Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KOSMETOLOGI

STRUKTUR KULIT DAN APLIKASI KOSMETIKA

HAND AND BODY LOTION SARI BUAH TOMAT (Licopersicon


esculentum Mill.)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

AYU LESTARI (050117A013)

BELLA MEILITA (050117A014)

NI PUTU SERI RATIH K. D. (050117A076)

NIKEN KESUMA KARTIKA (050117A077)

WINDY NUR OKTAVIANI (050117A114)

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Ungaran, 09 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

2.1 Metode ........................................................................................................... 3

2.1. 1 Pembuatan Formula H & B Lotion Sari BuahTomat............................. 3

2.1.2 Metode Pengujian ................................................................................... 4

2.2 Hasil dan Pembahasan ................................................................................... 7

2.2.1 Struktur Kulit Sebagai Tempat Aplikasi ................................................. 7

2.2.2 Alur Transport Kosmetika Dalam Kulit ................................................. 9

2.2.3 Hal-Hal Yang Berpengaruh Aplikasi Kosmetika Pada Kulit : ............. 11

2.2.4 Aktivitas Dan Efektivitas Lotion .......................................................... 12

2.2.5 Bahan Tambahan yang Memiliki Pengaruh terhadap Kulit.................. 13

BAB III ................................................................................................................. 14

PENUTUP ............................................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
iv
DAFTAR TABEL

Tabel. 1………………………………………………………………………….. 4

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ………………………………………………………………………. 7

Gambar 2 …......................................................................................................... 8

Gambar 3 ………………………………………………………………………. 9

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kaum wanita banyak menggunakan berbagai macam sediaan kosmetik
baik yang berfungsi untuk merawat kulit, tubuh, maupun tata rias. Adapun sediaan
kosmetik untuk perawatan kulit (skin care cosmetics) antara lain pembersih,
kondisioner, dan pelindung. Salah satu sediaan kosmetik perawatan kulit adalah
hand body lotion. Hand body lotion merupakan suatu sediaan kosmetika
berbentuk emulsi cair yang digunakan pada daerah tangan dan tubuh dengan
tujuan melembabkan dan melembutkan kulit (Buchmann, 2001; Mitsui, 1997).

Antioksidan berdasarkan sumbernya terdiri dari antioksidan sintetik dan


antioksidan alami. Antioksidan sintetik seperti Butylated Hidroxyanisol (BHA),
Butylated hidroxytoluene (BHT), dan Ter-Butylated Hidoxyquinon
(TBHQ),sedangkan antioksidan alami dihasilkan dari produk alami seperti
rempah, herbal, sayuran, dan buah (Karori, 2007).

Menurut penelitian yang dilakukan Andayani et al (2008), buah tomat (Solanum


lycopersicum L.) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, antioksidan
yang tekandung dalam buah tomat yaitu lycopene.

Likopen adalah bahan alami yang ditemukan dalam jumlah besar pada tomat dan
buah-buahan berwarna merah lain seperti semangka, pepaya dan jambu
(Anonymous, 2005b). Likopen merupakan kelompok karotenoid (seperti beta-
karoten). Walaupun ada sekitar 600 karotenoid, likopen adalah bentuk yang paling
banyak ditemukan dalam makanan (beta-karoten terbanyak kedua).

Kandungan likopen dalam tomat sangat dipengaruhi oleh proses pematangan dan
perbedaan varietas (misalnya varietas yang berwarna merah mengandung lebih
banyak likopen dibandingkan yang berwarna kuning) (Davies, 2000).

1
Menurut Sanjiv dan Rao (2000) likopen merupakan salah satu antioksidan yang
potensial, dengan kemampuan meredam oksigen tunggal dua kali lebih baik
daripada beta-karoten dan sepuluh kali lebih baik daripada alfa-tokoferol.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui struktur kulit sebagai tempat aplikasi


1.2.2 Mengetahui hal-hal yang berpengaruh aplikasi Hand and Body Lotion Sari
Buah Tomat (Licopersicon esculentum Mill.) terhadap kulit
1.2.3 Mengetahui alur transport Hand and Body Lotion Sari Buah Tomat
(Licopersicon esculentum Mill.) ke dalam kulit
1.2.4 Mengetahui aktivitas dan efektivitas Hand and Body Lotion Sari Buah
Tomat (Licopersicon esculentum Mill.) di kulit
1.2.5 Mengetahui bahan tambahan pada Hand and Body Lotion Sari Buah
Tomat (Licopersicon esculentum Mill.) yang memiliki pengaruh terhadap
kulit

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana struktur kulit sebagai tempat aplikasi


1.3.2 Bagaimana hal-hal yang berpengaruh aplikasi Hand and Body Lotion Sari
Buah Tomat (Licopersicon esculentum Mill.) terhadap kulit
1.3.3 Bagaimana alur transport Hand and Body Lotion Sari Buah Tomat
(Licopersicon esculentum Mill.) ke dalam kulit
1.3.4 Bagaimana aktivitas dan efektivitas Hand and Body Lotion Sari Buah
Tomat (Licopersicon esculentum Mill.) di kulit
1.3.5 Bagaimana bahan tambahan pada Hand and Body Lotion Sari Buah Tomat
(Licopersicon esculentum Mill.) yang memiliki pengaruh terhadap kulit

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode

Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalahneraca analitik,
gelas ukur, beaker glass, cawan porselin, mortir stamper, pengaduk

Pembuatan sediaan H&B lotion sari buah tomat diawali dengan penentuan fase air
dan fase minyak. Fase minyak terdiri dari setil alkohol, asam stearat dan paraffin
liquidum. Fase air terdiri dari sari buah tomat, tween 80, propilenglikol, natrium
benzoate dan aquadest. Natrium benzoate dilarutkan dalam aquadest panas
sebanyak 10 mL hingga larut, kemudian dicampurkan dengan sari buah tomat,
propilen glikol dan tween 80 hingga homogen diatas penangas air sampai suhu
70˚C. Asam stearat dilelehkan diatas penangas air pada suhu 70˚C hingga meleleh
sempurna, kemudian dimasukkan setil alkohol dan paraffin liquidum selanjutnya
diaduk hingga homogen. Fase minyak dicampur menjadi satu dengan fase air
dalam cawan pada suhu 70˚C sambil diaduk dan dicukupkan hingga menghasilkan
sediaan H & B lotionsebanyak 150 gram. Sediaan H & B lotion didinginkan
sambil dilakukan pengadukan hingga suhu kamar. Pengadukan dilakukan sampai
terbentuk massa yang kental dan homogeny.

2.1. 1 Pembuatan Formula H & B Lotion Sari BuahTomat


Hand &Bodylotion sari buah tomat dibuat 3 formula dengan 3 variasi
konsentrasi yaitu 20, 35 dan 50%. Setiap formula H&B lotion dibuat sebanyak
150 gram.

3
Tabel. 1

2.1.2 Metode Pengujian

Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menimbang 0,1 g H&B lotion sari buah
tomat. Letakkan H&B lotion ditengah object glass lalu ratakan dan ditutup dengan
object glass lainnya. Homogenitas lotion diamati menggunakan kaca pembesar,
danperhatikan ada tidaknya partikel-partikel kasar.

Uji Ph
Uji pH sediaan H&B lotion sari buah tomat dilakukanmenggunakan pH
universal. Oleskan H&B lotion pada kertas pH universal dan lakukan pengamatan
ada tidaknya perubahan warna pada kertas pH. Cocokkan warna yang muncul
pada kertas pH universal dengan warna pada indikator pH yang terdapat pada
kemasan pH universal.

Uji Viskositas
Uji viskositas sediaan H & B lotion sari buah tomat dilakukan dengan
memasukkan 120 gram sediaan ke dalam wadah, kemudian ukur viskositas
menggunakan viskometer Brookfield tipe DV-E. Pengukuran dimulai dengan
melakukan pemasangan spindle nomor 64 dengan memutar pengunci spindle
searah jarum jam. Kecepatan spindle diatur pada kecepatan 10 rpm. Pengukuran

4
viskositas dicatat dari angka yang paling lama dan seringmuncul pada layar
viscometer dengan persentase kurang lebih 58%.
Daya Lekat
Timbang H&B lotion sari buah tomat 0,1 g letakkan ditengah object glass
dan ditutup denganobject glass lainnya. Anak timbangan 50 g diletakkan di atas
object glass penutup selama 5 menit. Ujung object glass penutup dan ujung object
glass bagian awah dikaitkan dengan penjepit pada alat uji daya lekat, lalu
penyangga beban dilepas. Lama waktu keduaobject glass terlepas dari alat uji
dicatat sebagai waktu lekat sediaan.

