Anda di halaman 1dari 5

BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

A. Kegiatan-Kegiatan yang Dilakukan


1. Pengolahan Hasil Panen Masyarakat menjadi Olahan Makanan Kekinian.
Salah satu hasil panen masyarakat Payo adalah buah pisang. Bagi masyarakat
Payo, hasil panen buah pisang ini langsung dijual ke pasar sehingga harga jual yang
diperoleh terbilang murah. Hal ini yang membuat kami berinisiatif untuk memberikan
ide usaha yaitu mengolah buah pisang menjadi pisang crispy. Buah pisang yang kami
olah merupakan pemberian dari masyarakat setempat. Setelah kami olah, kami
bagikan kepada masyarakat sekaligus memberikan ide usaha olahan pisang tersebut
kepada masyarakat.

2. Pembuatan Poster dan Video Edukasi Pencegahan Covid-19


Poster yang dibuat berkaitan dengan penerapan New Normal, cara mencuci
ytangan yang baik dan benar, dan bagaimana menerapkan pola hidup sehat. Poster
yang dibuat digunakan sebagai media untuk sosialisasi secara langsung kepada
masyarakat. Selain itu, poster juga disebarkan melalui media sosial seperti Instagram,
Facebook, dan lain-lain.
Selain poster, sosialisasi pencegahan New Normal juga dilakukan dalam
bentuk video edukasi. Video dikemas dalam bentuk animasi sehingga masyarakat
menjadi tertarik untuk melihatnya. Video edukasi juga disebar melalui media sosial
yaitu Instagram dan Youtube.

3. Sosialisasi Penerapan New Normal


Kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan pembagian brosur dan
pemasangan poster penerapan New Normal ke rumah-rumah warga dalam rangka
memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap menjalankan protocol kesehatan
guna mencegah penyebaran Covid-19. Dalam mengunjungi rumah-rumah warga,
kami tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga
jarak.
Selain itu, kami juga melakukan edukasi kepada anak-anak di Payo bagaimana
cara mencuci tangan yang baik dan benar. Hal ini dilakukan karena anak-anak
cenderung mengacuhkan untuk mencuci tangan setelah beraktivitas, dan juga anak-
anak rentan terhadap penularan Covid-19.

4. Pembuatan dan Pembagian Masker


Pembuatan masker dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak konveksi.
Masker yang kami buat adalah masker kain dikarenakan masker kain tahan lama dan
bisa dicuci sehingga dapat digunakan masyarakat dalam jangka waktu yang panjang.
Proses pembuatan masker diawali dengan penyediaan bahan kain yang bisa digunakan
untuk bahan masker. Setelah itu melakukan pemotongan kain sesuai ukuran yang
dibutuhkan untuk membuat masker. Setelah itu, pihak koonveksi menjahit kain yang
telah dipotong menjadi masker. Setelah masker selesai dijahit, dilakukan pengemasan
masker menggunakan plastik. Dalam pengemasan masker, kami juga menyertakan
brosur penerapan New Normal sehingga masyarakat yang memperoleh makser, tetap
teredukasi mengenai pencegahan penularan Covid-19.

5. Pembuatan dan Penyemprotan Disinfektan


Disinfektan yang kami buat menggunakan bahan-bahan yang mudah
didapatkan di pasaran, yaitu Wipol dan Bayclin. Kedua bahan tersebut kemudian
dicampurkan dengan air. Setelah itu dilakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai
tempat umum seperti jalan, jembatan, sekolah, tempat ibadah dan fasilitas umum
lainnya dimana tempat-tempat tersebut rentan sebagai sarana penularan Covid-19.

6. Pembuatan makanan dan minuman sehat untuk meningkatkan imun tubuh.


Makanan sehat yang dibuat adalah bubur kacang hujau. Bubur kacang hijau
dipilih karena bahannya mudah didapat dan harganya terjangkau. Selain itu, bubur
kacang hijau juga memiliki kandungan gizi yaitu vitamin C yang cukup tinggi.
Vitamin C diketahui mampu menjaga imun tubuh tetap baik.
Sedangkan minuman sehat yang dibuat adalah jamu. Jamu yang dibuat berasal
dari bahan-bahan alami yaitu kunyit, sereh, gula jawa dan gula aren. Bahan-bahan
alami ini berkhasiat untuk menjaga imun tubuh tetap baik sehingga dapat menjaga
tubuh dari penularan Covid-19. Pembagian makan dan minuman sehat ini dilakukan
dengan system door to door dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
7. Gotong Royong
Gotong royong dilakukan sebanyak tiga kali. Gotong royong pertama
melakukan pembersihan area sekitar Gedung Serba Guna dan melakukan pemasangan
jaring penutup gedung. Jaring ini berfungsi untuk menghalangi masuknya kelelawar
dan sampah-sampah dedaunan dari luar gedung.
Gotong royong yang kedua yaitu membersihkan musholla yang masih
digunakan oleh masyarakat untuk beribadah. Pembersihan musholla dilakukan agar
para jemaah yang melakukan ibadah tetap terjaga kebersihan dan merasa nyaman
selama beribadah.
Gotong royong yang ketiga yaitu melakukan pemasangan pagar lapangan
olahraga bekerja sama dengan pemuda setempat. Lapangan ini biasa digunakan oleh
pemuda setempat sebagai sarana olahraga seperti voli dan takraw. Selain itu, lapangan
tersebut juga digunakan sebagai tempat melaksanakan aacara hari-hari besar seperti
Sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

8. Membantu Menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah


kepada Masyarakat Terdampak Covid-19.
Penyaluran BLT ini dilakukan bersama Ketua RT setempat dengan sistem
door to door. Penyaluran ini dilakukan dengan membagi anggota menjadi beberapa
kelompok sehingga penyalurannya cepat dan sampai kepada masyarakat yang
mendapatkannya. Dengan disalurkannya BLT ini diharapkan dapat meringankan
sedikit beban masyarakat terdampak Covid-19. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan.

9. Ikut serta dalam kegiatan SATGAS (Satuan Gugus Tugas)


Selama masa New Normal, kegiatan SATGAS tetap berjalan dengan tugasnya
yaitu mengedukasi masyarakat untuk tetap patuh terhadap protocol kesehatan
pencegahan Covid-19. Maka dari itu, kami turut serta dalam membantu SATGAS
menjalankan tugasnya yaitu dengan system door to door dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan.
B. Capaian Setiap Kegiatan

No. Kegiatan Capaian


Pengolahan Hasil Panen Masyarakat menjadi Olahan Makanan
1. 96%
Kekinian
Pembuatan Poster dan Video Edukasi Pencegahan Covid-19
2. 100%

Sosialisasi Penerapan New Normal


3. 100%

Pembuatan dan Pembagian Masker


4. 100%

Pembuatan dan Penyemprotan Disinfektan


5. 100%

Pembuatan makanan dan minuman sehat untuk meningkatkan


6. imun tubuh. 95%

Gotong Royong
7. 100%

Membantu Menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari


8. Pemerintah kepada Masyarakat Terdampak Covid-19. 100%

Ikut serta dalam kegiatan SATGAS (Satuan Gugus Tugas)


9. 100%

C. Kendala-Kendala Yang Dihadapi


Kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Nagari
Sungai Buluhsebagai berikut
1. Pengolahan Hasil Panen Masyarakat menjadi Olahan Makanan Kekinian
Kendala yang kami hadapi ada pada pengemasan pisang crispy. Dimana
pengemasannya tidak dilengkapi dengan stiker sehingga masyarakat tidak dapat
mengetahui komposisi serta nilai gizi dari produk olahan pisang crispy.
2. Pembuatan makanan dan minuman sehat untuk meningkatkan imun tubuh.
Kendala yang dihadapi yaitu tidak seluruh masyarakat mendapatkan minuman jamu
karena kekurangan jumlah jamu yang dibuat. Sehingga tidak seluruh masyarakat yang
menerima jamu tersebut. Kendala lainnya yaitu tidak adanya stiker untuk keterangan
komposisi dan khasiat jamu.
D. Solusi yang Diberikan
Solusi yang diambil untuk mengatasi kendala yang dihadapi di atas yaitu:
1. Menyampaikan secara langsung kepada masyarakat mengenai komposisi dan nilai
gizi yang terkandung dalam olahan makanan pisang crispy dan minuman jamu.
2. Membuat kembali minuman jamu dan membagikannya kepada masyarakat yang
belum mendapatkannya.

Anda mungkin juga menyukai