Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

NAMA MAHASISWA : EKO PRIYATNO

NOMOR INDUK/ NIM : 022005705

KODE / MATA KULIAH : SKOM4324 / MANAJEMEN


MEDIA MASSA

KODE/ NAMA UPBJJ : 48 / PALANGKARAYA

MASA UJIAN : 2022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NO SOAL DAN JAWABAN
1. Dalam suatu komunitas masyarakat sosial, terjadi perubahan sosial. Perubahan
sosialtersebut dirasakan oleh anggota sistem masyarakat yang bersangkutan.
Sedangkan ide atau gagasan baru yang berupa suatu inovasi yang menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat tersebut berasal dari internal masyarakat itu sendiri..

a. Coba analisislah kasus tersebut dengan menggunakan teori yang bersumber


dari/atau menurut Roger dan Shoemaker (1971) tentang jenis perubahan
sosial!

Jawaban :

Menurut Roger (1996), definisi difusi inovasi sebagai komunikasi inovasi merupakan
suatu proses interaktif antarpihak-pihak atau partisipan (komunikator dan komunikan)
interaksi sosial. Para partisipan komunikasi saling bertukar dan berbagi informasi
tentang suatu hal yang baru, manfaatnya atau pentingnya, atau cara menerapkannya
sebagai suatu pembaruan dalam kehidupan mereka sehingga terjadi kesamaan makna
dan saling pengertian di antara mereka. Pada awal perkembangan, teori difusi inovasi
senantiasa dikaitkan dengan proses pembangunan masyarakat. Ada anggapan bahwa
inovasi merupakan awal untuk terjadinya perubahan sosial. Difusi inovasi pada
dasarnya merupakan inti dari pembangunan masyarakat. Rogers dan Shoemaker (1971)
menjelaskan bahwa proses difusi merupakan bagian dari proses perubahan sosial.
Perubahan sosial adalah proses ketika perubahan terjadi dalam struktur dan fungsi
sistem sosial. Perubahan sosial terjadi dalam tiga tahapan, yaitu
(1) penemuan (invention),
(2) difusi (diffusion), dan
(3) konsekuensi (consequences). Penemuan adalah proses ketika ide/gagasan.

b. Indetifikasi jenis perubahan sosial menurut Roger dan Shoemaker (1971)


lainnya!
Jawaban :

Pada awal perkembangan, teori difusi inovasi senantiasa dikaitkan dengan proses
pembangunan masyarakat. Ada anggapan bahwa inovasi merupakan awal untuk
terjadinya perubahan sosial. Difusi inovasi pada dasarnya merupakan inti dari
pembangunan masyarakat. Rogers dan Shoemaker (1971) menjelaskan bahwa proses
difusi merupakan bagian dari proses perubahan sosial. Perubahan sosial adalah proses
ketika perubahan terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Perubahan sosial
terjadi dalam tiga tahapan, yaitu

(1) penemuan (invention),


(2) difusi (diffusion), dan
(3) konsekuensi (consequences). Penemuan adalah proses ketika ide/gagasan

baru diciptakan atau dikembangkan. Difusi adalah proses ketika ide/gagasan baru
dikomunikasikan kepada anggota sistem sosial, sedangkan konsekuensi adalah suatu
perubahan dalam sistem sosial sebagai hasil dari adopsi atau penolakan inovasi.
Pandangan ini sejalan dengan pandangan modernisasi yang pada dasarnya diwarnai
oleh teori struktural fungsional dan teori modernisasi sebagai turunannya. Sejak tahun
1960-an, teori difusi inovasi berkembang lebih jauh ketika fokus kajian tidak hanya
penelitian difusi inovasi mulai dikaitkan dengan berbagai fenomena kontemporer yang
berkembang di masyarakat. Berbagai perspektif pun menjadi dasar dalam pengkajian
proses difusi inovasi, seperti perspektif ekonomi serta perspektif market and
infrastructure (Brown, 1981). Salah satu definisi difusi inovasi dalam taraf
perkembangan ini antara lain dikemukakan oleh Parker (1974) yang mendefinisikan
difusi sebagai suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada fungsi produksi
atau proses ekonomi. Dia juga menyebutkan bahwa difusi merupakan suatu tahapan
dalam proses perubahan teknik (technical change). Menurutnya, difusi merupakan
suatu tahapan ketika keuntungan dari suatu inovasi berlaku umum. Dari inovator,
inovasi diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya menjadi hal yang biasa dan
diterima sebagai bagian dari kegiatan produktif. Berkaitan dengan proses difusi inovasi
tersebut, National Center for the Dissemination of Disability Research (NCDDR, 1996)
menyebutkan ada empat dimensi pemanfaatan pengetahuan (knowledge utilization)
sebagai berikut.

1. Dimensi sumber (source) diseminasi, yaitu institusi, organisasi, atau individu yang
bertanggung jawab dalam menciptakan pengetahuan dan produk baru.
2. Dimensi isi (content) yang didiseminasikan, yaitu pengetahuan dan produk baru
dimaksud yang juga termasuk bahan dan informasi pendukung lainnya.
3. Dimensi media (medium) diseminasi, yaitu cara-cara bagaimana pengetahuan atau
produk tersebut dikemas dan disalurkan.
2. 4. Dimensi pengguna (user),
a. Berbagai hambatan dalam yaitu pengguna
rposes dari pengetahuan
komunikasi danterjadi
inovasi dapat produkketika
dimaksud.
pihak
pihak yang berkomunikasi dalam proses komunikasi inovasi. Berikanlah lima (5)
contoh penyebab terjadinya hambatan komunikasi inovasi.
Jawaban :

b. Dalam suatu proyek tentang Kali Bersih di daerah X, proses komunikasi inovasi
mengalami kegagalan. Analisislah kegagalan atau hambatan komunikasi inovasi
menggunakan Faktor Sumber Pesan

Jawaban :
3. a. Agar komunikasi inovasi menjadi lebih efektif, pendekatan komunikasi anatrpribadi
atau interpersonal dapat dilakukan. Jelaskan dan berikan argumentasi Anda tentang
pendekatan yang dapat digunakan agar komunikasi inovasi dapat efektif.. .

Jawaban :

b. Dalam pengembangan suatu proses komunikasi inovasi perlu dibangun suatu strategi
komunikasi inovasi yang efektif. Oleh karena itu, coba analisis faktor-faktor yang
menentukan efektivitas komunikasi inovasi apabila kita lihat dari Sumber Komunikasi
nya.

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai