Anda di halaman 1dari 5

Peranan Glimepiride Sebagai

Terapi Lini Pertama Pada


Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Indonesia
Dr. dr. Fatimah Eliana Taufik, SpPD, KEMD, FINASIM

EPIDEMIOLOGI DIABETES
Data Riset Kesehatan Dasar Dasar (Riskesdas) di menetapkan indikator untuk mengurangi angka
Indonesia menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kematian prematur dari Penyakit Tidak Menular (PTM),
prevalensi penyakit Diabetes Melitus (DM) dari 5,7%  salah satunya penyakit DM, sebanyak sepertiga pada
pada tahun 2007 menjadi 6,9%  atau sekitar  9,1 tahun 2030.4
juta pada tahun 2013.1  Data International Diabetes Saat ini pengobatan DM tipe 2 telah berkembang
Federation (IDF) tahun  2015  menyatakan jumlah sangat pesat dengan ditemukannya obat-obat baru,
penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan namun demikian sulfonilurea (SU), yang merupakan
sebesar 10 juta.2 Data WHO memperkirakan jumlah salah satu obat DM yang pertama ditemukan, tetap
penderita DM tipe 2 di Indonesia akan meningkat masih memegang peranan penting dan sering
signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang digunakan baik sebagai monoterapi maupun
atau meningkat 72,46 persen dibandingkan 2010.3 terapi kombinasi. Keadaan ini disebabkan karena
Diabetes kini menjadi salah satu penyebab mekanisme kerja SU insulinotropik pada pankreas
kematian terbesar di dunia dan Indonesia.  Data sehingga efektif dalam menurunkan kadar glukosa
Sample Registration Survey tahun  2014 menunjukkan darah dan harganya terjangkau.5
bahwa Diabetes merupakan penyebab kematian Konsensus penatalaksanaan DM tipe 2 oleh
terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase American Diabetes Association (ADA) dan European
sebesar 6,7%, setelah penyakit stroke (21,1%) dan Association for the Study of Diabetes (EASD)
penyakit jantung koroner (12,9%). Kondisi ini dapat menempatkan SU sebagai obat kedua setelah
menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias Metformin.6,7 Hal ini berbeda dengan konsensus yang
dan  kematian dini bila tidak segera ditanggulangi. dikeluarkan oleh International Diabetes Federation
Berdasarkan data World Economic Forum  pada bulan (IDF)8 dan Persatuan Endokrinologi Indonesia
April 2015, potensi kerugian akibat Penyakit Tidak (PERKENI)9, yang menempatkan SU di lini pertama
Menular  (PTM) di Indonesia pada periode 2012-2030 terapi DM tipe 2, sejajar dengan penggunaan
mencapai 4,47 triliun dolar, atau 5,1 kali Pendapatan Metformin. Perbedaan ini diakibatkan karena kondisi
Domestik Bruto (PDB) 2012. Besarnya pembiayaan metabolik populasi penyandang DM di Asia terutama
kesehatan akibat Diabetes tampak dari klaim BPJS di Indonesia, tidak sama dengan penyandang DM di
sampai tahun 2015. Penyakit DM dan komplikasinya Amerika dan Eropa. Patofisiologi terjadinya DM tipe
adalah  salah satu kelompok klaim  terbesar untuk 2 di Amerika dan Eropa sebagian besar disebabkan
biaya katastropik Jaminan Kesehatan Nasional oleh sindroma metabolik yang mengakibatkan
(JKN), yaitu 33 % dari total pengeluaran. Agenda resistensi insulin. Patofisiologi DM tipe 2 di di Asia
2 2030 dari Sustainable Development Goals (SDGs) termasuk di Indonesia, bukan hanya karena resistensi
insulin tapi juga karena gangguan sekresi insulin subunit kanal Kalium yang tergantung pada ATP
yang ditandai dengan penurunan sekresi insulin (potassium ATP-dependent (KATP)) dan terdapat di
fase pertama (Gambar 1). Penurunan fungsi sel beta membran sel beta pankreas. Ikatan antara SU dengan
