Anda di halaman 1dari 47

Tugas Matakuliah Teknologi Kosmetologi

Sediaan Hand and Body Lotion

Dosen : Dra Nurul Akhatik.,M.Si

Disusun Oleh :

Endah Sedyoningrum (15330011)

Kelas : A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala puji bagi Tuhan semesta alam atas ilmu dan nikmat sehat yang telah diberikan
sehingga makalah ini dapat kami susun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sholawat
dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita
mampu meneladaninya.
Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh yang memiliki fungsi
utama sebagai pelindung dan berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Di tengah
meningkatnya pemanasan global, mengakibatkan sinar matahari yang dapat mengganggu
kesehatan kulit karena di dalam sinar matahari tersebut mengandung ultra violet yang dapat
menimbulkan masalah kecantikan kulit wanita dan dapat menghambat pembentukan
melamin dari tabir surya aktif dan pigmen penghitam kulit.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk menjadi lebih
sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya
kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 1 Januari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kosmetika ............................................................................... 3
B. Hand and Body Lotion .............................................................. 10
C. Strategi Pemasaran .................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Produk Happy Hand and Body Lotion ......................................... 12
B. Proses Pembuatan Happy Hand and Body Lotion .......................... 12
C. Kemasan Produk Happy Hand and Body Lotion .......................... 14
D. Target Pemasaran Happy Hand and Body Lotion .......................... 15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 16
B. Saran ....................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan akan kulit cantik dan sehat saat ini benar-benar merupakan kebutuhan
yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan rasa percaya diri
yang tinggi pada wanita. Di tengah meningkatnya pemanasan global, mengakibatkan
sinar matahari yang dapat mengganggu kesehatan kulit karena di dalam sinar matahari
tersebut mengandung ultra violet yang dapat menimbulkan masalah kecantikan kulit
wanita dan dapat menghambat pembentukan melamin dari tabir surya aktif dan pigmen
penghitam kulit. Meningkat gejala kebutuhan akan kulit yang sehat membuat sebagian
produsen yang memproduki cream atau body lotion ingin memenuhi tingkat kebutuhan
yang sesuai dengan impian para wanita Indonesia.
Cantik dan awet muda telah menjadi dambaan setiap orang terutama wanita.
Apapun dilakukan agar terlihat tetap menarik dan cantik, salah satunya dengan
“Kosmetika”. Trend kosmetika pun sejalan dengan tren fashion yang selalu berubah-
ubah. Tak heran, jika berbagai industri kosmetik pun berlomba membuat produk
kecantikan. Tujuannya tak lain untuk membuat para wanita tampil cantik dengan
membeli produknya.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah membuat produk hand and body lotion?
2. Apa saja uji pada hand and body lotion ?
3. Apa saja kandungan hand and body lotion ?
4. Apa saja persyaratan dan pelabelan pada hand and body lotion ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka dapat dibuat tujuan
penulisan, yaitu:
1. Untuk mengetahui cara pembuatan produk hand and body lotion
2. Untuk mengetahui uji-uji pada hand and body lotion
3. Untuk mengetahui kandungan Hand and body lotion
4. Untuk mengetahui persyaratan dan pelabelan pada hand and body lotion

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang cara membuat produk hand and body lotion
2. Memberikan informasi tentang pengujian pada hand and body lotion
3. Memberikan informasi tentang kandungan dalam hand and body lotion
4. Memberikan informasi tentang persyaratan dan pelabelan dalam hand and body
lotion
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kosmetika
1. Sejarah Kosmetika
Sejarah kosmetika menunjukkan bahwa sejak semula kosmetika diramu oleh
para tabib atau dukun yang sekaligus juga menjadi pakar pengobatan disuatu negeri.
Kemudian terjadi kemajuan dalam segala bidang termasuk dalam bidang sains dan
teknologi, kosmetika berubah menjadi komoditi yang diproduksi secara luas dan
diatur oleh berbagai peraturan dan perssyaratn tertentu untuk memenuhi standart
mutu (kualitas) dan keamanan bagi konsumen. Peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku untuk pembutan kosmetika berbeda dari satu Negara dengan Negara
lainnya. Berbagai masalah kosmetika di Indonesia ditangani oleh Direktorat
Kosmetika Ditjen POM Departemen Kesehatan RI.

2. Definisi Kosmetika
Kosmetika berasal dari kata kosmein (yunani) yang berarti berhias. Sejak tahun
1938 di Amerika Serikat dibuat akta tentang definisi kosmetika yang menjadi acuan
peraturan Menteri Kesehatan RI No 220/Menkes/Per/X/76 tanggal 6 September yang
menyatakan bahwa : kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, diletakkan, dipercikkan, atau disemprotkan dimasukkan ke dalam
dipergunakan dalam badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik, atau mengubah rupa dan tidak
termasuk dalam golongan obat. Ilmu yang mempelajari kosmetik disebut
kosmetologi yaitu ilmu yang berhubungan dengan pembuatan, penyimpanan, aplikasi
penggunaan, efek dan efek samping kosmetika. Definisi kosmetik dalam peraturan
menteri kesehatan RI no. 445/menkes/permenkes/1998 adalah sebagai berikut.
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar),

3
gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan
tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Sementara itu, obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk diagnosa,
pengobatan, dan pencegahan suatu penyakit atau yang dapat mempengaruhi struktur
dan faal tubuh.
Dalam definisi kosmetik di atas, yang dimaksud dengan “tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit” adalah sediaan tersebut
seyogyanya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit. Namun, bila bahan kosmetik
tersebut adalah bahan kimia, meskipun berasal dari alam, dan organ tubuh yang
dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka dalam hal tertentu kosmetik itu akan
mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal kulit tersebut. Tak ada bahan kimia
yang bersifat indeferens (tidak menimbulkan efek apa-apa). Jika dikenakan pada
kulit (lubowe, 1995, kligman, 1982, cellene, 1988). Karena itu, pada tahun 1955
lubowe menciptakan istilah “cosmedics” yang merupakan gabungan dari kosmetik
dan obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit secara positif, namun bukan
obat. Pada tahun 1982, faust mengemukakan istilah “Medicated Cosmetics”.
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk
kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa
percaya diri, dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar
Ultra Violet, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara
umum, membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup.

3. Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetik antara lain menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI,
menurut sifat modern atau tradisionalnya dan menurut kegunaannya bagi kulit.
a. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi dalam 13 kelompok:
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, dan bedak bayi.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, dan bath capsule.
3. Preparat untuk mata, misalnya mascara, dan eye shadow.
4. Preparat wangi-wangian, misalnya perfume, dan toilet water.

12
5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, dan hair spray.
6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut.
7. Preparat untuk make-up (kecuali mata), misalnya bedak, dan lipstick.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, dan mouth washes.
9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant.
10. Prepart kuku, misalnya cat kuku, dan lotion kuku.
11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, dan pelindung, dll.
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation.

b. Penggolongan Menurut Sifat dan Cara Pembuatan:


1. Kosmetik modern diramu dari bahan kimia, dan diolah secara modern
(termasuk diantaranya adalah cosmedics).
2. Kosmetik tradisional:
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan
alam dan dibuat menurut resep dan cara yang turun-temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar
tahan lama.
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar
tradisioal dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional.

c. Penggolongan Menurut Kegunaan Bagi Kulit:


1. Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetic).
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit.
Termasuk didalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser) : sabun, cleansing cream,
cleansing milk, dan penyegar kulit (freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer), misalnya moisturizing
cream, night cream, anti wrinkle cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sunscreen
foundation, sunblock cream atau lotion.

13
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengamplas kulit (peeling), misalnya
scrub cream yang berisi butiran-butiran halus, yang berfungsi sebagi
pengamplas (abrasiver).

2. Kosmetik riasan (decoratif atau make-up).


Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit
sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan
efek psikologis yang baik, seperti percaya diri (self confidence). Dalam
kosmetik riasan, peran zat warna dan zat pewangi sangat besar.
Dalam kosmetologi berperan berbagai disiplin ilmu terkait yaitu teknik kimia,
farmakologi, farmasi, biokimia, mikrobiologi, ahli kecantikan dan
dermatologi. (Sjarif M. Wasitaadmadja, 1977).

4. Komponen Kosmetika
Pada umumnya kosmetika terdiri atas berbagai macam bahan yang
mempunyai tugas tertentu di dalam campuran tersebut. Antara lain yaitu :
a. Bahan dasar (vehiculum)
Bahan dasar sebagai pelarut atau mrupakan tempat dasar bahan lain sehingga
umumnya menepati volume yang jauh lebih besar dari bahan lainnya.
b. Bahan aktif (activeingridients)
Merupakan bahan kosmetik terpenting dan mempunyai daya kerja diunggulakn
dalam kosmetik tersebut sehingga memberikan nama daya kerjanya seluruh
campuran bahan tersebut.
c. Bahan yang menstabilkan campuran (stabilized)
Bahan-bahan yang menstabilkan campuran sehingga kosmetik tersebut dapat lebih
lama lestari baik dalam warna, bau, dan bentuk fisik. Bahan-bahan tersebut
meliputi :
1. Emulgator
2. Pengawet
3. Pelekat (adhesive)
4. Bahan pelengkap kosmetika

14
Sebagai bahan pelengkap kosmetika yang berupa pewangi (perfumery)
maksudnya agar kosmetik segar baunya bila dipakai, dan pewarna (colouring)
agar kosmetika enak dipandang mata sebelum dan sewaktu dipakai. (Sjarif M.
Wasitaadmadja, 1977).

5. Manfaat Kosmetika
Kosmetik memiliki beberapa manfaat di antaranya:
a. Pemeliharaan dan perawatan kulit
b. Pembersih
c. Pelembab
d. Pelindung
e. Penipisan
f. Rias atau dekoratif
g. Wangi-wangian
h. Kosmetika medic .

6. Anatomi dan Fisiologi Kulit


Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh yang memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dan berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.
Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (karatinisasi dan pelepasan sel-sel
yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat,
dan pembetukan pigmen melanin utnuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra
violet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan
infeksi dari luar. Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar .

15
Luas kulit pada manusia rata-rata kurang lebih 2 meter persegi, dengan berat
10 kg, jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi dalam 2
lapisan utama, yaitu:
a. Epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena
kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa jenis kosmetik yang
digunakan sampai ke dermis, namun tetap penampilan epidermis yang menjadi
tujuan utama. Dengan kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik
medik. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 mm, misalnya pada telapak kaki dan telapak tangan, dan lapisan tipis
berukuran 0.1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel
epidermis ini disebut keratinosit.
b. Dermis (korium, kutis, kulit jangat).
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam berbagai bentuk
dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin,
yang berada dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari gelatin
mukopolisakarida. Serabut kolagen dapat mencapai 72% dari keseluruhan berat
kulit manusia bebas lemak.
Dalam dermis terdapat adneksa-adneksa seperti folikel rambut, papila
rambut, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut,
ujung pembuluh darah dan ujung syaraf, juga sebagian serabut lemak yang
terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (subkutis atau hipodermis). (Buku
Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik:6-13). Di bawah dermis terdapat subkutis
atau jaringan lemak bawah kulit. Para ahli histologi membagi epidermis dari
bagian terluar hingga ke dalam menjadi 5 lapisan yakni:
1. Lapisan tanduk (stratum corneum), sebagai lapisan yang paling atas.
Lapis sel yang tipis, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses
metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini
sebagian besar terdiri atas keratin, jenis protein yang tidak larut dalam air,
dan sangat resistan terhadap bahan-bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan
fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar.

16
Secara alami, sel-sel yang sudah mati di permukaan kulit akan melepaskan
diri untuk beregenerasi. Permukaan stratum corneum dilapisi oleh suatu
lapisan pelindung lembab tipis yang bersifat asam, disebut mantel asam kulit.
2. Lapisan jernih (stratum lucidum), disebut juga lapisan barier.
Terletak tepat di bawah stratum corneum, merupakan lapisan yang
tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak jelas pda telapak tangan dan
telapak kaki. Antara stratum lucidum dan stratum granulosum terdapat
lapisan keratin tipis yang disebut rein’s barrier (Szakall) yang tidak bisa
ditembus (impermeable).
3. Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum).
Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbetuk poligonal, berbutir
kasar, berinti mengkerut. Stoughton menemukan bahwa di dalam butir
keratohyalin yang terdapat bahan logam, khususnya tembaga yang menjadi
katalisator proses pertandukan kulit.
4. Lapisan malphigi (stratum spinosum) yang selnya berarti berduri.
Memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar
dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut
protein. Cairan limfe masih ditemukan melingkari sel-sel dalam lapisan
Malphigi ini.
5. Lapisan basal (stratum germinativum) yang hanya tersusun oleh satu lapis
sel-sel basal.

17
7. Keratinisasi
Sel–sel keratinosit pada lapisan basal atau lapisan induk akan memperbanyak
diri, berdiferensiansi, terdesak menuju kepermukaan kulit sehingga akhirnya menjadi
sel–sel yang mati, kering dan pipih dalm stratum corneum. Kandungan lemak dalam
sel stratum germinativum sekitar 13–14%, turun menjadi 10 % dalam stratum
granullosum dan hanya tinggal 7% atau kurang dalam stratum corneum. Air yang
terkandung dalam sel–sel stratum corneum hanya sekitar 25, sedangkan lapisan
lainnya bisa sampai 70%.

8. Alternatif bentuk sediaan Hand And Body Lotion


Penggolongan Hand and Body lotion :
 Body Lotion
Merupakan yang paling encer dibandingkan dengan pelembap lainnya. Lotion
yang baik adalah tidak terlalu berminyak saat digunakan dan dapat menyerap
dengan cepat saat dioleskan dikulit.
 Body Cream
Bentuk dari Body Cream ini lebih pekat dibandingkan dengan Body Lotion
dan mengandung lebih banyak minyak pelembap. Body Cream ini paling baik
digunakan pada kulit yang paling kering seperti lengan dan kaki, yang tidak
memiliki banyak kelenjar minyak daripada dada dan punggung.
 Body Lotion Bentuk Gel
bentuk gel yang disajikan biasanya dikemas praktis dalam tube ataupun
kemasan yang lebih praktis lagi. Pelembap berbentuk gel biasanya digunakan
untuk yang memiliki kulit cenderung berminyak. Formula khusus yang dibuat
akan lebih mudah meresap ke dalam kulit wajah saat pengaplikasiannya, serta
jarang menimbulkan rasa lengket yang biasanya memberi efek lebih oily atau
berminyak dan menyejukan .

