Anda di halaman 1dari 5

“PERUBAHAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANNISA IKLIMA

NIM : A1I122038

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

2022
PERUBAHAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN

1. Aspek-aspek penyebab perubahan sosial


Dalam pandangan orang awam, sering terjadi kerancuan antara istilah
perubahan sosial dengan istilah perubahan budaya. Hal ini disebabkan adanya
kenyataan bahwa setiap terjadi proses perubahan budaya mengakibatkan
struktur dan fungsi masyarakatnya akan berubah juga sehingga kita sering
mengatakan dengan istilah perubahan sosial budaya. Namun demikian, para
ahli ilmu sosial termasuk antropologi secara tegas membedakan pengertian
perubahan budaya dengan perubahan sosial. Pada perubahan budaya, hal yang
berubah itu adalah unsur-unsur budayanya, seperti pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan
manusia sebagai warga masyarakat, sedangkan pada perubahan sosial hal
yang berubah adalah struktur dan sistem sosial yang mengatur pola kehidupan
masyarakat (Yad Mulyadi, 1999). Sesuai dengan topik yang disajikan di atas
maka untuk selanjutnya akan digunakan istilah perubahan sosial.
terdapat beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di
Indonesia, di antaranya adalah demokratisasi, globalisasi, dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

a. Demokratisasi
H.A.R. Tilaar (2000) mengemukakan bahwa, "Kehidupan demokrasi
adalah kehidupan yang menghargai akan potensi individu, yaitu individu
yang berbeda dan individu yang mau hidup bersama". Atas dasar itu maka
segala jenis homogenitas, yaitu menyamaratakan anggota masyarakat
yang menuju kepada keseragaman merupakan suatu prinsip yang
bertentangan dengan kehidupan demokrasi di dalam segala aspek
kehidupan. Contohnya, kehidupan demokrasi di bidang politik berarti
semua anggotanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

b. Globalisasi
Globalisasi terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik,
ekonomi, budaya, dan teknologi. Sunaryo Kartadinata (2000)
mengemukakan kehidupan masyarakat global ditandai dengan kehidupan
yang interdependent, interconnected, dan networking. Interdependent
artinya kehidupan yang saling tergantung, saling membutuhkan antara
negara dan bangsa yang satu dengan bangsa/negara lainnya;
interconnected, artinya adanya saling berhubungan antara negara/bangsa
yang satu dengan negara/bangsa yang lain dalam berbagai aspek
kehidupan, dan networking artinya negara/bangsa yang satu dengan yang
lain memiliki jaringan yang sangat erat dan dekat sehingga
menghilangkan batasbatas negara/bangsa tersebut.

c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi


Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Temuan-temuan baru hasil riset secara langsung atau tidak
merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban
manusia salah satunya sangat bergantung pada ilmu dan teknologi. Berkat
kemajuan yang sangat cepat dan lebih mudah dalam kedua bidang ini
pemenuhan kebutuhan manusia dapat dilakukan secara lebih cepat dan
lebih mudah di samping penciptaan di berbagai bidang kehidupan, seperti
kesehatan, pemukiman, pendidikan dan sebagainya. Kemajuan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut dapat mengubah cara berpikir, cara
bekerja dan cara hidup manusia.

2. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia

a. Nasionalisme
Redja Mudyahardjo (2002) mengemukakan ciri-ciri nasionalisme
Indonesia sebagai berikut. 1. Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang anti
penjajahan. Pernyataan kemerdekaan yang dirumuskan oleh bangsa
Indonesia adalah pernyataan kemerdekaan bangsa dan bukan pernyataan
kemerdekaan perseorangan.
2. Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang patriotik, yang religius.
Nasionalisme Indonesia lahir dari perjuangan gerakan kemerdekaan
Indonesia dan bersumber dari rahmat Allah Yang maha Kuasa dan
keinginan luhur untuk membentuk kehidupan kebangsaan yang bebas.
3. Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang berdasarkan Pancasila.
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang bersendikan kedaulatan
rakyat yang berdasarkan Pancasila, yang dalam pelaksanaannya bertujuan
melindungi segenap bangsa Indonesia dan tanah tumpah darah Indonesia
untuk mewujudkan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut menciptakan perdamaian dunia yang abadi dan yang berkeadilan
sosial.
b. Otonomi Daerah
Ada beberapa pertimbangan tentang perlu diselenggarakannya kebijakan
otonomi daerah. Di dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
dinyatakan pertimbangan-pertimbangan itu antara lain;

a) Sistem pemerintahan negara Republik Indonesia menurut Undang


Undang Dasar 1945 memberikan keleluasaan kepada daerah untuk
menyelenggarakan otonomi daerah.
b) Dalam penyelenggaraan otonomi daerah dipandang perlu untuk
lebih menekankan pada prinsip-prinsip demokrasi, peran serta
masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan
potensi dan keanekaragaman daerah.
c) Dalam menghadapi perimbangan keadaan baik di dalam maupun
di luar negeri, serta tantangan persaingan global, dipandang perlu
menyelenggarakan otonomi daerah dengan memberikan
kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada
daerah secara proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan,
pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional, serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah sesuai dengan prinsip-
prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan
serta potensi dan keanekaragaman daerah yang dilaksanakan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Indra Djati Sidi (2000) mengemukakan bahwa otonomi daerah dilakukan


untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerataan, keadilan,
demokratisasi, dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya lokal serta
menggali potensi dan keanekaragaman daerah, bukan untuk
memindahkan masalah dari pusat ke kabupaten dan kota.

Salah satu kewenangan Pemerintah Pusat yang diserahkan kepada daerah


adalah yang menyangkut urusan di bidang pendidikan. Keberhasilan
pembangunan di bidang pendidikan akan sangat bergantung dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor baik potensi maupun kendala-kendala yang
ada di daerah itu sendiri, akan bergantung pada sejauh mana pemerintah
daerah mampu menggali potensi, memanfaatkan sumber daya yang ada
serta mendorong partisipasi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Dinn wahudin, M.A., et al. 2009. Materi Pokok Pengantar Pendidikan. Jakarta :
Universitas Terbuka Dapartemen Pendidikan Nasional, 2009

Anda mungkin juga menyukai