pankreas sangat berperan untuk terjadinya DM pada SUR akan mengakibatkan kanal kalium tertutup dan
populasi di Asia, terutama pada penyandang DM kanal kalsium terbuka sehingga memfasilitasi influks
yang tidak gemuk dan memiliki riwayat keluarga juga Ca2+ ke dalam sel. Hal ini akan mengakibatkan sel
menderita DM.10 beta pankreas mengalami depolarisasi dan memicu
eksositosis insulin.13 (Gambar 2)
Kurang
aktivitas Gangguan Penuaan Sulfonilurea generasi pertama seperti Gliben-
Diet fisik tidur
Genetik clamide memiliki substitusi hidrofilik polar yang
Diet
Obesitas Lipid Maternal
relatif kecil, sedangkan SU generasi kedua seperti
ektopik
Perubahan Glimepiride memiliki substitusi lipofilik non polar
Adipokin Lingkungan
Infeksi Intra Uterin yang besar sehingga lebih mudah berpenetrasi
Tingkat Inflamasi Gangguan Fungsi
Rendah Mitokondria ke membran sel dan menghasilkan potensi
Mikrobioma
usus
yang lebih baik.14 Sulfonilurea generasi pertama
Perubahan ekspresi gen atau
fungsi (genetik + epigenetik) Efek juga menghambat subunit SUR1 (pada sel beta
Inkretin Amiloid
pankreas) dan SUR2 (jantung dan otot rangka)
Stres pada
Retikulum dengan afinitas yang sama, sehingga berpotensi
Resistensi Insulin Endoplasma Sekresi Insulin
mengganggu kerja jantung. Sulfonilurea generasi
kedua atau lebih dikenal sebagai SU modern, seperti
Diabetes
tipe 2 Glimepiride, hanya menghambat SUR1 dan bahkan
melindungi reseptor SU di mitokondria, sehingga
Gambar 1. Patogenesis DM tipe 210\
tidak menimbulkan gangguan konduktivitas jantung
MEKANISME KERJA GLIMEPIRIDE dan bahkan melindungi ischaemic preconditioning
(IP) pada miokard.15
Metformin bekerja menurunkan glukosa darah
dengan cara memperbaiki resistensi insulin,
namun tanpa mempengaruhi sekresi insulin. Oleh
karena itu pada penyandang DM tipe 2 dengan
gangguan sekresi insulin, pemberian metformin
secara monoterapi kurang dapat menurunkan
kadar glukosa darah dan akan lebih bermanfaat bila
dikombinasi dengan pemacu sekresi insulin (insulin
secretagogue), seperti sulfonilurea (SU). Pemberian
SU sebagai obat lini pertama bahkan perlu
dipertimbangkan pada penyandang DM tipe 2 yang
tidak mengalami kelebihan berat badan (overweight)
dan ada riwayat keluarga juga menderita DM tipe 2.11
Sulfonilurea merupakan obat yang ideal untuk
dikombinasikan dengan Metformin, dibandingkan
dengan obat antidiabetik oral lainnya, karena
efikasinya yang paling baik dalam menurunkan
kadar glukosa darah, keamanan kardiovaskular,
dan harganya terjangkau. Risiko hipoglikemia dan Gambar 2. Mekanisme kerja Sulfonilurea pada sel beta
peningkatan berat badan dapat diminimalisasi pankreas dan kardiomiosit13
dengan menggunakan generasi terbaru seperti
Glimepiride, terlebih lagi bila menggunakan sediaan Kondisi prekondisi iskemik (ischemic precon-
kombinasi tetap (fixed dose combination (FDC)).12 ditioning/IP) merupakan mekanisme kardioprotektif
Mekanisme kerja SU adalah menstimulasi sel beta endogen yang melindungi jantung dari kerusakan
pankreas untuk mensekresi insulin, dengan cara yang mematikan bila terjadi iskemia atau infark.
mengikat reseptor SU (SUR), yang merupakan Berbagai penelitian membuktikan bahwa Glimepiride 3
tidak menghambat IP karena selektif bekerja pada Pasien DM yang mendapat Glimepiride juga lebih
SUR di pankreas. Hal ini telah dibuktikan pada cepat mencapai target HbA1c < 7% (median, 80-90
penelitian Brady dkk16 bahwa pada saat terjadi oklusi hari vs. 140-150 hari [p = 0,024]).
