DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................. 14
iii
iv
DAFTAR TABEL
Tabel. 1………………………………………………………………………….. 4
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ………………………………………………………………………. 7
Gambar 2 …......................................................................................................... 8
Gambar 3 ………………………………………………………………………. 9
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini kaum wanita banyak menggunakan berbagai macam sediaan kosmetik
baik yang berfungsi untuk merawat kulit, tubuh, maupun tata rias. Adapun sediaan
kosmetik untuk perawatan kulit (skin care cosmetics) antara lain pembersih,
kondisioner, dan pelindung. Salah satu sediaan kosmetik perawatan kulit adalah
hand body lotion. Hand body lotion merupakan suatu sediaan kosmetika
berbentuk emulsi cair yang digunakan pada daerah tangan dan tubuh dengan
tujuan melembabkan dan melembutkan kulit (Buchmann, 2001; Mitsui, 1997).
Likopen adalah bahan alami yang ditemukan dalam jumlah besar pada tomat dan
buah-buahan berwarna merah lain seperti semangka, pepaya dan jambu
(Anonymous, 2005b). Likopen merupakan kelompok karotenoid (seperti beta-
karoten). Walaupun ada sekitar 600 karotenoid, likopen adalah bentuk yang paling
banyak ditemukan dalam makanan (beta-karoten terbanyak kedua).
Kandungan likopen dalam tomat sangat dipengaruhi oleh proses pematangan dan
perbedaan varietas (misalnya varietas yang berwarna merah mengandung lebih
banyak likopen dibandingkan yang berwarna kuning) (Davies, 2000).
1
Menurut Sanjiv dan Rao (2000) likopen merupakan salah satu antioksidan yang
potensial, dengan kemampuan meredam oksigen tunggal dua kali lebih baik
daripada beta-karoten dan sepuluh kali lebih baik daripada alfa-tokoferol.
1.2 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode
Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalahneraca analitik,
gelas ukur, beaker glass, cawan porselin, mortir stamper, pengaduk
Pembuatan sediaan H&B lotion sari buah tomat diawali dengan penentuan fase air
dan fase minyak. Fase minyak terdiri dari setil alkohol, asam stearat dan paraffin
liquidum. Fase air terdiri dari sari buah tomat, tween 80, propilenglikol, natrium
benzoate dan aquadest. Natrium benzoate dilarutkan dalam aquadest panas
sebanyak 10 mL hingga larut, kemudian dicampurkan dengan sari buah tomat,
propilen glikol dan tween 80 hingga homogen diatas penangas air sampai suhu
70˚C. Asam stearat dilelehkan diatas penangas air pada suhu 70˚C hingga meleleh
sempurna, kemudian dimasukkan setil alkohol dan paraffin liquidum selanjutnya
diaduk hingga homogen. Fase minyak dicampur menjadi satu dengan fase air
dalam cawan pada suhu 70˚C sambil diaduk dan dicukupkan hingga menghasilkan
sediaan H & B lotionsebanyak 150 gram. Sediaan H & B lotion didinginkan
sambil dilakukan pengadukan hingga suhu kamar. Pengadukan dilakukan sampai
terbentuk massa yang kental dan homogeny.
3
Tabel. 1
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menimbang 0,1 g H&B lotion sari buah
tomat. Letakkan H&B lotion ditengah object glass lalu ratakan dan ditutup dengan
object glass lainnya. Homogenitas lotion diamati menggunakan kaca pembesar,
danperhatikan ada tidaknya partikel-partikel kasar.
Uji Ph
Uji pH sediaan H&B lotion sari buah tomat dilakukanmenggunakan pH
universal. Oleskan H&B lotion pada kertas pH universal dan lakukan pengamatan
ada tidaknya perubahan warna pada kertas pH. Cocokkan warna yang muncul
pada kertas pH universal dengan warna pada indikator pH yang terdapat pada
kemasan pH universal.
