DOSEN PEMBIMBING
Tanto Aljauharie Tantowie, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
Regal Juliani
Syifa Lihayati
Tina Muplihah
1. Bapak Tanto Aljauharie Tantowie, M.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
Inovasi Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan
makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ...................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya tuntutan inovasi tersebut menjadikan guru sebagai ujung tombak dalam
pelaksanaan pendidikan diharuskan untuk memiliki ide atau barang yang dapat digunakan
dalam rangka memecahkan permasalahan pendidikan di Indonesia lebih khusus lagi
permasalahan yang ada di sekolah. Guru merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam
proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
A. Divusi dan Diseminasi Inovasi
C. Tujuan
A. Mengetahui dan memahami Divusi dan Diseminasi Inovasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Divusi dan Diseminasi Inovasi
Inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barangbarang
buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang. Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan dengan
membuat gagasan baru, dimana konsep sebelumnya sudah ada tetapi dikembangkan
dan menjadi berbeda dari hal sebelumnya, serta digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu pendidikan.1 Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai
menerapkan (implementasi) inovasi pendidikan. Kata proses mengandung arti bahwa
aktivitas itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi
perubahan. Berapa lama waktu yang dipergunakan selama prose situ berlangsung
akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain tergantung pada
kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses
inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai
proses itu dinyatakan.
2
televisi, surat kabar, dari seseorang atau sekelompok orang kepada
orang banyak (massa). Biasanya media massa digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada audiensi dengan maksud agar
audiensi (penerima informasi) mengetahui dan menyadari adanya
inovasi.
c. Waktu, Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi karena
waktu merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Peranan
waktu dalam proses difusi antara lain:
2. Diseminasi Inovasi
3
B. Proses Keputusan Inovasi
Proses keputusan inovasi ialah proses yang dilalui (dialami) individu (unit
pengambilan keputusan yang lain), mulai dari pertama tahu adanya inovasi, kemudian
dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi, menetapkan keputusan
menerima atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan konfirmasi terhadap
keputusan inovasi yang telah diambilnya. Proses keputusan inovasi bukan kegiatan
yang dapat berlangsung seketika, tetapi merupakan serangkaian kegiatan yang
berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau organisasi dapat
menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan untuk selanjutnya akan
menolak atau menerima inovasi dan menerapkannya
Menurut Rogers, proses keputusan inovasi terdiri atas lima tahap yaitu:
2. Tahap Bujukan (persuation) Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi,
seseorang membetuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi.
Jika pada tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif.
Pada tahap persuasi, proses kegiatan mental yang berperan utama dalah bidang
afektif atau perasaan. Seseorang tidak dapat menyenangi inovasi sebelum tahu
lebih dulu tentang inovasi. Dalam tahap persuasi lebih banyak keaktifan mental
yang memegang peran. Sesorang akan berusaha mengetahui lebih banyak tentang
inovasi dan menafsirkan informasi yang diterimanya. Pada tahap ini, berlangsung
seleksi informasi disesuaikan dengan kondisi dan sifat pribadinya.
4
inovasi. Sering terjadi seseorang menerima inovasi setelah ia mencoba terlebih
dahulu atau mencoba sebagian kecil, kemudian dilanjutkan secara keseluruhan
jika sudah terbukti berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Inovasi yang dapat
dicoba bagian demi bagian akan lebih dapat diterima. Akan tetapi, tidak semua
inovasi dapat dicoba dengan dipecah menjadi beberapa bagian.
5
1. Visi terhadap pendidikan
Inovasi dapat diterima atau ditolak oleh seseorang sebagai anggota sistem
sosial, atau oleh keseluruhan anggota sistem sosial, yang menentukan untuk menerima
6
inovasi berdasarkan keputusan bersama atau berdasarkan paksaan (kekuasaan).
Dengan dasar kenyataan tersebut maka dapat dibedakan adanya tipe keputusan
inovasi:
7
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu
atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi)
inovasi pendidikan. Macam-macam proses inovasi pendidikan diantara adalah difusi dan
diseminasi inovasi.
Difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat dengan
menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi yang terbentuk
disini ialah terjadinya saling tukar informasi (hubungan timbal balik) antar beberapa
individu, baik secara memusat (konvergen) maupun memencar (divergen) yang
berlangsung secara spontan.
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan
dikelola. Apabila difusi terjadi secara spontan, diseminasi terjadi setelah ada perencanaan.
Misalnya, dalam penyebaran inovasi penggunaan teknologi komputer dapat menunjang
proses belajar mengajar.
Proses keputusan inovasi ialah proses yang dilalui (dialami) individu (unit
pengambilan keputusan yang lain), mulai dari pertama tahu adanya inovasi, kemudian
dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi, menetapkan keputusan menerima
atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan konfirmasi terhadap keputusan inovasi
yang telah diambilnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses inovasi pendidikan yaitu visi terhadap
pendidikan, faktor pertambahan penduduk, faktor perkembangan ilmu pengetahuan, dan
tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan.
Menurut Rogers, proses keputusan inovasi terdiri atas lima tahap yaitu: tahap
pengetahuan (knowledge), tahap bujukan (persuation), tahap keputusan (decision), tahap
implementasi (implementation), tahap konfirmasi (confirmation). Inovasi dapat diterima
atau ditolak oleh seseorang sebagai anggota sistem sosial, atau oleh keseluruhan anggota
sistem sosial, yang menentukan untuk menerima inovasi berdasarkan keputusan bersama
atau berdasarkan paksaan (kekuasaan). Dengan dasar kenyataan tersebut maka dapat
dibedakan adanya tipe keputusan inovasi yaitu keputusan inovasi opsional, keputusan
inovasi kolektif, keputusan inovasi otoritas, keputusan inovasi kontingensi.
8
B. SARAN
Penulis mengharapkan pembaca dapat memahami materi diatas dan pmenerapkannya
dengan baik, penulis mengetahui makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
bagi makalah dari pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
10