arteri koroner, terdapat penurunan rerata depresi Perbandingan penggunaan Glimepiride dengan
segmen ST. Penelitian Pogatsa17 juga membuktikan Dipeptidyl Peptidase inhibitor (DPP4-i) juga sudah
bahwa Gliclazide dapat meningkatkan denyut dilakukan oleh Amate dkk22 berupa systematic
jantung dan menyebabkan denyut jantung ektopik review dan meta-analisis pada 4 penelitian. Hasilnya
(ventricle extrasystole), sedangkan Glimepiride adalah pemberian Glimepiride lebih efektif dalam
tidak menyebabkan takikardia dan aritmia. Hal ini menurunkan HbA1c. Kejadian hipoglikemia hanya 2%
menunjukkan efek kardioprotektif dari Glimepiride lebih tinggi dan peningkatan berat badan sebanyak
sehingga Glimepiride lebih aman digunakan pada 2,1 kg, namun secara statistik tidak bermakna.
pasien-pasien yang berisiko mengalami komplikasi Penelitian kohort di Denmark pada 4734 pasien yang
kardiovaskular. membandingkan penggunaan SU dengan DPP4
inhibitor sebagai terapi lini kedua, juga membuktikan
GLIMEPIRIDE SEBAGAI TERAPI LINI bahwa SU mengakibatkan penurunan HbA1c yang
PERTAMA lebih baik (1,2% vs 0,8%).23

Glimepiride merupakan SU generasi kedua Obat golongan Sodium Glucose Co-Transporter


yang paling poten karena pada dosis terendah 2 (SGLT2) inhibitor yang relatif baru sudah pernah
menghasilkan penurunan glukosa darah yang dibandingkan dengan golongan SU. Penelitian
paling besar. Glimepiride juga memperbaiki respons EMPA-REG-H2HSU, membuktikan bahwa pemberian
insulin fase pertama sehingga dapat memperbaiki Glimepiride selama 104 minggu tidak inferior dalam
hiperglikemia post prandial awal maupun akhir.18 penurunan HbA1c dibandingkan Empagliflozin.24
Penelitian CANTATA-SU, juga menunjukkan tidak
Risiko hipoglikemia dan peningkatan berat badan
ada perbedaan kontrol glikemik antara Canagliflozin
yang sering dialami oleh obat golongan SU juga
dan Glimepiride (Canagliflozin 100 mg vs Glimepiride
lebih rendah pada penggunaan Glimepiride karena
5,6 mg (MD, -0,01%).25 Penelitian acak tertutup ganda
afinitasnya dengan SUR 2-3 kali lebih rendah dari SU
(double-blind study) oleh Nauck26 dkk selama 52
lainnya, dan terjadi asosiasi dan disosiasi dengan
minggu, pada pasien DM tipe 2 yang tidak terkendali
protein SUR yang lebih cepat.19
dengan Metformin, mendapatkan penurunan HbA1c
Efektivitas Glimepiride dibandingkan dengan obat yang sama setelah pemberian Dapagliflozin dan
hipoglikemik lainnya juga telah banyak dikaji. Berbagai Glipizide (-0,52%).
hasil penelitian membuktikan bahwa Glimepiride jauh
Golongan obat Glucagon Like Peptide 1 (GLP-1)
lebih efektif menurunkan glukosa darah puasa dan
juga sudah dibandingkan dengan SU. Hasil meta-
HbA1c dibandingkan obat hipoglikemik oral lainnya.
analisis pada sejumlah penelitian acak (randomized
Kim dkk20 membuktikan dalam penelitian secara controlled trial) menunjukkan bahwa pemberian
multisenter, acak terbuka dan paralel, bahwa Metformin plus SU memperoleh hasil yang lebih
pemberian dosis tetap (fixed doses combination) memuaskan dibandingkan Exenatide plus SU
Glimepiride/Metformin mengakibatkan penurunan (HbA1c, -0,26%; 95% CI, -0,48% to -0,03%).27 Laporan
HbA1c (-1,2 vs -0,8%, P < 0,0001) dan glukosa darah penelitian Liraglutide Effect and Action in Diabetes
puasa (-35,7 vs -18,6 mg/dL, P < 0,0001) yang lebih (LEAD-2) trial mendapatkan bahwa Glimepiride
besar dibandingkan pemberian Metformin dengan tidak inferior dibandingkan Liraglutide sebagai
dosis yang sudah dititrasi. Jumlah pasien DM tipe terapi tambahan setelah Metformin.28 Penelitian
2 yang mencapai target HbA1c < 7% pada akhir acak selama 16 minggu pada pasien DM tipe 2 di
penelitan juga jauh lebih banyak (74,7% vs 46,6%, P Cina, India dan Korea Selatan oleh Yang dkk29 juga
< 0,0001). menunjukkan bahwa kombinasi Metformin plus
Penelitian multisenter, acak terbuka dan paralel SU mengalami penurunan HbA1c yang lebih baik
oleh Umpierrez dkk21 juga mendapatkan bahwa pem- dibandingkan Metformin plus Liraglutide.
berian Glimepiride pada pasien DM tipe 2 yang tidak Pada pasien DM tipe 2 yang tidak memungkinkan
mencapai target dengan Metformin, menyebabkan lagi untuk menggunakan obat hipoglikemik oral,
penurunan HbA1c yang lebih cepat pada minggu ke maka dianjurkan untuk menggunakan insulin.
4 6, 12 dan 20, dibandingkan Pioglitazone (p < 0,05). Pencatatan data di DiaRegis menunjukkan bahwa
selama 2 tahun penggunaan insulin plus Metformin oleh abnormalitas genetik dan dapat menyebabkan
menyebabkan penurunan HbA1c yang lebih rendah kerusakan pankreas yang sementara (transien) atau
dibandingkan SU plus metfrormin (−0,9 ± 2,0% vs. menetap (permanen). Pada pasien NDM, pemberian
−0,6 ± 1,4%).30 SU dapat memfasilitasi sekresi insulin melalui jalur
hormon GLP-1 sebagai respons terhadap pemberian
1. Glimepiride dapat diberikan sebagai terapi makanan. Berbagai bukti juga menunjukkan bahwa
lini pertama pada penyandang DM tipe 2. pada pasien NDM akibat mutasi gen KCNJ11 atau
2. Glimepiride memiliki efek kardioprotektif ABCC8, baik yang transien maupun permanen,
karena tidak menghambat ischemic pemberian SU lebih bermanfaat dari insulin.34 Codner
preconditioning (IP) dan tidak juga melaporkan manfaat penggunaan SU pada
mengakibatkan aritmia. beberapa kasus NDM dengan glukosa darah lebih
3. Glimepiride menyebabkan penurunan dari 350 mg/dL.35
HbA1c dan glukosa darah puasa yang lebih
4. Penggunaan Glimepiride saat Ramadhan
baik dibandingkan obat hipoglikemik oral
lainnya. Berpuasa selama bulan Ramadhan sangat bermanfaat
untuk kesehatan spiritual dan mental. Pada orang
normal, puasa berguna untuk memperbaiki
Penggunaan GLIMEPIRIDE pada populasi kontrol metabolik, menurunkan berat badan, dan
tertentu. mengatasi hipertensi. Pada penyandang DM puasa
1. Usia lanjut dapat mengakibatkan hipoglikemia dan berbagai
Orang berusia lanjut umumnya memiliki risiko komplikasi lainnya, oleh karena itu puasa hanya
hipoglikemia yang lebih tinggi karena adanya dapat diperkenankan pada pasien DM tipe 2 dengan
penurunan fungsi hati dan ginjal, penyakit penyerta, glukosa darah yang sudah terkontrol. Ajaran Islam
asupan kalori yang buruk dan polifarmasi. Oleh memperbolehkan melakukan pemeriksaan glukosa
karena itu pemberian SU pada usia lanjut perlu darah secara teratur dan membatalkan puasa bila
diperhatikan dan dipertimbangkan pemberiannya. terdapat keadaan yang mengkhawatirkan. Selama
Obat SU dengan dosis kecil atau masa kerja berpuasa di bulan Ramadhan, penyandang DM harus
yang singkat relatif lebih aman sehingga dapat mengikuti aturan pola makan dan penggunaan obat
digunakan.31 Konsensus IDF juga memperkenankan untuk mencegah terjadinya berbagai komplikasi.
penggunaan Glimepiride pada penyandang DM tipe Obat SU modern seperti Glimepiride cukup aman,
2 yang berusia laniut.8 efektif dan ekonomis untuk digunakan pada pasien
yang berpuasa.36 Penelitian pada populasi DM tipe 2
2. Perempuan hamil dan menyusui
di Asia yang menggunakan Glimepiride selama bulan
Semua obat hipoglemik golongan SU termasuk Ramadhan (GLIRA study) mendapatkan hasil kendali
dalam kategori C dan penggunaannya pada wanita glikemik yang baik dan kejadian hipoglikemia yang
hamil hanya diperkenankan bila manfaatnya lebih rendah.37
besar dari risikonya. Penelitian dengan menggunakan
Glibenclamide pada model plasenta, menunjukkan Penggunaan GLIMEPIRIDE Pada Penderita
transfer tansplasenta yang minimal. Keterbatasan data DM Tipe 2 Dengan Penyakit Penyerta
penelitian pada wanita hamil ini mengakibatkan obat Penyandang DM memiliki risiko 2-3 kali lebih
SU tidak diperkenankan sebagai terapi lini pertama tinggi untuk mengalami gangguan kardiovaskular
pada kehamilan.32 dan serebrovaskular. Obat SU generasi modern
3. Anak-anak dan dewasa muda seperti Glimepiride, selain dapat mengurangi risiko
Pada anak-anak dan dewasa muda berusia kurang gangguan vaskular, juga bahkan dapat melindungi
dari 18 tahun tidak diindikasikan untuk menggunakan jantung setelah serangan infark miokard melalui
SU karena hingga saat ini belum banyak hasil mekanisme ischaemic cardiac preconditioning.38
penelitian yang mendukung penggunaan SU Penelitian Veterans Affairs Diabetes Trial (VADT)
pada mereka. Berbagai bukti dan guidelines juga pada 1791 penyandang DM tipe 2 selama 5,6 tahun,
menyarankan penggunaan SU sebagai pilihan utama melaporkan bahwa pemberian Glimepiride dapat
pada pasien Maturity Onset Diabetes of The Young mengurangi risiko kejadian kardiovaskular sebanyak
(MODY).33 Diabetes Melitus Neonatal (Neonatal 17% dibandingkan pemberian terapi standar.39
Diabetes Mellitus (NDM)) umumnya disebabkan Penggunaan SU pada pasien dengan gangguan 5
fungsi ginjal (chronic kidney disesase (CKD)) KESIMPULAN
stadium 3 harus dilakukan penyesuaian dosis. Obat
1. Pemberian SU sebagai obat lini pertama perlu
Glibenclamide yang memiliki masa kerja cukup
dipertimbangkan pada penyandang DM tipe 2
panjang tidak diperbolehkan pada CKD stadium 3
yang tidak mengalami kelebihan berat badan
karena metabolit aktifnya dapat terakumulasi sehigga
(overweight) dan ada riwayat keluarga juga
mengakibatkan hipoglikemia.40 Glimepiride masih
menderita DM tipe 2.
diperkenankan pada CKD stadium 3-5 tapi harus
2. Risiko gangguan kardiovaskular, hipoglikemia,
dimulai dengan dosis kecil 1 mg/hari.13
dan peningkatan berat badan pada pemberian
Pada keadaan penyakit hati kronik, terjadi Glimepiride lebih rendah dibandingkan golongan
peningkatan risiko hipoglikemia karena metabolisme SU lainnya.
inaktivasi obat menurun dan masa paruh obat 3. Glimepiride boleh tetap digunakan pada pasien
lebih panjang, kadar albumin darah menurun yang akan berpuasa, namun perlu diperhatikan
(hipoalbuminemia) sehingga jumlah obat bebas dosis dan jadwal pemberiannya.
(free drug) di dalam plasma darah meningkat, dan
terdapat deplesi cadangan glikogen serta gangguan
glukoneogenesis.41

1. Glimepiride dapat diberikan pada pasien


yang sedang berpuasa.
2. Glimepiride dengan dosis yang disesuaikan,
dapat diberikan pada pasien dengan
gangguan kardiovaskular, penyakit hati
kronik, dan insufisiensi renal.

Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas) Bidang Kesehatan. 23. Thomsen RW, et al. Early glycaemic control in metformin users receiving their first add-
Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013. on therapy: a population-based study of 4,734 people with type 2 diabetes. Diabetologia.
2. International Diabetes Federation. The International Federation (IDF) Diabetes Atlas, Seventh 2015;58(10):2247-53
Edition. 2015. Available from http://www.diabetesatlas.org/ 24. Ridderstråle M, et al. Comparison of empagliflozin and glimepiride as add-on to metformin in
3. Global Report on Diabetes - World Health Organization; 2016. Available from http://apps.who. patients with type 2 diabetes: a 104-week randomised, active-controlled, double-blind, phase 3
int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf trial. Lancet Diab Endocrinol. 2014;2(9):691-700.
4. Menkes: Mari Kita Cegah Diabetes dengan Cerdik. Diunduh dari: http://www.depkes.go.id/ 25. Cefalu WT, et al. Efficacy and safety of canagliflozin versus glimepiride in patients with type
article/print/16040700002/menkes-mari-kita-cegah-diabetes-dengan-cerdik.html
2 diabetes inadequately controlled with metformin (CANTATA-SU): 52 week results from a
5. Principal JK. A study on drug utilization of oral hypoglycemic agents in type-2 diabetic patients.
randomised, double-blind, phase 3 non-inferiority trial. Lancet. 2013;382(9896):941-50
Asian J Pharm Clin Res. 2011;4(4):60-4.
6. American Diabetes Association. Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care. 2015; 26. Nauck MA, et al. Dapagliflozin versus glipizide as add-on therapy in patients with type 2 diabetes
38(Suppl. 1): S8-16 who have inadequate glycemic control with metformin. Diabetes Care. 2011;34(9):2015-22.
7. Management of Hyperglycemia in Type 2 Diabetes. Update to a Position Statement of the 27. Bolen S, et al. Diabetes Medications for Adults With Type 2 Diabetes: An Update [Internet].
American Diabetes Association and the European Association for the Study of Diabetes Diabetes Rockville (MD): Agency for Healthcare Research and Quality (US); 2016 Apr. Available from
Care. 2015; 38:140-9 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK362863/ PubMed PMID: 27227214
8. International Diabetes Federation. Global Guideline for Type 2 Diabetes Mellitus. 2012. 28. Nauck M, et al. Long‐term efficacy and safety comparison of liraglutide, glimepiride and
Available from http://www.idf.org/ placebo, all in combination with metformin in type 2 diabetes: 2‐year results from the LEAD‐2
9. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes study. Diabetes Obes Metab. 2013;15(3):204-12.
Melitus Tipe 2 di Indonesia, PB. PERKENI. Jakarta. 2015 29. Yang W, et al. Liraglutide provides similar glycaemic control as glimepiride (both in combination
10. Ma RCW, Chan JCN. Type 2 diabetes in East Asians: similarities and differences with populations with metformin) and reduces body weight and systolic blood pressure in Asian population with
in Europe and the United States. Ann N Y Acad Sci. 2013;1281:64-91 type 2 diabetes from China, South Korea and India: a 16‐week, randomized, double‐blind, active
11. Aquilante CL. Sulfonylurea pharmacogenomics in Type 2 diabetes: the influence of drug target control trial. Diabetes Obes Metab. 2011: 13(1): 81-88.
and diabetes risk polymorphisms. Expert Rev Cardiovasc Ther. 2010;8(3):359-72 30. Gitt AK, et al. A real world comparison of sulfonylurea and insulin vs. incretin-based treatments
12. Abrahamson MJ. Should sulfonylureas remain an acceptable first-line add-on to metformin in patients not controlled on prior metformin monotherapy. Cardiovasc Diabetol. 2015;14(1):13-
therapy in patients with type 2 diabetes? Yes, they continue to serve us well!. Diabetes Care.
20
2015;38(1):166-9
13. Kalra S, et al. Place of sulfonylureas in the management of type 2 diabetes mellitus in South Asia: 31. Thulé PM, Umpierrez G. Sulfonylureas: A new look at old therapy. Curr Diab Rep 2014;14:473-81
A consensus statement. Indian J Endocrin Metab. 2015;19(5):577-96 32. Langer O, et al. A comparison of glyburide and insulin in women with gestational diabetes
14. Basit A, Riaz M, Fawwaz A. Glimepiride: evidence-based facts, trends, and observations. Vasc mellitus. N Engl J Med 2000;343:1134-8.
Health Risk Manag. 2012;8:463-72. 33. Raile K, et al. Treatment of young patients with HNF1A mutations (HNF1A–MODY). Diabet Med.
15. Nakamura I, et al. Possible effects of glimepiride beyond glycemic control in patients with type 2 2015;32(4):526-30.
diabetes: a preliminary report. Cardiovasc Diabetol. 2014;13(1):15-21 34. Oztekin O, et al. Successful sulfonylurea treatment of a neonate with neonatal diabetes mellitus
16. Brady PA, Trezic A. The sulfonylurea controversy: more questions from the heart. J Am Coll due to a novel missense mutation, p. P1199L, in the ABCC8 gene. J Perinatol. 2012;32(8):645-7.
Cardiol. 1998;31(5):950-6. 35. Codner E, et al. Sulfonylurea treatment in young children with neonatal diabetes. Diabetes Care.
17. Pogatsa G, et al. Effects of glimepiride and gliclazide on cardiac arrhytmias in patients with type 2007 May 1;30(5):e28-9.
2 diabetes and cardiac insufficiency. Diabetes. 2001; 50 (Suppl. 1): A128. 36. Hassanein M, et al. Diabetes and Ramadan: practical guidelines. Diabetes Res Clin Pract.
18. Korytkowski MT. Sulfonylurea treatment of type 2 diabetes mellitus: focus on glimepiride. 2017;Mar 12
Pharmacotherapy. 2004;24:606-20 37. Glimepiride in Ramadan (GLIRA) Study Group. The efficacy and safety of glimepiride in
19. Briscoe VJ, Griffith ML, Davis SN. The role of glimepiride in the treatment of type 2 diabetes the management of type 2 diabetes in Muslim patients during Ramadan. Diabetes Care
mellitus. Expert Opin Drug Metab Toxicol. 2010;6(2):225-35. 2005;28:421-2.
20. Kim, H.S., et al. Efficacy of glimepiride/metformin fixed‐dose combination vs metformin
38. Azimova K, Juan ZS, Mukherjee D. Cardiovascular safety profile of currently available diabetic
up-titration in type 2 diabetic patients inadequately controlled on low‐dose metformin
drugs. Ochsner J. 2014;14(4):616–632.
monotherapy: A randomized, open label, parallel group, multicenter study in Korea. J Diab
Investig. 2014;5(6):701-8 39. Hayward RA, et al. Follow-up of glycemic control and cardiovascular outcomes in type 2
21. Umpierrez G, Issa M, Vlajnic A. Glimepiride versus pioglitazone combination therapy in diabetes. N Engl J Med. 2015 Jun 4;372(23):2197-206.
subjects with type 2 diabetes inadequately controlled on metformin monotherapy: results of a 40. van Dalem J, et al. Risk of hypoglycaemia in users of sulphonylureas compared with metformin in
randomized clinical trial. Current medical research and opinion. 2006; 22(4):751-9 relation to renal function and sulphonylurea metabolite group: population based cohort study.
22. Amate JM, et al. Effectiveness and safety of glimepiride and iDPP4, associated with metformin in BMJ. 2016;354:i3625.
second line pharmacotherapy of type 2 diabetes mellitus: systematic review and meta‐analysis. 41. Scheen AJ. Pharmacokinetic and toxicological considerations for the treatment of diabetes in
6 Inter J Clin Pract. 2015;69(3):292-304. patients with liver disease. Expert Opin Drug Metab Toxicol 2014;10:839-57.

Anda mungkin juga menyukai