Anda di halaman 1dari 18

MENGIDENTIFIKASI INGGREDIENTS KOSMETIK PADA FACE

TREATMENT
MATAKULIAH KIMIA DASAR

DOSEN PENGAMPU :
1. Nora Susanti, S.Si., M.Sc., Apt.
2. Dr. Lisnawaty Simatupang , M.Si.

DISUSUN OLEH:

1. Aulia Rahma (5233144009)


2. Anita Purba (5233144040)
3. Zahira Kamilia ( 5231144021)

PRODI TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan tugas rutin ini dengan baik. Sholawat dan salam tidak lupa senantiasa
kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di yaumul qiyawah
nanti, Aamiin. Laporan tugas rutin ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu ibu Nora Susanti, S.Si., M.Se.,
Apt. Dan ibu Dr. Lisnawaty Simatupang, M.Si. Kemudian kami mengucapkan terimakasih kepada
orang tua kami, yang memberikan dukungan dan semangat kepada kami untuk dapat
menyelesaikan tugas ini. Kami sangat berharap kiranya tugas rutin ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk mengetahui inggredients dari suatu produk. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam laporan tugas rutin ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan tugas-tugas yang selanjutnya.

Medan, 23 November 2023

Kelompok 9

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 2
ABSTRAK ............................................................................................................................................. 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
1.3. Tujuan .................................................................................................................................... 5
1.4. Manfaat................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................................... 6
BAB III................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 7
BAB IV................................................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 13
B. Saran......................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14

2
ABSTRAK

Perawatan wajah adalah metode untuk memelihara kesehatan kulit dan mencegah maupun mengatasi
berbagai masalah kulit wajah. Prosedur ini dapat dilakukan secara rutin, baik di rumah maupun di
klinik estetika atau rumah sakit. Memiliki kulit yang sehat adalah hasil dari kombinasi genetika,
perawatan kulit yang baik, dan kebiasaan diet yang sehat. Namun, memilih perawatan yang tepat
adalah bagian terpenting dari kulit yang bersih dan sehat. Pada penggunaan kosmetik tentu akan
melibatkan bahan kimia di dalamnya seperi merujuk kepada bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi
produk tersebut, seperti air, minyak, zat pewarna, atau bahan aktif lainnya. Kita harus mengetahui bagimana
cara untuk memilih kosmetik yang aman dan tidak mengandung bahan berbaya yang dapat menyebabkan
gangguan pada kulit wajah.
Note : Perawatan wajah

ABSTRACT
Facial care is a method for maintaining healthy skin and preventing or treating various facial skin
problems. This procedure can be done routinely, either at home or in an aesthetic clinic or hospital.
Having healthy skin is the result of a combination of genetics, good skin care, and healthy dietary
habits. However, choosing the right treatment is the most important part of clear, healthy skin. The
use of cosmetics will certainly involve chemicals in it, such as referring to the ingredients used in
the product formulation, such as water, oil, coloring agents, or other active ingredients. We have to
know how to choose cosmetics that are safe and do not contain dangerous ingredients that can cause
problems with facial skin.
Note : face treatment

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wajah merupakan salah satu poin penting dari seseorang yang sering kali mendapat
perhatian utama, mulai dari bagian mata, hidung, mulut, dan kulit. Khusus pada kulit, terbagi
menjadi beberapa jenis kulit, diantaranya kulit normal, kulit kering, kulit berminyak, kulit
campuran dan kulit sensitif. Faktor-faktor yang menyebabkan kulit wajah terbagi menjadi
beberapa jenis diantaranya adalah musim, cuaca, kelembapan udara, kebiasaan dan lain-lain.
Perbedaan jenis kulit tersebut tentunya akan berpengaruh pada jenis perawatan yang dilakukan
oleh seseorang. Perawatan wajah merupakan satu dari berbagai hal yang sangat penting dari
kehidupan wanita. Saat ini, telah tersedia berbagai macam metode perawatan yang ditawarkan
pada masyarakat, mulai dari perawatan alami sampai perawatan dengan bantuan teknologi.
Berbagai macam media pun ramai memberikan informasi mengenai tips-tips perawatan kepada
masyarakat. Banyak dari masyarakat akhirnya mempraktikkan informasi perawatan yang
ditawarkan, namun sebagian dari masyarakat tersebut melakukan kesalahan salah satunya
dengan melakukan perawatan yang tidak sesuai dengan jenis kulit wajahnya. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka dibuatlah aplikasi yang dapat membantu memberikan informasi
mengenai jenis kulit, dan metode perawatan yang dapat membantu memberikan informasi
mengenai jenis kulit, dan metode perawatan yang tepat pada user sesuai dengan jenis kulitnya
tersebut.
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia seperti epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar, atau
gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja ingredients dalam kosmetik?


2. Apa manfaat dari kosmetik perawatan wajah?
3. Bagaimana cara menghitung ingredients dalam suatu rumusan

4
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui ingredients dalam suatu kosmetik


2. Untuk mengetahui rumus rumus dalam satu bahan
3. Untuk mengetahui cara pemakaian kosmetik yang benar

1.4. Manfaat

1. Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen Pengampu


2. Dapat menjadi referensi
3. Dapat melihat persoalan menjadi lebih kritis

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Flandiana menjelaskan bahwa skin care mempunyai berbagai macam dan fungsi. Skin
care yang tidak boleh dilupakan untuk dipakai menurutnya adalah basic skin care sederhana yaitu
pembersih wajah (cleanser), pelembab dan tabir surya (sunscreen) tentunya dengan tipe wajah kulit
masing-masing.
Pembersih wajah menurut Flandiana memiliki efek terhadap komponen lemak atau lipid
sehingga berpengaruh terhadap pertahanan kulit atau skin barrier. Pelembab fungsinya untuk
menjaga hidrasi kulit. Tabir surya berfungsi untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar uv.
“Sunscreen jenisnya juga bermacam-macam, ada yang tipe chemical, ada yang physical,
tergantung dari bahan aktifnya apa. Kalau yang chemical menyerap atau absorb paparan dari uv.
Sedangkan kalau yang fisik dia sifatnya fisik, seperti payung, dia memantulkan. Jadi kesannya seperti
memakai topeng dan terasa tebal. Namun, sekarang banyak sunscreen yang dikemas lebih baik
sehingga lebih nyaman untuk dipakai,” terang Flandiana.

Ada beberapa bahan yang harus dihindari penggunannya pada saat memakai masker, banyak
jurnal yang mengatakan bahwa kita harus menghindari yang mengandung alkohol, asam salisilat
dan retinol. Dengan kondisi tertutup, memakai masker, berjam-jam, jadi suatu kemungkinan untuk
menyebabkan iritasi pada kulit juga lebih tinggi. Jadi kalau mau dipakai malam aja, lebih bijaksana,
bukan tidak memakai sama sekali,” ujarnya.
Dr. Leslie Baumann, M.D., seorang ahli dermatologi di balik brand Baumann Cosmetic
Dermatology memperkenalkan 16 jenis kulit yang masing-masing ditandai empat ciri. Berikut
OSPW (Oily - Pigmented - Sensitive - Wrinkled), v OSPT (Oily - Sensitive - Pigmented - Tight,
OSNW (Oily - Sensitive - Non-pigmented - Wrinkled), OSNT (Oily - Sensitive - Non-pigmented -
Tight), ORPW (Oily - Resistant - Pigmented - Wrinkled), ORPT (Oily - Resistant - Pigmented -
Tight (non-wrinkled)), ORNW (Oily - Resistant - Non-pigmented - Wrinkled), ORNT (Oily -
Resistant - Non-pigmented - Tight), DSPW (Dry - Sensitive - Pigmented - Wrinkled), DSPT (Dry -
Sensitive - Pigmented - Tight), DSNW (Dry - Sensitive - Non-pigmented - Wrinkled), DSNT (Dry
- Sensitive - Non-pigmented - Tight), DRPW (Dry - Resistant - Pigmented - Wrinkled), DRPT (Dry
- Resistant - Pigmented - Tight), DRNW (Dry - Resistant - Non-pigmented - Wrinkled), DRNT (Dry
- Resistant - Non-pigmented - Tight).

