Anda di halaman 1dari 5

“INOVASI PENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANNISA IKLIMA

NIM : A1I122038

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

2022
INOVASI PENDIDIKAN
A. INOVASI DAN DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN
a. Pengertian dan Ciri Ciri Inovasi
Everett M. Rogers (1983) inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik
atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang
baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Ahli lainnya,
Stephen Robbins (1994), mendevfinisan inovasi sebagai suatu gagasan
baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu
produk atau proses, dan jasa.
b. Difusi Inovasi Pendidikan
Difusi inovasi Pendidikan diartikan sebagai penyebarluasan dari
gagasan inovasi Pendidikan melalui suatu proses komunikasi yang
dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang
waktu yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu di antara
anggota system social melalui saluran komunikasi tertentu dan
berlangsung sepanjang waktu.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Difusi Inovasi
Dalam kaitan dengan proses difusi inovasi Rogers (1983)
mengemukakan empat ciri penting yang mempengaruhi difusi inovasi,
termasuk inovasi Pendidikan, yaitu (1) esensi inovasi itu sendiri ; (2)
saluran komunikasi ; (3) waktu dan proses penerimaan ; serta (4)
system social.
B. ADOPSI DAN PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
a. Adopsi Inovasi
Proses adopsi inovasi dipengaruhi oleh system internal organisasi
kemasyarakatan yang bersangkutan. Organisasi atau tatanan
kemasyarakatan yang baik dan stabil akan mengadopsi suatu inovasi
memenuhi syarat-syarat berikut. Yaitu, (1) Memiliki tujuan yang jelas,
(2) Memiliki pembagian tugas yang dideskripsikan secara jelas, (3)
Memiliki kejelasan struktur otoritas yang dideskripsikan secara jelas,
(4) Memiliki peraturan dasar dan peraturan umum, (5) Memiliki pola
hubungan informasi yang teruji,
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi
Dalam system social, salah satu komponen pentimg adopsi inovasi
adalah pemimpin yang berpengaruh (opinion leaders) dan agen
perubahan. Kepemimpinan yang berpengaruh merupakan suatu tingkat
di mana seorang individu dapat mempengaruhi individu lainnya untuk
mengatur perilaku secara tidak formal ke arah kondisi yang
diharapkan, sesuai dengan norma yang berlaku. Sementara itu, agen
perubahan (change agent) merupakan individu yang mempengaruhi
pengambilan inovasi ke arah yang dapat diharapkan. Selain factor agen
perubahan, tingkat percepatan adopsi suatu hasil inovasi juga
tergantung pada karakteristik atau ciri dari inovasi itu sendiri.
Karakteristik inovasi, yang sangat mempengaruhi cepatnya adopsi
inovasi adalah (1) Adanya keuntungan relative (relative advantages),
(2) Memiliki kekompakan dari kesepahaman (compabitibility) (3)
Memiliki derajat kompleksitas (complexity) (4) Dapat dicobakan
(trialability), serta (5) Dapat diamati (observability).
c. Hambatan Dalam Adopsi Inovasi
Ada 3 hambatan Utama, yang berpotensi timbul dalam setiap adopsi
inovasi.
Pertama, mental block barriers, yaitu hambatan yang lebih disebabkan
oleh sikap mental, seperti :
 Salah persepsi atau asumsi,
 Cenderung berpikiran negative,
 Dihantui oleh kecemasan dan kegalauan,
 Tidak mau mengambil resiko,
 Malas.

Kedua, hambatan yang sifatnya culture block (hambatan budaya).


Hal ini lebih dilatarbelakangi oleh hal hal berikut, seperti : (1) Adat
yang sudah mengakar dan mentradisi (2) Ketaatan terhadap tradisi
setempat, dan (3) Ada perasaan berdosa bila mengubah tradisi yang
sudah berlaku. Ketiga, hambatan social block (hambatan social),
yaitu hambatan inovasi sebagai akibat dari factor social dan
pranata masyarakat sekitar. Hambatan tersebut, antara lain
disebabkan oleh: (1) Perbedaan suku dan agama ataupun ras, (2)
Perbedaan social ekonomi, (3) Nasionalisme yang sempit, (4)
Arogansi primordial, serta (5) Fanatisme daerah yang kurang
terkontrol.

d. Pelaksanaan Dan Kontribusi Inovasi Pendidikan


Ponsoen dalam Santoso S. Hamidjojo (1974) mengungkap secara
gambling tentang tiga kecnderungan kontibusi dan misi difusi inovasi,
khususnya dalam bidang pendidikan, sebagai berikut.
Pertama, difusi inovasi Pendidikan cenderung mengembangkan
dimensi demokratis. Artinya, difusi inovasi yang dilaksanakan
mengemban misi atau kecenderungan untuk meninggalkan konsepsi
Pendidikan yang terbatas bagi kepentingan elite tertentu, menuju
konsepsi Pendidikan yang lebih demokratis.
Kedua, inovasi Pendidikan mengemban misi yang cenderung bergerak
dari konsepsi Pendidikan yang berat sebelah dalam peningkatan
kemampuan pribadi di antara pengetahuan, sikap, dan keterampilan,
menuju pada konsepsi Pendidikan yang mengembangkan pola dan isi
yang lebih komprehensif dalam rangka pengembangan seluruh potensi
manusia secara menyeluruh dan utuh.
Ketiga, Pendidikan mengemban misi yang cenderung bergerak dari
konsepsi pendidikam yang bersifat individual perorangan, menuju
kearah konsepsi Pendidikan yang menggunakan pendekatan yang lebih
kooperatif. Dari konsepsi Pendidikan yang boros menuju pada
konsepsi yang lebih efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan
pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. (2000). Pelaksanaan Inovasi Pendidikan. Dalam ishak

Abdulhak, Pengantar Pendidikan. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Milles, B. M. (1973). Innovation in education. New York : Teacher College

Press, Columbia University.

Anda mungkin juga menyukai