Uji Viskositas
Uji viskositas sediaan H & B lotion sari buah tomat dilakukan dengan
memasukkan 120 gram sediaan ke dalam wadah, kemudian ukur viskositas
menggunakan viskometer Brookfield tipe DV-E. Pengukuran dimulai dengan
melakukan pemasangan spindle nomor 64 dengan memutar pengunci spindle
searah jarum jam. Kecepatan spindle diatur pada kecepatan 10 rpm. Pengukuran
4
viskositas dicatat dari angka yang paling lama dan seringmuncul pada layar
viscometer dengan persentase kurang lebih 58%.
Daya Lekat
Timbang H&B lotion sari buah tomat 0,1 g letakkan ditengah object glass
dan ditutup denganobject glass lainnya. Anak timbangan 50 g diletakkan di atas
object glass penutup selama 5 menit. Ujung object glass penutup dan ujung object
glass bagian awah dikaitkan dengan penjepit pada alat uji daya lekat, lalu
penyangga beban dilepas. Lama waktu keduaobject glass terlepas dari alat uji
dicatat sebagai waktu lekat sediaan.
Daya Sebar
Pengujian daya sebar dilakukandengan menimbang sediaan H&B lotionsari
buah tomat sebanyak 0,5 gdiletakkan di tengah kaca bundarberskala, diatas
sediaan diletakkan kacabundar lain yang telah ditimbang laludidiamkan selama 1
menit dan dicatatdiameter penyebarannya. Bebanseberat 50 g ditambahkan diatas
kacapenutup dan didiamkan selama 1 menitlalu dicatat diameter
penyebarannya.Pemberat ditambahkan dengankelipatan 50 g hingga mencapai
200 g,kemudian diukur diameter dan luaspenyebarannya.
Daya Proteksi
Pengujian daya proteksidilakukan dengan cara membasahikertas saring
berdiameter 10 cm denganindikator phenolphthalein (PP),kemudian dikeringkan.
Sediaan H&Blotion sari buah tomat sebanyak 0,5 gm dioleskan pada kertas saring
secaramerata pada seluruh permukaan kertassaring. Kertas saring tersebut
ditutupdengan kertas saring lain denganukuran 2,5 x 2,5 cm yang diberipembatas
paraffin padat yang sudahdicairkan, kemudian ditetesi areadengan 1 tetes KOH
0,1N. Dicatat waktuhingga terjadi perubahan warna padakertas saring. Hasil uji
kemampuanproteksi ditunjukkan dengan munculnyanoda berwarna merah muda
padakertas saring.
5
Tipe Emulsi
6
2.2 Hasil dan Pembahasan
Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar
dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan
protoplasmanya menjadi keratin (zat tanduk).
Gambar 1
7
Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel
gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Mukosa
biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosun juga tampak jelas di
telapak tangan dan kaki.
Stratum spinosum (stratum Malphigi) atau disebut pula pickle cell layer
(lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk polygonal yang
besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih
karena banyak mengandung glikogen, dan inti terletak di tengah-tengah. Di antara
sel-sel spinosum terdapat sel Langerhans. Sel-sel Stratum spinosum mengandung
banyak glikogen. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar)
yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar
(palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah.
Gambar 2
8
2. Dermis
Gambar 3
3. Lapisan subkutan
9
appendagel memiliki luas permukaan yang lebih kecil.Dua teori yang dapat
menjelaskan penetrasi kulit ini adalah :
1. Teoritransappendagel
2. Teoritransepidermal
Hand And Body Lotion Sari Buah Tomat mengikuti teori penetrasi
transepidermal, dengan rute :
Difusi obat melalui pembawa ke permukaan kulit Partisi ke dalam stratum
korneum - Difusi melintasi matriks protein lipid dari stratum korneum.
Dakam penghantarannya Hand And Body Lotion Sari Buah Tomat mengikuti
transport difusi pasif yaitu perpindahan dari daerah dengan konsentrasi obat
tinggi ke daerah dengan konsentrasi obat rendah.
10
Difusi didefinisikan sebagai suatu proses perpindahan massa molekul
suatu zat yang dibawa oleh gerakan molecular secara acak dan berhubungan
dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui suatu batas,
misalnya suatu membrane polimer, merupaka suatu cara yang mudah untuk
menyelidiki proses difusi.
1. Homogenitas dan pH
Lotion yang dihasilkan pada ketujuh formula yang memiliki kadar zat aktif
yang berbeda menunjukkan karakteristik yang sama yaitu berwarna putih, berbau
khas lotion, homogen dan memiliki pH 6. Akan tetapi, konsistensi yang dihasilkan
berbeda-beda karena dipengaruhi oleh jumlah zat aktif yang digunakan.
2. Viskositas
Kestabilan sediaan yang dibuat berhubungan dengan nilai viskositas saat
pengukuran maupun perubahan viskositas selama penyimpanan. Semakin kental
suatu cairan, maka semakin besar kekuatan yang diperlukan untuk mengalir.
Perubahan viskositas lotion emulsi dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi fase
dispersi maupun medium dispersi, pengaruh emulgator yang digunakan dan
penambahan bahan penstabil lainnya.
3. Konsistensi
Konsistensi sediaan lotion berbentuk cair sehingga memungkinkan
pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit jika dibandingkan
dengan sediaan krim atau salep.
4. Daya Sebar
Bertujuan untuk mengetahui kemampuan menyebar dari lotion saat
diaplikasikan ke kulit. Daya sebar lotion dapat dikatakan baik apabila lotion dapat
dengan mudah dioleskan pada kulit tanpa penekanan yang kuat dengan jari-jari
tangan. Kemampuan daya sebar berkaitan dengan seberapa luas permukaan kulit
yang kontak dengan sediaan ketika diaplikasikan. Semakin mudah lotion
11
diaplikasikan ke permukaan kulit, maka lotion yang kontak dengan permukaan
kulit akan semakin luas dan zat aktif akan terdistribusi dengan baik.
5. Daya Lekat
Daya lekat lotion berhubungan dengan lam tidaknya lotion dapat kontak
pada permukaan kulit dan berhubungan dengan kenyamanan penggunaan lotion.
Lotion yang baik mampu menjamin waktu kontak yang efektif dengan kulit
sehingga tujuan penggunaannya tercapai, namun tidak terlalu lengket apabila
diaplikasikan pada kulit.
6. Stabilitas sediaan yang dipercepat dengan metode freeze-thaw cycling
Proses freeze-thaw dapat berhasil tergantung dari kemampuan sediaan
untuk sgeera pulih dari tekanan air kristal. Pada proses freeze terbentuk kristal
yang memiliki struktur lebih teratur sehingga sediaan tidak akan mengalir. Pada
proses thaw, kristal akan mencair dan air akan kembali menyebar dalam sistem.
Jika kecepatan pemulihan dari sediaan lambat, maka dapat terjadi ketidakstabilan.
12
2.2.5 Bahan Tambahan yang Memiliki Pengaruh terhadap Kulit
a. Asetil Alkohol
Sebagai pengental dalam sediaan sehingga daya lekat pada kulit lebih tahan lama
b. Propilen Glikol
Sebagai pelembab, dan dapat memaksimalkan penyerapan zat aktif ke kulit
c. Paraffin liquidum
- Mekanisme kerja
Paraffin bekerja dengan menutup stratum korneum menahan air yang hendak
menguap pada stratum korneum
- Penggunaan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Sanjiv, A. and AV. Rao. 2000. Tomato Lycopene and Its Role in Human Health
and Chronic Disease. Canadian Medical Association Journal. Vol. 163(6) : 739-
744.
Davies, J. 2000. Tomatoes and Health. Journal of Social Health. June : 120(2) :
81-82.
15