6
BAB III

PEMBAHASAN

Adapun produk kosmetik yang akan dibahas serta mengetahui inggredients dan kegunaan
dari inggredients masing-masing produk ialahpada face treatment. Ada beberapa produk kosmetik
yang akan dibahas ialah meliputi, Scarlett whitening Acne Serum,

A. Scarlett whitening Acne Serum

Scarlett Whitening Acne Serum memiliki beberapa kegunaan, antara lain:


 Membantu dalam mengatasi jerawat yang sedang meradang dan jerawat batu.
 Mengurangi kemerahan dan iritasi.
 Menenangkan kulit yang meradang karena jerawat.
 Membuat kulit menjadi lebih halus akibat bekas jerawat dan luka yang ada dimuka.
 Mengontrol produksi minyak yang berlebihan di wajah.
 Memiliki kandungan Licorice Extract dan Vit. C untuk membantu mencerahkan kulit dan
noda hitam bekas jerawat.

Kandungan / inggredients dari Scarlett Whitening Acne Serum ialah:

1. Aqua. H2O.
Berfungsi untuk mengembalikan kelembaban kulit.

7
2. Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Water C10 H18 O

Berfungsi untuk melawan bakteri penyebab jerawat, meredakan peradangan dan membuat
kulit lebih bersih.

3. Annona Chermola Fruit Extract, Isopentyldiol C5 H12 O2


Berfungsi untuk melawan radikal bebas, melawan kerusakan sel akibat radiasi uv dan
polusi,menghambat alergi dan iritasi, dan mencegah ruam pada kulit.

4. Chentella Asiatica Extract. C22 H33 NO8

Berfungsi sebagai pencegah penuan dini , menenangkan kulit dan menyembukan kulit, mempercepat
penyembuhan jariangan parut serta noda hitam, dan menjaga kulit agar tetap terdehidrasi.

5. PEG-8. C22 H48 O3 Si2

Berfungsi sebagai pengunci kandungan air dan mencegah dehidrasi. Membentuk lapisan
pelindung di permukaan kulit, dan memberi kelembutan.

6. Phenoxyethanol C8 H10 O2

Berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba, mengstabilkan produk mencegah kerusakan


produk.
7. Salicylic Acid C7 H6 O3

Berfungsi untuk mengeksfoliasi kulit, membantu mengurangi peradangan, meredakan jerawat,


menghilangkan kotoran dan minyak berlebih.

8. Ascorbyl Glucoside C12 H18 O11

Berfungsi untuk memberikan perlindungan aktioksidan dan menyamarkan tanda-tanda


penuaan yang tampak.

9. Aminomethyl Propanol C3 H9 NO.

Berfungsi untuk mengatur pH, membantu pelembapan, mengecilkan pori-pori dan


pengawet dalam kosmetik.

10. Hydroxyethylcellulose C2 H6 O2

Berfungsi sebagai pengental dan tidak membuat cairan menjadi keruh.

11. Disodium EDTA C10 H16 N2 O8

Berfungsi sebagai agen pengkelat dan memperpanjang daya simpan produk.

8
12. Sodium Citrate Na3 C6 H5 O7

Berfungsi sebagai proteksi kulit wajah dari berbagai kerusakan, membersihkan sel kulit
mati, mengurangi produksi minyak berlebih, menjaga keseimbangan pH kulit.

