Anda di halaman 1dari 44

Fitoterapi

Gangguan Sistem Pencernaan


Apt. Tri Cahyani Widiastuti, M.Sc
http://www.free-powerpoint-templates-design.com

Sumber referensi : Mills S, Bone K. 2000. Principles and


Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine.
Churchill Livingstone. Edinburg
Sistem pencernaan dimulai dari
mulut, kerongkongan (esofagus),
Gangguan lambung, usus halus sampai usus
besar.Penyakit atau gangguan
sistem pada sistem pencernaan:
• Sariawan
pencernaan • Refluk esofagus
• Esofagitis
• Dispepsia
• Gastritis
• Infeksi GI kronik
• Konstipasi
• Wasir
Sariawan
Luka pada rongga mulut ( bibir, lidah,
bagian dalam pipi) berbentuk bulat atau
oval dengan warna putih atau kekuningan
pada bagian tengah, disekitarnya radang
kemerahan yang terasa sakit / nyeri.
Penyebab :
(1) infeksi oleh bakteri, jamur atau virus
(2) trauma karena tergigit waktu mengunyah
makanan,luka oleh sikat gigi, dsb
(3) Obat-obatan: aspirin, obat-obat
antiinflamasi
(4) makanan / minuman tertentu
(5) perubahan hormon pada wanita
(6) Kekurangan zat besi, asam folat, vit B12
TUKAK PEPTIK
GEJALA KLINIK Asimptomatik
DEFINISI :
Simptomatik :
Gangguan kronik yg
anoreksia, mual, muntah,
ditandai oleh lesi borok
bersendawa dan kembung,
mukosa pada saluran GI mules atau nyeri epigastrium.
atas. simptom terbanyak : nyeri
epigastrium (abdomen atas)
2 faktor yg berperan : Pada kekambuhan
• H. pylori (>90% pada menunjukkan a “silent ulcer”
duodenal ulcer dan 70% (terutama pada ulcer akibat
NSAIDs)
pada gastric ulcer)
• NSAIDs drug (3 – 4.5%
pengguna)
Dispepsia adalah istilah non spesifik yang dipakai
DISPEPSIA pasien untuk menjelaskan keluhan perut bagian atas.
Gejala tersebut bisa berupa nyeri atau tidak nyaman,
kembung, banyak flatus, rasa penuh, bersendawa,
cepat kenyang dan borborygmi (suara keroncongan
dari perut ).
Gejala ini bisa akut, intermiten atau kronis.Sering
disebut :
• non ulcer dispepsia (Dispepsia Non Ulkus = DNU)
atau Dispepsia Idiopatik
• Dispepsia fungsional →berhubungan dg kecemasan,
kelelahan, depresi atau stress emosional
gejala –gejala lain : seperti muntah-muntah hebat,
demam, muntah darah, buang air besar berwarna hitam,
anemia dan penurunan berat badan yang bermakna.
Terapi farmakologi 
• Obat golongan penekan asam lambung
(antasida, H2 blocker, dan proton pump
inhibitor)
• Obat golongan sitoproteksi :
sukralfat,rebamipid
• Antibiotika : infeksi Helicobacter pylori
(amoksisilin,Claritromisin, dan
metronidazol)
Konstipasi 
Frekuensi buang air besar
dikatakan normal
3 x dalam 1 hari s/d 3 x dalam 1
minggu
Konstipasi adalah keadaan
dimana defekasi terhenti atau
tdk lancar dan tdk teratur karena
waktu melewati usus yang lebih
lambat atau terganggu refleks
pengosongan lambung
LAKSANSIA 
Berdasar farmakologi dan sifat
kimia :
• Laksansia kontak (stimulan)
• Laksansia osmotik
• Laksansia pembentuk massa
feses
• Laksansia pelicin dan pelunak
tinja
Laksansia
kontak/stimulan
Kerja : merangsang saraf dinding usus,
meningkatkan pergerakan usus
Contoh : senna, rhei, fenolftalein, bisakodil,
natrium pikosulfat, oleum ricini
Diminum malam sebelum tidur malam
ES : kram usus, ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit (jangka penjang), hilangnya
kekuatan otot besar
Senna dan rhei menimbulkan perubahan
warna urin menjadi merah muda-merah,
merah-ungu, merah-coklat
KI : ibu hamil dan menyusui
Laksansia osmotik

Menarik cairan ke dalam usus


Contoh : laktulosa, magnesium
sulfat, natrium sulfat, gliserol,
sorbitol
Dapat diberikan pada anak-anak
(1 bulan ke atas)
ES : kembung, kram, perut terasa
tdk enak
Laksansia pembentuk
massa fese/pengembang

Kerja : penambahan massa feses secara


alami sehingga meningkatkan pergerakan
usus dan pengeluaran
Contoh : agar-agar, metilselulose,
plantago/psyllium, gom sterculia, serat
nabati
Obat pencahar paling aman
Tidak boleh diminum menjelang tidur
malam
Harus mengkonsumsi cairan cukup untuk
mencegah obstruksi usus
Zat pelicin dan emollientia
Kerja mencampur air dengan lemak
dalam feses sehingga kadar air
menjadi tinggi, feses lunak dan
mudah dikeluarkan
Direkomendasikan pada konstipasi
ibu sesudah melahirkan, pada pasca
operasi, pasien jantung
Contoh : parafinum cair, natrium
dokusinat, natrium lauryl sulfoasetat
Diberikan malam hari
ES : gangguan lambung, ruam, iritasi
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil
DIARE
• Diare didefinisikan sebagai bab cair atau lembek dengan
frekuensi lebih dari 2x sehari atau didapatkan penurunan
konsistensi dan peningkatan frekuensi BAB dibandingkan
yang biasanya.
• Diare yang terjadi kurang dari 14 hari disebut diare akut.
• Diare yang berlangsung selama 14 hari atau lebih
disebut diare persisten.
• Diare yang terjadi lebih dari 30 hari disebut diare kronik
(Wanke et al., 2008a; Ahlquist & Camilleri, 2001)
• Sebagian besar diare akut (90%) disebabkan oleh infeksi
(Wanke et al., 2008b, Ahlquist & Camilleri, 2001)
Anti diare
Antimotilitas 01
Mis : difenoksilat, loperamid, Anti sekretori
paregorat, opium, difenoksin 03
Mekanisme aksi :
Menunda transit isi intraluminal Bismut subsalisilat
Meningkatkan kapasitas usus, Mekanisme aksi :
memperpanjang kontak dan menyekat aliran cairan
absorbsi Untuk diare akut/perjalanan
Meringankan kram abdominal
ESO : mual, muntah, tinja gelap
Adsorben 02

Adsorben : Kaolin pektin,


attapulgit
Mekanisme aksi : bekerja lokal
pada saluran cerna dgn
mengikat/adsorbsi toksin
penyebab diare
Terapi Diare
Terapi simptomatik:
• Loperamid (tdk > 2 hr)
• Dipenoksilat
• Bismut subsalisilat
• Probiotik: suplemen mikrobial hidup (strain bakteri
atau ragi) : >> tdk bermanfaat
• Adsorben adalah suatu agen yang tidak
diabsorbsi, tetapi berikatan dengan air. Adsorben
akan mengurangi kandungan air feses pada diare
akut
• Nutrisi yang baik, asupan cairan cukup
• Puasa hanya disarankan jika diare akut disertai
mual dan muntah (Wanke et al., 2008b; Wingate
et al., 2001)
• Larutan hidrasi oral meningkatkan
penyerapan air melalui stimulasi
transport natrium dan gula di usus.
Terapi ini sangat efektif
memperbaiki dehidrasi dan
konsekuensinya (Wingate et al.,
2001)
• Cairan hidrasi yang
direkomendasikan oleh World
Health Organisation (WHO)
mengandung 3,5 g NaCl, 2,9g
Trisodium sitrat, 2,5g Na
Bikarbonat, 1,5g KCl, 20g glukosa
atau 40g sukrosa dalam 1 liter air
(Wanke et al., 2008b)
Wasir
Wasir : suatu pembesaran /
pembengkakan pembuluh darah di
sekitar dubur ( semacam varises ).
Bila terdapat tekanan, pembuluh
darah melebar sehingga dapat
menonjol keluar dubur.
Penyebab :
(1) konstipasi;
(2) Kehamilan: ada peningkatan
tekanan oleh janin;
(3) Obesitas
(4) faktor genetik.
Senyawa dalam tumbuhan yang digunakan untuk terapi sistem GI
Tanin (Acacia catechu)
 Mucilago (misal : Plantago major)
Indikasi :Inflamasi saluran percernaan atas,
Diare Indikasi :Dispepsia, Refluk esofagus,
Kontraindikasi :Konstipasi, Kekurangan zat besi Gastritis
Penggunaan :Biasanya dikonsumsi setelah
s Penggunaan :Sebelum makan  masalah
makan nt
Untuk pengobatan adanya luka/iritasi pada nt
e lambung, usus halus
o
saluran pencernaan atas dikonsumsi sebelum C Setelah makan  refluk esofagus
makan atau diantara makan nts
e
o nt
C Saponin (misal : Licorice, ipechacuanta)
Zat pedas (misal : capsicum, ginger)
Indikasi : Dispepsia, Kondisi hiperperistaltik, s Indikasi: Saluran cerna yang kurang
e nt
Emesis ont lancar (absorpsi)
C
Kontra indikasi :Refluk esofagus, Kondisi Kontraindikasi :Iritasi saluran cerna
keasaman yang tinggi, Inflamasi saluran n ts
nt
e bagian atas
pencernaan (diare) o
Penggunaan :Sebelum makan, jika tidak ada
C Penggunaan :
inflamasi saluran pencernaan Sebelum makan
Setelah makan, jika dinding usus sensitif dan Setelah makan (sensitif terhadap
keasaman saluran pencernaan yang tinggiJ saponin)
angan dilanjutkan jika terasa tidak nyaman pada
saluran pencernaan setelah penggunaan
Senyawa dalam tumbuhan yang digunakan untuk
terapi sistem GI
Aromatik (misal : Pimpinella/anisi, Foeniculum,
Cinnamomum sp.)
Indikasi :Kolik dan flatulen, Anthraquinone laxative (misal : Aloe vera,
DispepsiIritasi usus besar Rhamnus purshiana)
Kontraindikasi:Refluk
Indikasi :Konstipasi
gastroestrofagus
Kontra indikasi :Konstipasi dengan
Penggunaan :Sangat bagus
iritasi usus besar, Diare
digunakan segera sebelum makan
Terapi jangka panjang dengan
aromatik menimbulkan toleransi
Bitter (misal : Artemisia absinthium)
Volatile antispamodics (misal : chamomile,
peppermint, Thymus sp.) Indikasi :Nafsu makan rendah, Gastritis
kronik gatric ulcer
Indikasi :Kolik dan flatulen, Nervous dispepsiIritasi usus Food intolerances dan alergi
besar, Gastritis
Kontra indikasi :Keracunan pada pencernaan
Penggunaan :Manfaat hampir sama dengan aromatik
Sangat bagus digunakan segera sebelum makan
Terapi jangka panjang dengan aromatik menimbulkan
toleransi
• Infographic Style
 LAKSANSIA 
Buah pace (Morinda Daun selamaki (Cassia
citrifolia) senna)

Buah trengguli (Cassia Akar Kelembak (Rheum


fistula) palmatum)

Antrakuinon : Morindon,
Senosida, Rhein Asam (Tamarindus indica)

Jarak (Ricinus communis) : Labu merah (Cucurbita


minyak ricini moschata)

Plantago psyllium Aloe vera


• Infographic Style
  Antidiare
Bengle (Zingiber Jambu biji (Psidium guajava)
montanum)

Kunyit (Curcuma Maja (Aegle marmelos)


domestica)

Pisang batu (Musa Carica (Carica pubescen)


brachicarpa)
• Infographic Style
  Tukak lambung
Adas (Foeniculi Kencur (Kaempferia galanga)
vulgaris)

Beras hitam (Oryza sativa) Kunyit (Curcuma domestica)

Akar manis cina


(Glycyrrhizae glabrae)
Plantago psyllium
• Biji Psyllium adalah pencahar herbal
mengandung musilago (20-30%)
terutama arabinoksilans dan glakturono
sidorhamnosa, minyak lemak, iridoid
(aukubin), substansi protein
• Psyllium mengurangi waktu perjalanan
dari usus konten dengan meningkatkan
volume tinja, sehingga menyebabkan
efek pencahar.
• Senyawa ini bertindak sebagai pelunak
tinja dengan meningkatkan kandungan
air tinja.
Lidah buaya (Aloe vera)
• Daun dan akar mengandung saponin dan
flavonoid, disamping itu daunnya juga
mengandung tanin dan polifenol.
• Kandungan yang lain barbaloin, iso barbaloin,
aloe-emodin, aloenin, aloesin, aloin, aloe
emodin, antrakinon, resin, polisakarida,
kromium, inositol
• Antrhroquinone dan anthrone dalam lateks aloe
dapat menghasilkan efek laksatif melalui
peningkatan gerak peristaltik kolon
• Dosis harian : direkomendasikan 20 – 30 mg
derivati hydroxyanthracene/hari, dihitung
sebagai aloin anhidrat.
Kelembak (Rheum officinale)
• Turunan hidroksi antrakuinon: emodin, aloe-emodin,
glikosida krisofanol yang terdiri dari di-O, C-glukosida. Asam
krisofanat, krisofanin, rien-emodin, reokristin, alizarin,
glukogalin, tetrazin, katekin, saponin, tannin, kuinon.
• Senyawa aktif rhei radix adalah glikosida antrakinon,
sennosida A-F dan rheinosida A-DSenyawa antrakinon:
rhein, rheumemodin, aloeemodin, krisofanol, dan fision,
glikosida diantron: senosida A-F; galotanin: galoilglukosa,
lindleyin dan isolindleyin, flavonoid dan glikosida naftol.
• Menghambat enzim Na+, K+-ATPase otot polos usus,
menghambat perpindahan Na+ dari lumen ke dalam sel,
tekanan osmotik lumen usus meninggi, volume isi usus
bertambah. Secara mekanis merangsang dinding usus
hingga peristaltik bertambah cepat
Psidium guajava
Kandungan tanin, flavonoid, minyak atsiri, alkaloid
• Tanin: pengkhelat sbg spasmolitik, antibakteri
• Flavonoid Quercetin dapat menghambat berbagai
neurotransmiter yang bersifat spasmogenik, antibakteri
melalui penurunan kolonisasi sel epitel dan produksi
enterotoksin pada jenis bakteri lain yang berpotensi sebagai
penyebab diare yaitu Enterophatogenic, Escherichia coli
(EPEC), Enteroinvasif , Escherichia coli (EIEC) dan Shigella
Flexner
• Alkaloid dan mintak atsiri: antibakteri
Carica pubescen 
Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Kandungan: flavonoid, alkaloid, tanin,
Kandungan kurkumin,
fenol
desmetoksikurkumin,
Antribakteri S.aureus, B. Cereus,
bisdesmetoksikurkumin, minyak atsiri
S.flexeneri, E.coli
dan oleoresin
Dosis 12 mg/hari pada mencit memiliki
 Kencur efek gastroprotektif, Dosis : Dewasa
Kandungan p metoksi sinamat: dosis harian : 1,5 – 3 g atau 50
antiinflamasi yang berhub dg mg/kgBB
pencegahan ulkus gaster (0,52; mampu menurunkan skor kerusakan
1,04; 1,3 mg/kg BB mencit) gaster
Berefek anti inflamasi (ekstrak etanol
kunyit dalam berbagai tingkatan dosis),
Menghambat sekresi asam lambung,
Mencegah pertumbuhan H. Pylori
Beras hitam (Oryza sativa secara in vitro dan memblokade
sub japonica) aktivitas NF-kB
Kandungan antosianin, gamma
oryzanol, mangan melindungi mukosa
lambung
Dosis 7 mg, 14 mg dan 28 mg
memperbaiki kerusakan lambung
Glycyrrhizae glabrae
(Akar manis cina)
Kandungan Kimia:Saponin, asam glisiretinat (Carbenoloxon),
glisirisin, liquiritigenin, chalcone, glabren, glabridin, gliserol,
isogliserol, likumarin, sterol, stigmasterol, eugenol, estragol,
anetol, asam heksanoat.
Efek antitukak dengan cara menghambat enzim 15-
hidroksiprostaglandin dehidrogenase dan delta- prostaglandin
reduktase. Hambatan pada pencernaan yang berfungsi untuk
kedua enzim ini dapat menstimulasi dan meningkatkan
konsentrasi prostaglandin E dan E2α pada saluran pencernaan
yang berfungsi untuk meningkatkan proses penyembuhan tukak
lambung
Dosis mg secara oral dan dikonsumsi tidak lebih dari 4- 6
minggu
Fitoterapi untuk Gangguan
Sistem Pencernaan
1. Tukak Mulut
2. Dispepsia dan Refluks
Gastroesofagal
3. Anorexia
4. Mual
5. Tukak Lambung
6. Tukak Duodenum
Tukak Mulut (Abhthous Ulceration)

