Anda di halaman 1dari 4

Nama : Septina Kharisma Putri

NIM : 2386202159
Kelas : PGSD-D/2

Hakikat Difusi dan Diseminasi, Proses Keputusan Inovasi, Faktor Penghambat


dan Pendukung Inovasi
Dalam implementasi inovasi memerlukan difusi dan diseminasi. Difusi adalah proses
mengkomunikasikan inovasi melalui saluran dan jangka waktu tertentu diantara para anggota
suatu sistem sosial, sedangkan diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang
direncanakan, diarahkan, dan dikelola. Rusdiana menjelaskan difusi adalah jenis komunikasi
khusus yang tentang penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru. Berdasarkan penjelasan maka
dapat dipahami bahwa difusi inovasi adalah suatu proses pengkomunikasian ide, praktek,
atau objek yang dipandang baru oleh individu atau organisasi yang mengadopsi.
Rogers menjelaskan ada empat dalam difusi inovasi yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu
dan sistem sosial. Berikut penjelasannya :
a. Inovasi
Inovasi terkait gagasan ide, produk/objek, teknik/prosedur, dan teknologi yang dianggap
baru oleh seseorang maka hal tersebut adalah inovasi bagi individu. Dalam inovasi
mempunyai komponen ide, tetapi banyak inovasi yang tidak mempunyai wujud/fisik,
misalnya handphone dan sebagainya.
b. Saluran Komunikasi
Inti dari proses difusi adalah interaksi manusia untuk mengkomunikasikan ide baru kepada
orang lain. Untuk itu diperlukan saluran komunikasi, dalam hal ini saluran komunikasi dapat
berupa media antar pribadi dan media massa. Saluran antar pribadi adalah saluran yang
melibatkan pertemuan tatap mukaantara dua orang atau lebih. Sedangkan sakuran media
massa adalah alat-alat penyampai pesan yang memungkinkan sumber mencapai suatu audiens
dalam jumlah besar, yang dapat menembus batasan waktu dan ruang. Misal radio, televisi,
surat kabar.
c. Waktu
Proses keputusan inovasi sejak individu mengetahui sampai memutuskan untuk menerima
atau menolaknya dan pengukuhan terhadap keputusan ini tentang dimensi waktu, dengan kata
lain waktu merupakan salah satu penting dalam proses difusi. Adopsi inovasi membutuhkan
jarak waktu tertentu.
d. Sistem Sosial
Inovasi terkait dengan sistem sosial berupa adat istiadat budaya, norma dan nilai-nilai.
Dalam hal ini sistem sosial dapat menghambat atau memudahkan cepat atau tidaknya
penyebaran ide baru dan pengadopsian inovasi melalui apa yang disebut ‘efek sistem’ pada
‘pengaruh sistem’.
Proses Keputusan Inovasi

Proses keputusan inovasi adalah proses yang dilalui atau dialami oleh seseorang atau
kelompok pengambil keputusan, mulai dari yang pertama kali tahu adanya inovasi, kemudian
dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan apakah ia
menerima atau menolak untuk berinovasi, implementasi atau perwujudan dari inovasi, serta
konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya.
Proses keputusan inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung seketika, tetapi
merupakan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga
individu atau organisasi dapat menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan
untuk selanjutnya akan menolak atau menerima inovasi dan menerapkannya.

Model proses keputusan inovasi secara konseptual digambarkan Rogers (1983: 165) terdiri
dari lima tahap yaitu :
a. Pengetahuan
b. Bujukan
c. Keputusan
d. Implementasi
e. Konfirmasi

Ada empat tipe keputusan inovasi yaitu :


a. Keputusan Inovasi Opsional
b. Keputusan Inovasi Kolektif
c. Keputusan Inovasi Otoritas
d. Keputusan Inovasi Kontingensi (contigent)
Faktor Penghambat Dan Pendukung Inovasi

Dibawa ini faktor utama penghambat inovasi pendidikan diantaranya :


1. Estimasi tidak tepat terdahap inovasi
Hambatan yang disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau estimasi dalam proses
difusi inovasi antara lain, tidak tepat dalam mempertimbangkan implementasi inovasi, kurang
adanya kerja sama antar pelaksana inovasi, baik itu antara guru dengan guru, siswa dengan
guru, ataupun siswa dengan siswa, sehingga tidak adanya persamaan pendapat tentang tujuan
yang akan dicapai didalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Konflik dan motivasi
Hambatan ini diakibatkan karena adanya masalah-masalah pribadi, seperti adanya
pertentangan antar pelaku inovasi, misalnya antar anggota tim, adanya rasa iri antara anggota
yang satu dengan yang lain, kurang adanya penguatan tim yang melaksanakan tugas dengan
baik.
3. Inovasi tidak berkembang
Inovasi tidak berkembang karena hal-hal seperti, lambatnya material yang diterima, alokasi
dana yang tidak tepat, dipengaruhi oleh anggota lain yang malas berinovasi.
4. Masalah keuangan
Yang termasuk dalam hambatan keuangan yaitu tidak adanya dana subsidi dari pemerintah
daerah atau pemerintah pusat lewat bantuan operasionalbsekolah (BOS), dan penundaan
penyampaian dana yang dilakukan oleh bendahara.
5. Penolakan inovasi dari kelompok tertentu
Penolakan inovasi yang dimaksud bukan karena kurang dana atau masalah personalia, tetapi
penolakan masuknya inovasi karena beberapa faktor, yaitu adanya pertentangan dalam
memandang inovasi, adanya kecurigaan masyarakat akan masuknya inovasi tersebut.
6. Kurang adanya hubungan sosial
Faktor terakhir ini terdiri dari dua hal, yaitu hubungan antar anggota kelompok pelaksana
inovasi dan hubungan dengan masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya
ketidakharmonisan antar anggota proyek pelaksana inovasi pendidikan.
Dibawah ini faktor pendukung inovasi pendidikan diantaranya :
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kewibawaan guru sangat menentukan
kelangsungan proses belajar mengajar dikelas maupun diluar kelas. Guru harus pandai
membawa siswanya kepada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Guru yang berwibawa perlu dilakukan sebagai berikut:
 Penguasaan materi
 Metode mengajar
 Pengelolaan kelas

2. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa
memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat
menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan daya motorik, pengalaman, kemauan
dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan.

3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan
perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Oleh karena itu, kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam proses belajar mengajar disekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan.

4. Fasilitas
Fasilitas termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses
pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembaharuan pendidikan, tentu
saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan
diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa
dipastikan tidak akan berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai