Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : DEA DWI ENDAH SAPUTRI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043088823

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4316/Komunikasi Inovasi

Kode/Nama UPBJJ : 77/DENPASAR

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Dalam suatu komunitas masyarakat sosial, terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial tersebut
dirasakan oleh anggota sistem masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan ide atau gagasan
baru yang berupa suatu inovasi yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat tersebut
berasal dari internal masyarakat itu sendiri..
a. Coba analisis lah kasus tersebut dengan menggunakan teori yang bersumber dari / atau
menurut Roger dan Shoemaker (1971) tentang jenis perubahan sosial.
Jawab :
Dalam kasus diatas pengakuan akan kebutuhan untuk perubahan Internal yaitu dirasakan
oleh anggota system yang bersangkutan dan kemudian ide atau gagasan sumber berrasal
dari lingkungan system sosial itu sendiri sehingga dinamakan immanent change.
b. Indetifikasi jenis perubahan sosial menurut Roger dan Shoemaker (1971) lainnya.
Jawab :

 Immanent change terjadi ketika para anggota suatu sistem sosial dikenai sedikit
atau sama sekali tidak dikenai oleh pengaruh luar yang menciptakan dan
mengembangkan ide-ide baru selanjutnya menyebar di kalangan sistem sosial
tersebut.
 Contact change terjadi apabila sumber yang berasal dari luar sistem sosial
memperkenalkan suatu ide baru. Jenis perubahan ini dapat bersifat selektif ataupun
directed, tergantung apakah yang merasakan kebutuhan akan perubahan itu dari
dalam ataupun dari luar.
 Selective contact change terjadi jika anggota suatu sistem sosial dikenai oleh
pengaruh eksternal dan mengadopsi atau menolak suatu ide baru dari sumber
tersembunyi berdasarkan kebutuhan mereka. Inovasi yang diperkenalkan tersebut
dilakukan secara spontan atau kebetulan. Para penerima inovasi bebas memilih,
menginterpretasikan, dan mengadopsi atau menolak ide baru tadi. Contohnya,
seorang guru mengunjungi suatu sekolah dan memperoleh inovasi tentang cara
mengajar. Guru tersebut dapat saja kembali ke sekolahnya dengan membawa
inovasi tersebut, tanpa tekanan dari pengelola sekolahnya untuk memanfaatkan
atau tidak inovasi tersebut.
 Directed contact change atau perubahan yang berencana (planned change) yang
dilakukan oleh seseorang yang merupakan wakil dari suatu lembaga perubahan
(change agencies) dengan sengaja memperkenalkan ide-ide baru dalam rangka
mencapai tujuan yang telah mereka rumuskan. Di Indonesia, kampanye tentang
keluarga berencana atau kampanye antirokok merupakan suatu contoh directed
contact change. Pendekatan directed contact change dewasa ini sangat digemari
pemerintah dalam usaha meningkatkan taraf hidup rakyatnya dan dilakukan secara
besar- besaran sebagai contoh lain imunisasi polio dalam bidang kesehatan,
kampanye mengenai cinta produk dalam negeri, pengelolaan sampah, dan
sebagainya.
Sumber : BMP SKOM4316 Modul 4
2. a. Berbagai hambatan dalam proses komunikasi inovasi dapat terjadi ketika pihak-pihak yang
berkomunikasi dalam proses komunikasi inovasi. Berikanlah lima (5) contoh penyebab
terjadinya hambatan komunikasi inovasi.
Jawab :
Penyebab terjadinya hambatan komunikasi yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai berikut (Hubeis, 2010; Sumardjo, 2015).
1. Sumber atau penerima pesan memiliki latar belakang budaya berbeda yang berpotensi
menimbulkan hal berikut.
a. Perbedaan dalam pemaknaan simbol yang digunakan dalam penyampaian pesan.
b. Perbedaan dalam memilih pesan yang kompatibel dan yang tidak kompatibel (misalnya
yang inovasi mengandung aspek haram dan tidak haram).
c. Munculnya stereotipe yang dapat menyebabkan prasangka atas upaya pembaruan.
2. Sumber atau penerima pesan memiliki sikap rendah diri.
3. Sumber pesan memilih penggunaan kata atau simbol yang tidak tepat.
4. Adanya pesan verbal dan nonverbal yang tidak cocok dengan kondisi penerima.
5. Kredibilitas sumber yang rendah.
6. Tempat atau lokasi berlangsungnya komunikasi inovasi yang tidak tepat, misalnya inovasi
pemberantasan penyakit malaria disampaikan di tengah-tengah sawah tempat petani sedang giat
bekerja menggarap sawah.
7. Pengaturan posisi duduk, meja, dan kursi dalam pertemuan kelompok yang salah atau kurang tepat.
8. Jumlah kelompok yang terlalu besar atau terlalu kecil. Jumlah kelompok yang terlalu besar
menyulitkan sumber komunikasi untuk mengendalikan proses komunikasi agar tetap dalam suasana
berkomunikasi yang komunikatif. Sementara itu, jumlah kelompok yang terlalu kecil menyebabkan
jumlah orang yang menerima inovasi pun hanya sedikit yang berarti pemanfaatan kegiatan
komunikasi inovasinya tidak optimal dan tidak efisien.
9. Ada perbedaan budaya antara sumber dan penerima pesan. Misalnya, sumber komunikasi adalah
orang Batak yang terbiasa berbicara keras, sedangkan penerimanya orang Jawa yang menganggap
sumber bukan sedang menyampaikan inovasi, tetapi sedang memarahi mereka karena gaya bicaranya
yang keras dan mengentak-entak.
10. Sumber dan penerima sama-sama merasa bingung dengan inovasi yang sedang dikomunikasikan.
Kebingungan sumber pesan dapat bersumber dari minimnya pengetahuan tentang inovasi yang
disampaikannya. Sementara itu, kebingungan penerima pesan bersumber dari rumitnya pesan inovasi
yang didengarnya.
11. Sumber atau penerima pesan saling curiga. Sumber berprasangka negatif bahwa penerima pesan
adalah orang yang kolot, tidak mau maju, apatis, dan sebagainya. Sementara itu, penerima pesan
mencurigai sumber pesan sebagai orang yang akan mengeksploitasi mereka melalui inovasi yang
disampaikannya. Kecurigaan penerima dapat juga terjadi terhadap jenis inovasi yang dibawa sumber.
Sebagai contoh, inovasi KB dicurigai penerima sebagai upaya mengatur orang melahirkan sekaligus
menentang kehendak Tuhan bagi mereka yang masih sangat yakin bahwa anak adalah anugerah dan
titipan Allah. 12. Sumber dan penerima pesan saling tidak terbuka, misalnya berpura-pura saling
menghargai, saling menghormati, atau penerima berpura-pura memahami inovasi yang disampaikan
hanya karena tidak ingin menyakiti perasaan pembawa pesan.

b. Dalam suatu proyek tentang Kali Bersih di daerah X, proses komunikasi inovasi mengalami
kegagalan. Analisislah kegagalan atau hambatan komunikasi inovasi menggunakan Faktor
Sumber Pesan
jawab :

Hambatan komunikasi yang berasal dari sumber pesan sebagai berikut (Hubeis, 2010: 7.2).
1) Nilai-nilai budaya dan organisasi sosial yang berbeda antara sumber pesan dan penerima
pesan.
2) Penggunaan simbol-simbol komunikasi yang tidak tepat.
3) Sumber pesan memiliki konsep yang salah tentang komunikasi. Sumber pesan tidak
memahami bahwa keberhasilan komunikasi menyangkut banyak faktor.
4) Proses berlangsungnya komunikasi inovasi tidak teratur dan tidak terencana.
5) Sumber pesan tidak menyusun atau memiliki pedoman tertentu untuk memperbaiki proses
komunikasi yang dijalankannya meskipun dia mengetahui berbagai kelemahan yang terjadi.
Sumber : BMP SKOM4316 Modul 5
3. a. Agar komunikasi inovasi menjadi lebih efektif, pendekatan komunikasi anatrpribadi atau
interpersonal dapat dilakukan. Jelaskan dan berikan argumentasi Anda tentang pendekatan
yang dapat digunakan agar komunikasi inovasi dapat efektif.. .
Jawab :

Komunikasi inovasi dapat dilakukan dengan dua pendekatan interpersonal atau pendekatan
komunikasi massa. Pendekatan interpersonal ini dapat dilakukan melalui komunikasi orang
perorangan atau melalui media kelompok. Sementara itu, pendekatan komunikasi massa dilakukan
dengan menggunakan media yang dapat diakses oleh publik.
 Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Efektivitas komunikasi inovasi melalui pendekatan interpersonal dapat dilakukan
dengan lima pertimbangan, yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap
mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness). dan kesetaraan (equality)
(Devito, 1997: 259-264; Hubeis, 2010: 6.1-6.3).
Efektivitas Komunikasi Massa
 Efektivitas komunikasi massa dalam komunikasi inovasi dapat dilihat terutama dari
terbentuknya persepsi yang tepat di antara pihak-pihak yang berkomunikasi terhadap
inovasi yang dikomunikasikan melalui media massa. Komunikasi massa dapat menjadi
suatu kekuatan sosial yang potensial menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan
tertentu yang telah ditetapkan. Efek atau dampak komunikasi inovasi melalui media
massa atau yang dilaksanakan melalui berbagai media massa cetak, tertulis, audio, atau
audiovisual, terutama efektif dan efisien, untuk maksud menumbuhkan kesadaran
(cognitive) atas keberadaan inovasi. Namun, tidak menutup kemungkinan pada orang-
orang dengan tingkat pendidikan tertentu dan penguasaan kompetensi tertentu dapat
terjadi perubahan aspek perilaku berupa perubahan sikap (affective) dan keterampilan
(phychomotoric). Perubahan aspek perilaku tersebut dipengaruhi antara lain oleh
kemampuan mencerna substansi pesan inovatif yang disampaikan melalui media
massa tersebut dan ketepatan mengemas pesan inovasi sedemikian rupa sehingga
mempermudah pemahaman atas pesan tersebut.
b. Dalam pengembangan suatu proses komunikasi inovasi perlu dibangun suatu strategi komunikasi
inovasi yang efektif. Oleh karena itu, coba analisis faktor-faktor yang menentukan efektivitas
komunikasi inovasi apabila kita lihat dari Sumber Komunikasi nya.
Jawab :
Aspek-aspek dalam diri seseorang sebagai sumber komunikasi memengaruhi efektif tidaknya suatu
kegiatan komunikasi inovasi. Hal tersebut mencakup hal berikut.

a. Keterampilan berkomunikasi (communication skill) yang meliputi keterampilan berbicara,


menyimak, menulis, dan berpikir.
b. Sikap mental (attitudes) sumber pesan terhadap diri sendiri, terhadap penerima komunikasi, dan
terhadap isi pesan yang akan disampaikan.
c. Level pengetahuan (knowledge level) dari sumber pesan tentang proses komunikasi, penerima
pesan, dan inovasi.
d. Posisi sosial sumber pesan dalam sistem sosial budaya (position within a social cultural system).
Sumber : BMP SKOM4316 Modul 6

Anda mungkin juga menyukai