• Kondisi tukak superfisial pada mulut, berulang


• Penyebab: stres emosional, imunitas lemah, ketidakseimbangan flora normal mulut,
dan penggunaan gigi palsu
• Tujuan terapi untuk mempercepat penyembuhan tukak dan memperbaiki
ketidakseimbangan yang ada:
• Mengurangi stress
• Memperbaiki diet, dengan banyak sayur dan buah
• Menjaga higienis mulut
Fitoterapi Tukak Mulut
1. Akar manis: antiinflamasi dan soothing
2. Echinacea: Memperkuat imunitas, merangsang saliva,
antiinflamasi
3. Myrrh: antiseptik dan antiinflamasi
4. Propolis: penyembuh luka, antiinflamasi, antiseptik, anastesi
lokal
5. Piper methysticum (kava): anastesi lokal
6. Calendula: antiseptik, antiinflamasi, penyembuh luka
7. Rheum palmatum (rhubarb): antiseptik, antiinflamasi astringen,
penyembuh luka
Studi Kasus Tukak Mulut
• Ny X, seorang • Untuk diminum:
pasien wanita Akar manis 1:1 20 mL
berumur 42 tahun, Echinacea 1:2 25 mL
telah menderita Propolis 1:10 25 mL
tukak mulut selama Valeriana officinalis 1:2 20 mL
30 tahun. Semua
Total 100 mL
giginya telah dicabut
pada usia 15 tahun Dosis 5 mL, diminum dengan air, 3 x sehari
karena pengapuran.
Ny X selalu merasa
khawatir dan sulit • Untuk dioleskan pada tukak:
untuk bersantai Propolis 1:10 50 mL
Calendula
Ny. X juga disarankan untuk berkumur dengan1:2 50 mL yoghurt dan air secara teratur
campuran
Total 100 mL
Tukak Mulut Ny. X
• Sediaan topikal dibuat dalam • Setelah 4 minggu pengobatan,
bentuk tinktur: tukak Ny. Y hanya kambuh 4 kali,
yang terjadi pada minggu pertama
pengobatan
• Agar resin dalam calendula , • 4 minggu berikutnya, hanya terjadi
myrrh, kava dan propolis 1 tukak
terambil • Setahun kemudian, tukak mulut
• Resin akan mengering ketika Ny. Y tidak pernah kambuh lagi
diaplikasikan, menahan bahan • Ny. X tetap meminum ramuan
aktif lain tetap melekat pada herbal tersebut dengan dosis
tukak sehingga terjadi kontak yang lebih rendah, yaitu 1 atau 2
lebih lama kali sehari
Fitoterapi Dispepsia dan Refluks Gastroesofagal
• Pendekatan terapi dan herbal yang digunakan untuk Dispepsia dan Refluks
gastroesofagal mirip

1. Akar manis dan mucilago (slippery elm dan marshmallow) sebagai


mukoprotektor. Dikonsumsi setelah makan dan sebelum tidur
2. Herbal pahit pada dosis rendah meningkatkan tone oesophageal sphincter
dan memperbaiki pengosongan lambung. Pada dosis tinggi meningkatkan
asiditas lambung, seingga harus digunakan dengan hati-hati
3. Herbal karminatif dan minyak atsiri pada dosis tinggi mengurangi tone
oesophageal sphincter. Pada dosis rendah memperbaiki motilitas saluran
pencernaan
4. Herbal antiinflamsi meringankan gejala dan mempercepat penyembuhan
Studi Kasus Dispepsia dan Refluks Gastroesofagal

• Seorang pasien wanita • Formula herbal:


berumur 58 tahun, Ny.
S, telah menderita Passiflora incarnata 1:2 25 mL
heartburn selama 10-15 Matricaria chamomila 1:2 25 mL
tahun. Selama ini Ny. S Filipendula ulmaria 1:2 25 mL
menghindari konsumsi Stellaria media succus 25 mL
alkohol, gandum, ragi, Total 100 mL
beras dan merokok. Ny. Dosis 5 mL, 3 x sehari
S pernah menggunakan
slipery elm dan antasida
• Dalam 4 minggu, Ny. S hanya 1 kali merasakan
sebelumnya. Ny. S tidak serangan heartburn. Heartburn Ny. S hilang
suka akar manis setelah 4 minggu berikutnya
Anoreksia
• Kondisi di mana fungsi sistem • Fitoterapi:
pencernaan bagian atas yang
lemah 1. Herbal pahit untuk memperbaik
aspek-aspek dalam sistem
• Penyebab: usia lanjut, anemia pencernaan bagian atas
• Gejala: stagnasi setelah 2. Herbal aromatis untuk meningkatkan
makan, keberadaan makanan sekresi asam lambung
tak tercerna di feses, kembung, 3. Herbal pungent untuk stimulasi asam
lambung
intolerensi makanan berlemak,
4. Herbal kholeretik untuk meningkatkan
mual sekeresi asam empedu
• Merupakan gejala dari banyak 5. Kolagogum untuk meningkatkan
penyakit kronis fungsi kantung empedu
Contoh Formula Fitoterapi Anoreksia
Gentiana lutea 1:5 10 mL
Coleus forskohlii 1:1 65 mL
Zingiber officinale 1:2 25 mL
Total 100 mL
Dosis 20 tetes (0,7 mL), diminum dengan air 20 menit sebelum
makan

• Bila pasien mengalami iritasi setelah penggunaan ramuan herbal,


herbal pahit harus dihentikan penggunaannya
Mual
• Gejala dari berbagai penyakit
• Herbal untuk meredakan mual:
• Jahe
• Mint
• Kamomil
• Ballota nigra (black horehound)
• Filipendula (meadowsweet)
• Untuk mual akibat motion sickness: herbal diminum 1 jam sebelum
perjalanan
Tukak Lambung dan Tukak Duodenum
• Pendekatan fitoterapi tukak lambung: dengan memperhatikan
semua penyebab dan faktor-faktor yang memperburuk kondisi tsb
• Bukan sebatas mengurangi sekresi asam lambung, tapi juga
dengan melindungi mukosa dan meningkatkan kapasitas tubuh
untuk menyembuhkan tukak
Fitoterapi Tukak Lambung dan Tukak Duodenum
• Akar manis dan mucilago: antiinflamasi dan meningkatkan perlindungan mukosa. Akar
manis juga meningkatkan sekresi basa bikarbonat di pankreas. Dikonsumsi sebelum
makan
• Herbal pahit: menguatkan membran mukosa lambung. Kontraindikasi pada tukak
duodenum
• Hydrastis canadensis (golden seal): memperbaiki membran mukosa dan memiliki aktivitas
antibakteri
• Propolis dan bawang putih segar: antibakteri Helycobacter pylori
• Herbal imunomodulator: mengaktifkan imunitas tubuh untuk memerangi H. pylori
• Herbal astringen: mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan mukoproteksi pada
tukak
• Herbal antiinflamasi: menghentikan siklus tukak dan mempercepat penyembuhan luka
• Herbal spasmolitik dan karminatif: meningkatkan motilitas pencernaan
• Filipendula: menormalkan aktivitas asam lambung
Contoh Formula Tukak Lambung
Foeniculum vulgare 1:2 3 mL
Filipendula ulmaria 1:2 25 mL
Akar manis 1:1 15 mL
Kamomil 1:2 20 mL
Gentiana lutea 1:5 2 mL
Echinacea 1:2 20 mL
Calendula officinalis 1:2 15 mL
Total 100 mL

• Dosis 5 mL , diminum dengan air, 3 x sehari, sebelum makan


• Disertai dengan:
• 1 SDM serbuk slippery elm sebelum makan
• 1 tablet hydrastis 500 mg setelah makan (hydrastis inkompatibel dengan Filipendula
Contoh Formula Tukak Duodenum
Filipendula ulmaria 1:2 20 mL
Akar manis 1:1 15 mL
Kamomil 1:2 25 mL
Propolis 1:10 15 mL
Echinacea 1:2 25 mL
Total 100 mL

• Dosis 5 mL, diminum dengan air, tiga kali sehari, setengah jam sebelum
makan
• Disertai dengan:
• 1 SDM serbuk slippery elm sebelum makan
• 1 tablet hydrastis 500 mg setelah makan (hydrastis inkompatibel dengan Filipendula
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai