1. Pengolahan Hasil Panen Masyarakat menjadi Olahan Makanan Kekinian. Salah satu hasil panen masyarakat Payo adalah buah pisang. Bagi masyarakat Payo, hasil panen buah pisang ini langsung dijual ke pasar sehingga harga jual yang diperoleh terbilang murah. Hal ini yang membuat kami berinisiatif untuk memberikan ide usaha yaitu mengolah buah pisang menjadi pisang crispy. Buah pisang yang kami olah merupakan pemberian dari masyarakat setempat. Setelah kami olah, kami bagikan kepada masyarakat sekaligus memberikan ide usaha olahan pisang tersebut kepada masyarakat.
2. Pembuatan Poster dan Video Edukasi Pencegahan Covid-19
Poster yang dibuat berkaitan dengan penerapan New Normal, cara mencuci ytangan yang baik dan benar, dan bagaimana menerapkan pola hidup sehat. Poster yang dibuat digunakan sebagai media untuk sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. Selain itu, poster juga disebarkan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan lain-lain. Selain poster, sosialisasi pencegahan New Normal juga dilakukan dalam bentuk video edukasi. Video dikemas dalam bentuk animasi sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk melihatnya. Video edukasi juga disebar melalui media sosial yaitu Instagram dan Youtube.
3. Sosialisasi Penerapan New Normal
Kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan pembagian brosur dan pemasangan poster penerapan New Normal ke rumah-rumah warga dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap menjalankan protocol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Dalam mengunjungi rumah-rumah warga, kami tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, kami juga melakukan edukasi kepada anak-anak di Payo bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Hal ini dilakukan karena anak-anak cenderung mengacuhkan untuk mencuci tangan setelah beraktivitas, dan juga anak- anak rentan terhadap penularan Covid-19.
4. Pembuatan dan Pembagian Masker
Pembuatan masker dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak konveksi. Masker yang kami buat adalah masker kain dikarenakan masker kain tahan lama dan bisa dicuci sehingga dapat digunakan masyarakat dalam jangka waktu yang panjang. Proses pembuatan masker diawali dengan penyediaan bahan kain yang bisa digunakan untuk bahan masker. Setelah itu melakukan pemotongan kain sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk membuat masker. Setelah itu, pihak koonveksi menjahit kain yang telah dipotong menjadi masker. Setelah masker selesai dijahit, dilakukan pengemasan masker menggunakan plastik. Dalam pengemasan masker, kami juga menyertakan brosur penerapan New Normal sehingga masyarakat yang memperoleh makser, tetap teredukasi mengenai pencegahan penularan Covid-19.
5. Pembuatan dan Penyemprotan Disinfektan
Disinfektan yang kami buat menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasaran, yaitu Wipol dan Bayclin. Kedua bahan tersebut kemudian dicampurkan dengan air. Setelah itu dilakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai tempat umum seperti jalan, jembatan, sekolah, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya dimana tempat-tempat tersebut rentan sebagai sarana penularan Covid-19.
6. Pembuatan makanan dan minuman sehat untuk meningkatkan imun tubuh.
Makanan sehat yang dibuat adalah bubur kacang hujau. Bubur kacang hijau dipilih karena bahannya mudah didapat dan harganya terjangkau. Selain itu, bubur kacang hijau juga memiliki kandungan gizi yaitu vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin C diketahui mampu menjaga imun tubuh tetap baik. Sedangkan minuman sehat yang dibuat adalah jamu. Jamu yang dibuat berasal dari bahan-bahan alami yaitu kunyit, sereh, gula jawa dan gula aren. Bahan-bahan alami ini berkhasiat untuk menjaga imun tubuh tetap baik sehingga dapat menjaga tubuh dari penularan Covid-19. Pembagian makan dan minuman sehat ini dilakukan dengan system door to door dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 7. Gotong Royong Gotong royong dilakukan sebanyak tiga kali. Gotong royong pertama melakukan pembersihan area sekitar Gedung Serba Guna dan melakukan pemasangan jaring penutup gedung. Jaring ini berfungsi untuk menghalangi masuknya kelelawar dan sampah-sampah dedaunan dari luar gedung. Gotong royong yang kedua yaitu membersihkan musholla yang masih digunakan oleh masyarakat untuk beribadah. Pembersihan musholla dilakukan agar para jemaah yang melakukan ibadah tetap terjaga kebersihan dan merasa nyaman selama beribadah. Gotong royong yang ketiga yaitu melakukan pemasangan pagar lapangan olahraga bekerja sama dengan pemuda setempat. Lapangan ini biasa digunakan oleh pemuda setempat sebagai sarana olahraga seperti voli dan takraw. Selain itu, lapangan tersebut juga digunakan sebagai tempat melaksanakan aacara hari-hari besar seperti Sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
8. Membantu Menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah
kepada Masyarakat Terdampak Covid-19. Penyaluran BLT ini dilakukan bersama Ketua RT setempat dengan sistem door to door. Penyaluran ini dilakukan dengan membagi anggota menjadi beberapa kelompok sehingga penyalurannya cepat dan sampai kepada masyarakat yang mendapatkannya. Dengan disalurkannya BLT ini diharapkan dapat meringankan sedikit beban masyarakat terdampak Covid-19. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
9. Ikut serta dalam kegiatan SATGAS (Satuan Gugus Tugas)
Selama masa New Normal, kegiatan SATGAS tetap berjalan dengan tugasnya yaitu mengedukasi masyarakat untuk tetap patuh terhadap protocol kesehatan pencegahan Covid-19. Maka dari itu, kami turut serta dalam membantu SATGAS menjalankan tugasnya yaitu dengan system door to door dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. B. Capaian Setiap Kegiatan
No. Kegiatan Capaian
Pengolahan Hasil Panen Masyarakat menjadi Olahan Makanan 1. 96% Kekinian Pembuatan Poster dan Video Edukasi Pencegahan Covid-19 2. 100%
Sosialisasi Penerapan New Normal
3. 100%
Pembuatan dan Pembagian Masker
4. 100%
Pembuatan dan Penyemprotan Disinfektan
5. 100%
Pembuatan makanan dan minuman sehat untuk meningkatkan
6. imun tubuh. 95%
Gotong Royong 7. 100%
Membantu Menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari
8. Pemerintah kepada Masyarakat Terdampak Covid-19. 100%
Ikut serta dalam kegiatan SATGAS (Satuan Gugus Tugas)
9. 100%
C. Kendala-Kendala Yang Dihadapi
Kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Nagari Sungai Buluhsebagai berikut 1. Pengolahan Hasil Panen Masyarakat menjadi Olahan Makanan Kekinian Kendala yang kami hadapi ada pada pengemasan pisang crispy. Dimana pengemasannya tidak dilengkapi dengan stiker sehingga masyarakat tidak dapat mengetahui komposisi serta nilai gizi dari produk olahan pisang crispy. 2. Pembuatan makanan dan minuman sehat untuk meningkatkan imun tubuh. Kendala yang dihadapi yaitu tidak seluruh masyarakat mendapatkan minuman jamu karena kekurangan jumlah jamu yang dibuat. Sehingga tidak seluruh masyarakat yang menerima jamu tersebut. Kendala lainnya yaitu tidak adanya stiker untuk keterangan komposisi dan khasiat jamu. D. Solusi yang Diberikan Solusi yang diambil untuk mengatasi kendala yang dihadapi di atas yaitu: 1. Menyampaikan secara langsung kepada masyarakat mengenai komposisi dan nilai gizi yang terkandung dalam olahan makanan pisang crispy dan minuman jamu. 2. Membuat kembali minuman jamu dan membagikannya kepada masyarakat yang belum mendapatkannya.