FITOTERAPI PENCERNAAN
DISUSUN OLEH :
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saluran pernafasan merupakan organ yang mudah terserang penyakit, hal ini
disebabkan karena saluran pernafasan termasuk ke dalam kelompok saluran terbuka.
Artinya saluran pernafasan berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Salah satu
permasalahan kesehatan paru-paru adalah penyakit asma menyebutkan bahwa saat ini
sebanyak 235 juta penduduk dunia mengidap penyakit asma. Penyakit pernafasan kronik
ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Saluran pernafasan memiliki mekanisme
pertahanan yang dapat mencegah masuknya kuman kedalam tubuh melalui saluran
pernafasan. Mekanisme ini berupa sistem kekebalan bawaan yang bersifat umum dan
sistem kekebalan dapatan yang bersifat khusus. Namun terkadang sistem pertahanan yang
ada pada organ paru-paru tidak dapat menahan mikroorganisme patogen yang masuk. Agar
tidak terjadi kerusakan pada paru-paru, diperlukan zat yang mampu meningkatkan sistem
pertahanan pada organ paru-paru sehingga dapat mencegah masuknya mikroorganisme
patogen maupun benda asing yang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Penggunaan tanaman herbal untuk pengobatan sudah dikenal sejak ribuan tahun
yang lalu. Secara umum penggunaan herbal dalam dunia pengobatan dikelompokkan
menjadi empat kelompok yaitu pengobatan tradisional herbal cina, ayuverda, pengobatan
herbal barat dan pengobatan herbal dari arab. Saat ini banyak obat-obatan modern yang
masih diturunkan dari tanaman dan ±25% dari semua resep mengandung satu atau lebih
bahan aktif dari tanaman. Penggunaan tanaman herbal sebagai obat-obatan banyak disukai
karena secara umum obat herbal lebih aman dibandingkan dengan obat modern.
Peningkatan penggunaan obat herbal juga terjadi di Indonesia. Hal ini menandakan
bahwa masyarakat di Indonesia semakin percaya terhadap efek obat herbal. Penggunaan
obat herbal di Indonesia juga tidak terbatas pada strata masyarakat tertentu. Penggunaan
obat herbal sudah menembus seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian kajian dan
pengembangan terhadap potensi obat herbal harus terus dilakukan agar masyarakat
mendapatkan manfaat dari penggunaan obat herbal secara maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada paru-paru yang normal, volume udara bisa mencapai 4500 cc. Kapasitas
ini biasa dikenal dengan kapasitas total. ketika proses pernapasan berlangsung,
kapasitas vital udara yang digunakan hanya sampai 3500 cc. Kapasitas vital adalah
jumlah udara maksimal yang bisa dikeluarkan manusia setelah paru-parunya terisi.
Lalu ke mana sisa yang 1000 cc nya? 1000 cc yang tersisa adalah sisa udara yang
tidak bisa digunakan. Sisa udara tersebut akan mengisi bagian paru-paru sebagai
residu.
Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh setiap bernapas disebut
dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas yang
dilakukan. Semakin bertambahnya usia, frekuensi pernapasannya akan semakin
rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh oksigen dan produksi
karbondioksida pada tubuh laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada tubuh
perempuan.
a. Infeksi mikroorganisme
Dapat menyebabkan berbagai penyakit pada sistem pernafasan misalnya
Tuberkulosis (TBC). Penyakit ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
bakteri. TBC menyerang paru-paru dan menyebabkan gangguan pada fungsi
organ ini. TBC disebabkan oleh beberapa jenis mycobacteria, biasanya
Mycobacterium tuberculosis.
b. Merokok
Penyebab utama terjadinya berbagai penyakit sistem pernafasan, seperti
kanker dan emfisema.
c. Emfisema
Penyakit paru-paru yang disebabkan pembesaran (over-inflasi) alveolus
(kantung udara di paru-paru). Emfisema menyebabkan aliran udara pada
pernafasan terhambat karena alveoli yang ukurannya membesar tidak bisa
menukar gas dengan baik saat seseorang bernafas. Zat radikal bebas seperti
nikotin dan tar dari rokok juga sangat berbahaya, sebab menyebabkan terjadinya
kanker paru-paru.
d. Polusi Udara
Zat berbahaya penyebab kanker paru-paru juga dapat ditemukan pada
polusi udara, yang dikeluarkan oelh kendaraan bermotor dan pada pabrik
e. Usia
Juga menjadi penyebab gangguan sistem pernafasan, kraena dengan
meningkatnya usia, semakin berkurang pula kemampuan organ dalam sistem
pernafasan.