Daya Sebar
Pengujian daya sebar dilakukandengan menimbang sediaan H&B lotionsari
buah tomat sebanyak 0,5 gdiletakkan di tengah kaca bundarberskala, diatas
sediaan diletakkan kacabundar lain yang telah ditimbang laludidiamkan selama 1
menit dan dicatatdiameter penyebarannya. Bebanseberat 50 g ditambahkan diatas
kacapenutup dan didiamkan selama 1 menitlalu dicatat diameter
penyebarannya.Pemberat ditambahkan dengankelipatan 50 g hingga mencapai
200 g,kemudian diukur diameter dan luaspenyebarannya.

Daya Proteksi
Pengujian daya proteksidilakukan dengan cara membasahikertas saring
berdiameter 10 cm denganindikator phenolphthalein (PP),kemudian dikeringkan.
Sediaan H&Blotion sari buah tomat sebanyak 0,5 gm dioleskan pada kertas saring
secaramerata pada seluruh permukaan kertassaring. Kertas saring tersebut
ditutupdengan kertas saring lain denganukuran 2,5 x 2,5 cm yang diberipembatas
paraffin padat yang sudahdicairkan, kemudian ditetesi areadengan 1 tetes KOH
0,1N. Dicatat waktuhingga terjadi perubahan warna padakertas saring. Hasil uji
kemampuanproteksi ditunjukkan dengan munculnyanoda berwarna merah muda
padakertas saring.

5
Tipe Emulsi

Pengujian tipe emulsi yang akandigunakan adalah metode


pewarnaan.Pengujian ini akan dilakukan denganmengambil sedikit H & B lotion
sari buahtomat dan diletakkan pada object glass,kemudian ditambahkan 1 tetes
metilenblue, dicampurkan hingga homogen dandiamati menggunakan
mikroskop.Apabila fase eksternal terwarnai biru,maka sediaan bertipe minyak
dalam air(M/A) (Voigt, 1995).

Pengujian Stabilitas Hand &BodyLotion


Pengujian stabilitas H&B lotionsari buah tomat dilakukan denganmetode uji
mekanik. Metode inidilakukan dengan cara sebanyak 14 mLH&B lotion
dimasukkan ke dalam tabungsentrifugasi. Tabung sentrifugasidimasukkan ke
dalam alat sentrifugatorpada kecepatan 3600 rpm selama 4,5jam, kemudian
sediaan diamatiperubahan fisik yang ditandai denganpemisahan fase emulsi.
Pengujianstabilitas H&B lotion sari buah tomatilakukan berdasarkan modifikasi
daripenelitian Setiawati dkk., 2014 yangdisesuaikan dengan tipe sentrifugatoryang
digunakan.

Uji Aktivitas Antioksidan


Uji Aktivitas antioksidan padapenelitian ini ditentukan dengan
metodediphenyl picryl hidrazyl(DPPH) dengancara H&B lotion sari buat
tomatdilarutkan dalam air 10 mL, larutandiambil sebanyak 1 mL danditambahkan
dengan 4,0 mL DPPH.Campuran selanjutnya dihomogenkandan dibiarkan selama
30 menit. Langkahselanjutnya yaitu mengukurabsorbansinya pada
panjanggelombang 517 nm dan dilakukanpengukuran blanko. Hasil
penetapanantiradikal dibandingkan dengan vitaminC. Nilai serapan larutan DPPH
dihitungsebagai persen inhibisi (% inhibisi)dihitung dengan rumus (Zuhra,
dkk,2008) :

6
2.2 Hasil dan Pembahasan

2.2.1 Struktur Kulit Sebagai Tempat Aplikasi


1. Lapisan epidermis Terdiri atas :

Stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum


dan stratum basal.

Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar
dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan
protoplasmanya menjadi keratin (zat tanduk).

Gambar 1

Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan


lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah 5 menjadi
protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan
dan kaki.

7
Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel
gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Mukosa
biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosun juga tampak jelas di
telapak tangan dan kaki.

Stratum spinosum (stratum Malphigi) atau disebut pula pickle cell layer
(lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk polygonal yang
besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih
karena banyak mengandung glikogen, dan inti terletak di tengah-tengah. Di antara
sel-sel spinosum terdapat sel Langerhans. Sel-sel Stratum spinosum mengandung
banyak glikogen. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar)
yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar
(palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah.

Gambar 2

8
2. Dermis

Gambar 3

Dermis merupakan lapisan penyangga yang berserat dengan ketebalan 3-5


mm, peranan utamanya adalah sebagai pemberi nutrisi pada epidermis. Secara
garis besar dermis dibagi menjadi 2 bagian yaitu : a. Pars papilare, yaitu bagian
yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut syaraf dan pembuluh darah. b.
Pars retikulare, yaitu bagian di bawahnya yang menonjol ke arah subkutan, bagian
ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin, dan
retikulin.

3. Lapisan subkutan

Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung di bawah dermis.


Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak tegas. Sel-sel yang terbanyak
adalah liposit yang menghasilkan banyak lemak. Jaringan subkutan mengandung
saraf pembuluh darah limfe, kandung rambut, dan di lapisan atas jaringan
subkutan terdapat kelenjar keringat. Fungsi jaringan subkutan adalah penyekat
panas, bantalan terhadap trauma, tempat penumpukan energi

2.2.2 Alur Transport Kosmetika Dalam Kulit


Absorpsi pada kulit dapat dilakukan dengan permeasi melalui sel-sel stratum
corneum atau lipid intrasel dan penetrasi melalui appendagel. Penetrasi melalui

9
appendagel memiliki luas permukaan yang lebih kecil.Dua teori yang dapat
menjelaskan penetrasi kulit ini adalah :

1. Teoritransappendagel

Transapendagel merupakan penetrasi melalui kelenjar keringat ekrin


dan folikel rambut.Penetrasi melalui kelenjar keringat ekrin kemungkinannya
kecil karena peningkatan permeabilitas tidak terjadi pada daerah ini.
Peningkatan permeabilitas hanya terjadi pada permnukaan kulit yang tipis dan
difusi obat akan melawan arah dari pengeluaran keringat. Penetrasi melalui
folikel rambut yang paling mungkin terjadi karena obat langsung masuk
menuju dermis dan tidak dihambat oleh sel keratin. Hal ini akan menyebabkan
obat dapat dengan muah berdifusi. Obat yang bersifat lipofil dihipotesakan
akan melarut dengan sebum yang kemudian akan diserap langsung ke dermis
(Lund, 1994: 137-138).

2. Teoritransepidermal

Transepidermal merupakan penetrasi secara difusi pasif. Difusi pasif


dikenal sebagai mekanisme transport melalui epidermis dan transport aktif
pada sel-sel stratum corneum. Ada dua rute absorpsi transepidermal yaitu
melibatkan tortous antar sel stratum corneum dan difusi langsung obat melalui
sel (Lund, 1994: 137-138).

Hand And Body Lotion Sari Buah Tomat mengikuti teori penetrasi
transepidermal, dengan rute :
Difusi obat melalui pembawa ke permukaan kulit  Partisi ke dalam stratum
korneum - Difusi melintasi matriks protein lipid dari stratum korneum.
Dakam penghantarannya Hand And Body Lotion Sari Buah Tomat mengikuti
transport difusi pasif yaitu perpindahan dari daerah dengan konsentrasi obat
tinggi ke daerah dengan konsentrasi obat rendah.

10
Difusi didefinisikan sebagai suatu proses perpindahan massa molekul
suatu zat yang dibawa oleh gerakan molecular secara acak dan berhubungan
dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui suatu batas,
misalnya suatu membrane polimer, merupaka suatu cara yang mudah untuk
menyelidiki proses difusi.

2.2.3 Hal-Hal Yang Berpengaruh Aplikasi Kosmetika Pada Kulit :

1. Homogenitas dan pH
Lotion yang dihasilkan pada ketujuh formula yang memiliki kadar zat aktif
yang berbeda menunjukkan karakteristik yang sama yaitu berwarna putih, berbau
khas lotion, homogen dan memiliki pH 6. Akan tetapi, konsistensi yang dihasilkan
berbeda-beda karena dipengaruhi oleh jumlah zat aktif yang digunakan.
2. Viskositas
Kestabilan sediaan yang dibuat berhubungan dengan nilai viskositas saat
pengukuran maupun perubahan viskositas selama penyimpanan. Semakin kental
suatu cairan, maka semakin besar kekuatan yang diperlukan untuk mengalir.
Perubahan viskositas lotion emulsi dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi fase
dispersi maupun medium dispersi, pengaruh emulgator yang digunakan dan
penambahan bahan penstabil lainnya.
3. Konsistensi
Konsistensi sediaan lotion berbentuk cair sehingga memungkinkan
pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit jika dibandingkan
dengan sediaan krim atau salep.
4. Daya Sebar
Bertujuan untuk mengetahui kemampuan menyebar dari lotion saat
diaplikasikan ke kulit. Daya sebar lotion dapat dikatakan baik apabila lotion dapat
dengan mudah dioleskan pada kulit tanpa penekanan yang kuat dengan jari-jari
tangan. Kemampuan daya sebar berkaitan dengan seberapa luas permukaan kulit
yang kontak dengan sediaan ketika diaplikasikan. Semakin mudah lotion

11
diaplikasikan ke permukaan kulit, maka lotion yang kontak dengan permukaan
kulit akan semakin luas dan zat aktif akan terdistribusi dengan baik.

5. Daya Lekat
Daya lekat lotion berhubungan dengan lam tidaknya lotion dapat kontak
pada permukaan kulit dan berhubungan dengan kenyamanan penggunaan lotion.
Lotion yang baik mampu menjamin waktu kontak yang efektif dengan kulit
sehingga tujuan penggunaannya tercapai, namun tidak terlalu lengket apabila
diaplikasikan pada kulit.
6. Stabilitas sediaan yang dipercepat dengan metode freeze-thaw cycling
Proses freeze-thaw dapat berhasil tergantung dari kemampuan sediaan
untuk sgeera pulih dari tekanan air kristal. Pada proses freeze terbentuk kristal
yang memiliki struktur lebih teratur sehingga sediaan tidak akan mengalir. Pada
proses thaw, kristal akan mencair dan air akan kembali menyebar dalam sistem.
Jika kecepatan pemulihan dari sediaan lambat, maka dapat terjadi ketidakstabilan.

2.2.4 Aktivitas Dan Efektivitas Lotion


Penggunaan lotion pada kulit

Fungsi lotion sebagai antioksidan topikal sehingga dapat mempertahankan


kelembutan dan kelembapan kulit. Antioksidan merupakan suatusenyawa yang
dapat menetralisir radikalbebas dengan cara menyumbangkanelektronnya pada
senyawa radikalbebas. Senyawa antioksidan dapatmencegah kerusakan yang
ditimbulkanoleh radikal bebas terhadap sel normal,protein dan lemak.

12
2.2.5 Bahan Tambahan yang Memiliki Pengaruh terhadap Kulit
a. Asetil Alkohol
Sebagai pengental dalam sediaan sehingga daya lekat pada kulit lebih tahan lama
b. Propilen Glikol
Sebagai pelembab, dan dapat memaksimalkan penyerapan zat aktif ke kulit
c. Paraffin liquidum
- Mekanisme kerja

Paraffin bekerja dengan menutup stratum korneum menahan air yang hendak
menguap pada stratum korneum

- Penggunaan

Emollient dapat menyejukkan dan melembabkan kulit dan diindikasikan untuk


semua penyakit kulit bersisik (seperti iktoris) dan berguna pada kulit kering (PIO,
2013)

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Fungsi lotion sebagai antioksidan topikal sehingga dapat mempertahankan


kelembutan dan kelembapan kulit
b. Lapisan epidermis Terdiri atas :
Stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum
dan stratum basal.
c. Hand And Body Lotion Sari Buah Tomat mengikuti teori penetrasi
transepidermal, dengan difusi pasif.
d. Hal-Hal Yang Berpengaruh Aplikasi Kosmetika Pada Kulit :
• Homogenitas dan pH
• Viskositas
• Konsistensi
• Daya Sebar
• Daya Lekat
• Stabilitas sediaan yang dipercepat dengan metode freeze-thaw cycling

14
DAFTAR PUSTAKA

Benson, H. A. E. and Watkinson, A. C. (2012) Transdermal and Topical Drug


Delivery: Principles and Practice, Transdermal and Topical Drug Delivery:
Principles and Practice. doi: 10.1002/9781118140505.

Kailaku, S. I., Dewandari, K. T. and Sunarmani (2007) ‘Potensi likopen dalam


tomat untuk kesehatan’, Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian.

Pujiastuti, A. and Kristiani, M. (2019) ‘Formulasi dan Uji Stabilitas Mekanik


Hand and Body Lotion Sari Buah Tomat (Licopersicon esculentum Mill.) sebagai
Antioksidan’, Jurnal Farmasi Indonesia. doi: 10.31001/jfi.v16i1.468.

Sanjiv, A. and AV. Rao. 2000. Tomato Lycopene and Its Role in Human Health
and Chronic Disease. Canadian Medical Association Journal. Vol. 163(6) : 739-
744.

Anonymous. 2005b. Lycopene for Prevention. Prostate Cancer Foundation.


http://www.pcf.com.

Davies, J. 2000. Tomatoes and Health. Journal of Social Health. June : 120(2) :
81-82.

15

Anda mungkin juga menyukai