18
9. Syarat Sediaan Hand and Body Lotion
1. Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat
2. Tidak toksik
3. Tidakberbau/sedikitberbau tapidapat di terima konsumen
4. Mudah dan cepat di gunakan tanpa meninggalkan lapisan lilin
5. Harus lembut di tangan dan mungkin membantu menyehatkan tanpa
mempengaruhi pernafasan pada kulit tangan (Harry’s cosmeticology 7thed p.69).

10. Formulasi umum Hand and Body Lotion


Formulasi umum dari sediaan lotion terdiri dari zat aktif dan eksipien :
1. Zat Aktif
Untuk memperoleh lotion yang memenuhi persyaratan formulasi, teknologi serta
syarat biologinya terlebih dahulu harus diperhatikan sifat zat aktifnya, antara
lain:
a. Sifat Organoleptik
b. Sifat fisika, meliputi kelarutan, titik leleh, bobot jenis, polimorfisa, ukuran
partikel dan koefisien partisi.
c. Sifat kimia, meliputi: pH dan kestabilan.
d. Kemurnian dan rumus kimia.
e. Parameter Farmakokinetik.
2. Eksipien
Eksipien adalah bahan pembantu yang memberikan bentuk pada sediaan.
Pemilihan bahan pembantu sesuai dengan kebutuhan dan kegunaannya..
Eksipien yang diperlukan pada lotion adalah pengemulsi, pengental, penstabil,
pH, antioksidan, pengawet dan pelarut.
a. Pengemulsi
Pengemulsi digunakan untuk menstabilkan suatu campuran, sehingga
menghasilkan sediaan lotion yang 19rganic19 dan merata. Contoh
pengemulsi: emulsifying wax, polisorbat, polietilenglikol, steril 19rganic,
lanolin, asam 19rganic19.

19
b. Pelembut (Emolient)
Merupakan zat pelembut, dimana proses yang terjadi adalah dengan
menambah jumlah air pada kulit. Contohnya: setil 20rganic, gliserin,
20rganic2020 palmiat, gliserin monostearat, dan petrolatum.
c. Pelembab
Yaitu suatu zat yang dapat membantu menahan air dan berguna untuk
melembabkan kulit.juga berguna untuk mencegah kekeringan pada sediaan
kosmetik itu sendiri, baik selama penggunaan. Humektan sering juga disebut
sebagai moisturizer atau pelembab. Contohnya: sorbitol, gliserin, mineral oil,
dan triacetin.
d. Antioksidan
umumnya sediaan kosmetik mengandung lemak-lemak atau minyak-minyak
dimana partikel-partikelnya mempunyai ikatan yang tidak jenuh, sehingga
mudah untuk teroksidasi, maka perlu ditambahkan suatu antioksidan. harus
diperhatikan dalam antioksidan ini adalah toksisitas, kemampuan mengiritasi,
bau, warna, kelarutan dan stabilitas didalam sediaan. Contoh d: BHA (Butil
Hydroxy Anilin), BHT (Butil Hydroxy Toluena), tokoferol, dan natrium
metabisulfit.
e. Pengawet
Ini sangat penting fungsinya dalam sediaan semi solid. Disebut juga
konservars, berguna untuk memperlambat atau mencegah pertumbuhan
mikroba, juga mencegah oksidasi dari minyak atau lemak, sehingga tidak
rusak atau tengik. Contohnya: metilparaben (nipagin), propylparaben
(nipasol), natrium 20rganic20, benzyl 20rganic.

f. Pelarut
Pelarut digunakan untuk melarutkan, contohnya air

20
11. Contoh Produk Hand and Body Lotion di Pasaran

1. LUVENUS Fragrance Moisturizing Lotion

2. LBC Hand & Body Lotion + Collagen

3. Aloe Vera Herborist

21
4. Viva hand & Body Lotion with Yoghurt

5. Shea Butter Hand Cream Miniso

22
BAB III
PEMBAHASAN

.1 Macam-Macam Produk Di pasaran :


.1.1 LUVENUS Fragrance Moisturizing Lotion

Komposisi dan Praformulasi :

 Aqua
- Stabilitas : stabil pada semua kondisi fisik (es, cair, uap), disimpan pada
wadah yang sesuai(HPE 5th p. 802)
- Sifat fisika: Pemerian : cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan :larut pada pelarut polar. Titik didih : 100oC. Titik leleh : 0oC.
(HPE 5th p. 802)
- Fungsi: pelarut
- OTT: Air dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan lainnya (HPE
5th p. 804)

 Paraffin Cair
- Boiling point > 3600C. Dapat teroksidasi jika terpapar panas dan cahaya.
- Pemerian: transparan, tidak berwarna, cairan kental, tidak berasa, tidak
berbau saat dingin.
- Kelarutan: praktis tidak larut dalam etanol 95%, gliserin, dan air; larut
dalam aseton, benzena, kloroform, eter dan petroleum eter.
- Kadar lazim=1-20

23
- Kadar terpilih=10
- Fungsi=EmollientOTT=Tidak cocok dengan oksidator
 Stearic Acid
- Stabilitas :asam stearat merupakan bahan yang stabil. (HPE6th p.698)
- Pemerian : Zat padat keras atau serbuk putih/ kekuningan, agak
mengkilat.
- Kelarutan : Mudah larut dalam benzena, karbon tetraklorida,
kloroform dan eter. Larut dalam etanol (95%), heksana dan propilen
glikol, praktis tidak larut dalam air.(HPE6th p.697)
- Fungsi: Emulgator, solubilizing agent (HPE6th p.697)
- OTT: Asam stearat tidak kompatibel dengan kebanyakan logam
hidroksida. (HPE6th p.697)
- Alasan dipilih: Asam stearat berfungsi sebagai emulgator dan
merupakan fase minyak yang jika dikombinasikan dengan
trietanolamin akan terjadi suatu reaksi in situ membentuk
trietanolamin stearat yang dapat berfungsi sebagai emulgator

 Glyceryn
- Stabilitas : bersifat higroskopis, stabil pada/dalam air, etanol (95%), PG.
Membentuk kristal pada suhu rendah dan tidak meleleh sampai suhu ≥20˚C.

- Pemerian: cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya
boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopis, netral
terhadap lakmus.
- Kelarutan: dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
- Fungsi: Humektan (Pelembab)
- OTT : Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat
 EDTA
- Pemerian : serbuk kristal warna putih
- Kelarutan : 1:500 dalam air

24
- Wadah & penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
- Stabilitas : stabil dalam bentuk padat, bentuk garam lebih stabil daripada
asam bebas.
- Fungsi : chelating agent.
- Konsentrasi : 0,005-0,1% .
- Sterilisasi : otoklaf.
- OTT : dengan zat pengoksidasi kuat dan basa kuat.
Analisis Produk Luvenus

NO Kelegkapan Produk Analisis Keterangan


1 Logo,Nama Label 
2 Cara Penggunaan 
3 Fungsi Produk 
4 Komposisi/Formula 
5 Label Halal - Tidak
ditemukan label
halal pada
produk luvenus
6 Nama Pt /Pabrik 
Asal Produk
7 No Batch,ED 
(Expire death)
8 No Barcode 
9 No BPOM 

Analisis Bahan
Tidak di temukan antara 1 zat dengan zat yang lain
Di karenakan sudah di lakukan pengujian terhadap keamanan produk lotion dan
sangat meminimalisisr terjadinya interaksi untuk kulit .

25
.1.2 LBC Hand & Body Lotion + Collagen

Komposisi dan Praformulasi :

 Aqua
- Stabilitas : stabil pada semua kondisi fisik (es, cair, uap), disimpan pada
wadah yang sesuai(HPE 5th p. 802)
- Sifat fisika: Pemerian : cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan :larut pada pelarut polar. Titik didih : 100oC. Titik leleh : 0oC.
(HPE 5th p. 802)
- Fungsi: pelarut
- OTT: Air dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan lainnya (HPE
5th p. 804)
 Isoprphyl Myristate
- Stabilitas : resistan terhadap oksidasi dan hidrolisis dan tidak menjadi
tengik (HPE 6th, p. 350)
- Pemerian : jernih, tidak berbau, cairan dengan viskositas rendah
- Kelarutan : larut dalam aseton, kloroform, etanol (95%), etil asetat,
lemak, fatty alcohols, fixed oils, liquid hydrocarbon, toluene dan
waxes.able oils, dan alifatik dan aromatic hidrokarbon. praktis tidak larut
dalam gliserin, glycols dan air. (HPE 6th, p. 348) ( EMOLIEN)
- OTT: Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat (HPE 6thed, p.349)
-

26
 Stearic Acid
- Stabilitas : merupakan bahan yang stabil, dapat ditambahkan antioksidan,
disimpan pada tempat tertutup, dingin, kering.TL : 69-70˚C Boiling point
: 383°C (HPE 6th, p.697)
- Pemerian : Kaku/keras, putih atau kuning pucat, Kristal padat atau putih
atau putih kekuningan,agak tidak berbau.
- Kelarutan : sangat larut dalam benzene, carbon tetrachloride,
chloroform dan eter; larut dalam etanol (95%), hexane dan propylene
glycol; praktis ridak larut dalam air. (HPE 6th ,p.697)
- TL : 3830C. TD : 69-700C (HPE6th p.697)
- Fungsi: Emulgator, solubilizing agent (HPE6th p.697)
- OTT: Asam stearat tidak kompatibel dengan kebanyakan logam
hidroksida. (HPE6th p.697)
- Alasan dipilih: Asam stearat berfungsi sebagai emulgator dan merupakan
fase minyak yang jika dikombinasikan dengan trietanolamin akan terjadi
suatu reaksi in situ membentuk trietanolamin stearat yang dapat
berfungsi sebagai emulgator.
 Cetyl Alkohol
- Pemerian: putih atau krem atau 27rgani putih, berbau khas yang manis
pada pemanasan saat meleleh berwarna bening, tidak berwarna atau
kuning.
- Kelarutan: mudah larut dalam etanol 95% dan eter. Kelarutan meningkat
dengan kenaikan suhu. Praktis tidak larut air. Larut ketika dilelehkan
dengan lemak, paraffin padat dan cair, isoopropil miristat(HPE 6thed,
p.155)
- fungsi: Emulsifying agent (HPE 6thed, p.155)
- OTT:Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat (HPE 6thed, p.155
 Ceterath 20
Pemerian : seperti Lilin hingga pasta berwarna krem atau kuning pucat
dan sedikit berbau .

27
Stabilitas : penyimpanan eter alkil polioksietilen dapat mengalami ion
autoksida menghasilkan pembentukan mwnghasilkan pembentukan
peroksida
Wadah : harus di tempat yang kering dan sejuk
 Ceteareth-20 berfungsi sebagai emolien dan pengemulsi. Ini biasanya digunakan bersamaan dengan
alkohol dan asam lemak lainnya, bekerja untuk mengentalkan suatu larutan dan membantu bahan-
bahan lain larut dalam pelarut. Ini juga berfungsi sebagai penstabil nonionik dalam emulsi minyak
dalam air. Bahan ini adalah salah satu emolien yang paling umum digunakan dalam kosmetik, dan
Anda dapat menemukannya di produk-produk seperti pewarna rambut, pelembab wajah, perawatan
anti-penuaan, kondisioner, pembersih, tabir surya, exfoliant / scrub, krim obat menghilangkan rambut
dan perawatan jerawat.

 Triethanolamine
- pH : 10,5. TL : 20-210C. TD : 3350C.
- Pemerian : Cairan kental tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah
mirip amoniak.
- Kelarutan :Mudah larut dalam aceton, carbon tetrachlorid, metanol & air,
larut dalam 24 bag. Benzen, dalam 63 bag. Ethyl eter.(HPE6th p.754)
- fungsi: Emulgator (HPE6th p.754)
- OTT:Trietanolamin bereaksi dengan asam mineral membentuk garam
kristal dan ester. Trietanolamin bereaksi dengan tembaga membentuk
garam kompleks. Dapat terjadi perubahan warna dengan penambahan
logam berat. (HPE6th p.754)
- Alasan dipilih: Sebagai emulgator yang akan bereaksi dengan stearat
membentuk trietanolamin stearat

 Diazolidinil Urea
Pemerian :Putih bubuk higroskopis
Fungsi : Antibakteri dan pengawet
Kelarutan : sangat larut dalam air,tidak larut dalam lemak
 Fragrance
 Collagen.

28
Analisis Produk

NO Kelegkapan Produk Analisis Keterangan


1 Logo,Nama Label 
2 Cara Penggunaan 
3 Fungsi Produk 
4 Komposisi/Formula 
5 Label Halal - Pada Produk
LBC tidak
tidak
terdapat
label halal
6 Nama Pt /Pabrik 
Asal Produk
7 No Batch,ED 
(Expire death)
8 No Barcode - Tidak
ditemukan
Barcode
9 No BPOM 
Analisis Bahan
Tidak di temukan antara 1 zat dengan zat yang lain
Di karenakan sudah di lakukan pengujian terhadap keamanan produk lotion dan
sangat meminimalisisr terjadinya interaksi untuk kulit .

.1.3 Viva hand & Body Lotion with Yoghurt


Formulasi dan Praformulasi
 Butylene glycol
Pemerian : cairan bening tidak berwarna kental
Kelarutan : larut dengan minyak ace etanol dan ftalat eter air
praktis tidak larut

29
Titik lebur : 77oC
- Fungsi : Humektan,pelarut
- Alasan :Karena dapat menghambat perlarruttumbuhan jamur

 Mineral oil
- Pemerian : tidak berwarna, cairan berminyak kental, memiliki sedikit
bau seperti minyak pada saat dipanaskan, tidak berasa ketika dingin.
Kelarutan : praktis tidak larut dalame etanol 95%, gliserin dan air;
larut dalam aseton, benzene,kloroform, karbon disulfida, eter, dan
petroleum eter; larut dengan minyak volatil Titik didih : 360oC (HPE
6th p. 471)
- Sifat kimia: Minyak mineral mengalami oksidasi bila terkena panas
dan cahaya. (HPE 6th p. 471)
- Kadar lazim: 1 – 32 %(HPE 6th p. 471)
- Kadar terpilih: 10%
- Fungsi: emolien
- OTT: OTT dengan oksidator kuat (HPE 6th p. 472)
- Alasan dipilih: Sebagai agen pembersih (Balsam p. 5), Mengontrol
kelembaban kulit (New cosmetics p. 124)

 Cetyl alcohol
- TD : 316-344°C. TL : 45-52°C(HPE 6thed, p.155) Pemerian : berlilin,
serpihan kecil, granul, kubus.memiliki bau yang khas dan tidak
berasa. Kelarutan : mudah larut dalam etanol 95% dan eter. Kelarutan
meningkat dengan kenaikan suhu. Praktis tidak larut air. Larut ketika
dilelehkan dengan lemak, paraffin padat dan cair, isoopropil
miristat(HPE 6thed, p.155)
- Kadar lazim: 2-5(HPE 6thed, p.155)
- kadar terpilih: 2
- fungsi: Emulsifying agent (HPE 6thed, p.155)

30
- OTT:Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat (HPE 6thed,
p.155)

 Stearic Acid
- Stabilitas : merupakan bahan yang stabil, dapat ditambahkan
antioksidan, disimpan pada tempat tertutup, dingin, kering.TL : 69-
70˚C Boiling point : 383°C (HPE 6th, p.697)
- Pemerian : Kaku/keras, putih atau kuning pucat, Kristal padat atau
putih atau putih kekuningan,agak tidak berbau.
- Kelarutan : sangat larut dalam benzene, carbon tetrachloride,
chloroform dan eter; larut dalam etanol (95%), hexane dan propylene
glycol; praktis ridak larut dalam air. (HPE 6th ,p.697)
- TL : 3830C. TD : 69-700C (HPE6th p.697)
- Fungsi: Emulgator, solubilizing agent (HPE6th p.697)
- OTT: Asam stearat tidak kompatibel dengan kebanyakan logam
hidroksida. (HPE6th p.697)

 Proply Paraben
- Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa.
- Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol,
dalam 3 bagian aseton, dalam 140 bagian gliserol, dalam 40 bagian
minyak lemak dan mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.
- Khasiat dan Kegunaan : sebagai pengawet.
 Methyl Paraben
- pH : 9,5-10,5 (HPE6th p.444) TL : 125-1280C (HPE6th p.443)
- stabilitas :nipagin dalam larutan air dengan pH 8 akan cepat
terhidrolisis.(HPE6th p.443) Pemerian : Kristal tidak berwarna atau
serbuk kristal putih, tidak berbau/ hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa kemudian agak membakar.
- Kelarutan : Larut dalam 500 bag. Air, 20 bag. Air mendidih, 3,5 bag.
Etanol(95%) p. 60 bag gliserol p. Panas, 40 bag. Minyak lemak nabati

31
panas & dalam 3 bag. Etanol p. ; mudah larut dalam eter p. & dalam
larutan alkali hidroksida (FI III p.378)
- fungsi: Pengawet (HPE6th p.442)
- OTT: Aktivitas antimikroba nipagin dapat berkurang dengan adanya
surfaktan nonionic. Tidak kompatibel dengan bentonit, Mg.trisilikat,
bedak, tragacant, Na.alginat, minyak esensial, sorbitol,
atropin.Nipagin berubah warna pada hidrolisis oleh basa lemah &
asam kuat. (HPE6th p.443)
- Alasan dipilih:Merupakan preservatives yang sesuai untuk sediaan
topikal

 Sorbitol
- Warna : putih
- Rasa : rasa manis
- Bau : tidak berbau
- Pemerian : serbuk, butiran dan kepingan.
- Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol (95%) P, dalam metanol P, dan dalam asetat P.
- Titik didih : suhu lebur hablur antara 174oC – 179oC
- Stabilitas : terhadap udara higroskopis.
- Alasan : Sebagai pemanis sekaligus mencegah kristalisasi pada
tutup botol

 Sodium PCA
 pH :9.5-10.5 .
 Pemerian : bubuk putih kristal,tidak hamper tidak berbau
 Kelarutan :larut dalam etanol 50%,etanol 95% dan minyak metilen
klorida air ,praktis tidak larut dalam air.
 Stabilitas :penyimpanan sodium dalam kondisi normal di wadah tertutup
rapat.
 fungsi: Antimikroba

32
 ott :ketepatan propilparaben natrium dapat dipengaruhi secara negative
oleh keberadaan zat penguap lain seperti atropine ,minyak atsiri ,zat besi
,magnesium trisilikkat ,alk poli sorbet

 Triethanolamine
- pH : 10,5. TL : 20-210C. TD : 3350C.
- Pemerian : Cairan kental tidak berwarna hingga kuning pucat, bau
lemah mirip amoniak.
- Kelarutan :Mudah larut dalam aceton, carbon tetrachlorid, metanol &
air, larut dalam 24 bag. Benzen, dalam 63 bag. Ethyl eter.(HPE6th
p.754)
- fungsi: Emulgator (HPE6th p.754)
- OTT:Trietanolamin bereaksi dengan asam mineral membentuk garam
kristal dan ester. Trietanolamin bereaksi dengan tembaga membentuk
garam kompleks. Dapat terjadi perubahan warna dengan penambahan
logam berat. (HPE6th p.754)
- Alasan dipilih: Sebagai emulgator yang akan bereaksi dengan stearat
membentuk trietanolamin stearat

 Perfume
 KOSONG

 Aqua
- Stabilitas : stabil pada semua kondisi fisik (es, cair, uap), disimpan
pada wadah yang sesuai(HPE 5th p. 802)

33
- Sifat fisika: Pemerian : cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan :larut pada pelarut polar. Titik didih : 100oC. Titik leleh :
0oC. (HPE 5th p. 802)
- Fungsi: pelarut
- OTT: Air dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan lainnya
(HPE 5th p. 804)

Analisis Produk Viva hand & Body Lotion with Yoghurt


NO Kelegkapan Produk Analisis Keterangan
1 Logo,Nama Label 
2 Cara Penggunaan 
3 Fungsi Produk 
4 Komposisi/Formula 
5 Label Halal - Tidak tertera pada
produk Viva hand
& Body Lotion
with Yoghurt.

6 Nama Pt /Pabrik 
Asal Produk
7 No Batch,ED 
(Expire death)
8 No Barcode 
9 No BPOM 

Analisis Bahan
Tidak di temukan antara 1 zat dengan zat yang lain
Di karenakan sudah di lakukan pengujian terhadap keamanan produk lotion dan
sangat meminimalisisr terjadinya interaksi untuk kulit .

34
.1.4 Aloe Vera Herborist

Formula Dan Praformulasi


 Aqua
- Stabilitas : stabil pada semua kondisi fisik (es, cair, uap), disimpan
pada wadah yang sesuai(HPE 5th p. 802)
- Sifat fisika: Pemerian : cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan :larut pada pelarut polar. Titik didih : 100oC. Titik leleh :
0oC. (HPE 5th p. 802)
- Fungsi: pelarut
- OTT: Air dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan lainnya
(HPE 5th p. 804)
 DMDM Hydantoin

DMDM hydantoin, yaitu suatu pengawet antibakteri yang memiliki


efektivitas tinggi, dengan bentuk cairan dan tidak berwarna serta dapat
larut dalam air sehingga baik digunakan untuk sediaan gel yang bahan
dasarnya air, dan pada konsentrasi 0,6 % diharapkan tidak terjadi

35
pertumbuhan mikroorganisme sampaibatas waktu yang
ditentukan.Dmdm hydantoin emerian !entuk "airan, #edikit berbau
aldehid, $idak berwarna, mendekati kuning transparan, Dapat larut dalam
air dan alkohol
DMDM Hydantoin
&Dipasarkan dengan nama dagang 'lydant dan mempunyaispektrum
antimikroba yang luas dan sangat larut dalam air sehingga dipakai
sebagai pengawetsampo( $rietanolamin merupakan cairan kental tidak
bewarna hingga kuning pucat, berbau lemah mirip amoniak dan bersifat
higroskopik. $rietanolamin mudah larutdi dalam air dan etanol )*% serta
larut di dalam kloroform &Depkes + , -) )c(.

 Tocopheryl Acetate
- Stabilitas : simpan di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya
- (Md 36th p.1992)
- Sifat fisika: Pemerian :jernih, tidakberwarna, sedikitkekuningan,
kental, cairanberminyak.
- Kelarutan : praktistidaklarutdalam air, larutdalam alcohol terhidrasi
dan aseton
- Fungsi: antioksidan
 Perfume
 Triethanolamine
- pH : 10,5. TL : 20-210C. TD : 3350C.
- Pemerian : Cairan kental tidak berwarna hingga kuning pucat, bau
lemah mirip amoniak.
- Kelarutan :Mudah larut dalam aceton, carbon tetrachlorid, metanol &
air, larut dalam 24 bag. Benzen, dalam 63 bag. Ethyl eter.(HPE6th
p.754)
- fungsi: Emulgator (HPE6th p.754)
- OTT:Trietanolamin bereaksi dengan asam mineral membentuk garam
kristal dan ester. Trietanolamin bereaksi dengan tembaga membentuk

36
garam kompleks. Dapat terjadi perubahan warna dengan penambahan
logam berat. (HPE6th p.754)

 Propylene Glycol
- TD : 1880C. TL : -590C. stabilitas: propilen glikol bersifat
higroskopis, secara kimia bersifat stabil, pada suhu tinggi dan pada
tempat terbuka cenderung mengoksidasi (oksidator) (HPE6th
p.592)pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
rasa agak manis, rasa sedikit tajam menyerupai gliserin. Kelarutan :
Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), glyserin
dan air, larut dalam 1 bag. Eter, tidak larut dengan minyak tapi dapat
bercampur dengan beberapa minyak esensial. (HPE6th p.592)
- Kadar lazim: ≈ 15 (HPE6th p.592)
- Kadar terpilih: 3
- Fungsi: Humectan (HPE6th p.592)
- OTT: Propilen glikol tidak kompatible dengan reagen oksidasi seperti
kalium permanganat.(HPE6th p.593)
- Alasan dipilih: Penggunaan bahan ini untuk menimbulkan efek
humektan dan membantu melarutkan pengawet pada formula ini.

Analisis Produk Aloe Vera Herborist

NO Kelegkapan Produk Analisis Keterangan


1 Logo,Nama Label 
2 Cara Penggunaan 
3 Fungsi Produk 
4 Komposisi/Formula 
5 Label Halal - Tidak terdapat
label halal pada
produk Aloe Vera

37
Herborist
6 Nama Pt /Pabrik 
Asal Produk
7 No Batch,ED 
(Expire death)
8 No Barcode 
9 No BPOM 
Analisis Bahan
Tidak di temukan antara 1 zat dengan zat yang lain
Di karenakan sudah di lakukan pengujian terhadap keamanan produk lotion dan
sangat meminimalisisr terjadinya interaksi untuk kulit .

.1.5 Shea Butter MINISO


Praformulasi
 Aqua
- Stabilitas : stabil pada semua kondisi fisik (es, cair, uap), disimpan
pada wadah yang sesuai(HPE 5th p. 802)
- Sifat fisika: Pemerian : cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan :larut pada pelarut polar. Titik didih : 100oC. Titik leleh :
0oC. (HPE 5th p. 802)
- Fungsi: pelarut
- OTT: Air dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan lainnya
(HPE 5th p. 804)

 Glycerin,

38
- TD : 290°C. TL : 17,8°C. Bersifat higroskopis. Pemerian : cairan
kental yang jernih tidak berwarna dan higroskopis, memiliki rasa yang
manis (HPE 6thed, p.285)
- Kadar lazim:≤ 30 (HPE 6thed, p.285)
- Kadar terpilih: 5
- Fungsi:Humektan
- OTT:Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat (HPE 6thed,
p.285)

 Propylene Glycol
- TD : 1880C. TL : -590C. stabilitas: propilen glikol bersifat
higroskopis, secara kimia bersifat stabil, pada suhu tinggi dan pada
tempat terbuka cenderung mengoksidasi (oksidator) (HPE6th
p.592)pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
rasa agak manis, rasa sedikit tajam menyerupai gliserin. Kelarutan :
Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), glyserin
dan air, larut dalam 1 bag. Eter, tidak larut dengan minyak tapi dapat
bercampur dengan beberapa minyak esensial. (HPE6th p.592)
- Kadar lazim: ≈ 15 (HPE6th p.592)
- Kadar terpilih: 3
- Fungsi: Humectan (HPE6th p.592)
 Sorbitol
- Melting point 950C. Relatif inert, dan cocok dengan banyak eksipien.
Tidak berubah gelap walaupun terjadi perubahan suhu dan stabil di
udara (HPE V p. 719).
- Pemerian: serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih;
rasa manis.
- Kelarutan: sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol,
metanol dan asam asetat (FI IV, p756).
- Kadar lazim: 3-15

39
- Fungsi:Humectant
- OTT=Dapat membentuk kelat dengan ion logam divalent dan
trivalent dalam suasana asam dan basa. Meningkatkan degradasi
penisillin dalam larutan air (HPE V p. 719).

 Mineral oil
- Pemerian : tidak berwarna, cairan berminyak kental, memiliki sedikit
bau seperti minyak pada saat dipanaskan, tidak berasa ketika dingin.
Kelarutan : praktis tidak larut dalame etanol 95%, gliserin dan air;
larut dalam aseton, benzene,kloroform, karbon disulfida, eter, dan
petroleum eter; larut dengan minyak volatil Titik didih : 360oC
(HPE 6th p. 471)
- Sifat kimia: Minyak mineral mengalami oksidasi bila terkena panas
dan cahaya. (HPE 6th p. 471)
- Kadar lazim: 1 – 32 %(HPE 6th p. 471)
- Kadar terpilih: 10%
- Fungsi: emolien
- OTT: OTT dengan oksidator kuat (HPE 6th p. 472)
- Alasan dipilih: Sebagai agen pembersih (Balsam p. 5), Mengontrol
kelembaban kulit (New cosmetics p. 124)

 Cetyl alcohol
- TD : 316-344°C. TL : 45-52°C(HPE 6thed, p.155) Pemerian : berlilin,
serpihan kecil, granul, kubus.memiliki bau yang khas dan tidak
berasa. Kelarutan : mudah larut dalam etanol 95% dan eter. Kelarutan
meningkat dengan kenaikan suhu. Praktis tidak larut air. Larut ketika
dilelehkan dengan lemak, paraffin padat dan cair, isoopropil
miristat(HPE 6thed, p.155)
- Kadar lazim: 2-5(HPE 6thed, p.155)
- kadar terpilih: 2
- fungsi: Emulsifying agent (HPE 6thed, p.155)

40
- OTT:Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat (HPE 6thed,
p.155)

 Glyceryl Stearate
 Pemerian : Berwarna Putih krem seperti lilin memiliki sedikit bau dan
rasa
 Kelarutan:kelarutan dalam etanol panas ,klorofom,aseton panas ,praktis
tidak larut dalam air
 Tititk lebur :60C
Fungsi : Agen Pengemulsi zat pelarut
 PEG 100 stearate
- Titik leleh dan titik beku : 4-8 oc
- Kelarutan dalam air 20oc (%w/w) : complete
- Bentuk : cairan
- (Ars pharm,2011)

 Ethylhexyl palmitate
 Dimethicone
- Stabil terhadap panas dan resisten terhadap reaksi kimia dan asam
kuat.
- ntifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
- Pemerian : Cairan kental tidak berwarna.
- Kelarutan : Larut dalam isoprophyl; sangat mudah larut dalam etanol
(95%); praktis tidak larut dalam glyserin, propilen glikol dan
air. Karena dimeticon memiliki sifat yang hidropobik sehingga
dapat dengan mudah terserap kedalam kulit. (HPE 6th, p.233)
 Butyrosper-mum papkll ( Shea Butter )
 tocopherol
- Stabilitas : simpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya (Md
36th p.1992)

41
- Sifat fisika: Pemerian :jernih, tidak berwarna, sedikit kekuningan,
kental, cairan berminyak.
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam alcohol terhidrasi
dan aseton
- (Md 36th p.1992)
- Kadar lazim : ≤ 25% (Md 36th p.1992)
- Kadar terpilih : 5% (adopted by the SCCNFP during the 18th Plenary
meeting
- of 25 September 2001)
- Fungsi: antioksidan

 Xanthan gum
 fungsi: Agen Gelling, agen menangguhkan
 kondisi stabilitas dan kuat:
 Permen karet Xantan adalah bahan yang stabil. Larutanque yang stabil lebih lebar
 ph: 3-12 maksimum 4-10

 Phenoxyethanol,
 Pemerian :tidak berwarna
 Stabilitas :bahan curahnya sangat stabil dan harus dikeringkan dalam
wadah tertutup di wadah yang kering dan sejuk.
 Kelarutan : larut dalam etanol
 Fungsi :pengawet Antimikroba
 Methyl Paraben
- pH : 9,5-10,5 (HPE6th p.444) TL : 125-1280C (HPE6th p.443)
- stabilitas :nipagin dalam larutan air dengan pH 8 akan cepat
terhidrolisis.(HPE6th p.443) Pemerian : Kristal tidak berwarna atau
serbuk kristal putih, tidak berbau/ hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa kemudian agak membakar.
- Kelarutan : Larut dalam 500 bag. Air, 20 bag. Air mendidih, 3,5
bag. Etanol(95%) p. 60 bag gliserol p. Panas, 40 bag. Minyak
lemak nabati panas & dalam 3 bag. Etanol p. ; mudah larut dalam
eter p. & dalam larutan alkali hidroksida (FI III p.378)

42
 Proryl paraben,
- Aktivitas mikroba pH 4-8, TD : 295oC, densitas : 0,426
g/cm3(HPE6th p.596) Pemerian : Serbuk putih, kristal, tidak berbau,
tidak berasa. (HPE6th p.596)
- Kelarutan : larut dalam aceton dan eter, larut dalam 1 ;1,1 etanol
95%, 1 ; 5,6 etanol 50%, dalam 1 ; 250 gliserin, dalam 1 ; 3,9
propylenglikol. Praktis tidak larut dalam air dan minyak mineral.
0,01-0,6 (HPE6th p.596)
- Kadar terpilih: 0,2
- Fungsi: Pengawet (HPE6th p.596)
- OTT: Aktifitas propilparaben berkurang dgn surfaktan nonionik.
Alumunium magnesium silikat, magnesium trisilikat. Oksidasi
dengan adanya besi dan terhidrolisis oleh basa lemah dan asam
kuat.(HPE6th p.597)
- Alasan dipilih: Merupakan preservatives yang sesuai untuk sediaan
topikal
- Dalam formula digunakan krim dengan tipe emulsi w/o karena
untuk sediaan whitening memerlukan penetrasi yang lebih dalam
meresap kedalam kulit serta memiliki waktu kontak yang lama
pada kulit sehingga harus dibuat menjadi bentuk sediaan yang tidak
mudah tercucikan oleh air yaitu krim dengan tipe emulsi w/o.
 Aroma.

Analisis Produk Shea Butter MINISO

NO Kelegkapan Produk Analisis Keterangan


1 Logo,Nama Label √
2 Cara Penggunaan √
3 Fungsi Produk √

43
4 Komposisi/Formula
5 Label Halal
6 Nama Pt /Pabrik
Asal Produk
7 No Batch,ED
(Expire death)
8 No Barcode
9 No BPOM
Cara pembuatan Lotion Luvenus

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian ditimbang. Ditimbang semua
bahan, setiap bahan dilebihkan (10%). Kemudian dipisahkan kedua bahan menjadi dua
bagian yaitu fase air dan fase minyak. Dimasukan masing-masing fase tersebut kedalam dua
cawan yang berbeda. Dipanaskan ke dua fase tersebut diatas water bath lalu diaduk
campuran bahan tersebut, hingga mencapai suhu 70o C. Dicampurkan kedua fase tersebut,
diaduk-aduk secara perlahan sampai tercampur. Lalu kedua campuran tersebut dimasukan ke dalam
beaker glas diaduk menggunakan homogenaizer kemudian ditambahkan trietanolamin dan zat aktif
diaduk hingga homogen.

a. Siapkan alat dan bahan.


b. Setarakan timbangan.
c. Timbang asam stearat, cetil alcohol.
d. Masukkan kedua bahan ke cawan penguap, dilebur di atas waterbath
sampai meleleh.
e. Ditimbang olive oil, larutan sorbitol, nipagin.
f. Larutkan nipagin dengan air panas di beaker glass ad larut.
g. Siapkan mortir panas, dimasukkan no.4 ke dalam mortir dan diaduk.
h. Masukkan olive oil ke dalam no.7, diaduk ad homogen.
i. Masukkan larutan sorbitol ke dalam no.7, diaduk ad homogen.
j. Masukkan larutan nipagin ke dalam no.7, diaduk ad homogen.

44
k. Masukkan sisa air sedikit demi sedikit ke dalam mortir, diaduk ad
homogen.
l. Masukkan pewangi green tea secukupnya, diaduk ad homogen.
m. Masukkan ke dalam wadah.

A. Produk Happy Hand and Body Lotion


Produk hand and body lotion ini diberi merk “happy”. Hand and body lotion ini
terbuat dari bahan alami yang terdiri dari ekstrak teh hijau dan ekstrak buah apel. Teh
hijau berfungsi untuk menghaluskan kulit, antioksidan, dan dapat menangkal efek buruk
yang disebabkan oleh sinar matahari.sedangkan buah apel berkhasiat untuk
melembabkan kulit, dan mencerahkan kulit. Jadi, hand and body lotion dengan

45
kandungan ekstrak teh hijau dan ekstrak buah apel sangat baik untuk merawat kulit agar
terhindar dari masalah kulit. Bahan tambahan yang terdapat dalam happy hand and
body lotion antara lain water, stearic acid, isopropyl palmitate, glycerin, etanol 96%,
mineral oil, methyl paraben, perfume. Happy hand and body lotion merupakan kosmetik
yang digunakan untuk melembabkan kulit (moisturizer), dan pelindung kulit.

B. Proses Pembuatan Happy Hand and Body Lotion


1. Komposisi pembuatan happy hand and body lotion
Komposisi pembuatan happy hand and body lotion Ekstrak teh hijau, Ekstrak
apel,Etanol 96%, Aquades , Stearic acid, Isopropyl palmitate, Glycerin, Olive oil,
Methyl paraben, Perfume.

2. Peralatan pembuatan happy hand and body lotion


Peralatan yang digunakan dalam pembuatan happy hand and body lotion adalah
wadah, gelas ukur, batang pengaduk, dan pemanas

46
13

3. Cara Pembuatan :
4. Rancangan Evaluasi
5. 1. Organoleptis
6. - Bau :
7. - Warna :
8. - Tekstur :
9. - Pengujian organoleptis terhadap tampilan fisik losion didapat hasil bahwa
sediaan berbentuk masa pada semipadat, agak kental hinggga kental berbau khas
losio, agak dingin dan sediaan berwarna putih (Ririn, 2014).
10. 2. Tampak luar
11. - Timbang 0,5 g sediaan, letakan pada objek glass
12. - Ratakan dengan objek glass lainnya
13. - Amati warna yang tampak (opaque/translusen) (THE PHYSICAL
STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM Phaleria macrocarpa
FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND PRIMARY IRRITATION
TEST ON RABBIT)
14.
15. 3. Uji stabilitas fisik Lotion
16. Lotion diamati stabilitas fisik selama 4 minggu penyimpanan meliputi
pengukuran pH
17. dengan kertas pH, pengujian viskositas dengan viskometer VT-04
(Rion,Japan), daya lekat dan daya sebar. )
18. (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM
Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND
PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)
19.
20. 4. Uji viskositas Lotion
21. Sediaan dimasukkan ke dalam wadah berbentuk tabung, lalu dipasang
rotor no 1 dan pastikan bahwa rotor terendam dalam sediaan uji. Alat viscotester
dinyalakan dan dipastikan bahwa rotor dapat berputar. Diamati jarum penunjuk
dari viskosimeter yang mengarah ke angka pada skala viskositas untuk rotor no
1 yang tersedia, ketika jarum menunjukkan ke arah yang stabil, maka angka
itulah merupakan viskositasnya dan dicatat dalam satuan dPa.S.
22. (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM
Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND
PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)
23.
24. 5. Uji daya sebar Lotion
25. Sediaan seberat 0,5 gram diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas
bahan diletakkan kaca bulat lain lalu didiamkan selama 1 menit lalu di catat
penyebarannya. Tiap tahap ditambah beban seberat 50 gram dan didiamkan
selama 1 menit lalu dicatat penyebarannya. Pemberat ditambahkan hingga 300
gram. Penyebaran dicatat melalui 4 sisi.
13

26. (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O FROM


Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN AND
PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)
27.
28.
29. 6. Uji daya lekat Lotion
30. Sebanyak 0,1 gram sediaan dioleskan diatas objek gelas yang telah
ditentukan luasnya yaitu 2 x 2 cm, diatas sediaan
31. tersebut diletakkan objek gelas yang lain dan ditindih dengan beban 1 kg
selama 5 menit. Kemudian objek gelas dipasang pada alat uji, beban
32. seberat 80 gram dilepaskan dan dicatat waktunya hingga kedua objek
gelas tersebut lepas.
33. (THE PHYSICAL STABILITY OF LOTION O/W ANDW/O
FROM Phaleria macrocarpa FRUIT EXTRACT AS SUNSCREEN
34. AND PRIMARY IRRITATION TEST ON RABBIT)
35.
36. 7. Viskositas viskositas losio diukur mengunakan Brookfield, karena sediaan
losio berprinsip pada sistem aliran Non-Newton. Losio sebanyak 300 g
ditempatkan dalam wadah dan diatur ketinggian wadah sehingga motor dapat
bergerak dicatat hasil pengukuran yang tertera pada alat (Anita, 2008).
37.
38. 8. Stabilitas losio dievaluasi dengan metode cycling test dan mechanical test
pada metode cycling test sampel losio disimpan pada suhu 4 oC selama 24 jam.
Lalu dipindah kedalam oven dengan suhu 42 ± 2 oC selam 24 jam uji ini
dilakuakan selama 6 siklus. Pada metode mechanical test, sampel losio
disentrifugasi dengan kecepatan putaran 2750 rpm pada radius sentrifugasi
selama 5 jam atau 1000 rpm selama 30 menit, karena hasil ekivalen dengan efek
grafitasi selama 1 tahun 9,10. Kedua metode diamati fisikal losio (Kumiati,
2011).
39.
40. 9. Uji PH pemeriksaan PH diawali dengan kalibrasi alat PH meter
menggunakan larutan dapar PH 4 dan PH 7 losio dilarutkan
41. dalam aquadest lalu dicelupkan pada PH meter dan dicatat nilai PH yang
ditunjukan oleh PH meter. Uji ini dilakukan 3 kali
42. (Ririn, 2014).
43.
44. 10. Homogenitas pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan meletakan
sediaan antara dua kaca lalu diperhatikan adanya partikel
45. yang kasar atau ketidak homogenan dibawah cahaya (Ririn, 2014).
46. Sebanyak 0,1 gram sediaan dioleskan diatas objek gelas yang telah ditentukan
luasnya yaitu 2 x 2 cm, diatas sediaan
47. tersebut diletakkan objek gelas yang lain dan ditindih dengan beban 1 kg selama
5 menit. Kemudian objek gelas
48. dipasang pada alat uji, beban seberat 80 gram dilepaskan dan dicatat waktunya
hingga kedua objek gelas tersebut lepas.
13
14
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Happy hand and body lotion terbuat dari bahan alami yang terdiri dari ekstrak teh
hijau dan ekstrak buah apel. Teh hijau berfungsi untuk menghaluskan kulit, antioksidan,
dan dapat menangkal efek buruk yang disebabkan oleh sinar matahari.sedangkan buah
apel berkhasiat untuk melembabkan kulit, dan mencerahkan kulit. Jadi, happy hand and
body lotion dengan kandungan ekstrak teh hijau dan ekstrak buah apel sangat baik untuk
merawat kulit agar terhindar dari masalah kulit.
Target pemasaran produk happy hand and body lotion ditujukan keseluruh
masyarakat terutama para remaja. Tema pemasaran produk ini adalah buy one get one.
Pemasaran ini akan dilakukan di pusat keramaian dengan membuka stand serta
mengadakan promo.
Kemasan dari produk Happy hand and body lotion dibuat semenarik mungkin
agar konsumen tertarik untuk membeli produk ini.

B. Saran
Sebelum membuat produk sebaiknya diperhatikan trend yang sedang ada
dimasyarakat serta target pemasaran yang tepat. Dalam menentukan nama produk yang
akan dibuat sebaiknya menggunakan nama yang mudah diingat dan mudah dimengerti
oleh masyarakat serta desain kemasan harus menarik agar konsumen tertarik untuk
membeli produk ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://ciku.typepad.com/blog/2009/12/definisi-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran.html

http://cocokosmetik.com/hand-body-lotion/

http:/docstoc.com/docs/133268572/Komposisi-pembuatan-hand-body-lotion

http://wahiddot.blogspot.com/2013/07/krim-body-lotion.html

Anda mungkin juga menyukai