13. Hexanediol C6 H14 O2

Berfungsi sebagai pelembab dan emolien dan dapat menajdi pelarut pada produk.

14. Propylene Glycol C3 H8 O2

Berfungsi sebagai pelembab, memperbaiki tekstur kulit, mencegah penuaan dini,


penghalang kulit, dan megatasi jerawat.

B. Cosrx AHA/BHA Clarifying Treatment Toner

Cosrx AHA/BHA Clarifying Treatment Toner memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
• Membantu mengangkat sel kulit mati secara menyeluruh dengan lembut.
• Kandungan air mineral dan vitamin untuk menyegarkan kulit kering dan kusam.
• Untuk memperbaiki tekstur kulit, meningkatkan vitalitas, sekaligus mengontrol pori-pori.

Kandungan / inggredients dari Cosrx AHA/BHA Clarifying Treatment Toner ialah:

9
1. Water / Aqua. H2O.

Merupakan pelarut untuk bahan yang tidak bisa larut dalam minyak. Air yang digunakan
dalam kosmetik biasanya telah dimurnikan dan dideionisasi (artinya hampir semua ion
mineral di dalamnya dihilangkan). Hal ini dapat membuat produk tetap stabil dari waktu
ke waktu yang dikumpulkan lebah untuk membangun sarangnya.

2. Butylene Glycol. C4H10O2


Pekerjaan utama Butylene Glycol adalah menjadi pelarut untuk bahan lainnya. Tugas
lainnya termasuk membantu produk menyerap lebih cepat dan lebih dalam ke dalam kulit
(penambah penetrasi), membuat produk menyebar dengan baik ke kulit, dan menarik air
(humektan) ke dalam kulit.

3. 1,2 Hexanediol. C6H14O2

Bahan ini mampu membawa bahan-bahan lain untuk melewati skin barrier sampai ke aliran
darah. Tidak memiliki manfaat langsung untuk kulit dan memiliki toksik rating yang
rendah (tidak mangakibatkan sensitivitas) sehingga biasa digunakan industri kecantikan
sebagai pengawet.

4. Sodium Lactate. NaC3H5O3

Garam natrium dari asam laktat. Pelembab kulit yang bagus dan juga digunakan untuk
mengatur nilai pH formula kosmetik. Bahan alami ini disetujui oleh ECOCERT dan
COSMOS.

5. Glycolic Acid. C₂H₄O₃

AHA yang paling banyak diteliti dengan manfaat kulit yang paling terbukti.Dengan lembut
mengangkat sel kulit mati untuk menampilkan kulit yang lebih baru, lebih segar, dan lebih
halus. Dapat membantu produksi kolagen kulit sendiri yang menghasilkan kulit lebih
kencang dan lebih muda. Dapat memudarkan bintik-bintik coklat yang disebabkan oleh

10
kerusakan akibat sinar matahari.

6. Allantoin. C4H6N4O3

Bahan yang bersifat menenangkan yang sering digunakan dalam skincare. Bahan ini dapat
ditemukan secara alami di akar & daun tanaman komprei, tetapi yang lebih sering
digunakan pada produk kosmetik adalah versi sintetis. Tidak hanya menenangkan tetapi
juga melembutkan dan melindungi kulit serta dapat mempercepat penyembuhan luka.

7. Ethyl Hexanediol. C8H18O2

Cairan tidak berwarna, sedikit kental mirip dengan glikol lainnya, digunakan sebagai
pelarut dalam produk kosmetik. Konsentrasi yang direkomendasikan kurang dari 5%.

C. GARNIER MICELLAR CLEANSING WATER

Manfaat utama dari Garnier Micellar Water adalah


Membantu membersihkan makeup. Karena kandungan micelles dalam micellar water sangat
efektif mengangkat dan menghilangkan kotoran serta minyak pada permukaan kulit wajah.

Kandungan / inggredients dari Garnier Micellar Cleansing Water ialah:

11
1. Air/water. H₂O
Sebagai pembasah untuk bahan-bahan tak terlarut (Solvent)

2. Hexylene Glycol. C6H14O2


Digunakan sebagai pelarut dan agen penurunan viskositas dalam produk kosmetik
(viscosity decreasing agent); emulsifying.

3. Glicerin. C3H8O3
Menarik oksigen ke dalam kulit sehingga membantu mempertahankan kelembaban
(moisturizing agent)

4. Alcohol Denat. C₂H₅OH


Agen antifoaming, astringen, antimicrobial, sebagai pengantara agar bahan aktif lebihmudah
masuk ke dalam kulit

5. Disodium Cocoamphodiacetate. C10H14N2Na2O8


Meningkatkan busa, surfaktan – pembersih

6. Disodium EDTA. C10H16N2O


Sebagai bahan untuk menstabilkan kandungan produk kosmetik yang dapat mencegahsaling
bercampurnya antara satu bahan kosmetik dengan bahan lainnya yang tidakdiperlukan
sehingga merubah struktur kandungan bahan campuran tersebut (chelatingagent), viscosity
controlling7.

7. Myrtrimonium Bromide. (C16H33)N(CH3)3Br


Agen Antistatik; Biocide kosmetik; PENGAWET8.

8. Poloxamer 184. C5H10O2


Surfactant - cleansing agent (zat pembersih surfaktan); surfactant - solubilizing agent(zat
pelarut surfaktan).

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil kerja kami dalam pengamatan terhadap setiap produk kosmetik hair styling yang di
amati inggredients nya. Dapat disimpulkan bahwasannya setiap produk kosmetik pasti memiliki
kandungan-kandungan tersendiri sehingga terbentuklah suatu produk kosmetik tersebut.
Kandungan atau inggredients yang terkandung dalam suatu produk sudah dapat dipastikan aman
dikarenakan sudah dipastikan terlebih dahulu oleh para ahli, tetapi ada kemungkinan suatu produk
kosmetik tersebut tidak cocok dipakai oleh pengguna dikarenakan adanya inggredients dalam
produk kosmetik yang tidak dapat digunakan oleh pengguna. Maka dari itu penting untuk kita
melihat inggredients pada suatu produk kosmetik agar mencegah hal yang tidak diinginkan.

Penggunaan produk kosmetik hair styling juga tidak dapat digunakan terlalu sering karna
dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit kepala dan rambut pengguna. Contoh nya pada
penggunaan Gatsby Styling Pomade, seringnya menggunakan Gatsby Styling Pomade akan
menyumbat atau menutup pori-pori kulit kepala sekaligus dahi. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan ketidaknyamanan, rasa gatal, sekaligus tumbuhnya jerawat pada kulit kepala. Jika
dibiarkan, hal tersebut juga dapat berujung pada kerontokan dan kerusakan rambut. Ada baiknya
dalam penggunaan hair styling tidak terlalu sering agar rambut tetap sehat.

B. Saran
Berdasarkan penjelasan diatas yang terkait dengan produk kosmetik hair styling, alangkah
lebih baiknya dalam memperhatikan dan mengetahui kegunaan setiap bahan yang terkandung di
dalam kosmetik tersebut agar terhindar dari kerusakan rambut dan kulit kepala yang berdampak
pada kesehatan dalam jangka waktu panjang.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://ugm.ac.id/id/berita/21564-mengenal-sisi-positif-dan-negatif-dalam-penggunaan-skin-
care/#:~:text=Skin%20care%20adalah%20produk%20perawatan,memperbaiki%2C%20hingga%20
melindungi%20kulit%20kita

https://www.merdeka.com/gaya/16-tipe-kulit-menurut-ahli-dermatologi-mana-jenis-kulit-anda.html

https://id.scribd.com/document/413341019/Micellar-Water-Garnier

14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai