, dapat bercampur dengan etanol


95%, aseton dan gliserin

3. Ph pH 6,0 untuk 1% v/v

4. OTT Aktivitas anti mikroba dapat berkurang dengan interaksi


surfaktan non ionik, dan mungkin dengan absorbs polifinil
klorida
5. Kegunaan Pengawet, antimikroba

6. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

11 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: PEG (Propilenglikol) (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Putih seperti lilin yang menyerupai paraffin. Berupa bentuk
padat dalam pada suhu kamar,mencair pada suhu 104°F,
memiliki berat molekul rata-rata 1000.
2. Kelarutan Mudah larut dalam air hangat, tidak beracun, non-korosif,
tidak berbau, tidak berwarna, memiliki titik lebur yang
sangat tinggi (580°F), tersebar merata, higoskopik ( mudah
menguap ) dan juga dapat mengikat pigmen.
3. pH 7,5
4. OTT -

5. Kegunaan Lubricant, pelarut

6. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 Nama bahan: Butylene Glikol (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Tidak berwarna, cairan kental dengan rasa manis, dan pahit
setelahnya
2. Kelarutan Larut dalam aseton, etanol 95 %, minyak jarak, dibutil ftalat,
eter, air

3. pH -
4. OTT Bercampur dengan reagen pengoksidasi

5. Kegunaan Pengawet anti mikroba, pelarut, sebagai pelarut campur

6. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

12 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Hydrogenated Castor Oil (Martindale The Complete Drug Reference 3)

No Parameter Data
1. Pemerian Cairan kental, transparan, berwarna kuning pucat atau
hampir tidak berwarna, memiliki bau lemah, bebas dari bau
asing dan tengik serta memiliki rasa yang khas.
2. Kelarutan Larut dalam etanoldan bercampur dengan etanol mutlak,
dengan asani asetat glasial dengan kloroform dan dengan
eter.
3. pH -
4. OTT -
5. Kegunaan Bahan tambahan

6. WadahPenyimpanan Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.

 Nama bahan: Glukosa (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Tidak berbau, rasa manis, kristal tidak berwarna atau kristal
putih atau serbuk granul.
2. Kelarutan Mudah larut dalam air 1:1, etanol 1:60, larut dalam gliserin

3. pH 3,5-5,5 (20% b/v larutan encer)


4. OTT Dengan obat cyanocobalamin, kanamycin sulfat, natrium
novobiocin, natrium warfarin
5. Kegunaan Agen tonisitas

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.

13 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Disodium EDTA (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk hablur, putih, tidak berbau dan sedikit rasa asam

2. Kelarutan Sedikit larut dalam etanol 95%, praktis tidak larut dalam
kloroform dan eter
3. pH 4,3-4,7
4. OTT Dengan agen pengoksidase kuat, basa kuat, ion logam
5. Kegunaan Pengkhelat

6. WadahPenyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

 Nama bahan: Etil Paraben (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau

2. Kelarutan Larut dalam air 1:910, etanol 95% 1:2, dalam gliserin 1:200,
PPG 1:4
3. pH -
4. OTT Dapat berkurang dengan adanya surfaktan anionik
5. Kegunaan Pengawet anti mikroba

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

14 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Metil Paraben (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk hablur putih atau tidak berwarna, tidak berbau atau
hampir tidak berbau, dan rasa sedikit terbakar
2. Kelarutan Dalam etanol 95% 1:3, gliserin 1:60, PPG 1:5, air 1:400

3. pH -
4. OTT Dapat berkurang dengan adanya surfaktan anionik
5. Kegunaan Pengawet anti mikroba

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

 Nama bahan: Polisorbat-20 (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Cairan agak kental seperti minyak, jernih, berwarna kuning
dan memiliki bau yang khas.
2. Kelarutan Dapat bercambur dengan air, dengan etanol (95%) dengan
etil asetat dan dengan metanol, sukar larut dalam minyak biji
kapas, dalam toluen dan dalam parafin cair.
3. pH -
4. OTT -
5. Kegunaan Bahan tambahan

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.

15 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Propil Paraben (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk hablur, tidak berbau dan tidak berasa

2. Kelarutan Dalam etanol 95% 1:1,1 , dalam gliserin 1:250, dalam air
1:2500, PPG 1:3,9
3. pH -
4. OTT Dapat berkurang dengan adanya surfaktan anionik
5. Kegunaan Pengawet anti mikroba

6. WadahPenyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

 Nama bahan: Sodium benzoate (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Granul putih atau kristal, sedikit higroskopis, tidak berbau

2. Kelarutan Dalam etanol 95% 1:75, dalam etanol 90% 1:50, dalam air
1:18
3. pH -
4. OTT Dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi, garam
kalsium dan garam dari logam berat
5. Kegunaan Pengawet anti mikroba

6. Wadah Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

16 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Sodium hyaluronate (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk putih sampai putih pucat atau granul, sangat
higroskopis
2. Kelarutan Larut dalam air, dan sedikit larut dalam campuran pelarut
organic
3. pH 5,0-8,5
4. OTT -
5. Kegunaan Humektan, lubricant, sustained release agent

6 Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

 Nama bahan: Triethanolamin (TEA) (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau
lemah mirip amoniak, higroskopik
2. Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam
kloroform
3. pH -
4. OTT -
5. Kegunaan Bahan tambahan

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

17 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Diazolidinyl Urea (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk putih, serbuk bersifat hiroskopis, sedikit berbau khas
2. Kelarutan Sangat larut dalam air, tidak larut dalam lemak

3. pH 3-9
4. OTT -
5. Kegunaan Pengawet antimikroba

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

 Nama bahan: Allantoin (Martindale The Complete Drug Reference 3)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk hablur putih atau hampir putih

2. Kelarutan Sedikit larut dalam air, sangat sedikit larut dalam alkohol

3. pH -
4. OTT -
5. Kegunaan Astringen, keratolitik

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

18 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Xilitol (Martindale The Complete Drug Reference 3)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk hablur atau kristal putih atau hampir putih

2. Kelarutan Sangat mudah larut dalam air

3. pH -
4. OTT -
5. Kegunaan Pemanis, bahan tambahan

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

 Nama bahan : Betaine (Martindale The Complete Drug Reference 3)

No Parameter Data
1. Pemerian Serbuk kristal berwarna putih

2. Kelarutan Larut dalam air dan alkohol

3. pH 0,8-1,2 dalam 25% larutan dalam air


4. OTT -
5. Kegunaan Osmolit organic

6. Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

19 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan : Hamamelis Virginiana Leaf Extract (Martindale The Complete Drug
Reference 3)

Parameter Data
Pemerian Jernih, destilat tidak berwarna,

Kelarutan -

pH 3-5
OTT -
Kegunaan Homeophaty

Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah kedap udara dan pada suhu <40 derajat celcius

20 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama bahan: Gliserin (Handbook of Pharmaceutical Excipients)

No Parameter Data
1. Pemerian Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis;
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak).
Higroskopis, netral terhadap lakmus.

2. Kelarutan Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan
dalam minyak menguap.
3. pH
4. OTT Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator kuat
seperti kromium trioksida, potasium klorat atau potasium
permanganat. Adanya kontaminan besi bisa menggelapkan
warna dari campuran yang terdiri dari fenol, salisilat dan
tanin. Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam
gliseroborat yang merupakan asam yang lebih kuat dari asam
borat
5 Wadah dan penyimpanan Wadah tertutup rapat.

 Nama bahan: Fragrance (Parfum) (FI edisi V)

No Parameter Data
1. Pemerian kristal putih, berwarna putih
2. Kelarutan Mudah larut dalam etanol (95%), eter dan tidak larut dalam
air.
3. pH 4-8
4. OTT -

5. Kegunaan Pemberi aroma


6 Wadahdanpenyimpanan Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering..

21 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
 Nama Bahan: Citric Acid (FI edisi V)

No Parameter Data
1. Pemerian hablur tidak berwarna, atau serbuk putih, tidak berbau rasa
sangat asam, agak higroskopik atau kemampuan menyerap
air dengan bail, merapuh dalam udara kering dan panas.

2. Kelarutan larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian
etanol, sukar larut dalam eter (FI ed III hal 50)

3. pH 3,2

4. OTT -

5. Kegunaan Pengatur pH

6. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

22 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Proses Pembuatan Face Mist

1. Siapkan dan bersihkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan seperti botol
nozel, gelas beaker, tabung reaksi, gelas ukur dan pipet tetes agar terhindar dari
kontaminan dan produk yang dihasilkanpun berkualitas baik.
2. Kalibrasi botol nozel 55 ml dengan air, beri penandaan
3. Larutkan sodium ascorbyl phosphate dengan air, kemudian masukan gelas ukur.
4. Larutkan disodium EDTA dalam gelas ukur dengan air
5. Masukan PEG-40, Sodium PCA, Hydrogenated Castor Oil ke dalam gelas beaker , aduk
hingga rata, kemudian masukan botol nozel
6. Masukan tridaceth-9, allantoin, dan polysorbate 20 ke dalam gelas beaker, kemudian
masukan ke dalam botol nozel
7. Masukan sodium ascorbyl phosphate dan disodium EDTA yang sudah dilarutkan ke
dalam botol nozel
8. Campurkan glycerin, phenoxyethanol dan ethylhexylglycerin bersama air, masukan ke
dalam botol nozel
9. Terakhir, masukan fragrance yang sesuai dan tutup botol nozel dengan rapat
10. Face mist siap digunakan

3.2 Analisa Komposisi Sediaan Wardah C-Defense Face Mist

No. Komposisi Analisa


1. Aqua Tidak memiliki efek samping

2. Phenoxyethanol (Glycerin) Efek samping : ruam, reaksi alergi,


sensasi terbakar
3. PEG-40 (Hydrogenated Castor Oil) Tidak ada efek samping yang dilaporkan
4. Sodium PCA (Butylene Glycol) Efek samping : iritasi kulit, ruam di
sekitar mata, iritasi pada individu dengan

23 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
kulit sensitive

5. Sodium Ascorbyl Phosphate (Vit. C) Efek samping : Flushing atau kemerahan


pada kulit, mual atau muntah, sakit kepala

6. Tridaceth-9 Belum ditemukan adanya efek samping

Efek samping : Kesemutan pada kulit,


7. Allantoin residu keputihan pada kulit, tenggorokan,
bibir atau wajah, kemerahan pada kulit,
gatal pada kulit, kesulitan bernafas
Efek samping : demam, panas dingin, rasa
8. Disodium EDTA tidak enak, kelelahan, mialgia, arthralgia,
rasa sakit, hipotensi, glikosuria,
proteinuria
Belum ditemukan adanya laporan efek
9. Ethylhexylglycerin samping

10. Fragrance Efek samping seperti ruam kulit dan


kemerahan dapat terjadi pada jenis kulit
sensitive

11. Polysorbate 20 Efek samping : iritasi mata

24 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
3.3 Analisa Kemasan Sediaan Wardah C-Defense Face Mist

No. Keterangan Produk Hasil Analisa Keterangan


1. Nama Produk  Wardah C-Defense Face mist
2. Kegunaan  .
1. Melembabkan kulit wajah
2. Menyegarkan wajah
3. Mengembalikan kekenyalan kulit wajah
4. Basic make-up
5. Membuat kulit wajah glowing

 1. Cuci muka terlebih dahulu


3. Cara Pemakaian 2. Semprotkan pada wajah dalam keadaan mata
tertutup
3. Diamkan atau tepuk tepuk wajah hingga face
mist meresap ke dalam kulit


4. Komposisi
Aqua, Phenoxyethanol, PEG-40, Hydrogenated
Castor Oil, Sodium PCA, Sodium Ascorbyl
Phosphate, Tridaceth-9, Allantoin, Disodium
EDTA, Ethylhexylglycerin, Fragrance,
Polysorbate 20

3.4 Kelengkapan Persyaratan Sediaan Face Mist

Nama Produk  Wardah C-Defense Face Mist


Nama Perusahaan  Paragon Technology and Innovation, PT
Alamat Perusahaan  Jakarta Selatan, Indonesia
Netto  55 ML
No. Registrasi  NA 18180105599
Expired Date  11-2021
Penyimpanan  Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan
suhu panas

25 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
3.5 Evaluasi Produk Wardah C-Defense Face Mist

 Evaluasi Sediaan Aerosol


1. Derajat semprotan
Derajat semprotan adalah angka yang menunjukan jumlah bobot isi aerosol yang
disemprotkan dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam tiap detik
Caranya :
1. Pilih tidak kurang dari 4 wadah
2. Tekan akuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik
3. Timbang seksama masing masing wadah, celupkan ke dalam penangas air suhu
250 C sampai tekanan tetap
4. Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan
5. Tekan akuator masing masing wadah selama 5,0 detik lalu timbang masing-
masing wadah
6. Masukan kembali ke dalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan
hingga 3x untuk masing masing wadah
7. Hitung derajat semprotan rata rata masing masing wadah dalam gram per detik.

2. Pengujian Kebocoran

Caranya :

1. Pilih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai ½ jam)


2. Timbang wadah satu per satu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai WI.
3. Biarkan wadah dalam posis tegak selama tidak kurang dari tiga hari pada suhu
kamar
4. Timbang kembali wadah satu per satu, catat bobot sebagai W2
5. Hitung waktu percobaan dan catat waktu sebagai T (dalam jam)
6. Hitung derajat kebocoran (Dkb) masing masing wadah dalam tiap tahun dengan
rumus :
Dkb = (W1-W2) x (365/T) x 24 x 100 %
Bobot tertera dalam etiket

26 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
- Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari
3,5 % dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5 % per tahun
- Jika 1 wadah bocor lebih dari 5 % per tahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24
wadah lainnya
- Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor
lebih dari 5 % per tahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7 % per tahun, dari bobot
yang tertera pada etiket

3. Pengujian Tekanan

Caranya :

1. Pilih tidak kurang dari 4 wadah


2. Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu tetap 250 C sampai
tekanan tetap
3. Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik baik
4. Lepaskan akuator dan keringkan
5. Ukur tekanan dengan memasang alat pengukur tekanan pada tangkai katup
6. Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan

27 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Face Mist adalah botol semprot yang berisi cairan penyegar wajah yang didesain untuk
menenangkan, melembabkan, dan mengembalikan kekenyalan pada kulit wajah yang kering dan
lelah. Face mist juga dapat berfungsi sebagai primer dan juga membantu kulit menyerap produk
yang akan digunakan selanjutnya menjadi lebih baik.

2. Penggunaan face mist dapat disesuaikan dengan jenis kulit berminyak, sensitive dan jenis kulit
normal.

3. Face mist merupakan sediaan kosmetik yang masuk dalam kategori preparat perawatan kulit.
Preparat perawatan kulit memiliki fungsi untuk membersihkan kulit, melembabkan kulit,
melindungi kulit dan memberi nutrisi pada kulit

4. Syarat Sediaan Face Mist antara lain meliputi :


(1) Tidak menyebabkan iritasi pada kulit
(2) Stabil dalam penyimpanan
(3) Mengandung bahan yang aman digunakan pada kulit
(4) Tercantum dan terdaftar dalam BPOM
(5) Memiliki izin edar
(6) Memberikan efek fresh pada pemakaiannya
(7) Mampu diabsorbsi dengan cepat sehingga menghidrasi kulit dengan segera

5. Bahan yang digunakan pada sediaan Wardah C-Defense Face mist antara lain Aqua,
Phenoxyethanol, PEG-40, Hydrogenated Castor Oil, Sodium PCA, Sodium Ascorbyl
Phosphate, Tridaceth-9, Allantoin, Disodium EDTA, Ethylhexylglycerin, Fragrance,
Polysorbate 20

6. Evaluasi sediaan meliputi derajat semprotan, pengujian kebocoran dan pengujian tekanan.

28 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
4.2 Saran

Sebaiknya, semua bahan yang digunakan pada kosmetika untuk wajah dalam hal ini face mist
tidak memiliki efek samping sehingga masyarakat terutama kaum hawa tidak perlu ragu lagi
untuk menggunakan kosmetika face mist yang juga memiliki manfaat yang besar untuk kulit.

29 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a
DAFTAR PUSTAKA

https://cekbpom.pom.go.id

Wasitaatmaja SM, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. UI Press Jakarta: 1997.

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi ke III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

Farmakope Edisi ke V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Allen, L.V., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients sixth edition, London,


Pharmaceutical press and American Pharmacists Assosiation.

Martindale Thirty-sixth edition- The Complete Drug Reference

30 | T e k n o l o g i K o s m e t i k a

Anda mungkin juga menyukai