2.3 Beberapa Macam Penyakit dan Obat Herbal Pada Gangguan Pernafasan
1) Batuk
Batuk dapat disebabkan oleh alergi asma, sebab-sebab mekanis (asap rokok,
debu, dan tumor paru), perubahan suhu yang mendadak dan rangsangan
kimiawi ( bau, gas). Selain itu disebabkan oleh peradangan akibat infeksi virus
dan peradangan dari jaringan paru (pneumonia), tumor dan juga efek samping
beberapa obat (penghambat-ACE). Jenis batuk dapat dibedakan menjadi 2,
yakni batuk produktif (dengan dahak) dan batuk non produktif (kering). Batuk
produktif merupakan suatu mekanisme perlindungan dengan fungsi
mengeluarkan zat-zat asing (kuman, debu, dsb) dan dahak dari batang
tenggorok. Batuk ini pada hakikatnya tidak boleh ditekan oleh obat batuk
predea. Tetapi dalam praktek seringkali batu yang hebat mengganggu tidur dan
meletihkan pasien ataupun berbahaya, misalnya setelah pembedahan. Untuk
meringankan dan mengurang frekuensi batuk umumnya dilakukan terapi
simtomatis dengan obat-obat batuk (antitisiva), yakni zat pelunak, ekspektora,
mukolitika dan preda batuk. Sedangkan batuk non-produktif bersifat “kering”
tanpa adanya dahak, misalnya pada batuk rejan atau juga karena
pengeluarannya memang tidak mungkin , seperti pada tumor.
Beberapa obat tradisional yang digunakan untuk mengobati batuk, yaitu:
Pegagan (Centella asiatica)
1) Sinusitis
Penyakit sinusitis merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tidak
memandang umur, jenis kelamin, status sosial dan daerah tempat tinggal.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan penyakit sinusitis, antara lain virus dan
bakteri. Sinusitis merupakan sebuah penyakit peradangan yang terjadi pada
selaput lendir sinus yaitu rongga yang berisi udara dan letaknya dalam rongga
kepala sekitar hidung.
Tak banyak yang menyadari akan hadirnya penyakit ini pada seseorang
dikarenakan dengan gejala-gejala yang biasa saja seperti hidung sering
mengeluarkan cairan air dan berwarna kuning, juga ingus yang bau amis, sering
sakit kepala, tidak bisa berkonsentrasi dan tidak bersemangat. Apabila dibiarkan
terus menerus akan berdampak pada keseriusan sehingga dapat menyerang
tubuh pasien dan membuat pasien tidak bersemangat dan membawa rasa sakit
yang berlipat ganda. Berdasarkan jenisnya sinusitis dapat dibagi menjadi 2
yaitu, sinusitis akut dan sinusitis kronik. Sinusitis bersifat akut jika berlangsung
selama 3 minggu atau lebih, sedangkan sinusitis kronik berlangsung selama 3-8
selama minggu dan dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan sampai
bertahun-tahun.
b. Kemudian ditumbuk dan ditambahkan ½ cangkir air matang lalu saring dan
siap diminum.
Atau dengan cara yang lain, yaitu :
a. Sebanyak 3 gram tanaman kering sambiloto atau 25 gram bahan segar
direbus
b. Diminum 2 kali/hari sebelum makan.
c. Penggunaan herbal sambiloto akan efektif digunakan selama 3-5 hari setelah
gejala awal muncul
1) Asma
Penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan
peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit
bernapas.
Berikut beberapa pilihan obat asma tradisional dari bahan alami :
a) Jahe
Khasiat jahe untuk kesehatan tubuh sudah diakui sejak zaman dulu,
termasuk sebagai obat asma alami.
Cara kerja jahe untuk meredakan asma sebetulnya belum begitu diketahui.
Namun, para ahli menduga bahwa jahe dapat membantu mengurangi respon
alergi dengan menurunkan menurunkan kadar IgE dalam tubuh.
Ada banyak cara mengolah jahe sebagai obat tradisional asma, antaranya:
Membuat jus dari campuran buah delima, satu ruas jahe ukuran kecil,
dan satu sendok makan madu. Minum 1 sendok makan campuran ini
sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sehari.
Dapat membuat air wedang jahe. Caranya mudah, masukkan satu ruas
jahe yang sudah digeprek atau dipotong kecil-kecil ke dalam panci air
mendidih. Tambahkan gula merah untuk mengurangi rasa pedas yang
dihasilkan dari jahe. Biarkan selama 5 menit, tunggu hingga dingin dan
minum.
Dapat mengonsumsi jahe mentah dicampur garam.
b) Bawang putih
Bawang putih memiliki sifat anti radang yang berguna sebagai obat alami
untuk meredakan gejala asma. Sifat antiradangnya dipercaya mampu
mengurangi peradangan pada saluran napas akibat asma.
Bila ingin mencoba, cukup didihkan 2-3 siung bawang putih ke dalam 1 1/2
cangkir susu. Biarkan hingga dingin, lalu minum. Bila tak suka dengan
aroma menyengatnya, juga bisa mencampurkan bumbu dapur ini ke dalam
makanan. Misalnya, sup ayam hangat. Uap sup sekaligus membantu
melemaskan saluran napas dan mengencerkan lendir.
c) Kopi
Bahkan efek bronkodilator (pelega pernapasan) yang dimiliki kafein mirip
dengan obat asma theophylline. Kafein membantu merelaksasikan dan
melegakan saluran pernapasan dalam membantu bernapas lebih mudah.
Semakin kuat kopinya, semakin bagus hasilnya. Selain kopi, kafein juga
dapat ditemukan pada teh ataupun coklat. Meski punya potensi manfaat
sebagai obat tradisional untuk asma, jangan gunakan kafein sebagai
perawatan rutin. Pastikan tidak minum kopi hitam lebih dari 3 cangkir
dalam sehari. Bagi beberapa orang, kebanyakan minum kopi hitam dapat
membuat asam lambungnya naik dan jantungnya berdetak cepat.
Kebanyakan minum kopi pun dapat menyebabkan insomnia alias sulit tidur.
d) Madu
Selain untuk meredakan sakit tenggorokan dan batuk, madu pun bisa
dijadikan sebagai obat tradisional untuk asma. Kandungan antioksidan yang
berlimpah dalam madu diyakini dapat membantu melawan peradangan dan
meningkatkan kekebalan tubuh penderita asma.
Bisa mencampur 1 sendok teh madu ke dalam segelas air hangat dan
meminumnya setidaknya tiga kali sehari. Guna menambah cita rasa, juga
bisa menambahkan perasan jeruk nipis, lemon, atau sejumput kayu manis.
Ketiga bahan ini diketahui dapat membantu
mengencerkan dahak di tenggorokan sekaligus meningkatkan sistem imun
tubuh.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Diharapkan kepada pembaca dan mahasiswa/i dapat mencari materi atau pengetahuan
lebih tentang terapi sulih hromon yang tidak terdapat dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff H dan Mukty HA. 2008. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Universitas
……………Airlangga.
Azizah Gama Trisnawati dan Faizah Betty Rahayuningsih. pelatihan peningkatan
kemampuan
Kemenkes RI. 2011. Formularium obat herbal asli indonesia. Direktorat bina pelayanan
…………….kesehatan tradisional.
Linnisaa, U.H. 2014. Rasionalitas Peresepan Obat Batuk Ekspektoran dan Antitusif di
Apotek
……………..Science Vol 1 No 1.
Patmawati Dongky dan Kadrianti. Faktor Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA
Reza Setiawan Sudirman, Usmar, Abdul Rahim dan Muhammad Akbar Bahar. 2017.
…………….Aktivitas Anti-inflamasi Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica L.) pada
S. Amilah dan P.S. Ajiningrum. 2015. uji efektifitas daya hambat sari daun pegagan
(centella
Saminan. 2015. Nilai Spirometri Penderita Batuk setelah Minum Seduhan Asam Jawa
…………….(Tamarindus indica L.) sebagai Obat Tradisional. Jurnal Kedokteran Yarsi Vol
…………….23 No 1.
Syarif,P., dkk. 2015. Diskripsi dan Manaat Tanaman Obat di Pedesaan sebagai Upaya